Based on such Law, bank bjb as
annual report 2016
281
Growing Together with new expanding opportunities
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
5. peraturan otoritas Jasa
Keuangan nomor 29 poJK.042016 tanggal 29
Juli 2016 tentang Laporan Tahunan emiten atau
perusahaan publik 29 Juli 2016
1. Direksi wajib menyusun Laporan Tahunan dan wajib ditelaah oleh Dewan Komisaris.
2. Laporan Tahunan wajib paling sedikit memuat: a.
Ihktisar data keuangan penting; b.
Informasi saham jika ada; c.
Laporan Direksi; d.
Laporan Dewan Komisaris; e.
profil emiten atau perusahaan publik; f.
analisis dan pembahasan manajemen; g.
Tata kelola emiten atau perusahaan publik; h. Tanggung jawab sosial dan lingkungan emiten atau perusahaan publik;
i. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan
j. Surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan tentang
tanggung jawab atas Laporan Tahunan 3. Laporan Tahunan wajib disajikan dalam Bahasa Indonesia.
4. Laporan Tahunan wajib disampaikan kepada otoritas Jasa Keuangan paling lambat pada akhir bulan keempat setelah tahun buku berakhir. Dalam hal
Laporan Tahunan telah tersedia bagi pemegang saham sebelum jangka waktu penyampaian Laporan Tahunan berakhir, maka Laporan Tahunan
wajib disampaikan kepada otoritas Jasa Keuangan pada tanggal yang sama dengan tersedianya Laporan Tahunan bagi pemegang saham.
5. Laporan Tahunan wajib tersedia bagi pemegang saham pada saat pemanggilan rupS Tahunan.
6. Laporan Tahunan wajib dimuat dalam SItus Web pada tanggal yang sama dengan penyampaian Laporan Tahunan kepada otoritas Jasa Keuangan.
7. Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab atas kebenaran isi Laporan Tahunan.
8. Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada saat penyampaian Laporan
Tahunan. Dalam hal terdapat anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris tidak menandatangani Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud
pada ayat 1, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan.
Dalam hal terdapat anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberikan alasan
secara tertulis, anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris lain yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyertakan alasan secara
tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan. 1. poJK tersebut mencabut Keputusan
Ketua Badan pengawas pasar Modal dan Lembaga Keuangan nomor
Kep-431BL2012 tanggal 1 agustus 2012 tentang penyampaian Laporan
Tahunan emiten atau perusahaan publik peraturan X.K.6
2. Ketentuan dalam pasal 17 poJK tersebut melengkapi ketentuan
terkait penandatanganan Laporan Tahunan oleh anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris, sehingga dalam hal terdapat anggota Direksi
danatau anggota Dewan Komisaris tidak menandatangani Laporan
Tahunan dan tidak memberikan alasan secara tertulis, maka anggota
Direksi danatau anggota Dewan Komisaris lain yang menandatangani
Laporan Tahunan wajib menyertakan alasan secara tertulis dalam surat
tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan.
5. regulation of the Financial
Services authority no. 29 poJK.042016 dated July 29,
2016 regarding the annual report of Issuer or public
Company July 29, 2016
1. The Board of Directors prepares annual report which should be reviewed by the Board of Commissioners.
2. annual report should at least contain: a.
Important financial data highlights; b.
Share information if any; c.
Board of Directors’ report; d.
Board of Commissioners’ report e.
public Company profile; f.
Management analysis and discussion; g.
public Company Governance; h. public Company social and environmental responsibilities;
i. audited annual financial report; and
j. a statement letter of members of the Board of Directors and Board
members regarding the responsibility for the annual report 3. annual report should be presented in Indonesian.
4. annual report should be delivered to Financial Services authority no later than the fourth month after the last fiscal year. In case of the annual
report has been made available to the shareholders prior to the annual report submission period ends, then the annual report shall be submitted
to the Financial Services authority on the same date with the availability of the annual report to shareholders.
5. annual report shall be available to the shareholders at the annual GMS. 6. annual report should be posted on the website on the same date with its
submission to the Financial Services authority. 7. The Board of Directors and the Board of Commissioners are responsible for
the accuracy of the content of the annual report. 8. annual report must be signed by all members of the Board of Directors
and the Board of Commissioners who served at the time of submission of the annual report. In case of any member of the Board of Directors andor
member of the Board of Commissioners does not sign the annual report as referred to in paragraph 1, such member should specify the reasons
in writing in a separate letter attached to the annual report. In case of any member of the Board of Directors andor member of the Board of
Commissioners does not sign the annual report and does not give reason in writing, member of the Board of Directors andor member of the Board
of Commissioners who signs the annual report should include the reasons in writing in a separate letter attached to the annual report.
1. The poJK revokes the Decision of the head of Capital Market Supervisory
agency and Financial Institution no. Kep-431BL2012 dated august 1,
2012 regarding Submission of annual report of public Company regulation
X.K.6
2. The provisions in article 17 of poJK complete the provisions related to
Signing of the annual report by the Board of Directors and the Board of
Commissioners, so that in case In case of any member of the Board
of Directors andor member of the Board of Commissioners does not
sign the annual report and does not give reason in writing, member of the
Board of Directors andor member of the Board of Commissioners who
signs the annual report should include the reasons in writing in a separate
letter attached to the annual report.
Laporan Tahunan 2016
282
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
6. peraturan otoritas Jasa
Keuangan nomor 27 poJK.032016 tanggal 22
Juli 2016 tentang penilaian Kemampuan dan Kepatutan
Bagi pihak utama Lembaga Jasa Keuangan
1 agustus 2016 1. Calon pihak utama wajib memperoleh persetujuan dari oJK sebelum
menjalankan tindakan, tugas dan fungsinya sebagai pihak utama. 2. Bagi Bank, pihak utama tersebut meliputi:
a. pemegang Saham pengendali
b. anggota Direksi; dan
c. anggota Dewan Komisaris.
3. Calon anggota Direksi, calon anggota Dewan Komisaris danatau calon anggota Dewan pengawas Syariah yang belum memperoleh persetujuan
oJK, dilarang melakukan tindakan, tugas dan fungsi sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau anggota Dewan pengawas Syariah
LJK walaupun telah mendapat persetujuan dan diangkat oleh rupS. 4. Dalam rangka memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 2, oJK melakukan penilaian kemampuan dan kepatutan kepada calon pihak utama.
5. penilaian kemampuan dan kepatutan dilakukan untuk menilai bahwa calon pihak utama memenuhi persyaratan:
a. integritas dan kelayakan keuangan bagi calon pSp atau calon
pengendali perusahaan perasuransian yang merupakan pemegang saham;
b. integritas dan reputasi keuangan bagi calon pengendali perusahaan
perasuransian yang bukan merupakan pemegang saham; c.
integritas, reputasi keuangan dan kompetensi bagi selain calon pSp atau calon pengendali perusahaan perasuransian.
6. LJK harus terlebih dahulu melakukan penilaian sendiri self assessment terhadap calon pihak utama selain calon pSp dan calon pengendali
perusahaan perasuransian sebelum diajukan kepada oJK dan hasil self assessment disampaikan kepada oJK pada saat pengajuan permohonan.
1. Terdapat pengaturan yang secara khusus mengatur
mengenai kewajiban Bank untuk menyelenggarakan rupS untuk
membatalkan pengangkatan calon anggota Direksi dan calon anggota
Dewan Komisaris yang tidak disetujui oleh oJK namun telah diangkat
sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.
6. regulation of the Financial
Services authority no. 27 poJK.032016 dated July
22, 2016 regarding the Fit and proper Test For The Top
Institute for Financial Services august 1, 2016
1. The Candidate of Main party must obtain approval from the FSa before carrying out its acts, duties, and functions as the Main party.
2. For Bank, Main party includes: a.
Controlling Shareholder b.
Member of the Board of Director; and c.
Member of the Board of Commissioner 3. Candidates for the Board of Directors, the Board of Commissioners, and
or Sharia Supervisory Board who have not obtained the approval from the FSa, prohibit to do their duties, tasks, and functions as members of the
Board of Directors, the Board of Commissioners, or the Sharia Supervisory Board, although they have been approved and appointed by GMS.
4. In order to give the approval referred to in article 2, the FSa conduct fit and proper test to Main party candidate.
5. The fit and proper test is conducted to assess that the Main party candidate meets these requirements:
a. integrity and financial viability for pSp Controlling Insurance Company
candidate which act as the shareholders; b.
integrity and financial viability for Controlling Insurance Company candidate which does not act as the shareholder;
c. integrity, financial reputation, and competence for other than pSp
candidate or Controlling Insurance Company candidate. 6. Financial Services agency should first self assess the candidate of Main
party other than pSp and Controlling Insurance Company candidates before being proposed to FSa and the self assessment results should be delivered
to FSa at the time of submission of application. 1. There are provisions that specifically
regulate Bank’s liabilities to hold aGM to cancel the appointment of
candidates of the Board of Directors and the Board of Commissioners who
are not approved by the FSa but have been appointed as members of the
Board of Directors or the Board of Commissioners.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
283
Growing Together with new expanding opportunities
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
7. peraturan otoritas Jasa
Keuangan nomor 32 poJK.032016 tanggal
8 agustus 2016 tentang perubahan atas peraturan
otoritas Jasa Keuangan nomor 6poJK.032015
tentang Transparansi dan publikasi Laporan Bank.
12 agustus 2016 1. Laporan publikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 terdiri atas:
a. Laporan publikasi Bulanan;
b. Laporan publikasi Triwulanan;
c. Laporan publikasi Tahunan; dan
d. Laporan publikasi Lain.
2. Kelengkapan dan kebenaran isi Laporan publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris
Bank. 3. Bank wajib menyampaikan Laporan publikasi secara online melalui sistem
pelaporan otoritas Jasa Keuangan 4. Laporan publikasi Triwulanan meliputi:
a. laporan keuangan;
b. informasi kinerja keuangan;
c. informasi susunan dan komposisi pemegang Saham, susunan Direksi
dan Dewan Komisaris serta susunan Dewan pengawas Syariah bagi Bank umum Syariah; dan
d. informasi lain yang ditentukan oleh otoritas Jasa Keuangan.
5. Laporan publikasi Tahunan paling sedikit meliputi: a.
informasi umum; b.
laporan keuangan; c.
informasi kinerja keuangan; d.
pengungkapan permodalan dan praktik manajemen risiko yang diterapkan Bank, paling sedikit meliputi uraian jenis risiko, potensi
kerugian yang dihadapi Bank, dan mitigasi risiko sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang mengatur mengenai permodalan dan
manajemen risiko; e.
pengungkapan lain sebagaimana diatur dalam standar akuntansi keuangan; dan
f. informasi lain yang ditentukan oleh otoritas Jasa Keuangan.
6. Laporan publikasi Lain meliputi: a.
Laporan Suku Bunga Dasar Kredit SBDK; b.
Laporan Informasi danatau Fakta Material; dan; c.
Laporan publikasi lainnya, apabila diperlukan oleh otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan industri
perbankan. 1. poJK ini merubah peraturan
otoritas Jasa Keuangan nomor 6 poJK.032015 tentang Transparansi
dan publikasi Laporan Bank. 2. Bank wajib menambahkan informasi
kuantitatif eksposur risiko yang dihadapi Bank pada Laporan publikasi
Triwulanan posisi akhir bulan Juni. 3. Bank wajib menambahkan informasi
mengenai pengungkapan LCr Liquidity Coverage Ratio pada Laporan
publikasi Triwulanan. 4. Bank wajib juga menyusun,
mengumumkan dan menyampaikan Laporan Informasi dan atau Fakta
Material sebagai bagian dari Laporan publikasi Lain.
7. regulation of the Financial
Services authority no. 32poJK.032016 dated
august 8, 2016 regarding amendments to the
regulation of the Financial Services authority no. 6
poJK.032015 regarding Transparency and publication
of Bank Statement. august 12, 2016
1. publication report as referred to in article 2 consists of: a.
Monthly publication report; b.
Quarterly publication report; c.
annual publication report; d.
other publication reports. 2. Completeness and accuracy of the contents in publication report as
referred to in paragraph 1 are the responsibility of the Board of Directors and Board of Commissioners.
