| LATIHAN KEDISIPLINAN 235
b. Setelah lengan lencang kanankiri. Aba-aba : setengah lengan lencang
kanankiri = GERAK. Pelaksanaan :
Seperti lencang kanankiri, tetapi tangan kanankiri dipinggang bertolak pinggang dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri
di sebelah; kanan kiri nya, pergelangan tangan lurus, ibu jari disebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu dengan yang lain disebelah
depan. Pada aba-aba t e g a k = GERAK semua serentak menurunkan lengan memalingkan muka kembali kedepan dan berdiri dalam sikap
sempurna.
c. Lencang depan hanya dalam bentuk berbanjar. Aba-aba : L
e n c a n g D e p a n = GERAK. Pelaksanaan:
Penjuru tetap sikap sempurna; banjar kanan nomor dua dan seterusnya meluruskan kedepan dengan mengangkat tangan. Bila berbanjar tiga
maka saf terdepan mengambil antara satu lengansetengah lengan disamping kanan, setelah lurus menurunkan tangan, serta menegakkan
kepala kembali dengan serentak. Anggota-anggota yang ada dibanjar tengah dan kiri melaksanakannya tanpa mengangkat tangan.
16.2.7. Cara Berhitung. Aba-aba : H i t u n g = MULAI.
Pelaksanan: Jika bersaf, maka pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan,
sedangkan anggota lainnya pada saf depan memalingkan muka ke kanan. Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut tiap prajurit mulai dari penjuru
kanan menyebut nomornya sambil memalingkan muka kembali kedepan. Jika berbanjar maka pada aba-aba peringatan semua prajurit tetap dalam sikap
sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan tiap prajurit mulai dari penjuru kanan depan berturut-turut kebelakang menyebutkan nomornya masing-masing
Penyebutan nomor di ucapkan penuh.
16.2.8. Perubahan Arah. a.
Hadap kanankiri. Aba-aba : H a d a p k a n a n k i r i = GE RAK.
Pelaksanaan : 1
Kaki kiri kanan dia jukan melintang di depan kaki kanankiri, lekuk kaki kirikanan berada diujung kaki kanankiri, berat
badan berpindah ke kaki kirikanan.
2 Tumit kaki kanankiri dengan badan diputar ke kanan kiri 90°.
236 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA |
3 Kaki kirikanan dirapatkan kembali kekaki kanankiri seperti
dalam keadaan sikap sempurna. b.
Hadap serong kanankiri. Aba-aba : H a d a p s e r o n g k a n a n k i r i = GERAK.
Pelaksanaan : 1
Kaki kirikanan diajukan kemuka berjajar dengan kaki kanankiri.
2 Berputar arah 45° kekanankekiri.
3 Kaki kirikanan dirapatkan kembali ke kaki kanankiri.
c. Balik kanan. Aba-aba: B a I i k k a n a n = GERAK
Pelaksanaan: Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang Lebih dalam
dari hadap kanan di depan kaki kanan. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar ke kanan 180°. Kaki kiri dirapatkan pada kaki
kanan.
16.2.9. Membuka Menutup Barisan. a.
Buka barisan. Aba-aba : B u k a b a r i s a n = JALAN Pelaksanaan :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri, masing-masing membuat satu langkah kesamping kanan dan kiri, sedangkan regu
tengah tetap ditempat.
b. Tutup barisan. Aba-aba : T u t u p b a r i s a n = JALAN.
Pelaksanaan: Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masing-masing
membuat satu langkah kembali kesampaing kiri dan kanan, sedangkan regu tengah tetap di tempat.
16.2.10. Bubar.
Aba aba : B u b a r = JALAN. Pelaksanaan :
Pada aba-aba pelaksanaan tiap prajurit menyampaikan penghormatan kepada komandan, sesudah dibalas kembali kedalam sikap sempurna kemudian
melakukan ” Balik kanan” dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, melaksanakan gerakan seperti langkah pertama dalam gerakan Maju =
JALAN selanjutnya bubar menuju tempatnya masing-masing.
16.2.11. Evaluasi.
a. Prajurit Siswa melaksanakan sikap sempurna dengan benar.
b. Prajurit Siswamelaksanakan istirahat dengan benar.
c. Prajurit Siswamelaksanakan periksa kerapihan dengan benar
| LATIHAN KEDISIPLINAN 237
d. Prajurit Siswamelaksanakan berkumpul dengan benar.
e. Prajurit Siswamelaksanakan lencang kanankiri dengan benar.
f. Prajurit Siswamelaksanakan cara berhitung dengan benar.
g. Prajurit Siswamelaksanakan perubahan arah dengan benar.
h. Prajurit Siswa melaksanakan membukamenutup barisan dengan benar.
i. Prajurit Siswa melaksanakan bubar dengan teknik yang benar.
16. 3 GERAKAN BERJALAN
16.3.1. Umum. Gerakan dalam Peraturan Baris Berbaris dapat dilakukan tanpa
bersenjata atau dengan bersenjata. Sebelum melaksanakan gerakan perorangan bersenjata harus melaksanakan terlebih dahulu gerakan perorangan tanpa senjata
dengan baik dan benar.
