4 Strategi Belajar di Perguruan Tinggi
80 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA|
berhasil; banyak berlatih, memulai dengan keberhasilan yang sedikit; memastikan untuk mempunyai sikap positif, maka segalanya akan berubah.
e. Gaya Belajar
Gaya belajar adalah cara yang dipilih seseorang dalam memproses informasi yang diperoleh. Berdasarkan pengaruh indrawi, gaya belajar dapat dikategorikan
menjadi: gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik
ta ctile.
Gaya belajar
a uditory
adalah gaya belajar yang lebih mengandalkan kegiatan yang dilakukan melalui pendengaran. Misalnya, mahasiswa baru akan dapat belajar dengan baik bila
mendengarkan penjelasan dari dosen, melalui diskusi, mendengarkan
ta pe
, dan membaca dengan suara keras.
Gaya belajar kinestetik terjadi me lalui proses sentuhan atau melakukan praktek secara fisik; memegang suatu objek secara langsung, dan memindahkan
komponen atau benda-benda. Gaya belajar visual misalnya untuk memahami suatu pelajaran akan lebih baik bila dilakukan melalui informasi yang disampaikan dalam
bentuk bahasa visual, sedangkan gaya belajar multi inderawi merupakan gaya belajar yang menggunakan gabungan dari semua indera kita.
Selain gaya belajar di atas, di bawah ini disajikan dalam bentuk gambar tentang model belajar mulai dari yang paling efektif hingga yang paling kurang
efektif. Ternyata gaya belajar yang hanya mengandalkan pada proses membaca
verba l receiving
hanya memberikan kontribusi antara 10 hingga 30 , sehingga model ini lebih bersifat pasif. Model belajar
verba l receiving
memberikan kontribusi antara 50. Model partisipasi memberikan kontribusi sekitar 70 dan model belajar
yang diikuti dengan melakukan kegiatan memberikan kontribusi yang paling besar yaitu sekitar 90. Hal itu dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini.
Reading Hearing words
Looking at picture Looking at an exhibition
Participating in a discussion
Watching video Watching a demonstration
Seeing it done on location Giving a talk
Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience
Doing the Real Thing
90
70 50
30 20
10
P A
S S
IV E
A CT
IV E
TINGKAT MEMORISASI
Verbal reciving
Visual receiving
Partici- pating
Doing
TINGKAT KETERLIBATAN
MODEL PEMBELAJARAN
Ga mbar 4-2 Model Pe mbe laja ran
| MODEL PEMBELAJARAN DAN STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI 81
4.4.2. Persiapan yang Baik dan Efisien dalam Membaca dan Mencatat Pengaturan waktu dan cara belajar serta persiapan belajar yang baik yang
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa sangat diperlukan. Persiapan sebelum belajar akan menentukan tingkat keberhasilan kegiatan belajar nantinya. Melalui persiapan
yang baik, mahasiwa akan mampu: 1 membuat jadwal harian yang sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang tersedia, 2 menjelaskan hasil analisis karakteristik
tempat belajar yang baik.
Belajar yang efisien memerlukan pengaturan waktu dengan baik. Strategi pengaturan waktu yang baik harus: memperhatikan waktu belajar yang dimiliki;
merefleksikan bagaimana menghabiskan waktu yang ada; apakah sering menggunakan waktu dengan sia-sia; mengetahui saat-saat kapan merasa bahwa diri
kita produktif.
Jadwal belajar bagi mahasiswa sangat penting. Untuk itu, mahasiswa perlu menyusun jadwal belajar yang dapat membantu dalam melakukan hal-hal penting
dan agar dapat belajar secara teratur; agar tugas tidak menumpuk dan dapat terselesaikan sesuai waktu; menjadi salah satu jaminan agar kita tidak membuang
waktu dengan sia-sia dan dapat memanfaatkan waktu kosong untuk hal-hal lain; membantu untuk mengetahui dengan pasti perkembangan belajar dan penyelesaian
tugas-tugas belajar. Hal itu penting karena membuat jadwal sesuai kebutuhan belajar dan waktu yang tersedia adalah salah satu kunci kesuksesan seseorang. Pembuatan
jadwal belajar haruslah fleksibel dan mampu menyesuaikan dengan kegiatan lain, lingkungan pertemanan atau keluarga.
