56 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA|
berperan sebagai pendukung dan pengendali taman kampus juga berperan sebagai
visitor plot
pengembangan berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai penunjang berbagai kegiatan. Selain mengembangkan lokasi
ditengah kampus,
Agrotechnopa rk
secara bertahap juga terus berbenah mengembangkan kebun
Agrotechnopa rk
Jubung, menjadi kawasan hijau dan asri. Kawasan tersebut kedepannya akan menjadi kawasan yang nyaman, aman
dan ramah lingkungan sehingga mampu memunculkan suasana yang kondusif bagi civitas akademik mengembangkan berbagai kegiatan tridarma. Dengan
hasil : 1 Peningkatan jenis dan jumlah koleksi tanaman pendukung
visitor plot
dan taman kampus, 2 Perluasan kawasan hijau di kebun agrotechnopark Jubung 1 hekter wahana edukasi tanaman obat dan 2,5 hektar tanaman buah,
dan 3 Tersusunnya rencana induk
ma ster pla n
sebagai dasar pengembangan kawasan Agrotechnopark Jubung sampai tahun 2020 melalui dana IDB.
Juga dalam rangka melaksanakan program pengembangan
green ca mpus
dilakukan antara lain: 1 Pembuatan taman hijau di seluruh lingkungan kampus UNEJ, 2 Pembangunan Jalan, Jaringan, dan Irigasi yang memadai
guna menciptakan kampus yang bersih, rapi, tertata, dan ramah lingkungan, 3 Pembuatan gasebo dan bangku-bangku taman di sekitar lingkungan kampus
UNEJ, 4 Peningkatan konservasi sumberdaya air, 5 Pembuatan kolam resapan, 6 Pembuatan system pengolahan sampah, dan 7 Pembuatan sumur-
sumur resapan sebagai tempat penampungan air hujan.
4. Penguatan tatakelola berbasis manajemen mutu, budaya
interna l audit
melalui sistem informasi manajemen terpadu. Program ini ditujukan untuk memperkuat tatakelola yang membutuhkan
keintegrasian sehingga
output
sistem menjadi basis dalam pengambilan keputusan. Program difokuskan pada penataanpangkalan data, mahasiswa,
staf dan sumberdaya lainnya, dengan proses pelaksanaan kegiatan akademik SIAKAD, keuangan SIMKEU, kepegawaian SIMPEG, dan sarana
prasarana SINAPRA serta Perpustakaan. Sistem juga akan dilengkapi dengan Sistem Informasi Kerjasama, Sistem Informasi Alumni, dan Sistem
informasi Bisnis. Pelaksanaan sistem manajemen mutu juga akan terus diperkuat, dengan membudayakan audit internal, pelaksanaan
desk eva lua tion
akan diintegrasikan dengan sistem informasi akademik, sedangkan kualitas substansi pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
dilakukan dengan monitoring dan evaluasi melalui visitasi tim aud itor.
5. Penguatan daya saing dan tanggung jawab sosial
socia l responsibility
institusi melalui jejaring alumni. Program ini merupakan penguatan akses dan kontribusi institusi sebagai
tanggung jawab sosial institusi kepada masyarakat sekitar. Jejaring alumn i
| PROFIL UNIVERSITAS JEMBER 57
merupakan mata rantai yang terikat kuat dalam kultur keluarga institusi. Perluasan peran alumni di berbagai tempat dan posisi baik di dalam maupun di
luar negeri menjadi agen kerjasama. UNEJ akan mengambil peran sebagai pembina untuk perguruan tinggi di wilayah eks-keresidenan Besuki dan wilayah
lain yang masuk dalam
coverage
alumni. Alumni akan dilibatkan secara aktif dalam kegiatan akademik untuk meningkatkan daya saing lulusan, selain
kerjasama dalam mendukung sumberdaya institusi. 6.