16.3.2. Panjang, Tempo dan Macam Langkah. Langkah dapat dibedakan sebagai berikut :
Macam Langkah Panjangnya Tempo
a. Langkah biasa
65 cm :
106 tiap menit. b.
Langkah tegap 65 cm
: 106 tiap menit.
c. Langkah perlahan
40 cm :
30 tiap menit. d.
Langkah kesamping 40 cm
: 70 tiap menit.
e. Langkah kebelakang
40 cm :
70 tiap menit. f.
Langkah kedepan 60 cm
: 70 tiap menit.
g. Langkah waktu lari
80 cm :
165 tiap menit. Panjangnya semua langkah diukur dari tumit ketumit. Bila dalam
peraturan disebut satu langkah, maka panjangnya 65 cm. 16.3.3. Maju Jalan.
Dari sikap sempurna. Aba - aba : M A J U = JALAN. Pelaksanaan :
a. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan kedepan, lutut lurus,
telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi + 20 cm, kemudian dihentakkan ketanah dengan jarak satu langkah, dan
selanjutya berjalan dengan langkah biasa.
b. Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan
dengan 90°, lengan kiri 30° kebelakang dengan tangan menggenggam, pada langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus di
enggangkan kedepan 45° dan kebelakang 30°, tangan kanan depan
238 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA |
mengambil dua titik yang terletak dalam satu garis sebagai arah barisan. Seluruh anggota meluruskan barisan kedepan dengan melihat
pada belakang leher.
Dilarang keras - Berbicara - Melihat kekirikanan. Pada waktu melenggangkan lengan supaya jangan kaku.
16.3.4. Langkah Biasa. a.
Pada waktu berjalan kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki kedepan lutut dibengkokkan
sedikit Kaki tidak boleh diseret. Kemudian diletakkan ketanah menurut jarak yang telah ditentukan.
b. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama
tumit di letakkan ditanah selanjutnya seluruh kaki. Lengan dilenggangkan dengan sewajarnya lurus ke depan dan kebelakang
disamping badan. Ke depan 45° ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap
keatas.
c. Bila berjalan dalam hubungan pasukan agar menggunakan hitungan
irama langkah Untuk kendali kesamaan langkah . 16.3.5. Langkah Tegap.
a. Dari sikap sempurna.
Aba-aba : L a n g k a h T e g a p - M a j u = JALAN Pelaksanaan :
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar satu langkah, selanjutnya seperti jalan biasa panjang dan tempo dengan cara kaki
dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih lebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak
boleh di angkat tinggi. Bersamaan dengan langkah pertama tangan menggenggam, punggung tangan menghadap kesamping luar, ibu jari
tangan menghadap keatas. Lenggang lengan 90° ke depan dan 30° ke belakang.
b. Dari langkah biasa.
Aba-aba : L a n g k a h T e g a p = JALAN. Pelaksanaan :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ditanah, ditambah satu langkah selanjutnya mulai berjalan langkah tegap.
c. Kembali kelangkah biasa. Sedang berjalan .
Aba-aba : L a n g k a h B i a s a = JALAN. Pelaksanaan :
| LATIHAN KEDISIPLINAN 239
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanankiri jatuh ditanah ditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah
biasa, hanya langkah pertama dihentakkan selanjutnya berjalan langkah biasa.
Catatan: Dalam keadaan sedang berjalan cukup menggunakan aba-aba
peringatan: L a n g k a h
T e g a p L a n g k a h B i a s a =
JALAN pada tiap-tiap perubahan langkah Tanpa kata maju. 16.3.6. Langkah Perlahan.
a. Untuk berkabung Mengantar Jenazah dalam upacara Kemiliteran.
Aba-aba: L a n g k a h P e r l a h a n M a j u = JALAN. Pelaksanaan :
1
Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna. 2
Pada aba- aba “ JALAN ” kaki kiri dilangkahkan ke depan,
setelah kaki kiri menapak ditanah, segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar disebelah mata kaki
kiri, kemudian dilanjutkan ditapakkan didepan kaki kiri.
3 Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
Catatan : a
Dalam sedang berjalan, aba-aba ada lah “L a n g k a h
P e r l a h a n = JALAN ” yang diberikan pada waktu kaki
kanan kiri jatuh ditanah ditambah satu langkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan.
b Tapak kaki pada saat melangkah menginjak tanah tidak
dihentakkan rata-rata untuk lebih hikmat. b.
Berhenti dari langkah perlahan. Aba-aba : H e n t i = GERAK.
Pelaksanaan : Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanankiri jatuh
ditanah lalu ditambah satu langkah. Selanjutnya kaki kanankiri dirapatkan pada kaki kanankiri menurut irama langkah biasa dan
mengambil sikap sempurna.
