8 Etika Berlalu Lintas Pedoman PK2 2017 Final

| BUDAYA TERTIB DAN TAAT ATURAN 231 pengendara sepeda motor yang bisa melaju lebih cepat dalam kondisi lalu lintas yang padat karena apabila dihambat efeknya mungkin akan lebih parah. 11.8.4. Mematuhi Peraturan Lalu-Lintas Patuhilah segala peraturan lalu-lintas yang berlaku di jalan raya. Hindari melakukan pelanggaran apa pun itu bentuknya. Jika seseorang terbiasa melanggar aturan lalu-lintas, maka kemungkinan besar seterusnya akan menganggap bahwa pelanggaran lalu lintas adalah sesuatu hal yang boleh dilakukan selama tidak ada polisi yang menjaga. Pelanggaran lalu-lintas hanya boleh dilakukan hanya pada saat khusus saja seperti pada saat ada banjir, kecelakaan lalu-lintas, huru-hara, tawuran, dan lain sebagainya.

11. 9 Pelanggaran Lalu Lintas dan Aturan Hukumnya

Meski berbagai aturan sudah dikeluarkan untuk membuat situasi lalulintas tetap kondusif, pada kenyataannya masih saja banyak pengguna jalan yang tidak mengindahkan aturan-aturan tersebut. Berbagai pelanggaran kerap dilakukan. Ironisnya, kelalaian tersebut tak jarang merugikan orang lain. Seringkali terjadi kecelakaan yang membuat orang lain terluka atau bahkan tewas. Berdasarkan hasil riset dari Litbang KORAN SINDO terhadap 400 responden. Ada 10 jenis pelanggaran lalu lintas yang paling sering terjadi, dantaranya adalah : 11.9.1. Menerobos Lampu Merah Jumlah responden yang menerobos lampu merah adalah 42 . Lampu lalulintas atau traffic light merupakan sebuah komponen vital pengaturan lalulintas. Namunironisnya pelanggaran terhadap lampulintas ini justru menempati urutan pertama sebagai jenis pelanggaran yang paling sering dilakukan pengguna kendaraan bermotor. Sedang terburu-buru serta tidak melihat lampu sudah berganti warna, adalah beberapa alasan yang sering terlontar. 11.9.2. Tidak Menggunakan Helm Jumlah responden yang tidak menggunakan helm standar adalah 23 . Menurut UU no 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan sudah mengatur mengenai kewajiban pengendara untuk penggunaan helm berstandar Nasional Indonesia SNI. Bahkan dalam UU tersebut dengan jelas tertera pula sanksi jika pengemudi tidak mengenai helm, maka ia bisa dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp250.000. Namun, pada prakteknya, lagi-lagi aturan ini sering diabaikan. Rata-rata beralasan, mereka enggan menggunakan helm karena jarak tempuh yang dekat serta merasa tidak nyaman. 232 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA | 11.9.3. Tidak Menyalakan Lampu Kendaraan Jumlah respoden yang tidak menyalakan lampu kendaraan di siang hari adalah 3 . Menurut pasal 107 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyatakan bahwa Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib menyalakan lampu utama Kendaraan Bermotor yang digunakan di Jalan pada malam hari dan pada kondisi tertentu. Kemudian pada ayat kedua dinyatakan Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wajib menyalakan lampu utama pada siang hari. Pelanggaran sering terjadi, terutama untuk kewajiban menyalakan lampu di siang hari.Rendahnya tingkat kedisiplinan pengguna jalan atau mungkin kurangnya sosialisasi khususnya untuk lampu di siang hari bisa menjadi penyebab seringnya aturan ini dilanggar. 11.9.4. Tidak Membawa Surat Kelengkapan Berkendara Jumlah respoden yang tidak membawa surat kelengkapan berkendara adalah 9 . Aksi tilang yang dilakukan pihak kepolisian juga sering terjadi terhadap pengendara yang tidak membawa surat-surat berkendara seperti Surat Izin Mengemudi SIM serta Surat Tanda Nomor Kendaraan STNK. Berbagaioperasi yang tengah gencar dilakukan aparat acapkali mendapati pelanggaran semacam itu. Banyak diantara mereka yang belum memiliki SIM karena belum cukup usia, namun memaksakan diri untuk mengendarai sepeda motor. Hal ini tentunya bisa membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. 11.9.5. Melawan Arus Contra Flow Di kota-kota besar seperti Jakarta, para pengendara sepeda motor acap kali bersikap seenaknya di “melawanarus”. Jumlah respoden yang melawan arus kendaraan adalah 7 . Pengendara seolah tutup mata dengan adanya pengendara lain yang berjalan berlawanan arah dengan mereka. Banyaknya kasus kecelakaan tak membuat jera para pengendara motor dalam melanggar arus berkendara. 11.9.6. Melanggar Rambu-Rambu Lalu Lintas Pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintas acap kali terjadi. Jumlah responden yang melanggar rambu-rambu lalu lintas adalah 9 . Jenis pelanggaran tersering adalah parkir di bawah rambu dilarang parkir serta berhenti di depan tanda larangan stop sudah menjadi aktivitas yang sering dilakukan. Padahal menurut ketentuan pasal 287 ayat 1 UU No.22 tahun 2009, jenis pelanggaran tersebut bisa terancam hukuman pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp500.000. | BUDAYA TERTIB DAN TAAT ATURAN 233 11.9.7. Menerobos Jalur Kendaraan lain Sebanyak 3 responden menyatakan menerobos jalur lain yang bukan jalurnya, dalam hal ini adalah jalur busway. Maraknya kecelakaan akibat aksi nekadpengendara yang masuk kejalur busway juga tidak membuat pengendara lainnya jera. Begitu penjagaan dari para petugas mengendur, tindakan indisipliner ini akan kembali berulang. Padahal sanksi yang dikenakan untuk pelanggaran ini juga tidak ringan. Alasan menembus kemacetan seringkali dilontarkan para pelaku pelanggaran tersebut. 11.9.8. Penggunaan Kendaraan yang Tidak Memperhatika Aspek Keselamatan Saat ini banyak sekali pengendara yang memodifikasikan kendaraannya namun tidak sesuai dengan standar keamanan. Sebanyak 2 responden menyatakan menggunakan komponen kendaraan yang tidak memperhatikan aspek keselamatan. Misalnya: mengendarai motor dengan muatan lebih dari peruntukan. Banyak peristiwa kecelakaan karena pengemudi memaksakan kendaraannya dijejali dengan jumlah penumpang yang tidak sesuai kapasitas. 11.9.9. Tidak Menggunakan Spion 1 responden menyatakan bahwa mereka mengabaikan keselamatan dengan tidak mengindahkan pemakaian spion kendaraan di kendaraanya. Pentingnya kesadaran menggunakan kaca spion saat berkendara seringkali diabaikan. Padahal kacaspion dapat membantu pengemudi untuk memastikan bahwa kondisi saat itu kondusif untuk membelokkan kendaraan. Hal ini juga berguna untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan. Berdasarkan Undang-Undang No. 2 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 285 ayat 1, pengendara akan ditilang atau didenda sebesar Rp250.000 jika kendaraannya tidak dilengkapi dengan kacaspion. 11.9.10. Berkendara Melewati Trotoar 1 responden menyatakan mereka acap kali menggunakan trotoar untuk berkendara dan juga berhenti. Seyogyanya trotoar merupakan tempat bagi pejalan kaki. Namun nyatanya, hak pejalan kaki juga diserobot oleh para pengendara motor. Dengan tanpa merasa bersalah, mereka mengendarai kendaraannya diatas trotoar sehingga memaksa pejalan kaki untuk mengalah dengan alasan menghindari kemacetan.