Pengembangan kelembagaan dalam bentuk penambahan jumlah fakultas dan
program studi baru. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat dinamis mendorong
pergerakan industri dan lapangan kerja. UNEJ mengantisipasi dengan membuka dan memperluas program studi baru khusus program studi hilir. Perkembangan
ini juga dipayungi dengan pembukaan fakultas baru sebagai basis ruang berkembangnya rumpun ilmu yang prioritas UNEJ. Program Studi yang dibentuk
dalam rangka pengembangan kapasitas pengelolaan pendidikan di Universitas Jember ada 5 program studi baru yang telah mendapatkan ijin dari Kementrian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yaitu Program Studi Proteksi Tanaman Program Sarjana berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Nomor 324KPTI2016 tanggal 13 September 2016, Program Studi Sains Ilmu Tanah Program Sarjana berdasarkan Keputusan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 246KPTI2016 tanggal 29 Agustus 2016, Program Studi Ilmu Ekonomi Program Doktor, Program Studi Ilmu
Manajemen Program Doktor dan Program Studi Ilmu Pertanian Program Doktor berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
301KPTI2016 tanggal 31 Agustus 2016.
Sasaran ini didukung 6 program kegiatan dan 7 indikator kinerja, dengan rata-rata hasil capaiannya adalah 123. Adapun indikator kinerja yang capaiannya 100
atau lebih adalah sebagai berikut : 1 prosentase ketersediaan perangkat perencanaan, a. Integrasi Renstra dan RKAKL di institusi sebesar 100, b. Renstra dan Rencana
Kerja jurusanprodi di fakultas sebesar 100 dari target 40 atau tercapai sebesar 250, c. Renstra dan RKAKL di lembaga sebesar 100 dari target 40 atau
tercapai sebesar 250, d. Renja dan RKAKL di biro sebesar 100 dari target 40 atau tercapai sebesar 250, e. Renja dan RKAKL di UPT sebesar 100 dari target
40 atau tercapai sebesar 250. 2 Laporan akuntabilitas, a. LAKIP unit kerja sebesar 100 dari target 100, b. LAKIP UNEJ berdasarkan LAKIP unit kerja
sebesar 100 dari target 100. 3 Pengakuan kinerja tatakelola, a. Mendapatkan sertifikasi ISO dan sejenisnya sebesar 15 dari target 33 atau tercapai sebesar
45,5, b. Persentase konsistensiakurasi output kerja SPI dengan IrjenBPK sebesar 90 dari target 80 atau tercapai sebesar 112,5. 4 Hasil audit, a.
5Rata-rata waktu tahun kenaikan pangkat tenaga pendidikan, a. Pada Asisten Ahli
58 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA|
sebesar 3,80 tahun dari target 3,85 tahun atau tercapai sebesar 98,7, b. Pada Lektor sebesar 5,90 tahun dari target 5,9 tahun atau tercapai sebesar 100, c. Pada
Lektor Kepala sebesar 6,10 tahun dari target 6,2 tahun atau tercapai sebesar 98,4, d. Pada Profesor sebesar 6,70 tahun dari target 6,7 tahun atau tercapai sebesar
100. 6 Rata-rata waktu tahun kenaikan pangkat tenaga pendidikan, a. Pada Gol I sebesar 4 tahun dari target 4 tahun atau tercapai sebesar 100, b. Pada Gol II
sebesar 3,87 tahun dari target 3,87 tahun atau tercapai sebesar 100, c. Pada Gol III sebesar 3,90 tahun dari target 3,92 tahun atau tercapai sebesar 99,5, d. Pada
Gol IV sebesar 5,20 tahun dari target 5,25 tahun atau tercapai sebesar 99. 7 Pengembangan Kelembagaan dalam bentuk penambahan jumlah fakultas dan
program studi baru, a. Jumlah fakultas sebesar 13 prodi dari target 13 prodi atau tercapai sebesar 100, b. Jumlah prodi sebesar 85 prodi dari target 80 prodi atau
tercapai sebesar 106,3. Untuk mewujudkan amanah MP3EI
Ma sterplan for Accelera tion a nd Expa nsion of Indonesia s Economic Development
, Universitas Jember dituntut untuk membuka beberapa program studi keteknikan diantaranya pada saat ini telah ada 3 tiga Prodi
Program Sarjana S1 sudah disetuju Kementerian Ristekdikti dimana SK persetujuan masih dalam proses, antara lain prodi 1 S1 Pendidikan Geografi pada FKIP, 2 S1
Perencanaan Wilayah dan Kota, dan 3 S1 Teknik Kimia pada Fakultas Teknik, serta 1 satu Program Profesi Keinsinyuran di Fakultas Teknik.
Ga mbar 2-12 Perke mbangan Jumlah Progra m Studi
| PROFIL UNIVERSITAS JEMBER 59
Tabel 2-6 Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran Ketujuh
60 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA|
.
