228 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA |
Ga mbar 11-6 Ju mlah Ke matian a kibat Kecela kaan Lalu Lintas di dun ia WHO, 2016
Hasil  survei  WHO    menunjukkan  bahwa  dari  68  negara  yang  diteliti,  yang mengalami peningkatan kejadian  kecelakaan kendaraan bermotor yang mengakibatkan
korban  meninggal  dunia  sejak  tahun  2010,  84    diantaranya  adalah  negara-negara dengan penghasilan masyarakat rendah-menengah, termasuk Indonesia gambar 11.7.
Ga mbar 11-7 Ju mlah Ke matian a kibat Kecela kaan berdasarkan Tingkat Penghasilan Negara WHO, 2016
11. 8  Etika Berlalu Lintas
Etika seringkali disebut pula dengan kata
etik
, atau
ethics
, mengandung banyak pengertian,  dari  segi  etimologi  asal  kata  istilah etika berasal  dari  kata  Latin
“Ethicos” yang berarti
kebiasaan. Menurut pengertian yang
asli, yang
dikatakan
ba ik
itu  apabila  sesuai  dengan  kebiasaan  masyarakat.  Kemudian  lambat laun pengertian ini berubah, bahwa etika adalah suatu  ilmu  yang mebicarakan masalah
perbuatan  atau  tingkah  laku  manusia,  mana  yang  dapat  dinilai  baik  dan  mana  yang
| BUDAYA TERTIB DAN TAAT ATURAN 229
dapat  dinilai  tidak  baik.  Etika juga  disebut  ilmu  normative,  maka  dengan  sendirinya berisi ketentuan-ketentuan norma-norma dan nilai-nilai  yang dapat digunakan  dalam
kehidupan sehari-hari.
Etika merupakan cabang filsafat yang mempelajari  pandangan-pandangan dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan, dan kadang-kadang
orang memakai filsafat etika, filsafat moral atau filsafat susila. Dengan demikian dapat dikatakan, etika ialah  penyelidikan  filosofis  mengenai  kewajiban-kewajiban  manusia
dan  hal-hal  yang  baik  dan  buruk. Etika adalah  penyelidikan  filsafat  bidang moral. Etika tidak  membahas  keadaan  manusia,  melainkan  membahas  bagaimana
seharusnya manusia itu berlaku benar.
Istilah
etiket
berasal  dari  kata  Prancis
etiquette
,  yang  berarti kartu  undangan, yang  lazim  dipakai  oleh  raja-raja  Prancis  apabila  mengadakan  pesta.  Dalam
perkembangan  selanjutnya,  istilah  etiket  berubah  bukan  lagi  berarti  kartu  undangan yang  dipakai  raja-raja  dalam  mengadakan  pesta.  Dewasa  ini  istilah  etiket  lebih
menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara menerima tamu  dirumah  maupun  di  kantor  dan  sopan  santun  lainnya.  Jadi,  etiket  adalah  aturan
sopan  santun  dalam  pergaulan.  Etiket  merupakan  sekumpulan  peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang
yang  ingin  mencapai  sukses  dalam  perjuangan  hidup  yang  penuh  dengan  persaingan. Etiket  juga  merupakan  aturan-aturan  konvensional  melalui  tingkah  laku  individual
dalam masyarakat beradab,  merupakan tata cara formal atau tata krama lahiriah untuk mengatur relasi antar pribadi, sesuai dengan status sosial masing-masing individu.
Fasilitas  jalan  yang  ada  tidak  digunakan  sendirian,  namun  bersama  dengan banyak orang  lain karena kita hidup bermasyarakat. Cakupan masyarakat tentu sangat
luas,  dan  pasti  memiliki  pemikiran  yang  berbeda-beda  dan  cenderung  memikirkan kepentingannya masing-masing. Tanpa adanya Etika Berlalu Lintas mungkin kita tidak
bisa  membayangkan,  pasti  sering  terjadi  kecelakaan  di  jalan  raya.  Kejadian  ini disebabkan kurangnya  tenggang rasa antar pengguna jalan, pengemudi cenderung egois
ingin  cepat  sampai,  jika  ini  dibiarkan  terus-menerus  maka  angka  kecelakaan  akan semakin  meningkat. Oleh  karena itu perlu adanya pemahaman  dan pelaksanaan Etika
Berlalu Lintas.
