| KATA PENGANTARMANAJEMEN DIRI 140
BAB 7
MANAJEMEN DIRI
Pendidikan
soft skill
yang dikemas dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler merupakan wadah paling utama, baik yang di lingkungan kampus maupun di luar
kampus, seperti Ormawa Badan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan, Unit Kegiatan Mahasiswa UKM. Disini seorang mahasiswa dapat belajar bagaimana
mengelola diri, mengelola suatu masyarakat, berlatih untuk bekerjasama dengan orang lain, berlatih mengendalikan ego, karena setiap anggota memiliki peran yang sama-
sama penting.
Pengenalan Kehidupan Kampus PK2MABA serta Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru P2MABA merupakan kegiatan pengenalan dan
pendidikan
soft skill
yang pertama kali diberikan dalam bentuk kegiatan bagaimana seorang mahasiswa mampu untuk memanejemen diri. Pendidikan manajemen diri yang
dikemas dalam bentuk kegiatan melalui Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa LKMM;
Pelatihan LKMM Pra Dasar membutuhkan waktu 17,5 jam dan terdiri atas 4 modul. Bila perlu, waktu dan materi pelatihan dapat ditambah untuk menampung hal-
hal yang dianggap penting oleh penyelenggara. Modulmateri kurikulum wajib LKMM Pra Dasar terdiri atas 1 Sifat Kritis; 2 Keterampilan Berkomunikasi; 3 Pola Berpikir
Prestatif; 4 Pengenalan dan Pengembangan Diri.
7. 1 SikapKritis
Sikap kritis sering disalah pahami sebagai sikap negatif karena sering dianggap atau dipersepsikan sebagai sikap menentang dan melawan. Sikap kritis juga dianggap
sebagai sikap ketidak percayaan kepada orang lain. Sikap kritis juga sering dihubungkan dengan demonstrasi mahasiswa atau aksi masa yang berujung bentrokan
dan kerusuhan masa. Seringkali kesempitan pemaknaan ini terjadi di kalangan masyarakat kita, bahkan masih banyak mahasiswa yang berpikir seperti itu.
Apakah sikap kritis adalah hanya yang demikian?
Telah banyak teori dan penjelasan mengenai sikap kritis. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Sikap kritis dimaknai sebagai kemampuan berpikir objektif.
Mahasiswa dapat melihat sisi positif dan negatif suatu masalah secara seimbang, sebelum akhirnya membuat keputusan. Mahasiswa mempertimbangkan segala
sesuatunya secara bijaksana, proporsional atau seimbang tanpa dibumbui rasa emosi yang berlebihan. 2 Sikap kritis adalah menyampaikan sesuatu sesuai dengan kondir i
riil sesuai dengan realita. Cara berpikir seseorang selalu berbeda, tidak ada yang selalu berpikir sama. Inilah yang disebut sebagai cara pandang atau persepsi. Mahasiswa
| MANAJEMEN DIRI 141
dalam menghadapi permasalahan mampu berpikir kritis dalam mengambil keputusan dan kesimpulan. 3 Kritis juga berarti bisa mengevaluasi apa yang ditangkap dengan
apa yang disampaikan sehingga menemukan kejelasan. Misalnya, dalam diskusi mahasiswa senantiasa meluaskan materi atau menghubungkan dengan beberapa
informasi, fakta, ide sehingga akan diperoleh kejelasan yang lebih holistik. Sedangkan, mengkritik berarti menanggapi dengan perspektif tertentu, diikuti pernyataan solutif
sebagai masukan atas kekurangan yang ada. Tanggapan tanpa saran konstruktif bagai teori yang tak didukung dalil ilmiah yang valid.
Pada intinya, sikap kritis adalah bagaimana melihat sesuatu hal dengan cara yang lebih objektif dan seimbang, mencari kaitannya dengan kondisi, informasi, atau
fakta lain sehingga diperoleh kondisi yang lebih holistik atau menyeluruh. Kondisi ini akan menghasilkan sikap yang tidak serta merta menerima apa yang terjadi kepada
masyarakat atau kondisi di sekitarnya. Sikap kritis di sini adalah bertujuan untuk
menumbuhkan sikap peka, peduli, dan motivasi atau semangat untuk terus menggali informasi dan pengetahuan sedalam
– dalamnya agar diperoleh mahasiswa yang berintelektualitas tinggi, tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri dan
kampus, melainkan untuk masyarakat, bangsa, dan negaranya. Sikap kritis tidak selalu hanya ditunjukan dengan aksi dan demontrasi turun ke
jalan memprotes kebijakan pemerintah, meskipun itu adalah salah satu bentuk dari sikap kritis, peka dan peduli terhadap kondisi masyarakat. Seperti yang telah dijelaskan
diawal tulisan ini, bahwa menunjukan sikap kritis, peka, dan peduli serta kehausan menggali ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan cara lain misalnya berdiskusi,
menulis di media massa, bakti sosial, dan sarana lain yang dapat mengundang kesadaran publik terhadap sesuatu. Sebagai contoh sekelompok mahasiswa aktivis
lingkungan yang tergabung dalam organisasi lingkungan, ingin mengkritik pemerintah sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sumber daya air,
maka mereka melakukan aksi membagikan botol minuman kepada masyarakat, aksi damai di Tengah Kota, dan melakukan
press relea se
di media massa kota, serta melakukan kampanye di kampus
– kampus. Itulah beberapa contoh aksi nyata dari sikap kritis, peka, dan peduli terhadap kondisi di sekitar mahasiswa.
Mahasiswa adalah kaum intelektual, mampu berpikir secara mendalam dan tajam dalam menyikapi sesuatu masalah serta bersikap bijaksana dan dewasa yang pada
muaranya adalah untuk kemajuan institusi, masyarakat, bangsa dan negara. 7.1.1. Menumbuhkan Sikap Kritis dan Haus Pengetahuan Serta Informasi
Kesadaran kritis yang melampaui tabir asap itu sesungguhnya bisa dibangun dengan
tradisi berpikir relasional
melihat suatu masalah atau fakta tidak semata- mata dari substansinya, tetapi dalam relasinya dengan masalah dan fakta lain dan
“outward looking” melihat masalah atau fakta di dalam negeri dalam perspektif