Strategi penyusunan jadwal harus diarahkan pada tujuan spesifik. Jangan menentukan tujuan terlalu luas dan tidak jelas, misalnya “Saya akan menghabiskan
waktu sehari penuh untuk belajar pada hari Minggu.”; tentukan batasan penyusunan kegiatan belajar; buatlah tujuan sebelum memulai belajar sehingga kegiatan belajar
lebih bermakna. Tujuan tersebut sebagai sesuatu yang mungkin dapat dicapai tidak “mengawang-awang”. Contoh: “Selesaikan membaca tiga bab dalam buku teks
Manajemen”. Selain jadwal belajar yang spesifik, mahasiswa juga perlu menyiapkan tempat
belajar yang baik. Tempat belajar yang baik perlu ada tempat belajar, bebas dari gangguan, dilengkapi dengan sumber dan bahan ajar, memiliki tempat penyimpanan,
ada penerangan, temperatur yang nyaman,dan ada ventilasi.
a. Membaca Secara Efisien
Bagaimana strategi mahasiswa agar dapat membaca secara efektif? Untuk mengerti bagaimana cara membaca yang efektif, terlebih dahulu perlu diketahui apa
sebenarnya tujuan membaca itu. Setidak-tidaknya ada tiga tujuan dalam membaca, yaitu: mengumpulkan informasi untuk membuat tulisan atau esai; mempelajari suatu
topik atau memahami suatu teori tertentu; dan mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian atau tes.
82 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA|
Efektivitas dan efisiensi dalam membaca dapat dilihat atau dirasakan apabila seseorang dapat mengerti maksud dari penulis dengan jelas dan cepat tanpa perlu
berlama-lama dalam proses membaca. Membaca yang efisien bila seseorang dapat mengerti maksud penulis dengan jelas dan cepat dalam proses membaca dan mampu
memilih materi bacaan yang relevan dengan kebutuhan. Perlu diingat bahwa strategi membaca yang baik bertalian erat dengan kemampuan membuat catatan yang baik
pula.
Ada dua strategi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam membaca agar lebih efektif dan efisien, yaitu metode SQRW dan metode SQ3R.
1. Metode S Q R W S
: Survey R
: Read Q
: Question W
: Write 2. Metode SQ3R
S : Survey
R : Recite
Q : Question
R : Review
R : Read
Langkah yang harus Anda lakukan dalam menerapkan model pertama yaitu: membaca judul, merangkum, menggambar grafik dari suatu bab dalam buku untuk
mendapatkan topik atau persepsi awal dari bab tersebut. Langkah ini sebagai persiapan untuk dilanjutkan membaca secara keseluruhan dan membuat kita
mempelajari topik yang diangkat secara cepat.
Anda harus memiliki pertanyaan-pertanyaan dalam benak Anda pada saat membaca. Pertanyaan tersebut akan memberikan arah dan membuat Anda tetap
fokus pada saat membaca. Anda dapat mengubah judul atau topik suatu bab menjadi for
mat pertanyaan. Sebagai contoh, pada saat Anda membaca judul “Kegunaan Listrik”, Anda dapat mengubahnya ke bentuk pertanyaan menjadi “Apa saja
kegunaan listrik?”
Key Questions
. Baca keseluruhan teks pada buku dan tetap fokus serta berkonsentrasi
sehingga informasi yang didapat saat membaca akan mampu menjawab pertanyaan- pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan begitu, kegiatan membaca sudah
dapat dikategorikan sebagai kegiatan membaca yang efektif
Menulis tiap-tiap pertanyaan beserta jawaban yang telah dibuat ke dalam catatan. Dengan menulis ulang, hal yang telah didapat melalui membaca akan
membantu untuk mengingat dengan baik beberapa informasi penting yang dibutuhkan.