3. Bank is required to submit a publication report online through the reporting system of the Financial Services authority
4. Quarterly publication report includes: a.
financial statement; b.
financial performance information; c.
structure and composition information of the Shareholders, the Board of Directors, and the Board of Commissioners as well as the
composition of the Sharia Supervisory Board for Islamic Banks; and d.
other information specified by the Financial Services authority. 5. annual publication report should at least include:
a. general information;
b. financial statement;
c. financial performance information;
d. the disclosure of capital and risk management practices applied to
Bank, should at least include a description of the types of risks, the potential losses faced by the Bank, and the mitigation of risks as
specified in regulations concerning capital and risk management; e.
other disclosures as stipulated in financial accounting standards; and f.
other information specified by the Financial Services authority. 6. other publication report includes:
a. prime Lending rate report and report SBDK;
b. other reports andor Material Facts; and
c. other publication reports if needed by the Financial Services authority
in accordance with the needs and development of banking industry. 1. This regulation of Financial Services
authority poJK amends poJK no. 6poJK.032015 regarding
Transparency and publication of Bank Statement.
2. Bank should add risk exposure quantitative information faced by the
Bank in Quarterly publication report at the end of June.
3. Bank should add information regarding LCr Liquidity Coverage
ratio disclosures in Quarterly publication report.
4. Bank should also prepare, publish and submit Information report and
or Material Facts as part of other publication reports.
Laporan Tahunan 2016
284
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
8. peraturan otoritas Jasa
Keuangan nomor 34 poJK.032016 tanggal 22
September 2016 tentang perubahan atas peraturan
otoritas Jasa Keuangan nomor 11poJK.03.2016
tentang Kewajiban penyediaan Modal Minimum
Bank umum 26 September
2016 1. Selain kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko, Bank
wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga buffer 2. Tambahan modal dapat berupa:
a. Capital Conservation Buffer;
b. Countercyclical Buffer; danatau
c. Capital Surcharge untuk Bank Sistemik.
3. Besarnya tambahan modal diatur: Capital Conservation Buffer ditetapkan sebesar 2,5 dua koma lima persen dari
aTMr; a.
Countercyclical Buffer ditetapkan dalam kisaran sebesar 0 nol persen sampai dengan 2,5 dua koma lima persen dari aTMr;
b. Capital Surcharge untuk Bank Sistemik ditetapkan dalam kisaran
sebesar 1 satu persen sampai dengan 2,5 dua koma lima persen dari aTMr.
4. Bank wajib membentuk tambahan modal berupa Capital Conservation Buffer secara bertahap mulai tanggal 1 Januari 2016.
5. Bank wajib memenuhi pembentukan Capital Conservation Buffer secara bertahap:
a. sebesar 0,625 nol koma enam ratus dua puluh lima persen dari
aTMr mulai tanggal 1 Januari 2016; b.
sebesar 1,25 satu koma dua puluh lima persen dari aTMr mulai tanggal 1 Januari 2017;
c. sebesar 1,875 satu koma delapan ratus tujuh puluh lima persen dari
aTMr mulai tanggal 1 Januari 2018; dan d.
sebesar 2,5 dua koma lima persen dari aTMr mulai tanggal 1 Januari 2019.
6. Bank wajib membentuk tambahan modal berupa Countercyclical Buffer mulai tanggal 1 Januari 2016.
7. Bank wajib membentuk Capital Surcharge bagi Bank Sistemik mulai tanggal 1 Januari 2016.
1. poJK ini merubah peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 11
poJK.03.2016 tentang Kewajiban penyediaan Modal Minimum Bank
umum. 2. Terdapat penambahan persyaratan
mengenai Instrumen modal disetor yaitu:
a. Tidak dapat dibayar kembali oleh
Bank, kecuali memenuhi kriteria pembelian kembali saham
treasury stock atau pada saat likuidasi;
b. Tidak terdapat kesepakatan yang
dapat meningkatkan senioritas instrument secara legal atau
ekonomis. c.
Terdapat penambahan karakteristik pembayaran dividen
atau imbal hasil yaitu hanya dapat dilakukan jika Bank telah
memenuhi seluruh kewajiban legal dan kontraktual serta
melakukan pembayaran atas imbal hasil instrument modal
lainnya.
d. Diklasifikasikan sebagai ekuitas
berdasarkan standar akuntansi keuangan.
3. Terdapat perubahan ketentuan mengenai faktor penambah
dan faktor pengurang cadangan tambahan modal.
4. Terdapat penambahan persyaratan mengenai instrument modal inti
tambahan . 5. Terdapat penambahan faktor
pengurang modal yang tidak diperhitungkan dalam aTMr untuk
risiko Kredit , yaitu: a.
pajak tangguhan deferred tax, b.
Goodwill, c.
Seluruh aset tidak berwujud lainnya,
d. Seluruh penyertaan Bank,
e. Kekurangan modal shortfall
dari pemenuhan tingkat rasio solvabilitas minimum rBC
Minimum pada perusahaan asuransi yang dimiliki dan
dikendalikan oleh Bank dan
f. Faktor pengurang modal inti
utama lainnya. 6. Terdapat penambahan persyaratan
instrument modal pelengkap.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
285
Growing Together with new expanding opportunities
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
8. regulation of the Financial
Services authority no. 34poJK.032016 dated
September 22, 2016 regarding amendments
to the regulation of the Financial Services authority
no. 11poJK.03.2016 regarding Liability to provide
Commercial Bank Minimum Capital.
September 26, 2016
1. In addition to minimum capital provision according to risk profile, Bank should establish additional capital as a buffer
2. addition capital can be in the form of: a.
Capital Conservation Buffer; b.
Countercyclical Buffer; andor c.
Capital Surcharge for Systemic Bank. 3. The amount of additional capital:
a. Capital Conservation Buffer is set in 2.5 two point five percent from
aTMr; b.
Countercyclical Buffer is set in the range of 0 zero percent to 2.5 two point five percent from aTMr;
c. Capital Surcharge for Systemic Bank is set in the range of 1 one
percent to 2.5 two point five percent from aTMr; 4. Bank should make additional capital of Capital Conservation Buffer
gradually commencing from January 1, 2016. 5. Bank should meet the establishment of Capital Conservation Buffer
gradually: a.
0.625 zero point six hundred and twenty five percent from aTMr commencing from January 1, 2016;
b. 1.25 one point twenty five percent from aTMr commencing from
January 1, 2017; c.
1.875 one point eight hundred and seventy five percent from aTMr commencing from January 1, 2018;
d. 2.5 two point five percent from aTMr commencing from January
1, 2019; 6. Bank should make additional capital of Countercyclical Buffer commencing
from January 1, 2016. 7. Bank should make Capital Surcharge for Systemic Bank commencing from
January 1, 2016. 1. This regulation of Financial Services
authority poJK amends poJK no. 11poJK.032016 regarding
Liability to provide Commercial Bank Minimum Capital.
2. There are additional requirements on paid-up capital instrument, namely:
a. Cannot be repaid by the Bank,
unless it meets criteria for repurchase of shares treasury
stock or upon liquidation; b.
There is no agreement to increase instrument seniority
legally or economically. c.
additional characteristic to payment of dividends or yield
that can only be done if the Bank has complied with all legal and
contractual obligations and make payments on the yield of other
capital instruments.
d. Classified as equity based in
financial accounting standards. 3. There are changes in regulations
gaining factor and deduction factor or capital additional reserves.
4. additional requirements on additional common equity instrument.
5. addition capital deduction factor not calculated in aTMr for risk Credit,
namely: a.
Deferred tax, b.
Goodwill, c.
all other intangible assets, d.
all bank investment, e.
Shortfall of the fulfillment of minimum solvency ratio level
Minimum rBC at insurance company owned and controlled
by the Bank and f.
other common equity deduction factors.
6. additional requirements on supplementary equity.
Laporan Tahunan 2016
286
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
9. peraturan otoritas Jasa
Keuangan nomor 38 poJK.032016 tanggal 7
Desember 2016 tentang penerapan Manajemen risiko
dalam penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank umum
7 Desember 2016 1. Bank wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif dalam
penggunaan Teknologi Informasi. 2. penerapan manajemen risiko paling sedikit mencakup:
3. pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris; 4. kecukupan kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan Teknologi
Informasi; 5. kecukupan proses identifikasi, pengukuran pemantauan dan pengendalian
risiko penggunaan Teknologi Informasi; dan 6. sistem pengendalian intern atas penggunaan Teknologi Informasi.
7. penerapan manajemen risiko harus dilakukan secara terintegrasi dalam setiap tahapan penggunaan Teknologi Informasi sejak proses perencanaan,
pengadaan, pengembangan, operasional, pemeliharaan hingga penghentian dan penghapusan sumber daya Teknologi Informasi.
8. penerapan manajemen risiko dalam penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank wajib disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan
kompleksitas usaha Bank. 9. Bank wajib memiliki kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan
Teknologi Informasi dan wajib menerapkan kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan Teknologi Informasi secara konsisten dan berkesinambungan.
10. Kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan Teknologi Informasi paling sedikit meliputi aspek:
a. manajemen;
b. pengembangan dan pengadaan;
c. operasional Teknologi Informasi;
d. jaringan komunikasi;
e. pengamanan informasi;
f. rencana pemulihan Bencana;
g. Layanan perbankan elektronik;
h. penggunaan pihak penyedia jasa Teknologi Informasi; dan i.
penyediaan jasa Teknologi Informasi oleh Bank. 1. poJK mencabut pBI nomor
9152007 tanggal 30 november 2007 tentang penerapan Manajemen
risiko dalam Manajemen risiko Teknologi Informasi oleh Bank umum.
2. Bank wajib memiliki kebijakan, standar, dan prosedur atas
manajemen risiko teknologi informasi, 3. Bank wajib melakukan kaji ulang dan
pengkinian kebijakan, standar dan prosedur serta menetapka jangka
waktu kaji ulang dan pengkinian tersebut
4. Bank wajib memastikan kelangsungan dan kestabilan operasional Teknologi
Informasi serta memitigasi risiko yang berpotensi dapat mengganggu
kegiatan operasional Bank. 5. Bank wajib menyediakan jaringan
komunikasi yang memenuhi prinsip kerahasiaan confidentiality,
integritas integrity, dan ketersediaan availability
6. Bank wajib memastikan ketersediaan jejak audit audit trail atas seluruh
kegiatan penyelenggaraan TI untuk keperluan pengawasan, penegakan
hukum, penyelesaian sengketa, verifikasi, pengujian dan pemeriksaan
lain.
7. Bank wajib melaksanakan audit intern terhadap seluruh aspek dalam
penyelenggaraan dan penggunaan TI sesuai kebutuhan, prioritas, dan hasil
analisis risiko TI paling sedikit 1 satu kali dalam 1 satu tahun.
9. regulation of financial
services authority No. 38Pojk.032016 dated
december 7, 2016 regarding the application of risk
management in the use of information technology by
commercial banks december 7, 2016
1. bank should implement risk management effectively in the use of information technology.
2. the application of risk management should at least includes: 3. active supervision of the board of directors and the board of
commissioners; 4. adequacy of policies, standards, and procedures on the use of information
technology; 5. adequacy of identification, measurement and monitoring of risk control on
the use of information technology; and 6. internal control system on the use of information technology.
7. the implementation of risk management should be done in an integrated manner in all stages of the use of information technology since the process
of planning, procurement, development, operation, maintenance up to decommissioning and elimination of it resources.