Tabel 2-7 Rekap itulasi Capaian Sasaran Kinerja
| KATA PENGANTARPENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA 61
BAB 3
PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dengan sistem terbuka.
Aturan dasar pendidikan tinggi adalah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, sedangkan aturan tentang penyelenggaraan
pendidikan tinggi adalah Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi dan peraturan-
peraturan lain yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi.
3. 1 TujuanPendidikanTinggi
Tujuan Pendidikan Tinggi tercantum di dalam Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pada pasal 5 menegaskan bahwa tujuan
pendidikan tinggi adalah: 1.
berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa; 2.
dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan danatau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa;
3. dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang
memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan
4. terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian
yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. 2 Jenis, Bentuk, dan Program Pendidikan Perguruan Tinggi
Setiap perguruan tinggi dapat menyelenggarakan jenis kegiatan: i pendidikan akademik, ii pendidikan profesi, dan atau iii pendidikan vokasi. Pendidikan tinggi
dapat menyelenggarakan program: i diploma pada pendidikan vokasi ii sarjana; sarjana dan magister; atau sarjana, magister, dan doktor pada pendidikan akademik, dan
atau iii spesialis dan atau profesi pada pendidikan profesi. Pendidikan tinggi dapat berbentuk: i akademi, ii politeknik, iii sekolah tinggi, iv institut, atau v
universitas. Penjelasan secara rinci bentuk-bentuk pendidikan tinggi sebagaiberikut. 1.
Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.
62 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA|
2. Akademi menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam suatu cabang
ilmu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. 3.
Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu dan jika
memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. 4.
Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau pendidikan vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan
atau seni serta jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. 5.
Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau
seni serta jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Program studi adalah unsur pelaksana akademik yang menyelenggarakan dan
mengelola jenis pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam sebagian atau satu bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, danatau olahraga. Jurusan atau nama lain
yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, danatau olahraga. Fakultas atau
nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan
akademik, vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, danatau olahraga.
3. 3 Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan
Pimpinan perguruan tinggi wajib mengupayakan dan menjamin agar setiap anggota sivitas akademika melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan secara bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan dilandasi oleh etika dan normakaidah keilmuan.
Dalam melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan, setiap anggota sivitas akademika harus:
1.
mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya dapat meningkatkan mutu akademik perguruan tinggi yang bersangkutan;
2. mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya bermanfaat bagi masyarakat, bangsa,
negara, dan kemanusiaan; 3.
bertanggung jawab secara pribadi atas pelaksanaan dan hasilnya, serta akibatnya pada diri sendiri atau orang lain;
4. melakukannya dengan cara yang tidak bertentangan dengan nilai agama, nilai etika,
dan kaidah akademik; dan 5.
tidak melanggar hukum serta tidak mengganggu kepentingan umum.
| PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA 63
Kebebasan akademik dilaksanakan dalam upaya mendalami, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan atau olahraga melalui kegia tan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara berkualitas dan bertanggung jawab. Kebebasan mimbar akademik merupakan kebebasan setiap anggota
sivitas akademika dalam menyebarluaskan hasil penelitian dan menyampaikan pandangan akademik melalui kegiatan perkuliahan, ujian sidang, seminar, diskusi,
simposium, ceramah, publikasi ilmiah, dan pertemuan ilmiah lain yang sesuai dengan kaidah keilmuan. Pelaksanaan kebebasan mimbar akademik merupakan tanggung jawab
dari: 1.
setiap anggota sivitas akademika yang terlibat; 2.
perguruan tinggi atau unit organisasi di dalam perguruan tinggi apabila perguruan tinggi atau unit organisasi tersebut secara resmi terlibat dalam pelaksanaannya;
3. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan dilandasi etika serta
normakaidah keilmuan.
Kebebasan akademik dan kebebasan mimbar a kade mik dilaksanakan sesuai dengan otonomi perguruan tinggi, dengan tujuan untuk:
1. melindungi dan mempertahankan hak kekayaan intelektual;
2. melindungi dan mempertahankan kekayaan dan keragaman alami, hayati, sosial,
dan budaya bangsa dan negara Indonesia; 3.
menambah dan atau meningkatkan mutu kekayaan intelektual bangsa dan negara Indonesia; dan
4. memperkuat daya saing bangsa dan negara Indonesia.
