| BUDAYA TERTIB DAN TAAT ATURAN 231
pengendara  sepeda  motor  yang  bisa  melaju  lebih  cepat  dalam  kondisi  lalu  lintas yang padat karena apabila dihambat efeknya mungkin akan lebih parah.
11.8.4.  Mematuhi Peraturan Lalu-Lintas Patuhilah  segala  peraturan  lalu-lintas  yang  berlaku  di  jalan  raya.   Hindari
melakukan pelanggaran apa pun  itu  bentuknya.   Jika seseorang terbiasa melanggar aturan  lalu-lintas,  maka  kemungkinan  besar  seterusnya  akan  menganggap  bahwa
pelanggaran  lalu  lintas  adalah  sesuatu  hal  yang  boleh  dilakukan  selama  tidak  ada polisi yang menjaga.  Pelanggaran lalu-lintas hanya boleh dilakukan hanya pada saat
khusus saja seperti pada saat ada banjir, kecelakaan lalu-lintas, huru-hara, tawuran, dan lain sebagainya.
11. 9  Pelanggaran Lalu Lintas dan Aturan Hukumnya
Meski berbagai aturan sudah dikeluarkan untuk membuat situasi lalulintas tetap kondusif,  pada  kenyataannya  masih  saja  banyak  pengguna  jalan  yang  tidak
mengindahkan  aturan-aturan  tersebut.  Berbagai  pelanggaran  kerap  dilakukan. Ironisnya,  kelalaian  tersebut  tak  jarang  merugikan  orang  lain.  Seringkali  terjadi
kecelakaan yang membuat orang lain terluka atau bahkan tewas. Berdasarkan hasil riset dari Litbang KORAN SINDO terhadap 400 responden. Ada 10  jenis pelanggaran lalu
lintas yang paling sering terjadi, dantaranya adalah :
11.9.1.  Menerobos Lampu Merah Jumlah  responden  yang  menerobos  lampu  merah  adalah  42  .  Lampu
lalulintas atau traffic light merupakan sebuah komponen vital pengaturan  lalulintas. Namunironisnya    pelanggaran  terhadap  lampulintas  ini  justru  menempati  urutan
pertama  sebagai  jenis  pelanggaran  yang  paling  sering  dilakukan  pengguna kendaraan bermotor. Sedang terburu-buru serta tidak melihat lampu sudah berganti
warna, adalah beberapa alasan yang sering terlontar.
11.9.2.  Tidak Menggunakan Helm Jumlah  responden  yang  tidak    menggunakan  helm  standar  adalah  23  .
Menurut UU no 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan sudah mengatur mengenai  kewajiban  pengendara  untuk  penggunaan  helm  berstandar  Nasional
Indonesia  SNI.  Bahkan  dalam  UU  tersebut  dengan  jelas  tertera  pula  sanksi  jika pengemudi  tidak  mengenai  helm,  maka  ia  bisa  dipidana  dengan  pidana  kurungan
paling  lama  satu  bulan  atau  denda    paling  banyak    Rp250.000.  Namun,    pada prakteknya,  lagi-lagi aturan ini sering diabaikan. Rata-rata beralasan, mereka enggan
menggunakan helm karena jarak tempuh yang dekat serta merasa tidak nyaman.
232 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA |
11.9.3.  Tidak Menyalakan Lampu Kendaraan Jumlah  respoden  yang  tidak  menyalakan  lampu  kendaraan  di  siang  hari
adalah 3 . Menurut  pasal 107 Undang-Undang No.  22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas  dan  Angkutan  Jalan  menyatakan  bahwa  Pengemudi  Kendaraan  Bermotor
wajib menyalakan lampu utama Kendaraan Bermotor yang digunakan di Jalan pada malam  hari  dan  pada  kondisi  tertentu.  Kemudian  pada  ayat  kedua  dinyatakan
Pengemudi  Sepeda Motor selain mematuhi  ketentuan sebagaimana dimaksud  pada ayat 1 wajib menyalakan lampu utama pada siang hari. Pelanggaran sering terjadi,
terutama  untuk  kewajiban  menyalakan  lampu  di  siang  hari.Rendahnya  tingkat kedisiplinan  pengguna  jalan  atau  mungkin  kurangnya  sosialisasi  khususnya  untuk
lampu di siang hari bisa menjadi penyebab seringnya aturan ini dilanggar.