8. the implementation of risk management on the use of information technology by bank should be adjusted to the objectives, business policy,
size, and bank business complexity. 9. bank should have policies, standards, and procedures on the use of
information technology and should implement policies, standards, and procedures on the use of information technology consistently and
continuously. 10. Policies, standards, and procedures on the use of information technology
should at least contain these aspects: a.
management; b.
development and provision; c.
information technology operations; d.
communication network; e.
information security; f.
disaster recovery Plan; g.
electronic banking services; h.
the use of information technology provider; and i.
the provision of information technology services by bank. 1. Pojk revokes regulation of bank
indonesia No. 9152007 dated November 30, 2007 regarding the
application of information technology risk management by commercial
banks. 2. bank should have policies, standards,
and procedures for information technology risk management,
3. banks should review and update
policies, standards, and procedures and specify the period of review and update
4. bank shall ensure the continuity and stability of the information technology
and mitigating the operational risks that can potentially disrupt bank’s
operations. 5.
bank should provide communication network that satisfies the principle of
confidentiality, integrity, and availability 6. bank should to ensure the
availability of audit trail of all of it implementation activities for the
purposes of monitoring, enforcement, dispute resolution, verification,
testing, and other checks. 7. bank should carry out the
internal audit of all aspects of the implementation and use of it
according to the needs, priorities, and the results of it risk analysis at least
once in 1 one year.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
287
Growing Together with new expanding opportunities
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
10. peraturan otoritas Jasa
Keuangan nomor 55 poJK.032016 tanggal 9
Desember 2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi
Bank umum 9 Desember 2016
1. Bank wajib menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi yang
paling sedikit diwujudkan dalam: a.
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris; b.
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern;
c. penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern;
d. penerapan manajemen risiko;
e. penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar;
f. rencana strategis; dan
g. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.
2. otoritas Jasa Keuangan melakukan penilaian terhadap penerapan Tata Kelola Bank
3. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank. Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung
jawab Direksi sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.
4. Direksi wajib menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
5. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.
6. Dewan Komisaris wajib memastikan penerapan Tata Kelola yang baik terselenggara dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi. 7. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi.
1. poJK tersebut mencabut peraturan Bank Indonesia nomor 87
pBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank umum sebagaimana telah diubah
oleh peraturan Bank Indonesia nomor814pBI2006 tanggal 5
oktober 2006.
2. Terdapat ketentuan mengenai Komisaris non Independen dapat
beralih menjadi Komisaris Independen setelah memenuhi persyaratan
bahwa Komisaris non Independen yang akan beralih menjadi Komisaris
Independen tersebut wajib menjalani masa tunggu cooling off paling
singkat 6 enam bulan dan wajib memperoleh persetujuan otoritas
Jasa Keuangan.
3. Terdapat ketentuan tambahan mengenai Komisaris Independen
yang telah menjabat selama 2 dua periode masa jabatan berturut-
turut dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya sebagai
Komisaris Independen apabila rapat Dewan Komisaris menilai bahwa
Komisaris Independen tersebut tetap dapat bertindak independen
dan Komisaris Independen tersebut menyatakan dalam rupS mengenai
Independensinya. pernyataan independensi tersebut wajib
diungkapkan dalam laporan tahunan
10. regulation of Financial
Services authority no. 55 SeoJK.032016 dated
December 9, 2016 regarding Governance Implementation
for Commercial Banks December 9, 2016
1. Bank should apply the principles of good governance in Bank’s business activities at all levels of the organization which are at least embodied in:
a. Duties and responsibilities of the Board of Directors and the Board of
Commissioners; b.
Completeness and task implementation of the committee and work unit that carry out internal control function;
c. Implementation of compliance, internal audit, and external audit
functions; d.
risk management application; e.
provision of funds to related parties and large exposures; f.
Strategic plans; and g.
Transparency of financial and non-financial conditions. 2. Financial Services authority should evaluate the application of Bank
Governance 3. The Board of Directors is fully responsible for the implementation of
Bank’s management. The Board of Directors should manage the Bank in accordance with the authority and responsibility of the Board of Directors
as set out in the articles of association and regulations. 4. The Board of Directors should apply the principles of good governance in
Bank’s business activities at all levels of the organization. 5. The Board of Commissioners should carry out the duties and
responsibilities independently. 6. The Board of Commissioner should ensure the application of Good
Governance in Bank’s business activities at all levels of the organization. 7. The Board of Commissioners should supervise the implementation of the
tasks and responsibilities of the Board of Directors and provide advice to the Board of Directors.
1. The poJK revokes regulation of Bank Indonesia no. 87pBI2006
dated January 30, 2006 regarding Implementation of Good Corporate
Governance for Commercial Banks as amended by regulation of Bank
Indonesia no. 814pBI2006 dated october 5, 2006.
2. There are provisions regarding non Independent Commissioner
which switches into Independent Commissioner after meeting the
requirements that such non- Independent Commissioner should
undergo cooling off for 6 six months and must be approved by the
Financial Services authority.
3. There are additional provisions regarding Independent
Commissioner who has served for 2 two consecutive periods may be
reappointed in the next period as Independent Commissioner if the
Board of Commissioners considers that the Independent Commissioner
is still able to act independently and such Independent Commissioner
states hisher Independence at the aGM. Such Independence statement
should be expressed in annual report
Laporan Tahunan 2016
288
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
11. Surat edaran otoritas Jasa
Keungan SeoJK nomor 14SeoJK.032016 tanggal
29 april 2016 tentang pembukaan Jaringan Kantor
Bank umum berdasarkan Modal Inti,
29 april 2016 1. pembukaan Jaringan Kantor Bank perlu didukung dengan kemampuan
keuangan yang memadai, antara lain tercermin pada ketersediaan alokasi Modal Inti sesuai lokasi dan jenis kantor Bank Theoretical Capital.
2. Bank memperhitungkan alokasi Modal Inti sesuai lokasi dan jenis kantor terhadap jaringan kantor yang sudah ada existing dan terhadap rencana
pembukaan Jaringan Kantor yang baru. 3. perhitungan alokasi Modal Inti diperoleh dari hasil perkalian antara
koefisien zona untuk lokasi Jaringan Kantor Bank dengan biaya investasi pembukaan Jaringan Kantor sesuai jenis kantor untuk masing-masing
BuKu dan koefisien terkait pencapaian efisiensi. 4. perhitungan ketersediaan alokasi Modal Inti diperoleh dari berdasarkan
perhitungan Modal Inti dikurangi Jumlah hasil perkalian antara Jumlah alokasi Modal Inti di suatu zona dengan Jumlah Jaringan Kantor Bank yang
ada existing pada suatu zona. 5. oJK dapat mengurangi jumlah rencana pembukaan Jaringan Kantor Bank
walaupun Bank memiliki alokasi Modal Inti yang mencukupi. 1. Se oJK tersebut mencabut dan
menyatakan tidak berlaku Surat edaran Bank Indonesia SeBI nomor
157Dpnp tanggal 8 Maret 2013 perihal pembukaan Jaringan Kantor
Bank umum berdasarkan Modal Inti dicabut.
2. otoritas Jasa Keuangan memberikan kemudahan pembukaan Jaringan
Kantor bagi Bank yang dapat meningkatkan efisiensi dalam
pengelolaan Bank dan menyalurkan kredit kepada usaha Mikro, Kecil dan
Menengah uMKMusaha Mikro dan Kecil uMK dalam jumlah tertentu.
3. Terdapat perubahan dalam rumus perhitungan alokasi Modal Inti
yaitu dengan menambahkan faktor Koefisien terkait pencapaian efisiensi
yang antara lain diukur melalui rasio Biaya operasional terhadap
pendapatan operasional Bopo dan rasio net Interest MarginnIM. Bank
yang dapat meningkatkan efisiensi sehingga mencapai rentang efisiensi
tertentu diberikan pengurangan alokasi Modal Inti.
4. Terhadap Bank yang tidak mencapai rentang efisiensi tertentu, oJK
dapat mengurangi jumlah rencana pembukaan Jaringan Kantor Bank
walaupun Bank memiliki alokasi Modal Inti yang mencukupi.
11 Circular Letter of Financial
Services authority SeoJK no. 14SeoJK.032016 dated
april 29, 2016 regarding the opening of Commercial Bank
office network based on Common equity,
april 29, 2016 1. The opening of Bank office network should be supported by sufficient
financial ability, among others reflected in the availability of Common equity allocation according to the location and type of bank office
Theoretical Capital. 2. Bank takes the allocation of common equity into account according to the
location and type of existing office network and the opening of new office network planned.
3. The calculation of Common equity allocation is obtained by multiplying the zone coefficient for Bank office network locations with investment cost
of opening network office according to type of office for each BooK and coefficients related to efficiency achievement.
4. The calculation of Common equity availability is obtained based on the calculation of Common equity minus the amount from multiplying the
amount of Common equity allocation in certain zone with a Total existing Bank office network existing in certain zone.
5. FSa may reduce the number of Bank office network opening even though Bank has sufficient Common equity allocation.
1. This Circular Letter of Financial Services authority SeoJK revokes
and declares void Circular Letter of Bank Indonesia SeBI no. 157Dpnp
dated March 8, 2013 regarding the opening of Commercial Bank office
network based on the Common equity revoked.
2. Financial Services authority provides convenience in opening office
network for the Bank to increase efficiency in the management of
the Bank and to distribute credit to Micro, Small and Medium enterprises
SMesMicro and Small enterprises MSes in certain amount.
3. There is a change in the Common equity allocation Calculation Formula,
i.e. by adding Coefficient factor related to efficiency achievement
which among others is measured by operating expenses to operating
Income roa ration and net interest margin nIM ratio. Bank which
can improve the efficiency so as to achieve certain efficiency range will
be given reduction in Common equity allocation.
4. as for Bank which cannot achieve certain efficiency range, FSa may
reduce the number of Bank office network opening even though
Bank has sufficient Common equity allocation.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
289
Growing Together with new expanding opportunities
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
12. Surat edaran otoritas Jasa
Keungan SeoJK nomor 25 SeoJK.032016 tanggal 14
Juli 2016 tentang rencana Bisnis Bank umum
14 Juli 2016 1. Dalam rangka mencapai tujuan usaha yang berpedoman kepada visi dan
misi yang telah ditetapkan, bank umum yang melaksanakan kegiatan secara konvensional, selanjutnya disebut Bank umum, perlu menyusun
rencana Bisnis dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal, prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen risiko, dan asas perbankan
yang sehat. rencana Bisnis harus disusun secara matang, realistis, dan komprehensif sehingga lebih mencerminkan kompleksitas usaha dan dapat
menjadi arah kebijakan serta pengembangan usaha Bank umum.
2. rencana Bisnis Bank umum paling sedikit mencakup: a.
ringkasan eksekutif, b.
kebijakan dan strategi manajemen, c.
penerapan manajemen risiko dan kinerja Bank umum saat ini, d.
proyeksi laporan keuangan beserta asumsi yang digunakan, e.
proyeksi rasio-rasio dan pos-pos tertentu lainnya f.
rencana pendanaan, g.
rencana penanaman dana, h. rencana penyertaan modal,
i. rencana permodalan,
j. rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia,
k. rencana penerbitan produk danatau pelaksanaan aktivitas baru,
l. rencana pengembangan danatau perubahan jaringan kantor, dan
informasi lainnya. m. SeoJK ini mencabut Surat edaran
Bank Indonesia nomor 1227 Dpnp tanggal 25 oktober 2010
perihal rencana Bisnis Bank umum
n. Cakupan dan penyusunan rencana Bisnis meliputi
rencana penyertaan Modal yang dipisahkan dari rencana
penanaman Dana. Bagian rencana penyertaan Modal
posisi penyertaan modal posisi actual posisi akhir bulan
September tahun penyusunan rencana Bisnis dan rencana
penyertaan modal untuk periode 1 satu tahun ke depan
secara triwulanan yang paling sedikit meliputi bidang usaha,
perkiraan jumlah dana yang akan ditanamakan, dan persentase
kepemilikan termasuk aspek pengendalian sebagaimana
diatur dalam ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian
dalam kegiatan penyertaan modal.
12. Circular Letter of Financial
Services authority SeoJK no. 25SeoJK.032016 dated
July 14, 2016 regarding the Commercial Bank Business
plan July 14, 2016
1. In order to achieve business objectives upholding the vision and mission specified, commercial bank conducting conventional activities, hereinafter
referred to as Commercial Bank, needs to prepare business plan by taking into account the external and internal factors, precautionary principles, risk
management practices, and healthy banking principles. Business plans must be prepared carefully, realistically, and comprehensively so that better
reflect the complexity of the business and can act as policy direction and business development for Commercial Banks.