3. 4 Perguruan Tinggi sebagai Masyarakat dan Institusi Ilmiah
Dalam sistem pendidikan nasional, perguruan tinggi menyandang dua kedudukan, yaitu sebagai masyarakat dan institusi ilmiah. Dua kedudukan tersebut
harus dijaga terutama oleh sivitas akademika agar dapat mencapai fungsi dan realisasi tujuan pendidikan tinggi. Uraian dua kedudukan tersebut sebagaiberikut.
3.4.1. Perguruan Tinggi sebagai Masyarakat Ilmiah Masyarakat ilmiah merupakan kategori masyarakat yang warganya memiliki
sifat ingin mengetahui segala fenomena yang ada dengan melakukan kegiatan pengkajian secarailmiah dalam berbagai bidang ilmu agar diperoleh kebenaran yang
teruji sesuai dengan metode ilmu pengetahuan yang bersangkutan.Ciri-ciri masyarakat ilmiah antara lain: kritis, objektif, analitis, kreatif dan konstruktif, bebas dari prasangka ,
kesejawatankemitraan khususnya di antara sivitas akademika, dialogis, memiliki dan menjujung tinggi norma dan susila akademik serta tradisi ilmiah, dan dinamis yang
berorientasi pada masadepan.
64 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA|
Dalam masyarakat ilmiah, meto dedan proses belajar-mengajar yang dipergunakan berbeda dengan yang ada di sekolah dasar dan sekolah menegah yang
lebih bersifa tarahan
course
. Dosen dan mahasiswa sebagai sivitas akademika dalam pengembangan ilmu pengetahuan lebih bersifat dialogis
discourse
. Pada masyarakat ilmiah dikenal tradisi dan regulasi. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dalam mengatur tatatertib di kampus. Tradisi memberi kemantapan pada kehidupan akademik di kampus sedangkan
regulasi dirumuskan demi penyesuaian dan pengendalian dari waktu kewaktu, tertib di kampus akan terpelihara bilamana tradisi dan aturan yang berlaku dijadikan pedoman
perilaku warga kampus. Setiap masyarakat akademik memiliki tradisi dan aturan dengan sejarah asalmula masyarakat kampus. Semakin kukuh tradisi akademik dalam
suatu almamater, semakin kurang diperlukan aturan tambahannya. Oleh karena itu, apabila dalam suatu almamater telah tertanam tradisi yang mantap, perilaku warganya
berpedoman pada kaidah-kaidah yang merupakan pengejawantahan tradisi yang bersangkutan. Dalam hal ini, tradisi lebih banyak ditentukan oleh nilai norma dan etika
yang mengatur sikap dan perilaku warganya antara lain: a. tidak pernah merasa sebagai orang atau kelompok yang paling benar;
b. membuka diri terhadap kritik yang datang dari sesama akademisi atau pihak lain; c. selalu tercipta suasana dialogis antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar-
mengajar. 3.4.2. Perguruan Tinggi sebagai Institusi Ilmiah
Institusi ilmiah adalah cerminan dari perguruan tinggi dengan unsur-unsur dalam kelembagaannya dan berbagai kegiatan fungsionalnya untuk menghasilkan
keluaran tridharma pengajaran, penelitian dan pengabdian. Untuk pelaksanaan penelitian dibedakan berdasarkan bentuk perguruan tingginya sebagai berikut.
1.
Universitas, institut, dan sekolah tinggi wajib melaksanakan penelitian dasar, penelitian terapan, penelitian pengembangan, dan atau penelitian industri.
2. Akademi dan politeknik wajib melaksanakan penelitian terapan, penelitian
pengembangan, dan atau penelitian industri. Penelitian dilaksanakan untuk:
a. mencari dan atau menemukan kebaruan kandungan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan atau olahraga. b.
menguji ulang teori, konsep, prinsip, prosedur, metode, danatau model yang sudah menjadi kandungan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan atau olahraga.
Kegiatan penelitian tersebut dilaksanakan oleh dosen dan atau mahasiswa dengan mematuhi kaidahnorma dan etika akademik sesuai dengan prinsip otonomi
keilmuan. Hasil penelitian harus dipublikasikan pada terbitan berkala ilmiah dalam negeri terakreditasi atau terbitan berkala ilmiah internasional yang diakui Kementerian.
Hasil penelitian perguruan tinggi diakui sebagai penemuan baru setelah dimuat dalam terbitan berkala ilmiah terakreditasi yang diakui Kementerian dan atau