Pada model yang kedua, pertama-tama yang harus Anda lakukan yaitu membaca ulang keseluruhan per bab dari tiap buku. Tidak ada peraturan baku
mengenai tahapan ini. Setelah mengakhiri membaca, Anda harus bertanya pada diri sendiri, apakah “gambaran utama” dari buku tersebut sudah didapatkan di kepala?
| MODEL PEMBELAJARAN DAN STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI 83
Tahapan selanjutnya yaitu melakukan pengecekan terhadap keseluruhan proses dalam membaca. Anda bisa membuka ulang tiap bab dan mengecek apakah
Anda telah memahami isinya secara keseluruhan dan mampu menjawab pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan isi atau materi bacaan. Membuat catatan pada
buku tersebut apabila ada kesalahan atau apabila masih terdapat beberapa poin yang belum dipahami benar dan kembali membaca atau bertanya kepada orang lain untuk
mendapatkan penjelasan.
b. Teknik dalam Membaca
Ada dua teknik yang dapat digunakan oleh mahasiswa agar dapat membaca secara lebih efktif dan efisien. Teknik tersebut berupa
scanning
dan
skimming.
Teknik
scanning
digunakan untuk mencari poin-poin penting atau spesifik dari satu bacaan atau buku. Membaca buku dengan cepat dan sekilas, biasanya dibantu
dengan ujung jari yang disapukan di atas buku atau bacaan tertentu. Teknik ini biasanya digunakan saat seseorang mencari informasi seperti di kamus, buku
telepon, atau di iklan baris koran. Mahasiswa yang baik harus mampu melakukan teknik
sca nning
ini untuk membaca buku dan catatannya guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
Teknik
skimming
digunakan, misalnya, saat Anda mengambil sebuah buku atau artikel tentang genetika dan melakukan teknik
skimming
dengan mencari ide pokok dari setiap paragraf, melihat judul per bab, dan lain sebagainya untuk
memastikan apakah buku tersebut menarik minat Anda atau memiliki informasi berguna yang Anda butuhkan. Pada saat melakukan teknik
skimming,
Anda mencari gambaran umum tentang suatu artikel atau buku referensi
c. Mencatat
Bagaimana tahapan dalam mencatat, jenis catatan, dan tips mencatat yang baik? Teknik mencatat yang baik harus menjaga kontak mata dengan pembicara;
menghindari keterlibatan emosional dan bersikaplah objektif dalam menyimak informasi; dan tetaplah aktif dengan cara mengajukan pertanyaan. Tahapan mencatat
harus diawali dengan memahami informasi yang akan disampaikan; memfokuskan pada apa yang disampaikan dosen; menulis informasi dengan cepat; dan mencatat
ulang
4.4.3. Belajar yang Efektif Hal penting dalam belajar adalah bagaimana agar mahasiswa dapat
meningkatkan konsentrasi belajar dan memahami materi belajar sehingga dapat menyimpulkan atau mengambil intisari dari materi belajar dengan efektif. Untuk itu,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu belajar bagaimana belajar, meningkatkan konsentrasi, daya pemahaman, dan meningkatkan daya ingat.
Belajar bagaimana belajar mempunyai tujuan, yaitu agar mahasiswa bisa belajar mandiri. Dalam hal ini buku teks dan bahan ajar
printed
cetak sebagai
84 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA|
sumber informasi utama yang dibutuhkan untuk matakuliah yang perlu dipersiapkan dengan baik. Mahasiswa sedapat mungkin bisa berupaya mencoba metode belajar
sendiri yang sesuai.
Upaya untuk terus meningkatkan konsentrasi bagi mahasiswa adalah penting. Untuk itu, disarankan agar mahasiswa dapat menemukan tempat belajar
yang kondusif; timbulkan positif
mood
, mengenali keadaan fisik dan mental Anda;
reinforcement
; dan belajar dengan sesi pendek tetapi produktif. Meningkatkan daya pemahaman merupakan suatu tuntutan bagi mahasiswa
agar dapat melakukan pengajian secara mendalam tentang suatu objek. Mahasiswa perlu berlatih memahami hubungan antarkalimat. Bila mengalami kesulitan dalam
memahami suatu teks, kita bisa beralih ke materi lain. Pemahaman juga dapat dilakukan dengan menggunakan gambar visual, atau mencatat istilah-istilah baru.