2. Commercial Bank Business plan should at least include: a.
executive summary, b.
management policies and strategies; c.
risk management application and Commercial Bank’s current performance;
d. projected financial statements and their underlying assumptions;
e. projected ratios and certain other items
f. funding plans,
g. fund investment plans,
h. capital investment plans, i.
capital plans, j.
organization and human resources development plan, k.
product publishing plan andor implementation of new activities, l.
development plan andor office network change, and other information.
m. This Circular Letter of the Financial Services authority
SeoJK revokes the Circular Letter of Bank Indonesia no.
1227pBI2010 dated october 25, 2010 regarding Commercial
Bank Business plan.
n. The Scope and preparation of Business plan include Capital
Investment plan which is separated from Fund Investment
plan. Capital Investment plan with actual position equity
capital in end of September of Business plan preparation year
and planned equity capital for a period of 1 one year ahead on
a quarterly basis which at least covers the fields of business,
estimated amount of funds that will be invested, and the
ownership percentage including control aspects as stipulated in
the precautionary principles in capital investment activities
Laporan Tahunan 2016
290
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
13. Surat edaran otoritas Jasa
Keungan SeoJK nomor 20SeoJK.032016 tanggal
21 Juni 2016 tentang Fitur Konversi Menjadi Saham
Biasa atau Write down Terhadap Instrumen Modal
Inti Tambahan Dan Modal pelengkap
Juni 2016 1. Instrumen modal inti tambahan Additional Tier 1 dan modal pelengkap Tier
2 wajib memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam poJK KpMM. 2. persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen agar dapat
diperhitungkan sebagai modal inti tambahan Additional Tier 1 atau modal pelengkap Tier 2 antara lain wajib:
a. memiliki fitur untuk dikonversi menjadi saham biasa atau dilakukan
write down dalam hal Bank berpotensi terganggu kelangsungan usahanya point of nonviability; dan
b. memperoleh persetujuan otoritas Jasa Keuangan untuk
diperhitungkan sebagai komponen modal. 3. Bank harus melakukan konversi menjadi saham biasa atau write down
terhadap instrumen modal inti tambahan Additional Tier 1 danatau modal pelengkap Tier 2 dalam hal Bank berpotensi terganggu kelangsungan
usahanya point of non viability. 4. Konversi menjadi saham biasa atau write down terhadap instrumen
modal inti tambahan Additional Tier 1 danatau modal pelengkap Tier 2 dilakukan dalam hal:
a. rasio modal inti utama Common Equity Tier 1CeT 1 lebih rendah atau
sama dengan 5.125 lima koma seratus dua puluh lima persen dari aset tertimbang menurut risiko aTMr baik secara individu maupun
konsolidasi dengan perusahaan anak; danatau b.
terdapat rencana dari otoritas yang berwenang untuk melakukan penyertaan modal kepada Bank yang dinilai berpotensi terganggu
kelangsungan usahanya; dan c.
terdapat perintah dari otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan konversi saham biasa danatau write down .
5. Kondisi yang menyebabkan trigger event instrumen modal inti tambahan Additional Tier 1 danatau modal pelengkap Tier 2 harus dikonversi
menjadi saham biasa atau dilakukan write down sebagaimana pada angka 2 harus dicantumkan dalam dokumentasi penerbitan atau perjanjian.
6. Konversi menjadi saham biasa atau write down terhadap instrumen modal inti tambahan Additional Tier 1 danatau modal pelengkap Tier 2
dapat dilakukan secara proporsional, parsial, atau keseluruhan dengan persetujuan otoritas Jasa Keuangan.
1. persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen agar dapat
diperhitungkan sebagai modal inti tambahan Additional Tier 1 atau
modal pelengkap Tier 2 antara lain wajib:
a. memiliki fitur untuk dikonversi
menjadi saham biasa atau dilakukan write down dalam
hal Bank berpotensi terganggu kelangsungan usahanya point of
nonviability; dan
b. memperoleh persetujuan
otoritas Jasa Keuangan untuk diperhitungkan sebagai
komponen modal.
13. Circular Letter of Financial
Services authority SeoJK no. 20SeoJK.032016 dated
June 21, 2016 regarding Conversion to Common Stock
or Write down Feature to Common equity Instrument
and Supplementary equity June 2016
1. additional Common equity Instrument additional Tier 1 and Supplementary equity Tier 2 should meet the requirements as referred to
in poJK KpMM. 2. requirements to be met by an instrument in order to be counted as
common equity tier 1 andor supplementary equity tier 2 among others are: a.
have feature to be converted into ordinary shares or write down in case of Bank’s business continuity is potentially disrupted point of
non-viability; and b.
obtain approval of the Financial Services authority to be taken into account as capital component
3. Bank must do the conversion into ordinary shares or write down of additional Common equity Instrument additional tier 1 andor
supplementary equity tier 2 in case of Bank’s business continuity is potentially disrupted point of non-viability.
4. Conversion into ordinary shares, or write down to the additional common equity additional tier 1 andor supplementary equity tier 2 can be done
in case of: a.
Common equity tier 1CeT 1 ratio is lower than or equal to 5.125 five point one hundred and twenty five percent from risk-weighted assets
rWa both individually or consolidated with Subsidiary Company; andor
b. there is a plan of the competent authority to make capital investment
to the Bank whose business continuity is considered to be potentially disrupted; and
c. there is an order from the Financial Services authority to carry out the
conversion of ordinary shares andor write down. 5. Condition that cause trigger event additional common equity additional
tier 1 andor supplementary equity tier 2 should be converted into ordinary shares or be written down as referred to number 2 should be
listed in the publishing documentation or agreement. 6. Conversion into ordinary shares, or write down the additional common
equity additional tier 1 andor supplementary equity tier 2 can be done proportionally, partially, or wholly with the approval of the Financial
Services authority. 1. requirements to be met by an
instrument in order to be counted as additional common equity additional
tier 1 andor supplementary equity tier 2 among others are:
a. have feature to be converted
into ordinary shares or write down in case of Bank’s business
continuity is potentially disrupted point of non-viability; and
b. obtain approval of the Financial
Services authority to be taken into account as capital
component
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
291
Growing Together with new expanding opportunities
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
14. Surat edaran otoritas
Jasa Keuangan nomor 39 SeoJK.032016 tanggal 13
September 2016 tentang penilaian Kemampuan
dan Kepatutan bagi Calon pemegang Saham pengendali,
Calon anggota Direksi, dan Calon anggota Dewan
Komisaris Bank. 13 September
2016 1. penilaian kemampuan dan kepatutan bagi Bank dilakukan oleh oJK
terhadap i. calon pSp, ii. calon anggota Direksi, dan iii. calon anggota Dewan Komisaris.
2. Faktor yang dinilai dalam penilaian kemampuan dan kepatutan meliputi: a.
Integritas bagi calon pSp, calon anggota Direksi, atau calon anggota Dewan Komisaris.
b. reputasi keuangan bagi calon anggota Direksi atau calon anggota
Dewan Komisaris. c.
Kelayakan keuangan bagi calon pSp d.
Kompetensi bagi calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris.
3. Jumlah calon anggota Direksi danatau calon anggota Dewan Komisaris yang dapat diajukan dalam permohonan paling banyak berjumlah 2 dua
orang untuk setiap lowongan jabatan dan penetapan calon yang diajukan telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
4. Calon pSp, calon anggota Direksi, danatau calon anggota Dewan Komisaris yang Disetujui oJK dinyatakan memenuhi persyaratan untuk menjadi pSp,
anggota Direksi, danatau anggota Dewan Komisaris pada Bank yang mengajukan pencalonan.
5. rupS mengangkat calon anggota Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris yang Disetujui oJK dalam jangka waktu sebagaimana diatur
dalam ketentuan yang mengatur mengenai kelembagaan bagi BuK, BuS, Bpr, dan BprS.
6. persetujuan dari oJK menjadi tidak berlaku apabila sampai dengan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka 5 berakhir, calon anggota Direksi
danatau calon anggota Dewan Komisaris tidak diangkat oleh rupS. 1. Calon anggota Direksi atau calon
anggota Dewan Komisaris yang Tidak Disetujui oJK namun telah
mendapat persetujuan dan diangkat sebagai anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris Bank sesuai keputusan rupS maka Bank wajib
menyelenggarakan rupS untuk membatalkan pengangkatan yang
bersangkutan dalam jangka waktu paling lama 3 tiga bulan sejak
tanggal ditetapkan Tidak Disetujui.
2. Bank wajib melaporkan pembatalan pengangkatan calon anggota Direksi
dan atau calon anggota Dewan Komisaris kepada oJK paling lambat
10 sepuluh hari kerja setelah rupS pembatalan pengangkatan
yang bersangkutan. Dalam hal tidak terdapat peraturan yang mengatur
mengenai pelaporan pembatalan pengangkatan calon anggota
Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris oleh rupS, Bank wajib
melaporkan paling lambat 7 tujuh hari kerja setelah rupS pembatalan
pengangkatan calon anggota Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris.
5. Calon anggota Direksi dan atau calon anggota Dewan Komisaris yang tidak
disetujui oJk yang berasal dari peralihan jabatan masih dapat menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai anggota Direksi, atau anggota Dewan Komisaris pada
Bank sepanjang belum diberhentikan dari jabatan sebelumnya sesuai
anggaran dasar bank
6. Calon anggota Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris yang tidak
disetujui oJK yang berasal dari pejabat eksekutif yang sedang menjabat pada
Bank, yang bersangkutan masih dapat menjalankan tugas dan fungsinya
sebagai pejabat eksekutif pada Bank sepanjang belum diberhentikan dari
jabatan sebelumnya sesuai dengan anggaran dasar Bank.
Laporan Tahunan 2016
292
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
14 Circular Letter of Financial
Services authority no. 39 SeoJK.032016 dated
September 13, 2016 regarding Fit and proper
Test for Bank’s prospective Controlling Shareholders,
prospective Members of the Board of Directors, and
prospective Members of the Board of Commissioners.
September 13, 2016
1. Fit and proper test for the Bank is conducted by the FSa to i pSp prospective members, ii. prospective members of the Board of Directors,
and iii. prospective members of the Board of Commissioners. 2. Factors assessed in fit and proper test include:
a. Integrity for prospective members of pSp, the Board of Directors, or
the Board of Commissioners. b.
Financial competence for prospective members of the Board of Directors or the Board of Commissioners.
c. Financial feasibility for pSp prospective member
d. Competence for prospective members of the Board of Directors and
the Board of Commissioners. 3. The maximum number of prospective members of the Board of Directors
andor the Board of Commissioners that may be proposed should be two 2 people for every vacancy and the determination of prospective members
proposed in already in accordance with the provisions of applicable law. 4. prospective members of pSp, the Board of Directors andor the Board of
Commissioners approved by FSa declared as meeting the requirements to become pSp, member of the Board of Directors andor the Board of
Commissioners at the Bank submitting the nomination. 5. GMS appointed prospective members of the Board of Directors or the
Board of Commissioners approved by FSa within the period stipulated in the provisions governing the institutions for BuK, BuS, Bpr, and BprS.
6. approval from the FSa becomes invalid if until the period as referred to in point 5 is over, the prospective member for the Board of Directors andor
the Board of Commissioners is not appointed by the aGM. 1. prospective members of Board
of Directors or the Board of Commissioners who are not approved
by FSa but has been approved and appointed as members of Bank’s
Board of Directors or the Board of Commissioners in accordance with
GMS decision, then Bank is obliged to hold aGM to cancel such appointment
within a maximum period of 3 three months from date specified as not
approved.
2. Bank is required to report the cancellation of the appointment of
prospective members of the Board of Directors andor the Board of
Commissioners to the FSa no later than 10 ten business days after the
aGM of appointment cancellation concerned. In the absence of
regulations governing the reporting of the cancellation of the appointment
of prospective members of the Board of Directors or the Board of
Commissioners by the aGM, the Bank is required to report no later
than seven 7 working days after aGM of appointment cancellation
of prospective member of the Board of Directors or the Board of
Commissioners.
3. prospective members of Board of Directors or Board of Commissioners
who are not approved by the FSa from job transfer still be able to carry
out their duties and functions as members of the Board of Directors or
Board of Commissioners to the extent such officer is not terminated from
their previous post in accordance with Bank’s articles of association.