16.3.7. Langkah Kesamping. Aba-aba : L a n g k a h K e k a n a n K e k i r i = JA LAN.
Pelaksanaan: Pada aba-aba pelaksanaan kaki kanankiri dilangkahkan kesamping
kanankiri sepanjang ± 40 cm. Selanjutnya kaki kirikanan dirapatkan pada
240 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA |
kaki kanankiri, sikap akan tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak- banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
16.3.8. Langkah Kebelakang. Aba-aba : L a n g k a h k e B e l a k a n g = JALAN.
Pelaksanaan : Pada aba-aba pelaksanaan melangkah kebelakang mulai dengan kaki kiri
menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh
dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyak- banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
16.3.9. Langkah Kedepan. Aba-aba : L a n g k a h k e D e p a n = JALAN.
Pelaksanaan: Pada aba-aba pelaksanaan prajurit melangkah ke depan mulai dengan kaki
kiri, panjang langkah 60 cm, tempo langkah 70 tiap menit, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan langkah tegap dan
di hentakkan terus menerus. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat
langkah.
16.3.10. Langkah Waktu Lari.
a. Dari sikap sempurna.
Aba-aba : L a r i M a j u = JALAN. Pelaksanaan :
Pada aba-aba peringatan kedua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan dipinggang sebelah depan dengan punggung tangan
menghadap keluar, kedua siku sedikit kebelakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari
dengan menghentakkan kaki kiri satu langkah dan selanjutnya lari dengan panjang langkah 80 cm dan tempo langkah 165 tiap menit
dengan cara kaki di angkat secukupnya, telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak
kaku.
b. Dari langkah biasa. Aba-aba : L a r i = JALAN.
Pelaksanaan : Pada aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan pada aba-aba
peringatan pasal 28 ayat 1. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanankiri jatuh ketanah. Kemudian ditambah satu langkah.
Selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.
| LATIHAN KEDISIPLINAN 241
c. Kembali kelangkah biasa.
Aba-aba : L a n g k a B i a s a = JA LAN. Pelaksanaan:
Aba - aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ketanah ditambah tiga langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, di
mulai dengan kaki kiri dihentakkan, bersamaan dengan itu kedua lengan dilenggangkan.
Catatan : Untuk berhenti dari keadaan berlari, diberikan aba-aba H e n t i =
GERAK. Aba - aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanankiri jatuh ditanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan
kemudian kedua kepalan tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.
16.3.11. Langkah Merdeka.
a. Dari langkah biasa.
Aba-aba : L a n g k a h M e r d e k a = JA LAN. Pelaksanaan :
Anggota berjalan bebas tanpa terikat ketentuan panjang, macam dan tempo langkah. Atas pertimbangan komandan anggota dapat diizinkan
untuk berbuat sesuatu karena kondisi
medan yang tidak memungkinkan tetapi masih dalam kelompok barisan dan tidak
terpencar semuanya antara lain : Berbicara, buka topi dan menghapus keringat.
Catatan: Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh di
luar kota lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan.
b. Kembali kelangkah biasa.
Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan petunjuk „samakan langkah”. Setelah langkah barisan sama, Komandan dapat
memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaaan.
c. Aba-aba : L a n g k a h B i a s a = JALAN.
Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kirikanan jatuh
ditanah ditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama dihentakkan.
242 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA |
16.3.12. Ganti Langkah.
Aba-aba : G a n t i L a n g k a h = JALAN. Pelaksanaan :
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasategak. Aba - aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanankiri jatuh ditanah kemudian
ditambah satu langkah. Sesudah itu ujung kaki kanankiri yang sedang di belakang dirapatkan kepada tumit kaki sebelahnya. Bersamaan dengan itu
lenggang tangan dihentikan tanpa dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Langkah pertama tetap
sepanjang satu langkah. Kedua gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.
16.3.13. Jalan Ditempat.
a. Dari sikap sempurna.
Aba-aba : J a l a n d i T e m p a t = GERAK. Pelaksanaan :
Gerakan dimulai dengan kaki kiri,lutut berganti-ganti diangkat sehingga paha rata-rata horizontal Ujung kaki menuju ke bawah dan
tempo langkah sesuai dengan tempo langkah biasa. Badan tegak pandangan mata tetap ke depan, lengan tetap lurus dirapatkan pada
badan tidak di lenggangkan.
b. Dari langklah biasa.
Aba-aba : J a l a n d i t e m p a t = GE R A K. Pelaksanaan :
Aba - aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kirikanan jatuh di tanah, kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya dimulai dengan
kaki kirikanan berjalan di tempat. Selanjutnya gerakan jalan di tempat.
c. Dari jalan di tempat kelangkah biasa.
Aba - aba : M a j u = JALAN. Pelaksanaan :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, kemudian ditambah satu langkah di tempat dan mulai berjalan dengan
menghentakkan kaki kiri satu langkah ke depan dan selanjutnya berjalan langkah biasa.
d. Dari jalan di tempat ke berhenti.
Aba-aba : H e n t i = GERAK. Pelaksanaan :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanankiri jatuh ditanah lalu ditambah satu langkah. Selanjutnya kaki kanankiri
dirapatkan pada kaki kanankiri menurut irama langkah biasa dan mengambil sikap sempurna.