Hasil Kegiatan Wawancara Tahap Pengecekan atau Evaluasi

ini seperti biasanya peneliti melatih kecepatan dan ketepatan mereka dalam megerjakan soal melalui motivasi reward yang diberikan. Sebagian besar siswa semakin mengalami peningkatan dalam tingkat kecepatan dalam pengerjaan soal. Setelah seluruh tahapan pembelejaran penemuan terbimbing dilalui, selannjutnya peneliti membimbing siswa pada kegiatan penutup. Pada kegiatan ini yang dilakukan ialah kegiatan penyimpulan bersama siswa, refleksi serta mengucapkan rasa syukur bersama atau hamdalah. 3 Pertemuan Ketujuh Selasa, 19 Agustus 2014 Kegiatan pembelajaran matematika pada pertemuan ini berlangsung selama 2 x 40 menit. Pada awal kegiatan seperti biasa peneliti membuka pelajaran dengan salam, membaca doa masuk kelas bersama siswa, serta mengecek absensi dan kegiatan ice breaking singkat. Pada pertemuan ini siswa yang hadir hanya 40 anak, dikarenakan 2 siswa sakit yaitu S36, 1 siswa izin yaitu S23 dan 1 siswa tidak hadir tanpa keterangan yaitu S20. Kemudian peneliti mereview kembali materi sifat operasi hitung distributif penyebaran perkalian terhadap penjumlahan, menyampaikan pokok bahasan yang akan dipelajari yaitu sifat operasi hitung distributif penyebaran perkalian terhadap pengurangan, serta menyampaikan tujuan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran selanjutnya masuk kedalam langkah-langkah metode penemuan terbimbing, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Pemerolehan Informasi

Sebagaimana sebelumnya, pada tahap ini peneliti bertugas untuk memberikan sejumlah informasi awal yang dibuhtukan siswa untuk menunjang proses penemuan sifat. Informasi awal yang diberikan oleh peneliti ialah sebuah permasalahan berbentuk soal cerita mengenai luas bagian tanah berbentuk persegi panjang yang tercantum dalam LKS. Dari cara pengerjaan dan hasil jawaban permasalahan tersebut siswa akan dapat menemukan sifat operasi hitung distributif perkalian terhadap pengurangan. Peneliti dibantu observer II memulai tahap ini dengan membagikan LKS pada tiap-tiap kelompok. Pada LKS itu termuat soal cerita tersebut dan instruksi langkah-langkah kerja yang akan menuntun siswa dalam proses penemuannya. Setelah itu, peneliti juga membagikan media kartu bidang bangun datar pada tiap kelompok untuk menunjang proses penemuan mereka serta mempersiapkan alat peraga serupa dalam ukuran yang lebih besar guna membantu proses pemahaman mereka saat kegiatan tanya jawab.

2. Tahap Pengolahan Informasi

Tahap ini adalah tahap di mana siswa akan diarahkan untuk mengolah segala informasi yang diperoleh guna mendapatkan suatu pemahaman yang diharapkan. Seperti halnya pertemuan sebelumnya, pada tahap ini siswa akan melalui tiga tahap pengolahan informasi, yaitu enaktif, ikonik dan simbolik. Peneliti membimbing proses peemuan dan pemahaman sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan sesuai tahapan-tahapan berikut: a. Enaktif Tahap enaktif adalah tahap di mana siswa diarahkan untuk dapat memahami permasalahan yang ada melalui proses pengolahan informasi secara nyata ataupun percobaan. Oleh karena itu, pada tahap ini peneliti memulainya dengan proses demonstrasi interaktif berbantuan alat peraga dan media yang dipegang tiap-tiap kelompok dalam upaya pemahaman maksud soal. Peneliti mengajak siswa untuk membaca sebuah soal cerita pada LKSnya. Siswa bersama-sama membacakan soal, “Pak Raden memiliki sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Ia menanami sebagian tanah tersebut dengan padi dan sebagian lagi sayur-sayuran. Ia memberikan batas antara tanah yang di tanami padi dan sayur dengan pagar bambu. Berapakah luas tanah Pak Raden yang ditanami padi? ”Setelah siswa membacakan soal, peneliti menampilkan alat peraga miniatur bidang tanah milik Pak Raden yang terbuat dari streoform. Peneliti kemudian mengajukan pertanyaan, “Coba perhatikan miniatur dari luas tanah milik Pak Raden ini dan yang kalian pegang Bagian manakah yang disebut dengan sisi panjang p ?” Lalu dengan cepat dan lantang sebagian besar siswa yang sudah mulai terbiasa bertanya jawab ini menanggapi, “Sisi yang bagian atas atau yang bawah, bu ”. Kemudian peneliti menanggapi dan kembali bertanya, “Betul sekali. Lalu bagian manakah yang merupakan sisi lebar l tanah Pak Raden? ” Mereka kembali menjawab, “Sisi yang kiri atau yang kanannya, bu ”. Peneliti kembali menaggapi dan kemudian meminta bantuan siswa untuk menghitung “Bagus, tepat sekali. Coba siapa yang mau bantu ibu ke depan untuk membantu ibu menjelaskan model yang ibu pegang kepada teman-teman yang lain? ” Lalu hampir seluruh siswa mengacungkan tangan, sebab peneliti kebingungan dalam memilih, maka peeliti mengubah instruksinya, “Iya, mulai sekarang ibu akan memperhatikan kerapihan dan ketertiban kalian. Siswa yang ibu perhatikan posisi duduknya selalu rapih, tidak berjalan-jalan, dan semangat belajar dan memperhatikan ketika ibu atau teman kalian maju menerangkan akan langsung ibu pilih untuk maju membantu ibu, serta ibu beri hadiah penghargaan. Baik, Sekarang kembali tertib ” Siswa pun berlomba-lomba untuk fokus memperhatikan peneliti dan duduk tertib. Peneliti kemudian memilih tiga siswa untuk maju membantu proses demonstrasi, dua anak berperan memegang model, dan seorang lainnya bertugas menerangkan. Peneliti kemudian memberikan arahan kepada siswa yang maju untuk mendemostrasikan ukuran panjang dan lebar model bangun datar yang ada. Aktivitas demosntrasi siswa terdokumentasikan dalam gambar berikut: Gambar 4.15 Aktivitas Siswa Menjelaskan Model Matematika Di Hadapan Teman Lain Kemudian peneliti mengarahkan praktikan melalui pertanyaan “Coba hitung berapa ukuran panjang dan lebarnya seluruh tanah Pak Raden?” lalu siswa praktikan menghitung dan menjelaskan jawabannya pada teman lain bahwa panjangnya 10 dan lebarnya 8. Peneliti kembali bertanya, “Kira-kira, bagian

Dokumen yang terkait

Pengaruh permainan kartu milenium ular angka terhadap hasil belajar matematika pada materi operasi hitung bilangan: quasi ekpserimen di SDN Cengkareng Timur 17 Pagi

2 4 92

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing (guided discorvery lesson) untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 9 95

PENEMENIN Penerapan Papan Magnetik Dan CD Warna Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SDN Kleco I Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Penerapan Papan Magnetik Dan CD Warna Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SDN Kleco I Surakarta.

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG CAMPURAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Upaya Meningkatkan Pemahaman Matematika Operasi Hitung Campuran Dengan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2

0 1 13

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Pengadilan 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya).

0 2 34

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA SD.

0 0 20

bab 2 sifat operasi hitung bilangan

0 0 52

Operasi Hitung Bilangan Bulat Matematika Bab 1

0 0 2

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PALU PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT | Nurhidayah | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 8293 27197 1 PB

0 0 12