4. prospective members of Board of Directors or Board of Commissioners
who are not approved by the FSa from the incumbent executive officer
of the Bank still be able to carry out their duties and functions as Bank’s
executive officer to the extent such officer is not terminated from their
previous post in accordance with Bank’s articles of association.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
293
Growing Together with new expanding opportunities
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
15. Surat edaran otoritas
Jasa Keuangan nomor 40 SeoJK.032016 tanggal 26
September 2016 tentang penerapan Tata Kelola dalam
pemberian remunerasi Bagi Bank umum
26 September 2016
1. Bank wajib memiliki kebijakan tertulis remunerasi bagi Direksi, Dewan Komisaris, dan pegawai dengan tetap memperhatikan kepentingan
pegawai, Bank, dan pemangku kepentingan. 2. peningkatan tata kelola dalam pemberian remunerasi bertujuan untuk
menjaga kesehatan Bank secara individu melalui pencegahan pengambilan risiko yang berlebihan excessive risk taking oleh pengambil keputusan.
3. remunerasi yang Bersifat Tetap adalah remunerasi yang tidak dikaitkan dengan kinerja dan risiko. Contoh remunerasi yang Bersifat Tetap antara
lain gaji pokok, fasilitas, tunjangan perumahan, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan, tunjangan hari raya, dan pensiun.
4. remunerasi yang Bersifat Variabel adalah remunerasi yang dikaitkan dengan kinerja dan risiko. Contoh remunerasi yang Bersifat Variabel antara
lain bonus atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan bonus. 5. Bank wajib memiliki kebijakan tertulis untuk remunerasi bagi Direksi,
Dewan Komisaris, dan pegawai, baik untuk remunerasi yang Bersifat Tetap maupun untuk remunerasi yang Bersifat Variabel.
6. Dalam menetapkan kebijakan pemberian remunerasi yang Bersifat Tetap, sesuai pasal 12 poJK remunerasi, Bank wajib paling sedikit
memperhatikan skala usaha, kompleksitas usaha, peer group, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan
7. Dalam menetapkan kebijakan pemberian remunerasi yang Bersifat Variabel, sesuai pasal 13 poJK remunerasi, Bank wajib memperhatikan
skala usaha, kompleksitas usaha, peer group, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan serta tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan. penetapan kebijakan pemberian remunerasi yang Bersifat Variabel wajib mendorong dilakukannya prudent risk taking.
8. Bank yang berstatus perseroan terbuka go public wajib memberikan sebagian remunerasi yang Bersifat Variabel dalam bentuk saham atau
instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank yang bersangkutan, 9. Bank wajib menangguhkan pembayaran remunerasi yang Bersifat Variabel
bagi MrT sebesar persentase tertentu. penangguhan remunerasi yang Bersifat Variabel untuk MrT
10. Dalam kondisi tertentu yang telah ditetapkan oleh Bank, Bank dapat menunda pembayaran remunerasi yang Bersifat Variabel yang
ditangguhkan Malus atau menarik kembali remunerasi yang Bersifat Variabel yang sudah dibayarkan Clawback kepada pihak yang ditetapkan
menjadi MrT. 1. SeoJK ini mencabut Bab. IX
Transparansi pelaksanaan GCG, huruf D, huruf e, dan huruf F dalam
Surat edaran Bank Indonesia nomor 1515Dpnp tanggal 29 april 2013
perihal pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank umum.
2. perubahan Bentuk remunerasi sehingga terdiri dari:
a. remunerasi yang Bersifat Tetap
b. remunerasi yang Bersifat
Variabel. 3. remunerasi yang Bersifat Variabel
dapat diberikan dalam bentuk tunasi dan atau saham instrument yang
berbasis saham yang diterbitkan Bank. Sebagai perseroan terbuka,
bank wajib memberikan sebagian remunerasi yang Bersifat Variabel
dalam bentuk saham atau isntrumen yang berbasih saham yang diterbitkan
Bank.
4. Bank wajib menetapkan pihak yang menjadi Material risk Takers.
5. Bank wajib menyusus ketentuan mengenai penundaan remunerasi
yang Bersifat Variabel yang Ditangguhkan Malus dan atau
penarikan Kembali remunerasi yang Bersifat Variabel yang Sudah
Dibayarkan Clawback.
15 Circular Letter of Financial
Services authority no. 40 SeoJK.032016 dated
September 26, 2016 regarding Governance
Implementation in providing remuneration for Commercial
Banks September 26,
2016 1. Bank is required to have written policies on remuneration for the Board of
Directors, the Board of Commissioners, and employees with due regard to the interests of employees, Bank, and stakeholders.
2. The improvement of governance in granting remuneration is aimed to maintain Bank’s health individually through the prevention of excessive
risk-taking by decision makers. 3. Fixed remuneration is remuneration linked to performance and risk. Fixed
remuneration examples include basic salary, facilities, housing allowance, medical allowance, education allowance, holiday allowance, and pension.
4. Variable remuneration is linked to performance and risk. Variable remuneration examples include bonus or other equivalent form of bonus.
5. Bank is required to have a written policy on remuneration for the Board of Directors, Board of Commissioners, and employees, both for Fixed and
Variable remuneration. 6. In establishing the policy of giving Fixed remuneration, in accordance with
poJK article 12 regarding remuneration, Bank shall at least take the scale of business, business complexity, peer group, the rate of inflation, financial
condition and ability into account. 7. In establishing the policy of giving Variable remuneration, in accordance
with poJK article 13 regarding remuneration, Bank shall take the scale of business, business complexity, peer group, the rate of inflation, financial
condition and ability into account and not in contrary to the legislation. The determination provision policy of Variable remuneration should encourage
prudent risk taking. 8. Bank as publicly listed company is required to give half of Variable
remuneration in shares or share-based instrument issued by the concerned Bank.
9. Banks shall suspend payment of variable remuneration for the MrT by a certain percentage. Variable remuneration Suspension for MrT
10. under certain conditions stipulated by Bank, it may postpone payment of Variable remuneration Malus or withdraw paid Variable remuneration
clawback to the party assigned as MrT. 1. This Circular Letter of the Financial
Services authority SeoJK revokes Chapter. IX of GCG Implementation
Transparency, letter D, letter e, and letter F in the Circular Letter of
Bank Indonesia no. 1515Dpnp dated april 29, 2013 regarding the
Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Bank.
2. The change of remuneration form into:
a. Fixed remuneration
b. Variable remuneration
3. Variable remuneration may be granted in cashor stock-based
instruments issued by the Bank. as a publicly listed company, Bank
is required to give half of Variable remuneration in shares or share-
based instrument issued by the Bank.
4. Bank should appoint the parties who become Material risk Takers.
5. Bank is required to prepare the provisions on Variable remuneration
Malus andor Withdrawal of paid Variable remuneration clawback.
Laporan Tahunan 2016
294
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
no. Peraturan Perundang-
undangan legislation
Tanggal berlaku effective date
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Description of regulation Principles
Dampak Perubahan impact of change
16. Surat edaran otoritas
Jasa Keuangan nomor 43 SeoJK.032016 tanggal 28
September 2016 tentang Transparansi dan publikasi
Laporan Bank umum Konvensional
28 September 2016
1. Laporan publikasi terdiri dari Laporan publikasi Bulanan, Laporan publikasi Triwulanan, Laporan publikasi Tahunan, dan Laporan publikasi Lain.
2. Laporan publikasi disusun antara lain untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja atau hasil usaha Bank, informasi
keuangan lainnya serta informasi kualitatif kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan perkembangan usaha Bank. Seluruh informasi
tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi kondisi keuangan Bank kepada publik dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap
lembaga perbankan. 1. SeoJK ini mencabut SeoJK nomor 11
SeoJK.032015 tentang Transparasi dan publikasi Laporan Bank umum
Konvensional. 2. pada Laporan publikasi Triwulanan
harus: a.
melengkapi rasio keuangan dengan nilai LCR secara individu
dan konsolidasi. b.
Mencantumkan informasi kuantitatif eksposur risiko yang
dihadapi Bank untuk posisi akhir bulan Juni yang paling sedikit
mencakup pengungkapan posisi risiko kredit, pengungkapan
risiko pasar, pengungkapan risiko likuiditas, dan pengungkapan
risiko operasional.
c. Melakukan pengungkapan LCr
sesuai dengan Kerangka Basel III. 3. pada Laporan publikasi Tahunan
harus melengkapi rasio keuangan dengan nilai LCR secara individu dan
konsolidasi. 4. pada Laporan publikasi Lain meliputi
Laporan Suku Bungan Dasar Kredit SBDK dan Laporan dan atau Fakta
Material. 16.
Circular Letter of the Financial Services authority
no. 43SeoJK.032016 dated September 28, 2016
regarding Transparency and Conventional Commercial
Bank Statement publication September 28,
2016 1. publication report consists of Monthly publications reports, Quarterly
publication reports, annually publication reports, and other publication reports.
2. publication report is prepared to provide information about financial position, performance or results of Bank operations, other financial
information, as well as qualitative information to various parties concerned with the development of Bank’s business. all such information is expected
to increase the transparency of Bank’s financial condition to the public and to maintain public confidence in banking institutions.
1. This SeoJK revokes SeoJK no. 11SeoJK.032015 regarding
Transparency and Conventional Commercial Bank Statement
publication. 2. Quarterly publication reports should:
a. complete financial ratio with
LCr values individually and consolidated.
b. include quantitative information
risk exposure faced by the Bank at the end of June
and should at least include credit risk disclosure, market
risk disclosure, liquidity risk disclosure, and operational risk
disclosure.
c. Disclose LCr in accordance with
the Basel III Framework. 3. annual publication reports must
complete financial ratio with LCr values individually and consolidated.
4. other publication report includes prime Lending rate report and
report andor Material Facts.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP
LAPORAN KEUANGAN
Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan
laporan keuangan konsolidasian, yaitu: • Amandemen PSAK No. 16, ”Aset Tetap tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”, memberikan tambahan penjelasan tentang
indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu aset. Amandemen PSAK 16 ini juga mengklarifikasi bahwa
penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
CHANGES IN ACCOUNTING POLICIESAND ITS IMPACT ON
FINANCIAL STATEMENTS
The bank and its subsidiaries have applied the accounting standard on 1 January 2016, which was considered relevant
to the consolidate financial statement, which is: • Amandment of SFAS No. 16, ”Acceptable amortization and
depreciation method of fixed assets”, adds explanation for indication of technical or commercial obsolescence
of an asset. Amandment of SFAS 16 also clarifies that depreciation using income cash flow method is no longer
viable.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
295
Growing Together with new expanding opportunities
• Amandment of SFAS No. 24 Revision of 2013, ”Employee Benefit: Defined Contribution Plans”, simplifies the
accounting method for defined contribution plans for workers or third parties that do not rely on the total number
of dedication years, for instance contribution plans that is measured using percentage of salary.
• Amandment of SFAS 65: Consolidation of Financial Statements concerning Investment Entity: Implementation
of Consolidation Exception.. The bank and its subsidiaries have applied the accounting
standard on 1 January 2016, which was considered relevant to the consolidate financial statement, which is continued:
• SFAS No. 5 Adaptation of 2015, ”Operating Segment”,
adds short disclosure on combined operating segment and economic indicators that have similar characteristics.
• SFAS No. 7 Adaptation of 2015, ”Related Party Disclosure”, adds requirements and clarifies disclosure for payables that
are given by the management. • SFAS No. 16 Adaptation of 2015, ”Fixed Asset”, gives
clarification in paragraph 35 relating to revaluation model, that when an entity uses revaluation model, the carrying
amout of assets are presented in the revaluated value. • SFAS No. 25 Adaptation of 2015, ”Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors”, gives editorial correction to SFAS No. 25 paragraph 27 about limitation
in applying retrospective. • SFAS No. 68 Adaptation of 2015, ”Fair Value
Measurement”, clarifies that portfolio exception, for companies that allow fair value measurement of asset
gorup or liability group as net value, is to be applied for the whole contract including non-financial contract in
the scope of SFAS No. 55.
The bank and its subsidiaries have applied the accounting standard on 1 January 2016, which was considered relevant
to the consolidate financial statement, which is continued:: • SFAS No. 110 Revision of 2015, ”Sukuk Accounting”,
regulates recognition, measurement, presentation, and disclosure or sukuk ijarah and sukuk mudharabah
transaction, both as neither buyer nor seller..
