2 Pentingnya Mentaati Peraturan Pedoman PK2 2017 Final

| BUDAYA TERTIB DAN TAAT ATURAN 221 sendiri sebenarnya merupakan pergeseran nilai-nilai dari budaya sebelumnya yang lebih mengutamakan kepentingan bersama demi keharmonisan sosial menjadi individual yang egois dan hanya mementingkan diri sendiri. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Salah satu penyebabnya karena penegakan aturan di Indonesia tidak dilakukan secara jelas dan tegas demikian juga dalam aturan mengantri. Barangkali kita semua pernah mengantri dan melihat dalam sebuah antrian panjang dimana terdapat orang-orang yang mengantri dengan tertib dalam waktu yang lama. Namun ketika terdapat orang-orang yang kemudian menyerobot antrian, apakah ada konsekuensi terhadap orang tersebut? Terlebih lagi jika orang yang menyerobot antrian memiliki status sosial yang lebih tinggi dari yang lainnya, sangat sering orang yang menyerobot antrian mendapatkan pelayanan terlebih dahulu dibandingkan dengan orang-orang yang mengantri. Bagaimana rasanya orang-orang yang sudah mengantri? Jengkel, marah, dan suasana emosi negatif lainnya, dan hal inilah yang menstimulasi orang-orang yang awalnya mengantri dengan tertib kemudian ikut-ikutan menyerobot dan rusaklah antrian yang awalnya tertib menjadi semrawut. Bandingkan dengan sistem antrian yang ada di beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika dan negara-negara di Eropa yang terkenal dengan kedisiplinan dan ketertiban yang tinggi. Orang-orang yang menyerobot antrian mendapatkan sindiran dari orang-orang yang telah mengantri terlebih dahulu. Bahkan orang-orang yang mengantri diam saja ketika ada penyerobot bukan berarti mereka tidak peduli namun karena mereka mengetahui bahwa penyerobot antrian tidak akan mendapatkan pelayanan. Sistemlah yang membuat mereka tertib mengantri. Masyarakat kita membutuhkan sistem yang tegas bagi masyarakat Indonesia dalam mengantri. Sebagai upaya mewujudkan sistem yang membentuk perilaku tertib mengantri. Bila sistem ini benar-benar diterapkan dan aturan antri dipatuhi oleh semu masyarakat tanpa kecuali, maka tertib antri pasti bisa diwujudkan. Buktinya ada orang-orang Indonesia yang berada di negara lain yang menerapkan mengantri tertib dapat mengantri sesuai aturan. Namun ketika kembali ke Indonesia tidak berbeda dengan masyarakat Indonesia lainnya yang mengantri tidak tertib. Mengapa terjadi demikian? Karena budaya antri memang harus dipatuhi oleh semuanya tanpa kecuali. Kalau hanya sebagian saja yang tertib antri dan sebagian lain tidak, hal ini akan menyebabkan yang tertib ikutan tidak tertib. Oleh karena itu mari bersama-sama seluruh civitas Universitas Jember untuk mempelopori dan mewujudkan masyarakat yang tertib antri. Semoga mengantri dengan tertib dapat menjadi budaya masyarakat kita. Mengantri lurus ke belakang, maju secara teratur, tidak berjubel dan berdesak-desakan sehingga semuanya merasa nyaman dalam mengantri.