Pelayanan atau pengabdian kepada masyarakat
| MANAJEMEN DIRI 141
dalam menghadapi permasalahan mampu berpikir kritis dalam mengambil keputusan dan kesimpulan. 3 Kritis juga berarti bisa mengevaluasi apa yang ditangkap dengan
apa yang disampaikan sehingga menemukan kejelasan. Misalnya, dalam diskusi mahasiswa senantiasa meluaskan materi atau menghubungkan dengan beberapa
informasi, fakta, ide sehingga akan diperoleh kejelasan yang lebih holistik. Sedangkan, mengkritik berarti menanggapi dengan perspektif tertentu, diikuti pernyataan solutif
sebagai masukan atas kekurangan yang ada. Tanggapan tanpa saran konstruktif bagai teori yang tak didukung dalil ilmiah yang valid.
Pada intinya, sikap kritis adalah bagaimana melihat sesuatu hal dengan cara yang lebih objektif dan seimbang, mencari kaitannya dengan kondisi, informasi, atau
fakta lain sehingga diperoleh kondisi yang lebih holistik atau menyeluruh. Kondisi ini akan menghasilkan sikap yang tidak serta merta menerima apa yang terjadi kepada
masyarakat atau kondisi di sekitarnya. Sikap kritis di sini adalah bertujuan untuk
menumbuhkan sikap peka, peduli, dan motivasi atau semangat untuk terus menggali informasi dan pengetahuan sedalam
– dalamnya agar diperoleh mahasiswa yang berintelektualitas tinggi, tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri dan
kampus, melainkan untuk masyarakat, bangsa, dan negaranya. Sikap kritis tidak selalu hanya ditunjukan dengan aksi dan demontrasi turun ke
jalan memprotes kebijakan pemerintah, meskipun itu adalah salah satu bentuk dari sikap kritis, peka dan peduli terhadap kondisi masyarakat. Seperti yang telah dijelaskan
diawal tulisan ini, bahwa menunjukan sikap kritis, peka, dan peduli serta kehausan menggali ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan cara lain misalnya berdiskusi,
menulis di media massa, bakti sosial, dan sarana lain yang dapat mengundang kesadaran publik terhadap sesuatu. Sebagai contoh sekelompok mahasiswa aktivis
lingkungan yang tergabung dalam organisasi lingkungan, ingin mengkritik pemerintah sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sumber daya air,
maka mereka melakukan aksi membagikan botol minuman kepada masyarakat, aksi damai di Tengah Kota, dan melakukan
press relea se
di media massa kota, serta melakukan kampanye di kampus
– kampus. Itulah beberapa contoh aksi nyata dari sikap kritis, peka, dan peduli terhadap kondisi di sekitar mahasiswa.
Mahasiswa adalah kaum intelektual, mampu berpikir secara mendalam dan tajam dalam menyikapi sesuatu masalah serta bersikap bijaksana dan dewasa yang pada
muaranya adalah untuk kemajuan institusi, masyarakat, bangsa dan negara. 7.1.1. Menumbuhkan Sikap Kritis dan Haus Pengetahuan Serta Informasi
Kesadaran kritis yang melampaui tabir asap itu sesungguhnya bisa dibangun dengan
tradisi berpikir relasional
melihat suatu masalah atau fakta tidak semata- mata dari substansinya, tetapi dalam relasinya dengan masalah dan fakta lain dan
“outward looking” melihat masalah atau fakta di dalam negeri dalam perspektif
142 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA|
geo-politik, geo-ekonomi dan geo-kultural dalam konteks hubungan internasional, khususnya hubungan antara negara Dunia Pertama dan Ketiga.
Sikap kritis akan berkorelasi dengan tingkat intelektualitas mahasiswa. Hal ini lah yang akan membedakan mahasiswa yang berkualitas dengan yang kurang
berkualitas. Menumbuhkan sikap kritis melalui peningkatan intelektualitas mahasiswa tersebut dilakukan dengan menumbuhkan budaya
membaca, menulis, dan diskusi
dikalangan mahasiswa sehingga akan tercipta amosfer kampus yang dinamis dan solutif yang mampu menciptakan mahasiswa dengan kapasitas
kelimuaan dan intelektualitas tingkat tinggi. Tentunya hal tersebut perlu adanya sinergisitas dan kerja bersama antara birokrat kampus, dosen, dan organisasi
mahasiswa.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sikap kritis, kepekaan, kepeduliaan terhadap kondisi sekitar, dan keinginan untuk
terus berkembang antara lain: 1.
Sering terlibat dalam lingkungan yang dinamis 2.
Perluas wawasan 3.
Cari tahu dan ambil kesempatan 4.
Komitmen dan teguh 5.
Berusaha optimal 6.
Terus besemangat dalam belajar dan berlatih 7.
Berani mencoba dan berani gagal 8.
Nikmatilah 9.
Selalu berusaha dekat dengan Yang Maha Kuasa 10.
Mulai lah dari hal yang kecil Sedangkan, berikut ini adalah hal
– hal yang sering menyebabkan seseorang enggan bersikap kritis, peka, dan peduli, diantaranya:
1. Fanatisme
2. Kurangnya pemahaman pada suatu kasus
3. Merasa paling pintar
4. Bersikap subjektif
5. Sempitnya wawasan dan perspektif
6. Zona nyaman
7.1.2. Kritis yang Etis, Analitis dan Solutif Banyak pendapat yang sering mengatakan bahwa dalam menyampaikan
pendapatnya, mahasiswa cenderung emosional dan kurang menampilkan argumentasi-argumentasi rasional. Padahal, keterlibatan aktif mahasiswa dengan
kondisi masyarakat memerlukan dasar-dasar logis agar dapat difahami dan diterapkan anggota masyarakat khususnya masyarakat kecil dan miskin.
Pendapat tersebut barangkali yang sekarang ini mulai dipercayai oleh sebagian masyarakat Indonesia, bahwa mahasiswa Indonesia hanya bisa berteriak
–