Impact to the financial statements due to the implementation of the above accounting standard has been disclosed in the
relevant notes to financial statement. • Amandemen PSAK No. 24 Revisi 2013, ”Imbalan
Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”, menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari
pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung
berdasarkan persentase tetap dari gaji.
• Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi. Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi
pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan konsolidasian, yaitu lanjutan:
• PSAK No. 5 Penyesuaian 2015, ”Segmen Operasi”,
menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik
memiliki karakteristik yang serupa. • PSAK No. 7 Penyesuaian 2015, ”Pengungkapan Pihak-
pihak Berelasi”, menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang
dibayarkan oleh entitas manajemen . • PSAK No. 16 Penyesuaian 2015, ”Aset Tetap”, memberikan
klarifikasi pada paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah
tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya • PSAK No. 25 Penyesuaian 2015, ”Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”, memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27 tentang
keterbatasan penerapan retrospektif. • PSAK No. 68 Penyesuaian 2015, ”Pengukuran Nilai
Wajar”, mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar
kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak termasuk kontrak
non keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan
laporan keuangan konsolidasian, yaitu lanjutan: • PSAK No. 110 Revisi 2015, ”Akuntansi Sukuk”, mengatur
pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah, baik sebagai
penerbit maupun investor sukuk.
Dampak terhadap laporan keuangan atas penerapan standar akuntansi tersebut diatas telah diungkapkan dalam catatan
laporan keuangan yang relevan.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
Laporan Tahunan 2016
296
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA
HAL YANG BERPOTENSI BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN
USAHA
Berdasarkan hasil penilaian manajemen atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usaha di masa yang
akan datang, diketahui bahwa Bank tidak memiliki hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan
usaha Bank. Pengakuan atas keberlanjutan usaha bank diterima oleh bank bjb dimana pada tahun 2016 bank bjb dengan
memperoleh penghargaan Sustainable Finance Award untuk kategori Bank BUKU III dari Otoritas Jasa Keuangan.
ASSESSMENT MANAJEMEN ATAS HAL YANG BERPOTENSI BERPENGARUH SIGNIFIKAN
TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA
Manajemen secara rutin melakukan evaluasi dan assessment terkait dengan kemampuan dan pencapaian target kinerja dari
seluruh unit sesuai dengan rencana bisnis bank yang telah disusun. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk setiap level
meliputi produktifitas, profitabilitas serta indikator-indikator utama yang tertuang dalam Key Performance Indikator KPI
unit kerja. Berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi yang rutin dilakukan secara berkala, Manajemen Bank berkeyakinan bahwa
Bank memiliki sumber daya untuk melakukan kegiatan usaha dimasa mendatang. Bank tidak memiliki ketidakpastian material
yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan usaha.
ASUMSI YANG DIGUNAKAN DALAM MELAKUKAN ASSESSMENT
Dalam melaksanakan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usaha di masa yang akan datang,
digunakan beberapa asumsi dan pertimbangan. Asumsi dan pertimbangan tersebut, antara lain kinerja keuangan, tingkat
kecukupan modal, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan efisiensi Bank, permasalahan internal dan perkara hukum yang
dihadapi Bank, serta kondisi ekonomi mikro dan makro pada saat ini dan masa yang akan datang.
INFORMATION ON BUSINESS CONTINUITY
MATTERS THAT POTENTIALLY INFLUENCE THE BUSINESS CONTINUITY SIGNIFICANTLY
Based on management assessment result on the Bank’s capability to maintain business continuity in the future, it
is identified that the Bank does not have any matters that potentially influence the Bank’s business continuity significantly.
Admittance of the bank’s business continuity is accepted by bank bjb, in which in 2016 bank bjb obtained Sustainable
Finance Award for BUKU III Bank category from the Financial Services Authority.
MANAGEMENT ASSESSMENT ON MATTERS THAT POTENTIALLY INFLUENCE THE
BUSINESS CONTINUITY SIGNIFICANTLY
Management routinely conducts evaluation and assessment related to the capability and achievement of performance target
of all units in accordance with the bank’s business plan that has been prepared. Evaluation is done periodically for every level
that covers productivity, profitability, and key indicators stated in the Key Performance Indicator KPI of the work unit. Based on
assessment result and routine evaluation done periodically, the Bank’s Management believes that the Bank has the resources
to carry out business continuity in the future. The Bank does not have material uncertainty that can cause significant doubt
against the Bank’s capability to maintain the business continuity.
ASSUMPTIONS USED IN CONDUCTING ASSESSMENT
In conducting assessment on the Bank’s capability to carry on its business continuity in the future, some assumptions and
considerations are used. Such assumptions and considerations, among others, are financial performance, capital adequacy
level, liquidity, solvency, profitability, Bank’s efficiency, internal matters, legal cases handled by the Bank, and the micro and
macro economic condition currently and in the future.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
297
Growing Together with new expanding opportunities
KINERJA ANAK PERUSAHAAN
Bank bjb Syariah
sejaraH sinGKaT
Pendirian PT. Bank Jabar Banten Syariah BJBS diawali dengan pembentukan DivisiUnit Usaha Syariah oleh PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. pada 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu.
Setelah 10 sepuluh tahun operasional DivisiUnit Usaha Syariah, manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta mendukung program Bank
Indonesia yang menghendaki peningkatan share perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk diputuskan untuk menjadikan DivisiUnit Usaha Syariah
menjadi Bank Umum Syariah.
Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk,
maka pada tanggal 15 Januari 2010 didirikan BJBS berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 4 yang dibuat oleh
Notaris Fathiah Helmi dan telah mendapat pengesahan dari Menkumham Nomor AHU-04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal
26 Januari 2010.
leGaliTas UsaHa
BJBS didirikan pada tanggal 15 Januari 2010 berdasarkan Akta Notaris No. 4 oleh notaris Fathiah Helmi, S.H., dan akta pendirian ini
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. AHU-04317.AH.01.01 tahun
2010 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 26 Januari 2010. Bank Indonesia telah memberikan izin usaha kepada
BJBS berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1235KEP.GBI2010 tanggal 30 April 2010.
BJBS telah melaporkan tanggal efektif pelaksanaan kegiatan usaha kepada Bank Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia masing-masing melalui surat No. 022DIR-BJBS2010 tanggal 7 Mei 2010 dan No.
018DIR-BJBS2010 tanggal 3 Mei 2010. BJBS menetapkan tanggal 5 Mei 2010 sebagai tanggal cut off untuk laporan posisi
keuangan dan telah mulai beroperasi sejak tanggal tersebut.
PERFORMANCE OF THE SUBSIDIARIES
Bank bjb Syariah
brief HisTOrY
Establishment of PT. Bank Jabar Banten Syariah BJBS began with the establishment of Sharia Business DivisionUnit by
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. on 20 May 2000 with the purpose of fulfilling the needs of
West Java people whose intention to use Sharia banking services just grew at that time.
After 10 ten years of the Sharia Business DivisionUnit operations, the management of PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk. believes that to accelerate sharia business growth and to support Bank Indonesia program
intending to increase Sharia banking share, with approval of GMS of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
Tbk, it is decided to make Sharia Business DivisionUnit to be Sharia Commercial Bank.
Following up the GMS Resolution of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, on 15 January 2010, BJBS
was established based on Establishment Deed of Limited Liability Company No. 4 made before Notary Fathiah Helmi
and had obtained validation from the Minister of Justice and Human Rights Number AHU-04317.AH.01.01 of 2010 dated
26 January 2010.
bUsiness leGaliTY
BJBS was established on 15 January 2010 based on Notarial Deed No. 4 by Notary Fathiah Helmi, SH., and the establishment
deed had been validated by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-04317.
AH.01.01 of 2010 in 2010 concerning Validation of Company’s Legal Entity dated 26 January 2010. Bank Indonesia gave
business license to BJBS based on Decree of Governor of Bank Indonesia No. 1235KEP.GBI2010 dated 30 April 2010.
BJBS had reported the effective date of the implementation of the business activity to Bank Indonesia and the Minister of
Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, each through letter No. 022DIR-BJBS2010 dated 7 May 2010 and
No. 018DIR-BJBS2010 dated 3 May 2010. BJBS establishes 5 May 2010 as the cut off date for position of financial statements
and has started operations since that date.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
Laporan Tahunan 2016
298
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
KeGiaTan UsaHa
Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Jabar Banten Syariah, maksud dan tujuan adalah menyelenggarakan usaha perbankan
berdasarkan prinsip syariah.
sTrUKTUr OrGanisasi
Adapun struktur organisasi BJBS diilustrasikan sebagai berikut.
rapat Umum Pemegang saham
general meeting of shareholders
sTrUKTUr OrGanisasi PT banK jabar banTen sYariaH
orGanIZaTIon STruCTure pT BanK JaBar BanTen SYarIah
Dewan Pengawas syariah
sharia supervisory board
Dewan Komisaris
board of commisioners
Direktur Utama
President director
Komite audit
audit committee
Komite Pemantau risiko
risk monitoring committee
Divisi internal audit
internal audit division
Divisi Pembiayaan Konsumer
consumer financing division
Divisi Dana jasa Konsumer
consumer fund services division
Desk Treasury
desk treasury
Divisi akuntansi
accounting division
Desk system Procedure dan Product
Development
desk system Procedure dan Product development
Divisi Operasi
operation division
Divisi Penyelamatan dan Penyelesaian
Pembiayaan
division of credit rescue and settlement
Divisi Perencanaan strategis
strategic Plan division
Divisi sumber Daya insani
human resources division
Divisi Pembiayaan UmKm dan Komersial
umkm funds dan commercial division
Divisi institutional banking
institutional banking division
Divisi credit risk
credit risk division
Divisi Teknologi informasi
information technology division
Divisi manajemen risiko
risk management division
Desk Kepatuhan
compliance desk
Kantor cabang
branch office
Kontrol internal cabang
branch internal control
Komite remunerasi dan nominasi
remuneration dan Nomination committee
Desk sekretariat Perusahaan
corporate sekretary desk
Direktur Pembiayaan
director of financing
Direktur Dana dan jasa
director of funds and services
Direktur Keuangan
director of finance
Direktur Operasi
director of operation
Direktur Kepatuhan
director of compliance
bUsiness acTiViTY
In line with Article 3 of the Articles of Assocation of Bank Jabar Banten Syariah, the purpose and objective is to carry out banking
business based of sharia principles.
OrGaniZaTiOnal sTrUcTUre
The organizational structure of BJBS is illustrated below.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
299
Growing Together with new expanding opportunities
KePemiliKan saHam
Dari segi kepemilikan saham, pada tahun 2016 komposisi kepemilikan saham BJBS mengalami perubahan dengan total
modal disetor sebesar Rp1.009.000.000.000,- satu triliun sembilan miliar rupiah dengan susunan pemegang saham
adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten modal disetor sebesar Rp995.000.000.000,- sembilan ratus
sembilan puluh lima miliar rupiah atau sebesar 98,61 dan PT Banten Global Development dengan modal disetor sebesar
Rp14.000.000.000,- empat belas miliar rupiah atau sebesar 1,39.
PenGUrUs
Berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 14 April 2016 dan Akta Nomor 14 tanggal 19 Juli 2016, BJBS mengalami perubahan
susunan pengurus. Berdasarkan akta tersebut, susunan pengurus adalah sebagai berikut.
Tabel Kepengurusan bjbs Table of bjbs management
jabaTan PenGUrUs |
manaGemenT POsiTiOn
Direksi | Directors
plt. Direktur utama Yocie Gusman
acting president Director Direktur operasi
hamara adam Director of operations
Direktur Kepatuhan harta purnama
Director of Compliance Direktur pembiayaan
Indra Falatehan Director of Financing
Direktur Dana dan Jasa Toto Susanto
Director of Fund and Services
Dewan Komisaris | board of commissioners
Komisaris utama erick
president Commissioner Komisaris
Didit Supriyadi Commissioner
Komisaris adang a Kunandar
Commissioner Komisaris
Memed Sueb Commissioner
Dewan Pengawas syariah | board of sharia supervision
Ketua Ketua
head anggota
anggota Member
anggota anggota
Member
Kinerja UsaHa
Kinerja BJBS pada tahun 2016 dari segi asset mengalami peningkatan sebesar Rp1.001.687 juta atau sebesar 15,55
yang didukung oleh peningkatan pada DPK sebesar Rp844.515 juta 16,01, namun mengalami penurunan pada pos
pembiayaan sebesar Rp146.977 juta 3,04.