Selain meningkatkan proses pemahaman, mahasiswa juga perlu meningkatkan daya mengingatnya. Misalnya, dengan mengasosiasikan suatu konsep dengan peristiwa,
kesamaan waktu, keterdekatan dan bentuk asosiasi yang lain. Untuk itu, latihan mengingat sangat penting, walaupun proses mengingat menunjukkan tingkat
kognitif paling rendah.
4.4.4. Persiapan Ujian Apa dan bagaimana persiapan yang harus dilakukan oleh mahasiswa
sebelum, selama, dan setelah mengikuti ujian? Beberapa kiat yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebelum melakukan ujian, adalah melakukan revisi rangkuman
secara sistematis. Hal ini dapat dilakukan dengan cara me-
review
meninjau kembali rangkuman materi segera setelah mempelajarinya; membuat revisi rangkuman
materi dalam beberapa pembelajaran; dan sebelum berlanjut pada materi selanjutnya, merevisi kembali mata pelajaran dengan merevisi rangkuman.
4.4.5. Menulis Makalah dan Laporan Suatu kegiatan yang tidak pernah terhindarkan oleh mahasiswa selama
mengikuti kuliah adalah membuat makalah dan laporan. Tentu saja mahasiswa harus tahu tentang karakteristik sebuah makalah dan laporan yang baik, komponen utama
makalah dan laporan, bagaimana langkah atau proses menulis makalah dan laporan yang baik dan benar, dan bagaimana cara menulis referensi dari berbagai sumber
informasi dengan baik dan benar.
Desain makalah akan selalu berisi pendahuluan
introduction
, isi
body
, dan penutup
conclution
. Makalah dan laporan biasanya ditulis dalam bentuk esei. Esei yang baik harus linier antara judul isi dan konklusi. Masing-masing paragraf
bersifat koheren dan keseluruhan esei harus merupakan satu kesatuan
unity
| MODEL PEMBELAJARAN DAN STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI 85
4.4.6. Konsep Pemetaan Mengapa konsep pemetaan bagi mahasiswa sangat penting? Hal-hal penting
yang harus diketahui adalah pengetahuan umum tentang konsep pemetaan, mengapa dan kapan pemetaan konsep diperlukan, serta bagaimana melakukan pemetaan
konsep yang baik. Menurut Walker 2000, konsep pemetaan awalnya berasal dari hasil karya David Ausubel
a dvanced organizers
. Selanjutnya, konsep teknik pemetaan dikembangkan oleh Joseph D Novak di Cornell. Konsep pemetaan
berasal dari gerakan pembelajaran yang disebut konstruktivisme. Konsep pemetaan mengindentifikasikan cara kita berpikir dan cara kita melihat hubungan
antarpengetahuan.
Keberhasilan seseorang tidak akan pernah terlepas dari upaya keras, begitu juga bagi mahasiswa. Sebagai mahasiswa harus mulai mengubah segala perilaku dan
strategi dalam belajar. Kemandirian belajar bagi seorang mahasiswa sangat dibutuhkan. Mahasiswa harus bisa mengatur cara belajarnya sendiri dan mampu
menumbuhkan motivasi instrisiknya sendiri. Peran dosen hanyalah sebagai motivator, pengarah, dan fasilitator bagi mahasiswa.
Agar mahasiswa dapat meraih sukses dan lulus tepat waktu, dibutuhkan beberapa kiat, seperti: bagaimana agar mahasiswa dapat menemukan cara membaca
yang efektif dan efisien, memilih cara belajar secara efektif, mempersiapkan ujian dengan baik, dan mampu membuat pemetaan konsep belajar. Harapannya, dengan
memahami dan mengimplementasikan materi tentang strategi belajar di perguruan tinggi ini dapat membantu mahasiswa dalam meraih sukses, yaitu lulus tepat waktu
dan secepat mungkin memperoleh pekerjaan.
