3 Pentingnya Sikap Disiplin dan Taat Aturan bagi Mahasiswa

| BUDAYA TERTIB DAN TAAT ATURAN 221 sendiri sebenarnya merupakan pergeseran nilai-nilai dari budaya sebelumnya yang lebih mengutamakan kepentingan bersama demi keharmonisan sosial menjadi individual yang egois dan hanya mementingkan diri sendiri. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Salah satu penyebabnya karena penegakan aturan di Indonesia tidak dilakukan secara jelas dan tegas demikian juga dalam aturan mengantri. Barangkali kita semua pernah mengantri dan melihat dalam sebuah antrian panjang dimana terdapat orang-orang yang mengantri dengan tertib dalam waktu yang lama. Namun ketika terdapat orang-orang yang kemudian menyerobot antrian, apakah ada konsekuensi terhadap orang tersebut? Terlebih lagi jika orang yang menyerobot antrian memiliki status sosial yang lebih tinggi dari yang lainnya, sangat sering orang yang menyerobot antrian mendapatkan pelayanan terlebih dahulu dibandingkan dengan orang-orang yang mengantri. Bagaimana rasanya orang-orang yang sudah mengantri? Jengkel, marah, dan suasana emosi negatif lainnya, dan hal inilah yang menstimulasi orang-orang yang awalnya mengantri dengan tertib kemudian ikut-ikutan menyerobot dan rusaklah antrian yang awalnya tertib menjadi semrawut. Bandingkan dengan sistem antrian yang ada di beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika dan negara-negara di Eropa yang terkenal dengan kedisiplinan dan ketertiban yang tinggi. Orang-orang yang menyerobot antrian mendapatkan sindiran dari orang-orang yang telah mengantri terlebih dahulu. Bahkan orang-orang yang mengantri diam saja ketika ada penyerobot bukan berarti mereka tidak peduli namun karena mereka mengetahui bahwa penyerobot antrian tidak akan mendapatkan pelayanan. Sistemlah yang membuat mereka tertib mengantri. Masyarakat kita membutuhkan sistem yang tegas bagi masyarakat Indonesia dalam mengantri. Sebagai upaya mewujudkan sistem yang membentuk perilaku tertib mengantri. Bila sistem ini benar-benar diterapkan dan aturan antri dipatuhi oleh semu masyarakat tanpa kecuali, maka tertib antri pasti bisa diwujudkan. Buktinya ada orang-orang Indonesia yang berada di negara lain yang menerapkan mengantri tertib dapat mengantri sesuai aturan. Namun ketika kembali ke Indonesia tidak berbeda dengan masyarakat Indonesia lainnya yang mengantri tidak tertib. Mengapa terjadi demikian? Karena budaya antri memang harus dipatuhi oleh semuanya tanpa kecuali. Kalau hanya sebagian saja yang tertib antri dan sebagian lain tidak, hal ini akan menyebabkan yang tertib ikutan tidak tertib. Oleh karena itu mari bersama-sama seluruh civitas Universitas Jember untuk mempelopori dan mewujudkan masyarakat yang tertib antri. Semoga mengantri dengan tertib dapat menjadi budaya masyarakat kita. Mengantri lurus ke belakang, maju secara teratur, tidak berjubel dan berdesak-desakan sehingga semuanya merasa nyaman dalam mengantri. 222 PEDOMAN PK2 DAN P2MABA | 11.4.2. Budaya Tertib Berlalu Lintas Kemajuan teknologi dan moderinasi disertai kepadatan penduduk yang terus bertambah menyebabkan kebutuhan orang yang semakin banyak membawa implikasi semakin ramainya transportasi di jalanan. Kepadatan lalu lintas di jalan tentu saja memerlukan pengaturan yang tepat agar keselamatan dan kenyamanan berlalu lintas dapat tetap terpelihara Disamping itu juga disiplin masyarakat dalam menaati peraturan lalu lintas harus pula dijaga. Sebagaimana kita ketahui bahwa dari tahun ke tahun permasalahan-permasalahan di bidang transportasi jalan semakin meningkat, seperti semakin tingginya jumlah kendaraan khususnya sepeda motor, tingginya fatalitas pada kejadian kejahatan di jalan khususnya yang melibatkan masyarakat yang berakibat kerugian yang tidak sedikit. Namun demikian banyak pengendara kendaraan bermotor cenderung mengabaikan etika dan tata cara berlalu lintas dengan baik sehingga menyebabkan peningkatan angka kecelakaan yang tentunya berdampak pada peningkatan angka morbiditas kesakitan dan mortalitas kematian. Salah satu indikator Sustainable Development Goals SDGs yang ditetapkan bersama-sama dan disepakati di dunia pada bulan September 2015 diantaranya adalah pengurangan jumlah kasus kematian dan kecederaan pada tahun 2020. Hal ini disebabkan banyaknya kematian yang terjadi di dunia pada saat ini akibat kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan adalah serangkaian peristiwa dari kejadian-kejadian yang tidak terduga sebelumnya, dan selalu mengakibatkan kerusakan pada benda, luka atau kematian. Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan melibatkan kendaraan atau pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda. Jumlah kecelakan lalu lintas dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini disebabkanoleh ketidakseimbangan antara pertambahan jumlah kendaraan 14-15 per tahun dengan pertambahan prasarana jalan hanya sebesar 4 per tahun. Menurut Kepala Bidang Manajemen Operasional Rekayasa Lalu Lintas Korp Lalu Lintas Mabes Polri Kombes Pol Unggul Sediantoro, berdasarkan data Korps Lalu Lintas Mabes Polri hingga September 2015 jumlah kasus kecelakaan lalu lintas mencapai 23.000 kasus. Dari 23 ribu kasus yang terjadi, tercatat 23 ribu korban meninggal dunia merdeka.com

11. 5 Epidemologi Kecelakaan Lalu Lintas

Meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas diberbagai negara dewasa ini telah menjadi keprihatinan bersama dunia internasional. Data yang dikeluarkan PBB menyebutkan bahwa setiap tahun sekitar 1,3 juta orang atau setiap hari sekitar 3.000