Dari sisi laba rugi tahun berjalan BJBS mengalami kerugian pada posisi 31 Desember 2016 sebesar Rp414.183 juta
Adapun kinerja usaha BJBS periode keuangan 2016 adalah sebagai berikut
sHare OWnersHiP
Regarding share ownership, in 2016 the composition of BJBS share ownership experienced changes with total paid-
up capital of IDR1,009,000,000,000.00 one trillion nine billion rupiah, with composition of shareholders is PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, paid-up capital of IDR995,000,000,000.00 nine hundred ninety-five billion
rupiah or of 98.61 and PT Banten Global Development with paid-up capital of IDR14,000,000,000.00 fourteen billion
rupiah or of 1.39.
manaGemenT
Based on Deed Number 1 dated 14 April 2016 and Deed Number 14 dated 19 July 2016, BJBS changed its management
composition. Based on the deed, the management composition is as follows.
bUsiness PerfOrmance
Performance of BJBS in 2016 in regard of asset increased by IDR1,001,687 million or by 15.55, which is supported by
an increase of Third-Party Fund DPK by IDR844,515 million 16.01, but decreased in the financing post by IDR146,977
juta 3.04.
The profit loss position of the current year of BJBS experienced a loss by 31 December 2016 of IDR414,183 million.
The business performance of BJBS for financial period of 2016 is as follows
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
Laporan Tahunan 2016
300
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
Tabel Kinerja Keuangan bjbs Table of financial Performance of bjbs
dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain | in million Rupiah, unless otherwise stated
Uraian 2016
2015 Pertumbuhan |
Growth Description
1 2
3 4=2-3
5=43
Pos – Pos pada laporan posisi Keuangan dan laba rugi Posts in financial and Profit loss position report
aset 7,441,653
6,439,966 1,001,687
15.55 asset
DpK 6,119,612
5,275,097 844,515
16.01 Third-party Fund
a. Giro 632,204
449,863 182,341
40.53 a. Demand Deposit
b. Tabungan 863,644
665,030 198,614
29.87 b. Savings
c. Deposito 4,623,764
4,160,204 463,560
11.14 c. Deposit
pembiayaan 4,695,203
4,842 ,180 146,977
3.04 Financing
a. piutang Murabahah 3,707,951
3,663,675 44,276
1.21 a. Murabahah receivable
b. piutang Istishna 645
3,449 2,804
81.30 b. Istishna receivable
c. piutang Qardh 69,017
72,563 3,546
4.89 c. Qardh receivable
d. Musyarakah dan Mudharabah
873,322 1,043,434
170,112 16.30
d. Musyarakah dan Mudharabah
e. Ijarah 44,268
59,059 14,791
25.04 e. Ijarah
Labarugi Sebelum pajak 547031
16,913 563,944
3334.38 profitLoss Before Tax
Labarugi Bersih 414,183
12,118 426,301
3517.92 net profitLoss
Dilihat dari rasio keuangan BJBS tahun 2016 mengalami penurunan yang disebabkan terutama oleh kerugian yang di
dapat pada periode tersebut. Rasio-rasio yang mengalami penurunan diantaranya ROA yang mengalami penurunan
sebesar 8,34, ROE menurun sebesar 50,80, NOM menurun sebesar 25,39 serta BOPO yang meningkat sebesar 23,99.
Tabel rasio Keuangan Utama bjbs Table of major financial ratio of bjbs
Keterangan | Description
Dec-16 Dec-15
mutasi | mutation
Car 18.25
22.53 4.28
npF Gross 17.91
6.93 10.98
npF nett 4.94
4.45 0.50
roa 8.09
0.25 8.34
roe 49.88
0.92 50.80
noM 27.84
2.45 25.39
Bopo 122.77
98.78 23.99
FDr 98.73
104.80 6.06
rDI 39.17
42.39 3.22
The financial ratios of BJBS of 2016 experienced a decrease caused especially by loss occurred in that period. Ratios that
are decreased, among others, are ROA that is down by 8.34, ROE dropped by 50.80, NOM decreased by 25.39, and BOPO
increased by 23.99.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
301
Growing Together with new expanding opportunities
PT BPR INTAN JABAR
sejaraH sinGKaT
Pada tahun 1973 Kabupaten Garut mendirikan lembaga keuangan dengan nama Lembaga Perkreditan Kecamatan
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingakt I Jawa Barat Nomor 446A.IIISK1973 tentang Pembentukan
Lembaga Perkreditan Kecamatan LPK di Provinsi Jawa Barat.
Pada tahun 1998, PD. LPK di Kabupaten Garut selanjutnya berubah status menjadi PD. BPR LPK sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat No. 5 Tahun 1996 Tentang Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan PD.PK dan mendapat izin usaha sebagai BPR dari
Bank Indonesia sesuai surat No. 3120DIRUBPRRahasia tanggal 22 Juni 1998 serta disahkan melalui Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. KEP-467KM.171998 tentang Pemberian Izin Usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat kepada Perusahaan
Daerah Bank Perkreditan Rakyat Lembaga Perkreditan Rakyat Kecamatan Garut Kota.
Untuk penguatan perusahaan, pada tahun 2010 dimulai proses merger terhadap 7 tujuh PD. BPR LPK di Kabupaten
Garut sesuai Perda Provinsi Jabar No. 30 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 14
Tahun 2006, yaitu:
• PD. BPR LPK Garut Kota
• PD. BPR LPK Sukawening
• PD. BPR LPK Bayongbong
• PD. BPR LPK Cikajang
• PD. BPR LPK Banjarwangi
• PD. BPR LPK Leuwigoong
• PD. BPR LPK Cibalong
Menindaklanjuti Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Perubahan Bentuk Hukum Perusahaan
Daerah Bank Perkreditan Rakyat Hasil Merger Di Kabupaten Garut, Kabupaten Subang, Kabupaten Cianjur Dan Kabupaten
Tasikmalaya Menjadi Perseroan Terbatas, maka pada tanggal 3 April 2014 Pemegang Saham dan Pengurus PD. BPR LPK Garut
Kota telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPS-LB Dalam Rangka Perubahan Bentuk Badan Hukum
PD. BPR LPK Garut Kota Kabupaten Garut. Dalam RUPS Luar Biasa tersebut Pemegang Saham telah memberikan persetujuan
terhadap perubahan bentuk badan hukum PD. BPR LPK Garut Kota.
Kemudian, pada tanggal 11 Desember 2014 telah didirikan suatu Perseroan Terbatas dengan nama PT BPR Intan Jabar, sesuai
dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 47 tanggal 11 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Intan Rubyati Dewi,
PT.BPR INTAN JABAR
BRIEF HISTORY
In 1973, Garut regency established a financial institution and named it District Credt Institution in accordance with West
Java Provincial Governor Decree Number 446A.IIISK1973 on the formation of District Credit Institution known as Lembaga
Perkreditan Kecamatan LPK in West Java Province.
In 1998, it became PD LPK in the Garut province then changed status and became PD. BPR LPK in accordance with West Java
Provincial Regulation Number 5 year 1996 regarding District Credit Regional-Owned Enterprise PD PK and received their
license as a BPR from the Bank of Indonesia in accordance with statement Number 3120DIRUBPRRahasia dated 22 June
1998 and was legalized by Ministerial Decree of The Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number KEP-467
KM.171998 regarding issuance of Rural Banks license to State- Owned Rural Banks in the District of Garut.
To strengthen the company, in 2010, the merging process towards 7 PD BPR LPK started in Garut regency in accordance
with West Java Provincial Regulation
Number 30 Year 2010 regarding Transformation of West Java
Provincial Regulation Number 14 Year 2006, that is:
• PD. Garut Kota BPR LPK
• PD. Sukawening BPR LPK
• PD. Bayongbong BPR LPK
• PD. Cikajang BPR LPK
• PD. Banjarwangi BPR LPK
• PD. Leuwigoong BPR LPK
• PD. Cibalong BPR LPK
As a follow up of West Java Province Regional Regulation Number 10 Year 2013 regarding Legal Form Transformation
of Merged State-Owned Rural Banks in Garut regency, Subang regency, Cianjur regency, and Tasikmalaya regency,
which became Limited Company, therefore on April 3, 2014 Shareholders and management of PD BPR LPK of
Garut held an Extraordinary Shareholders General Meeting RUPS-LB related to Legal Entity Transformation of PD
BPR LPK the city of Garut, Garut regency. Ihis Extraordinary Shareholders General Meeting has approved the Legal Entity
Transformation of PD. BPR LPK the city of Garut.
On December 11, 2014, a Limited Company was established and was named PT. BPR Intan Jabar, in accordance with Limited Company
Deed of Incorporation nuber 47, dated December 2014 which was made before Rubyati Dewi, S.H., M.Kn, Notary in Garut, and was
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
Laporan Tahunan 2016
302
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
S.H., M.Kn., Notaris di Garut, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-39238.40.10.2014 tanggal 11 Desember
2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas PT BPR Intan Jabar dan pada Tanggal 22 Mei 2015 PT
BPR Intan Jabar mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat
Nomor Kep-21KR.22015 tentang Pengalihan Izin Usaha Atas Perubahan Badan Hukum PD. BPR LPK Garut Kota Kepada PT
BPR Intan Jabar dan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-22KR.22015 tentang Penetapan Penggunaan
Izin Usaha Atas Nama PD. BPR LPK Garut Kota Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT BPR Intan Jabar dan secara resmi mulai
beroperasi pada Tanggal 5Juni 2015.
leGaliTas UsaHa
Pada tanggal 3 Oktober 2011 PD. BPR LPK Kabupaten Garut mendapatkan izin dari Deputi Gubernur Bank Indonesia Nomor
137KEP.DPG2011 tentang Pemberian Izin Penggabungan UsahaMerger terhadap 7 tujuh PD. BPR LPK kedalam PD.
BPR LPK Garut Kota dan secara resmi mulai beroperasi pada tanggal 27 Desember 2011.
Kemudian sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 47 tanggal 11 Desember 2014 dihadapan Notaris Intan Rubyati
Dewi, S.H., M.Kn., pada tanggal 11 Desember 2014 telah didirikan suatu Perseroan Terbatas dengan nama PT BPR Intan Jabar dan
telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-39238.40.10.2014 tanggal 11 Desember 2014 Tentang Pengesahan Pendirian Badan
Hukum Perseroan Terbatas PT BPR Intan Jabar.
Selanjutnya, Pada Tanggal 22 Mei 2015 PT BPR Intan Jabar mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan
berdasarkan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-21KR.22015 tentang Pengalihan Izin Usaha Atas
Perubahan Badan Hukum PD. BPR LPK Garut Kota Kepada PT BPR Intan Jabar dan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat
Nomor Kep-22KR.22015 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PD. BPR LPK Garut Kota Menjadi Izin
Usaha Atas Nama PT BPR Intan Jabar dan secara resmi mulai beroperasi pada Tanggal 5 Juni 2015.
endorsed by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Ministerial Decree of the Minister
of Law and Human Rights Number AHU-39238.40.10.2014 dated December 11, 2014, regarding Endorsement for the Establishment
of the Legal Entity of a Limited Company, PT. BPR Intan Jabar and on Date May 22, 2015, became PT BPR Intan Jabar received
their operational license from the Financial Service Authority in accordance with West Java Provincial Governor Decree Number
Kep-21KR.22015 regarding the business license Diversion on the Legal Entity Transformation of PD BPR LPK the city of Garut to PT.
BPR Intan Jabar and West Java Provincial Governor Decree Number Kep-22KR.22015 regarding the Stipulation on the License Use
on behalf of PD BPR LPK the city of Garut to become a License on behalf of PT. BPR Intan Jabar and was officially operational on June
5 2015.