Etika Berlalu Lintas yaitu pedoman sikap atau aturan yang mengatur hubungan manusia  dengan  manusia  lain  di  dalam  berlalu  lintas.  Etika  tidak  hanya  dapat
diterapkan  dalam  kehidupan  sehari-hari  saja,  namun  etika  juga  sangat  penting diterapkan  dalan  berlalu  lintas.  Prinsip  etika  yang  diterapkan  yang  diterapkan  dalam
kehidupan sehari-hari dengan etika berlalu  lintas hampir sama yaitu tenggang rasa dan saling menghargai. Manfaat dan tujuan dibuat Etika Berlalu Lintas antara lain  : Dapat
mengatur individu dalam menggunakan jalan sehingga tidak seenaknya sendiri, tercipta kelancaran,  keteraturan,  keselamatan,  serta  ketertiban,  dapat  mengurangi  angka
kecelakaan dan mengurangi kejahatan di Jalan Raya. Tanpa adanya etika berlalu lintas,
230 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA |
maka pengemudi akan mengemudi seenaknya sendiri tanpa mempedulikan keselamatan orang  lain,  lalu  lintas  dijalan  akan  berjalan  membingungkan  sehingga  rawan  terjadi
kecelakaan, rawan kejahatan sarta akan terjadi kemacetan parah.
Seorang  pengendara  yang  baik  tentunya  harus  melakukan  sikap  dan  perilaku etika berkendara yang baik. Beberapa etika perlu diketahui, dipahami dan dilaksanakan
oleh para pengemudi sepeda motor dan mobil dalam rangka  menghormati pengendara dan pengguna jalan yang lain, sehingga semua orang pun akan merasa nyaman, senang
dan tenang dalam  mengendarai  kendaraannya.   Tidak boleh ada  lagi sifat tidak sabar, ugal-ugalan,  zig-zag,  salip-salipan,  dan  lain  sebagainya  demi  kebaikan  seluruh
pengguna jalan. Contoh perilaku yang mempertimbangkan etika berkendara diantaranya adalah :
11.8.1.  Menghormati dan Menghargai Pengendara Lain Setiap pengguna jalan harus menghormati sesama pengguna jalan yang lain.
Semua orang berhak melintasi jalan umum baik kaya, miskin, tua, muda, semuanya boleh  mengendarai  kendaraan  bermotornya  di  jalan  raya  asalkan  memenuhi
persyaratan  yang  telah  ditentukan  oleh  pemerintah  dan  kepolisian  Republik Indonesia. Seorang pengendara mobil atau motor tidak boleh membuat pengendara
lainnya  merasa  terganggu.   Kadang  kala  ada  orang  yang  sangat  gemar  memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan mendahului kendaraan lain yang berjalan
lambat  dengan  semena-mena  sehingga  kendaraan  yang  didahului  merasa  terkejut dan harus mengerem secara mendadak untuk menghindari kecelakaan yang mungkin
bisa  terjadi.   Ada  pula  pengendara  yang  membelokkan  kendaraannya  tanpa  mau melihat  apa  yang  ada  di  belakang  dan  sampingnya  terlebih  dahulu  sehingga
kendaraan  yang  ada  di  sekitarnya  harus  ekstra  berhati-hati  jika  bertemu  dengan pengendara semacam itu.
11.8.2.  Tidak Menggunakan Aksesoris Kendaraan yang Mengganggu Setiap  pengguna  sepeda  motor  dan  mobil  hendaknya  tidak  memasang
perlengkapan  tambahan  kendaraan  yang  sifatnya  mengganggu  kenyamanan pengguna  jalan  yang  lain.   Contohnya  seperti  lampu  yang  menyilaukan,  suara
klakson  tidak  standar,  suara  knalpot  yang  bising,  dan  lain  sebagainya.   Setiap kendaraan  yang  dijual  biasanya  telah  memenuhi  kelengkapan  standar  yang  tidak
mengganggu  kenyamanan  orang  lain  yang  ada  di  sekitarnya  sehingga  tidak  perlu diganti dengan yang lainnya.
11.8.3.  Tidak Ngebut di Jalan Raya dan Juga Tidak Menghambat Jalan Raya Kendaraan bermotor bukanlah mainan yang bisa digunakan sekehendak hati,
sehingga  setiap  orang  yang  menggunakannya  harus  menyesuaikan  kecepatan kendaraan  dengan  situasi  dan  kondisi  yang  ada  di  jalan  raya.   Hindari  memacu
kendaraan  terlalu  cepat  maupun  terlalu  lambat  sehingga  bisa  mengganggu pengendaran  kendaraan  yang  lain.   Pengendara  mobil  tidak  boleh  menghambat