Tahap Pemerolehan Informasi Tahap Pengecekan atau Evaluasi

mereka dalam megerjakan soal melalui motivasi reward yang diberikan. Sebagian besar siswa semakin megalami peningkatan dalam tingkat kecepatan dalam pengerjaan soal. Setelah pembelajaran pokok bahasan ini berakhir, selanjutnya peneliti membagikan 3 buah soal cerita yang mewakili seluruh materi yang dipelajari selama pembelajaran siklus II. Hal ini dilakukan sebagai bahan latihan sebelum dilaksanakannya tes akhir siklus II.Selanjutnya barulah peneliti melangkah pada kegiatan penutup, yaitu kegiatan penyimpulan bersama siswa, mengingatkan siswa untuk mempelajari materi sifat operasi hitung asosiatif perkalian, distributif perkalian terhadap penjumlahan, dan terhadap pengurangan, barulah kemudian mengucapkan rasa syukur bersama atau hamdalah. 4 Pertemuan kedelapan Rabu, 20Agustus 2014 Pertemuan kedelapan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 20 Agustus 2014, pukul 10.10 sd 11.30. Pertemuan keempat ini merupakan tes kemampuan pemahaman sifat-sifat operasi hitung bilangan matematika siklus II. Kegiatan diawali dengan mengucap salam, membaca doa bersama, mengkondisikan kesiapan siswa, dan mengabsen siswa. Peserta tes ini hanya terdiri dari 41 siswa, sebab 2 siswa lainnya sakit yaitu S23 dan S25. Selanjutnya peneliti membagikan lembar soal tes siklus II kepada siswa, dan mempersilahkan siswa untuk mengisinya. Saat pelaksanaan tes berlangsung, peneliti dibantu oleh observer mengawasi siswa. Setelah kegiatan tes berlangsung, guru kembali mewawancarai guru dan siswa mengenai proses pembelajara pada siklus II. Berikut adalah susunan kelas saat tes siklus II berlangsung: Gambar 4.17 Suasana Tes Akhir Siklus II

b. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Peneliti

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar dan aktivitas peneliti saat membimbing proses pembelajaran matematika dengan metode penemua terbimbing. Tabel 4.7 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II No. Aspek yang Diamati Penilaian RRPI P.1 P.2 P.3 1. Visual Activities 3 3 4 83,33 2. Oral Activities 3 3 3,5 79,17 3. Drawing Activities 4 4 4 100 4. Motor Activities 3,5 3,5 4 91,67 5. Mental Activities 4 3,5 4 95,83 6. Emotional Activities 3 3 4 83,33 Jumlah 20,5 20 23,5 533,33 Persentase 85,42 83,33 97,92 Rata-rata Persentase 88,89 88,89 Keterangan: P.1 : Pertemuan pertama P.3 : Pertemuan ketiga P.2 : Pertemuan kedua RRPI : Rata-rata penilaian tiap indikator Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing siklus II sebesar 88,89. Jika diurutkan, aspek drawing activities menempati peringkat pertama dengan persentase 100 ,aspek mental activities dan motor activities menempati peringkat kedua dan ketiga dengan persentase 95,83 dan 91,67, aspek visual dan emotional activities menempati posisi keempat dan kelima dengan persentase yang sama sebesar 83,33, serta oral activitiesmenempati peringkat persentase terendah yaitu sebesar 79,17. Meskipun aspekoral activities ini mendapat rata- rata persentase terendah sebesar 79,17, namun jika dilihat dari hasil persentase sebelumnya, aspek ini sudah mengalami peningkatan sebesar 16,67 dibandingkan dengan siklus I. Jika ditelaah pada lembar lampiran hasil observasinya, maka dari dua indikator aspek oral activitiesyang ada,indikatorsiswa mengajukan pertanyaan kepada teman ataupun guru mengenai materi yang dipelajari tetap diposisi yang terendah. Rendahnya penskoran pada indikator tersebut disebabkan karena sebagaian siswa kelas IV di sekolah ini belum terbiasa mengembangkan keterampilan bertanya. Akan tetapi, setelah peneliti mulai memotivasi siswa untuk berani bertanya baik dengan pendekatan langsung dengan cara menghampiri siswa yang kesulitan ataupun dengan motivasi pemberian reward jumlah siswa yang bertanya mengalami peningkatan. Sebagian besar siswa yang pemahamannya kurang juga sudah mulai terlihat mau bertanya pada teman kelompok yang sudah bisa. Aspek lain yaitu mental activities, dan motor activities yang sebelumnya persentase masih dibawah 80kini mulai mengalami peningkatan, begitu juga dengan aspek-aspek lainnya pada lampiran 7.5, h. 297. Jika dilihat dari data hasil observasi aktivitas siswa tersebut,maka dapat diketahui bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan menerapkan metode penemuan terbimbing ini tergolong katagori sangat baik, dengan persentase rata-rata mencapai 88,89. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa salah satu intervensi tindakan yang diharapkan yaitu keberhasilan aktivitas belajar matematika siswa ≥ 70 dinyatakan telah terpenuhi dan mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Data lembar observasi lain yang diperoleh ialah data hasil pengamatan aktivitas mengajar gurupeneliti saat membimbing proses pembelajaran matematika pokok bahasan sifat-sifat operasi hitung bilangan dengan metode penemuan terbimbing. Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi lembar observasi aktivitas mengajar gurupeneliti selama pembelajara siklus I: Tabel 4.8 Rekapitulasi Persentase Keterlaksanaan Kegiatan Mengajar Peneliti pada Siklus II No Aspek yang Diamati Penilaian RRPI P.1 P.2 P.3 1. Pendahuluan 3,67 3,67 4 94,5 2. Inti 3,5 3,6 3,9 91,67 3. Penutup 3 3 3 75 Jumlah 10,17 10,27 10,9 261,17 Persentase 84,75 85,583 90,83 Rata-rata persentase 87,05 Keterangan: P.1 : Pertemuan pertama P.3 : Pertemuan ketiga P.2 : Pertemuan kedua RRPI : Rata-rata penilaian tiap indikator Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi kegiatan mengajar peneliti pada pembelajaran siklus II menunjukkan bahwa rata-rata persentase ketercapaian sebesar 87,05. Persentase tersebut diperoleh dengan cara mendata hasil lampiran aktivitas mengajar guru selama siklus II. Dari 15 indikator aktivitas mengajar, kemudian dikelompokkan menjadi tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan pendahuluan terdiri dari indikator 1-3, kemudian kegiatan inti terdiri dari indikator 4-13, serta kegiatan penutup terdiri dari indikator 14-15. Selanjutnya, setiap skor dari seluruh indikator yang tercakup dalam pengelompokkan kegiatan pendahuluan, inti dan penutup tersebut dirata-rata sehingga memperoleh skor setiap pertemuan sebagaimana pada tabel 4.8. Setelah seluruh data terkumpul, maka barulah dihitung persentase ketercapaiannya menggunakan rumus perhitungan persentase sebagaimana yang direncanakan dalam BAB III. Adapun kegiatan peneliti yang memperoleh skor terendah ialah masih pada aspek atau kegiatan penutup. Hal ini terjadi dikarenakan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing ternyata cukup menyita waktu atau

Dokumen yang terkait

Pengaruh permainan kartu milenium ular angka terhadap hasil belajar matematika pada materi operasi hitung bilangan: quasi ekpserimen di SDN Cengkareng Timur 17 Pagi

2 4 92

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing (guided discorvery lesson) untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 9 95

PENEMENIN Penerapan Papan Magnetik Dan CD Warna Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SDN Kleco I Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Penerapan Papan Magnetik Dan CD Warna Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SDN Kleco I Surakarta.

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Upaya Meningkatkan Pemahaman Matematika Operasi Hitung Campuran Dengan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2

0 1 13

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya).

0 2 34

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA SD.

0 0 20

bab 2 sifat operasi hitung bilangan

0 0 52

Operasi Hitung Bilangan Bulat Matematika Bab 1

0 0 2

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PALU PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT | Nurhidayah | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 8293 27197 1 PB

0 0 12