Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Peneliti

a b c Gambar 4.12 Perbandingan Jawaban Siswa pada Soal Dimensi Interpretasi Nomor 5 Pada soal ekstrapolasi nomor 5 ini ada sebagian siswa yang memperoleh skor 4, yaitu siswa yang dapat memprediksi hasil jawaban soal secara tepat setelah melakukan perhitungan dengan operasi penjumlahan dan perkalian sebagaimana yang terlihat pada Gambar 4.12 a. Kesalahan sebagian besar siswa pada soal ekstrapolasi nomor 5 tersebut disebabkan karena mereka tidak menuliskan cara perhitungan secara lengkap, di mana hal tersebut dapat menandakan pemahaman mereka dalam menerapkan sifat operasi hitung penjumlahan dan perkalian skor -2, sehingga memperoleh total skor 2 seperti pada Gambar 4.12 b. Namun adapula siswa yang hanya menuliskan hasil jawaban prediksinya dengan benar tanpa menuliskan cara perhitungannya, sehingga hanya memperoleh skor 1, sebagaimana Gambar 4.12 c. 1 skor 4 1 1 1 1 1 1 skor 2 skor 1 a b c Gambar 4.13 Perbandingan Jawaban Siswa pada Soal Dimensi Ekstrapolasi Nomor 6 Gambar 4.13 a tersebut menggambarkan bahwa terdapat siswa yang mampu melakukan perhitungan operasi penjumlahan dan pegurangan dengan menerapkan sifat asosiatif dan komutatif guna memprediksi hasil jawaban dengan tepat skor total 4. Sedangkan gambar 4.13 b menggambarkan bahwa siswa tersebut tidak secara lengkap menuliskan cara perhitungan dan tidak pula menerapkan sifat operasi hitung yang efisien skor -2, sehingga skor total 2. Selain itu, ada pula siswa yang salah dalam melakukan perhitungan sebab tidak teliti saat memahami data soal, skor -2 namun secara kebetulan hasil perhitungan yang salah itu mampu memprediksi hasil jawaban yang tepat berskor 2, sehingga memperoleh skor total 2. 1 1 2 1 1 2 skor 2 skor 4 skor 2 Dengan demikian, persentase pemahaman siswa pada dimensi ekstrapolasi sebesar 52,44 tergolong kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami pokok bahasan dimensi ektrapolasi masih harus ditingkatkan. Bila ditampilkan secara visual diagram skor tes pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangan siswa pada siklus I akan terlihat berikut ini: Diagram 4.2 Persentase Dimensi Pemahaman Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan Siklus I Berdasarkan diagram 4.2 diperoleh informasi bahwa dimensi pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangan matematika pada aspek ekstrapolasi mempunyai skor paling rendah, dan hanya mencapai 52,13 dibandingkan dengan aspek translasi dan interpretasi. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang kurang tepat bahkan salah dalam menyelesaikan soal tipe ekstrapolasi, ini terjadi karena tingkat kesukaran pada soal tipe ekstrapolasi lebih sulit dibandingkan soal translasi dan interpretasi.

d. Hasil Kegiatan Wawancara

Pedoman wawancara digunakan sebagai instrumen untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap aktivitas pembelajaran yang telah mereka lakukan serta pemahaman matematika mereka khususnya pada pokok materi sifat-sifat operasi hitung bilangan. Wawancara dilakukan setelah tidakan siklus I, siswa yang diwawancarai adalah seorang siswa yang mendapat nilai tertinggi, seorang siswa yang mendapat nilai sedang, dan seorang siswa yang mendapat nilai rendah pada tes kemampuan pemahaman matematika siklus I. 89.63 81.4 52.43 20 40 60 80 100 Translasi Interpretasi Ekstrapolasi Per sen tase Dimensi Pemahaman matematika Persentase Siswa yang mendapat nilai tinggi mengaku bahwa proses pembelajaran yang dilakukan yaitu dengan metode penemuan terbimbing sangat disukainya karena lebih menyenangkan dan menarik, juga dapat meningkatkan pemahaman matematikanya. Ia juga mengaku bahwa ia lebih mudah memahami pelajaran matematika dengan cara praktek uji coba yang dilakukannya atau teman yang lain, akan tetapi ia kurang suka dengan pembelajaran bersama kelompok besar, sebab menurutnya ada saja anggota kelompok yang tidak berpartisipasi. Dalam hal aktivitas pembelajaran yang dilakukannya, ia merasa lebih aktif sekarang. Siswa yang memperoleh nilaikategori sedang mengungkapkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan yaitu dengan metode penemuan terbimbing disukainya karena ia bisa belajar dan mengerjakan LKS bersama teman lain, sebab menurutnya ia akan bingung ketika harus mengerjakan sendiri. Dengan pembelajaran matematika melalui metode ini ia juga merasa cukup memahami materi yang dipelajari serta dapat lebih mengaktifkannya. Aktivitas yang paling ia sukai ialah kegiatan menempelkan media gambar, dan yang kurang ia sukai ialah ketika ia tidak terpilih untuk melakukan uji coba. Siswa yang mendapat nilai kategori rendah mengatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan yaitu dengan metode penemuan terbimbing tidak terlalu ia sukai, karena ia juga tidak terlalu suka dengan pelajaran matematika selama ini. Siswa juga merasa kesulitan dalam memahami perintah LKS sehingga lambat dalam mengerjakannya. Namun karena kegiatan praktek di depan kelas yang pernah ia lakukan saat pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing membuatnya merasa cukup aktif dalam belajar matematika. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, diperoleh informasi bahwa siswa sudah mulai tertarik dengan penerapan metode penemuan terbimbing. Siswa juga mengalami perkembangan dalam aktivitas belajar dan kemampuan pemahaman matematika khususnya pokok bahasan sifat-sifat operasi hitung bilangan, hanya saja perkembangan yang diperoleh masing-masing berbeda. Hasil wawancara dengan guru kelas di peroleh kesimpulan bahwa guru kelas sangat mendukung penerapan metode penemuan terbimbing dalam proses pembelajaran matematika, sebab dapat membimbing siswa menemukan dan memahami materi matematika melalui kegiatan percobaan yang menyenangkan,

Dokumen yang terkait

Pengaruh permainan kartu milenium ular angka terhadap hasil belajar matematika pada materi operasi hitung bilangan: quasi ekpserimen di SDN Cengkareng Timur 17 Pagi

2 4 92

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing (guided discorvery lesson) untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 9 95

PENEMENIN Penerapan Papan Magnetik Dan CD Warna Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SDN Kleco I Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Penerapan Papan Magnetik Dan CD Warna Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SDN Kleco I Surakarta.

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Upaya Meningkatkan Pemahaman Matematika Operasi Hitung Campuran Dengan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2

0 1 13

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya).

0 2 34

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA SD.

0 0 20

bab 2 sifat operasi hitung bilangan

0 0 52

Operasi Hitung Bilangan Bulat Matematika Bab 1

0 0 2

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PALU PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT | Nurhidayah | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 8293 27197 1 PB

0 0 12