11.9.4.  Tidak Membawa Surat Kelengkapan Berkendara Jumlah    respoden    yang  tidak    membawa  surat  kelengkapan  berkendara
adalah 9 . Aksi tilang yang dilakukan pihak kepolisian juga sering terjadi terhadap pengendara  yang  tidak  membawa  surat-surat  berkendara  seperti  Surat  Izin
Mengemudi  SIM  serta  Surat  Tanda  Nomor  Kendaraan  STNK.  Berbagaioperasi yang tengah gencar dilakukan aparat acapkali  mendapati pelanggaran semacam itu.
Banyak diantara mereka yang belum memiliki SIM karena belum cukup usia, namun memaksakan  diri  untuk  mengendarai  sepeda  motor.  Hal  ini  tentunya  bisa
membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
11.9.5.  Melawan Arus Contra Flow Di kota-kota besar seperti Jakarta, para pengendara sepeda motor acap kali
bersikap  seenaknya  di “melawanarus”.  Jumlah  respoden  yang  melawan  arus
kendaraan adalah  7  .   Pengendara seolah  tutup  mata  dengan  adanya  pengendara lain yang berjalan berlawanan arah dengan mereka. Banyaknya kasus kecelakaan tak
membuat jera para pengendara motor dalam melanggar arus berkendara.
11.9.6.  Melanggar Rambu-Rambu Lalu Lintas Pelanggaran  terhadap  rambu-rambu  lalu  lintas  acap  kali  terjadi.  Jumlah
responden yang  melanggar rambu-rambu  lalu  lintas adalah  9 . Jenis pelanggaran tersering adalah parkir di bawah rambu dilarang parkir serta berhenti di depan tanda
larangan  stop  sudah  menjadi  aktivitas  yang  sering  dilakukan.  Padahal  menurut ketentuan pasal 287 ayat 1 UU No.22 tahun 2009,  jenis pelanggaran tersebut bisa
terancam hukuman pidana kurungan paling  lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp500.000.
| BUDAYA TERTIB DAN TAAT ATURAN 233
11.9.7.  Menerobos Jalur Kendaraan lain Sebanyak  3    responden  menyatakan  menerobos  jalur  lain  yang  bukan
jalurnya,  dalam  hal  ini  adalah  jalur  busway.  Maraknya  kecelakaan  akibat  aksi nekadpengendara  yang  masuk  kejalur  busway  juga  tidak  membuat  pengendara
lainnya  jera.  Begitu  penjagaan  dari  para  petugas  mengendur,  tindakan  indisipliner ini  akan  kembali  berulang.  Padahal  sanksi  yang  dikenakan  untuk  pelanggaran  ini
juga tidak ringan. Alasan menembus  kemacetan seringkali  dilontarkan para pelaku pelanggaran tersebut.
11.9.8.  Penggunaan Kendaraan yang Tidak Memperhatika Aspek Keselamatan Saat  ini  banyak  sekali  pengendara  yang  memodifikasikan  kendaraannya
namun tidak sesuai dengan standar keamanan. Sebanyak 2  responden menyatakan menggunakan komponen kendaraan yang tidak memperhatikan aspek keselamatan.
Misalnya:  mengendarai  motor  dengan  muatan  lebih  dari  peruntukan.  Banyak peristiwa kecelakaan karena pengemudi memaksakan kendaraannya dijejali dengan
jumlah penumpang yang tidak sesuai kapasitas.
11.9.9.  Tidak Menggunakan Spion 1    responden  menyatakan  bahwa  mereka  mengabaikan  keselamatan
dengan tidak mengindahkan pemakaian spion kendaraan di kendaraanya. Pentingnya kesadaran  menggunakan  kaca  spion  saat  berkendara  seringkali  diabaikan.  Padahal
kacaspion  dapat  membantu  pengemudi  untuk  memastikan  bahwa  kondisi  saat  itu kondusif untuk membelokkan kendaraan. Hal ini juga berguna untuk meminimalisir
terjadinya kecelakaan. Berdasarkan Undang-Undang No. 2 tentang Lalu Lintas dan Angkutan  Jalan,  Pasal  285  ayat  1,  pengendara  akan  ditilang  atau  didenda  sebesar
Rp250.000 jika kendaraannya tidak dilengkapi dengan kacaspion.
11.9.10. Berkendara Melewati Trotoar
1    responden  menyatakan  mereka acap  kali  menggunakan  trotoar  untuk berkendara  dan  juga  berhenti.  Seyogyanya  trotoar  merupakan  tempat  bagi  pejalan
kaki. Namun nyatanya, hak pejalan kaki juga diserobot oleh para pengendara motor. Dengan  tanpa  merasa  bersalah,  mereka  mengendarai  kendaraannya  diatas  trotoar
sehingga  memaksa  pejalan  kaki  untuk  mengalah  dengan  alasan  menghindari kemacetan.