Guna mengetahui seberapa jauh anda telah berkembang sebagai pribadi
yang siap memasuki dunia mahasiswa di lampiran 3 buku ini diberikan suatu instrumen untuk mengenal diri, mengenal kemampuan untuk berinteraksi dengan
orang-orang disekitarmu, dan mengenal kemampuan mengelola diri dalam lingkungan sekitar.
| KATA PENGANTARPOLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN DAN ORGANISASI MAHASISWA
86
BAB 5
POLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN DAN ORGANISASI MAHASISWA
Pendidikan Tinggi bertujuan mengembangkan potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. Pembelajaran di kelas sebagian besar hanya berfokus pada
pembelajaran yang berorientasi pada kegiatan kurikuler yang didasarkan pada kurikulum yang capaian pembelajaran ditunjukan dengan Indeks Prestasi Kumulatif
IPK dalam transkrip akademik. Transkrip ini hanya menggambarkan kualitas seseorang dalam aspek kognitif dan belum bisa menunjukkan kualifikasi seseorang
pada kemampuan
soft skills
yang dimilikinya. Undang undang No 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi pada pasal 14 ayat 1 menyatakan Mahasiswa
mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan dirinya melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagai bagian dari proses pendidikan, dari pernyataan ini dapat
diartikan bahwa pendidikan tinggi juga harus dapat menunjukan capaian yang dihasilkan dari kegiatan ekstrakurikuler Bambang Yudhoyono, Undang-undang No 12,
2012.
Universitas Jember UNEJ sebagai penyelenggara dan pengelolah pendidikan tinggi memiliki otonomi dalam hal penetapan norma, kebijakan operasional, dan
pelaksanaan kemahasiswaan terdiri atas: kegiatan kemahasiswaan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, organisasi kemahasiswaan dan pembinaan bakat dan minat mahasiswa.
Capaian pembelajaran lulusan dilaksanakan dengan mengintegrasikan pembelajaran melalui kegiatan kurikuler, intra kurikuler dan ekstra kuruikuler. Capaian pembelajaran
merupakan
hasil internaliasi
ranah sikap,
pengetahuan, ketrampilan
dan mengakomodasi visi dan misi UNEJ, yang selanjutnya diformulasikan kedalam atribut
lulusan UNEJ. Capaian pembelajaran ini sebagai profil lulusan yang didiskripsikan dalam Surat Keterangan Pendukung Ijasah SKPI yang akan diberikan kepada
mahasiswa bersama dengan Ijasah dan transkrip Akdemik.
Atribut lulusan Unej yang harus dimiliki adalah sebagai berikut : 1.
Bertakwa kepada TUhan Yang Maha Esa. 2.
Berakal Budi dan Bertanggung Jawab. 3.
Menguasai Bidang Ilmu yang dipelajari. 4.
Percaya Diri. 5.
Investigatif. 6.
Mandiri dan Kritis. 7.
Komunikator yang Efektif. 8.
Terbuka dan Adaftif terhadap Perubahan Lingkungan Kerja. 9.
Pekerjasama yang Handal.
| POLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN DAN ORGANISASI MAHASISWA 87
10. Etis dan Sadar Lingkungan serta Pembelajar Reflektif sepanjang hayat.
Atribut lulusan UNEJ tersebut dapat dikembangkan melalui pengembangan kemahasiswaan pada kegiatank kokurikuler dan ekstrakurikuler. Agar kegiatan
kemahasiswaan dapat dilaksanakan lebih baik dan mampu meningkatkan kualitas mahasiswa, maka diperlukan adanya upaya yang sinergis dalam pengembangan
kegiatan kemahasiswaan.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan Ormawa yang ada di lingkungan UNEJ atau di Luar UNEJ . Kegiatan ekstrakurikuler
meliputi empat bidang yaitu: penalaran dan keilmuan, minat dan bakat, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa dan bakti sosial bagi masyarakat Sudarsono, 1998.