11. 10 Tertib Berlalu Lintas

Lalu lintas merupakan hal yang sehari - hari nya manusia lewati jika ingin bepergian kemana pun, dimana bumi di pijak langit di junjung, artinya ketika kita sudah berada pada lalu lintas pasti disitu lah ada aturan aturan yang harus kita taat. Lalu lintas 234 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA | adalah tatanan paling sulit yang ada di sebuah negara, banyak sekali presentasi pelanggaran hukum dalam berlalu lintas setiap hari ini, dari hari kehari jika sebuah negara yang tidak taat hukum maka buruknya etika dalam berlalu lintas akan semakin menjadi jadi dan menjadi kebiasaan. Etika manusia dilahirkan dari sebuah adat atau kebiasaan sebelumnya, atau bahkan meniru etika berlalu lintas yang buruk demi ke egoisan yang ada. Pihak yang berwajib dalam berlalu lintas adalah polisi, polisi berfungsi sebagai pengatur lalu lintas, dimana jika ada lalu lintas yang bermasalah atau pun berkendala polisi wajib hukumnya untuk membenahi masalah tersebut. Membahs soal etika, polisi adalah pihak yang seharusnya mengayomi masyarakat tetapi entah mengapa justru etika yang tidak baik seringkali muncul, mungkin tidak semua polisi demikian tetapi penulis banyak menjumpai polisi yang beretika demikian, seperti bersantai dikala waktu kerja, di kala jam nya bertugas untuk mengatur lalu lintas yang tertib polisi ini mengandalkan lampu merah yang sering kali di terobos oleh pengguna jalan. Lalu ada juga polisi yang memberikan sanksi tidak adil atau tidak sesuai dengan hukum yang ada, ini juga yang membuat etika dalamberlalu lintas tidak sehat, dan tidak sebagaimana mestinya. Hukum adalah himpunan petunjuk hidup pelanggaran atau larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah kepada masyarakat itu Menurut pernyataan E. Utrecht, hukum adalah sebagai alat dari pada penguasa yang dapat memberi atau memaksakan sanksi terhadap pelanggar hukum karena dalam penegakan hukum jika terjadi pelanggaran menjadi monopoli penguasa.Bagaimana kita bisa menciptakan etika yang baik dan luhur sedangkan para penegak hukum saja sudah banyak yang tidak jujur.Terlepas dari polisi dan para penegak hukum, pengendara merupakan pengguna lalu lintas, sehingga etika pun sangat penting sekali dalam bidang berkendara, karena dalam mengendarai suatu kendaraan jika kita tidak mempunya etika maka akan selalu melanggar aturan yang telah di buat, Indonesia seperti salah satu negara yang pengguna lalu lintasnya banyak melanggar tata tertib, seperti mengendarai motor tanpa mempunyai SIM, tidak menggunakan helm, berboncengan tiga, menggunakan alat komunikasi saat berkendara, menyerobot jalur pengendara lain, menerobos lampu merah, melewati batas garis zebra kros, etika ini bertahan sampai sekarang karena kebiasan yang telah lama di biarkan dan tidak begitu di tegaskan, padahal semua pelanggaran jika angkanya terus menaik akan membahayakan perlalu-lintasan yang ada. Patuh hukum memang memerlukan biaya yang mahal. Sebagai contoh dalam hal berkendara di jalan raya. Untuk mematuhi hukum setiap pengendara sepeda motor misalnya harus memiliki SIM, STNK, mengenakan helm yang standart, serta perangkat kendaraan yang laik jalan. Di sisi lain untuk melanggar hukum, biayanya akan lebih mahal lagi, yaitu ancaman denda ini jauh lebih mahal daripada denda yang dikenakan terhadap berbagai kejahatan yang diancamkan dalam KUHP. Kecelakaan seringkali