11. 10 Tertib Berlalu Lintas
Lalu  lintas  merupakan  hal  yang  sehari  -  hari  nya  manusia  lewati  jika  ingin bepergian kemana pun, dimana bumi di pijak langit di junjung, artinya ketika kita sudah
berada pada lalu lintas pasti disitu lah ada aturan aturan yang harus kita taat. Lalu lintas
234 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA |
adalah  tatanan  paling  sulit  yang  ada  di  sebuah  negara,  banyak  sekali  presentasi pelanggaran  hukum  dalam  berlalu  lintas  setiap  hari  ini,  dari  hari  kehari  jika  sebuah
negara yang tidak taat hukum  maka buruknya etika dalam berlalu  lintas akan semakin menjadi  jadi  dan  menjadi  kebiasaan.  Etika  manusia  dilahirkan  dari  sebuah  adat  atau
kebiasaan  sebelumnya,  atau  bahkan  meniru  etika  berlalu  lintas  yang  buruk  demi  ke egoisan yang ada.
Pihak yang berwajib dalam berlalu lintas adalah polisi, polisi berfungsi sebagai pengatur  lalu  lintas, dimana jika ada lalu  lintas yang  bermasalah atau pun berkendala
polisi wajib hukumnya untuk membenahi masalah tersebut. Membahs soal etika, polisi adalah pihak yang seharusnya mengayomi masyarakat tetapi entah mengapa justru etika
yang tidak baik seringkali muncul, mungkin tidak semua polisi demikian tetapi penulis banyak menjumpai polisi yang beretika demikian, seperti bersantai dikala waktu kerja,
di kala jam nya bertugas untuk mengatur lalu lintas yang tertib polisi ini mengandalkan lampu merah yang sering kali di terobos oleh pengguna jalan. Lalu ada juga polisi yang
memberikan sanksi tidak adil atau tidak sesuai dengan hukum yang ada, ini  juga yang membuat etika dalamberlalu lintas tidak sehat, dan tidak sebagaimana mestinya.
Hukum  adalah  himpunan  petunjuk  hidup  pelanggaran  atau  larangan  yang mengatur  tata  tertib  dalam  suatu  masyarakat  yang  seharusnya  ditaati  oleh  anggota
masyarakat  dan  jika  dilanggar  dapat  menimbulkan  tindakan  dari  pemerintah  kepada masyarakat  itu  Menurut pernyataan  E.  Utrecht,    hukum  adalah  sebagai  alat  dari  pada
penguasa  yang  dapat  memberi  atau  memaksakan  sanksi  terhadap  pelanggar  hukum karena  dalam  penegakan  hukum  jika  terjadi  pelanggaran  menjadi  monopoli
penguasa.Bagaimana kita bisa menciptakan etika yang baik  dan  luhur sedangkan para penegak  hukum  saja  sudah  banyak  yang  tidak  jujur.Terlepas  dari  polisi  dan  para
penegak hukum, pengendara merupakan pengguna lalu lintas, sehingga etika pun sangat penting  sekali  dalam  bidang  berkendara,  karena  dalam  mengendarai  suatu  kendaraan
jika kita tidak mempunya etika  maka akan selalu melanggar aturan yang telah di buat, Indonesia seperti salah satu negara yang pengguna lalu lintasnya banyak melanggar tata
tertib,  seperti  mengendarai  motor  tanpa  mempunyai  SIM,  tidak  menggunakan  helm, berboncengan  tiga,  menggunakan  alat  komunikasi  saat  berkendara,  menyerobot  jalur
pengendara  lain,  menerobos  lampu  merah,  melewati  batas  garis  zebra  kros,  etika   ini bertahan sampai sekarang karena kebiasan yang telah lama di biarkan dan tidak begitu
di  tegaskan,  padahal  semua  pelanggaran  jika  angkanya  terus  menaik  akan membahayakan perlalu-lintasan yang ada.
Patuh  hukum  memang  memerlukan  biaya  yang  mahal.  Sebagai  contoh  dalam hal berkendara di  jalan raya. Untuk mematuhi hukum setiap pengendara sepeda motor
misalnya harus memiliki SIM, STNK, mengenakan helm yang standart, serta perangkat kendaraan  yang  laik  jalan.  Di  sisi  lain  untuk  melanggar  hukum,  biayanya  akan  lebih
mahal  lagi,  yaitu ancaman denda ini  jauh  lebih mahal daripada denda yang dikenakan terhadap  berbagai  kejahatan  yang  diancamkan  dalam  KUHP.  Kecelakaan  seringkali