BUSINESS LEGALITY
On October 3, 2011, PD BPR LPK of Graut province received a license from Deputy Governor of Bank of Indonesia Number
137KEP.DPG2011 regarding Permit to combine business Merger towards 7seven PD BPR LPK becoming PD BPR LPK
Garut Kota was officially operational as of December 27, 2011
Subsequently, in accordance with Limited Company Deed of Incorporation number 47 dated December 11, 2014 , made before
Intan Rubyati Dewi, S.H., M.Kn.,, Public Notary on December 11, 2014, was establised a Limited Company named PT BPR Intan Jabar and was
endorsed by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Ministerial Decree of the Minister of Law
and Human Rights Number AHU-39238.40.10.2014 dated December 11, 2014, regarding Endorsement for the Establishment of the Legal
Entity of a Limited Company, PT. BPR Intan Jabar.
Furthermore, On Friday, May 22, 2015, PT BPR Intan Jabar received their operational license from the Financial Service
Authority in accordance with West Java Provincial Governor Decree Number Kep-21KR.22015 regarding the business
license Diversion on the Legal Entity Transformation of PD BPR LPK the city of Garut to become a PT. BPR Intan Jabar and West
Java Provincial Governor Decree Number Kep-22KR22015 regarding the Stipulation on the License Use on behalf of PD BPR
LPK the city of Garut becoming a License on behalf of PT. BPR Intan Jabar and was officially operational on June 5, 2015.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
303
Growing Together with new expanding opportunities
KeGiaTan UsaHa
Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.
Dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. Status BPR diberikan kepada
Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari LPN, Lembaga Perkreditan Desa LPD, Badan
Kredit Desa BKD, Badan Kredit Kecamatan BKK, Kredit Usaha Rakyat Kecil KURK, Lembaga Perkreditan Kecamatan LPK,
Bank Karya Produksi Desa BKPD, danatau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan berdasarkan UU Perbankan Nomor
7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Ketentuan tersebut diberlakukan karena mengingat bahwa lembaga-lembaga tersebut telah berkembang dari lingkungan
masyarakat Indonesia, serta masih diperlukan oleh masyarakat, maka keberadaan lembaga dimaksud diakui. Oleh karena itu,
UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 memberikan kejelasan status lembaga-lembaga dimaksud. Untuk menjamin kesatuan
dan keseragaman dalam pembinaan dan pengawasan, maka persyaratan dan tatacara pemberian status lembaga-lembaga
dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan
BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usaha-usaha BPR adalah:
• Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
• Memberikan kredit.
• Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip
bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
• Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat
yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over liquidity atau kelebihan likuiditas.
Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh
dilakukan BPR adalah: •
Menerima simpanan berupa giro. •
Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
BUSINESS ACTIVITIES
Rural Banks BPR are banking financial institutions which only receive, savings in the form of time deposits, savings andor
any other equal forms and distribute funds as BPR business’. The location is normally close to the community who requires
it. BPR status is given to Rural Banks Bank Desa, Lumbung Desa Rural Supply storage, Bank Pasar, Bank Pegawai,
Lumbung Pitih Nagari LPN, Rural Credit Institution LPD, Rural Credit Agency BKD, District Credit Agency BKK,
Micro Community Enterprise Credit KURK, District Credit Institution LPK, Rural Home Industry Bank BKPD, andor
other equal institutions as stated in Banking Law Number 7 of 1992 by complying with the procedure terms stipulated in
Government Regulation.
These provisions are applied considering that these Institutions have evolved in the Indonesian community, and
are still needed by the community, accordingly the existence of the above mentioned institutions are acknowledged.
Hence, Banking Law Number 7, year 1992, has defined the status of these institutions. In order to guarantee unity and
uniformity in nurturing and supervising, therefore the terms and procedures in granting status to these institutions is
stipulated by Government Regulation.
BPR business comprise of collecting and distributing funds in order to make profit. BPR’s profit is acquired from the spread
effect and interest income. BPR’s business are:
• Collecting funds from the community in the form of time
deposit, savings and or other equal forms. •
Provides loan. •
Provides financing for customers based on profit sharing principles in accordance with the terms stipulated in the
Government Regulation. •
Placing funds in the form of Certificate of Bank of Indonesia SBI, time deposits, certificate of deposit, and
or savings in other banks. SBI is a certificate offered by the Bank of Indonesia to BPR, when BPR experienced
over liquidity .
There are other business conducted by regular banks but cannot be conducted by BPR. Business’ which cannot be
conducted by BPR are: •
Receive savings in the form of Current Account. •
Conduct business activities in foreign currency.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
Laporan Tahunan 2016
304
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
• Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent
banking dan concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
• Melakukan usaha perasuransian.
• Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana
yang dimaksud dalam usaha BPR. Dalam mengalokasikan kredit, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh BPR, yaitu: •
Dalam memberikan kredit, BPR wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi
utangnya sesuai dengan perjanjian. •
Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan OJK mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian
jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang
terkait, termasuk kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan BPR tersebut. Batas maksimum
tersebut adalah tidak melebihi 30 dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan OJK.
Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan OJK mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian
jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada pemegang saham dan keluarga yang memiliki
10 atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris dan keluarga, anggota direksi dan keluarga, pejabat BPR
lainnya, serta perusahaanperusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan pihak pemegang saham dan keluarga
yang memiliki 10 atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris dan keluarga, anggota direksi dan keluarga, pejabat
BPR lainnya. Batas maksimum tersebut tidak melebihi 10 dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan OJK.
PenGUrUs
Adapun PengurusBPR Intan Jabar diuraikan sebagai berikut.
Tabel Kepengurusan bPr intan jabar board of Directors chart of bPr intan jabar
jabaTan | POsiTiOn
PenGUrUs | bOarD Of DirecTOrs
Komisaris utama | president Commissioner
rahmat Komisaris |
Commissioner Bunyamin Saepudin
Direktur utama | president Director
aam Muhammad Direktur operasional |
operational Director Dani hadian
Direktur Bisnis | Business Director
Deden rachmat Syawaludin
• Comply with prudent banking principles by not making
investments and concern towards the service needs for medium and low community.
• Conduct Insurance business.
• Conduct other business’ other than the ones listed in
BPR’s business. In loan allocation, there are several important items
To be noted by BPR: •
In giving out loans, BPR, have to have confidence in the debtor’s ability to comply with the agreement in settling
his debts. •
In giving out loans, BPR, is obliged to comply with OJK’s terms, regarding maximum amount of credits, guarantees,
or other similar items, which are applicable to debtors or a group of debtors, including enterprises within BPR’s
group. The maximum limit is 30 of the capital which is in accordance with terms stipulated by OJK.
In order to give loans, BPR is obliged to comply with OJK’s terms regarding maximum loan limit, guarantees, or other
related terms, which are applied to shareholders and family possessing 10 or more of the paid-in capital, members of
board of commissioners and family, members of directors and family, other BPR officials also other enterprises which
represents shareholders’ and family interest, owning 10 or more of paid-in capital, members of board of commissioners
and family, members of directors and family, other BPR officials. The maximum limit is not more than 10 of the
capital which is in accordance with terms stipulated by OJK.
BOARD OF DIRECTORS
The following is the Board of Directors of BPR Intan Jabar
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
305
Growing Together with new expanding opportunities
Kinerja UsaHa
Kinerja BPR Intan Jabar pada tahun 2016 menunjukan peningkatan, baik dari segi posisi keuangan maupun laba rugi tahun berjalan. Dari
sisi posisi keuangan, Jumlah asset mengalami peningkatan sebesar Rp23,050 juta atau 14,67, Dana Pihak Ketiga meingkat sebesar
Rp19,436 juta atau 30,67, dan ekuitas meningkat sebesar Rp968 juta atau 3,48. Peningkatan posisi keuangan tersebut khususnya
berasal dari meningkatnya perolehan dana pihak ketiga khususnya produk tabungan yang mengalami peningkatan sebesar Rp11,254
juta atau 31,19. Sejalan dengan peningkatan posisi keuangan, dari sisi laba rugi tahun berjalan juga mengalami peningkatan
sebesar Rp655 juta atau 22,95 dari Rp2,855 juta di 2015 menjadi Rp3,510 juta di 2016.
Adapun kinerja usaha PT BPR Intan Jabar periode keuangan 2016 adalah sebagai berikut.
Tabel Kinerja Keuangan PT bPr intan jabar PT financial Performance chart bPr intan jabar
dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain | in million Rupiah, unless otherwise stated
indikator indicator
31-Des-16 31-Dec-16
31-Des-15 31- Dec-15
Pertumbuhan Growth
YoY rp
Total aset | Total asset
1 80,164 157,114
2 3,050 14.67
Penyaluran Dana | fund allocation
:
- antar Bank aktiva | Interbank assets
13,728 16,535
2,807 16.98
- Kredit yg Diberikan | Credit distribution
153,172 128,019
25,153 19.65
sumber Dana | source of fund
Dana pihak Ketiga | Third-party Fund
82,800 63,364
19,436 30.67
- Tabungan | Saving
47,335 36,081
11,254 31.19
- Deposito | Deposit
35,465 27,283
8,182 29.99
pinjaman Yang Diterima | Loans received
59,652 60,254
602 1
antar Bank pasiva | Interbank liabilities
7,448 4,038
3,410 84.46
ekuitas | equity
2 8,781 27,813
968 3.48
labarugi Tahun berjalan Profitloss of the current year
3 ,510 2,855
655 22.95
Sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan BPR Intan Jabar, beberapa rasio keuangan BPR intan Jabar juga mengalami
peningkatan. LDR mengalami peningkatan 4,94 secara year on year dari 88,50 di tahun 2015 menjadi 93,44 di 2016. Selain
itu, ROA juga mengalami peningkatan sebesar 0,18 dari 2,36 di tahun 2015 menjadi 2,54 di tahun 2016. Rasio BOPO mengalami
penurunan sebesar 1,27, dari 87,32 menjadi 86,05.
BUSINESS PERFORMANCE
The performance of BPR Intan Jabar in 2016 showed an increment, both in financial position and also in profit loss for
the current year. From the Financial position side, the asset experienced an increment of IDR 23.050 million or 14.67. Third
party funds increased to IDR19.436 million or 30.67 and equity increased to IDR 968 million or 3.48 The Financial position
Increase especially came from the increment of funds from third parties, especially savings products which experienced
an increase of IDR11.254 million or 31.19 In line with the financial position increase, the profit loss of the current year
also experienced an increment of IDR 655 million or 22.95 from IDR 2,855 million in 2015 became IDR 3,510 million in 2016.
The following is the business performance of PT, BPR Intan Jabar Financial period 2016:
In line with the financial performance increase of BPR Intan Jabar, several of BPR Intan Jabar financial ratio also experienced
increment. LDR experienced an increase of 4.94, by year on year from 88.50 in 2015 became 93.44 in 2016. Moreover,
ROA also experienced an increment of 0.18 from 2.36 in 2015 became 2.54 in 2016. BOPO ratio experienced an decrease
of 1.27 from 87.32 became 86.05
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
Laporan Tahunan 2016
306
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
Tabel rasio Keuangan Utama bPr intan jabar bPr intan jabar main financial ratio chart
rasio ratio
Des-16 Dec-16
Des-15 Dec-15
Pertumbuhan Growth
YoY
Car 20.22
23.49 3.27
Kap 4.00
3.80 0.20
npL 4.97
5.33 0.36
Cr 14.31
18.55 4.24
LDr 93.44
88.50 4.94
roa 2.54
2.36 0.18
Bopo 86.05
87.32 1.27
PT BPR KARYA UTAMA JABAR
sejaraH PenDirian
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat LPK Jalancagak didirikan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah
tingkat II Subang No. 170STAPpe.023.3SK78 tanggal 1 September 1978 dengan nama PD Badan Perkreditan Pasar
Jalancagak. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Subang No. 581PE3285 tanggal 4 September
1985 diubah menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat LPK Jalancagak.
Kegiatan usaha Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat LPK Jalancagak telah memperoleh izin dari Departemen
Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-079KM.171998 tanggal 18 Februari 1998
serta dari Bank Indonesia, dengan surat No. 3118UBPRAdR Bd tanggal 14 April 1998.
leGaliTas UsaHa
Dengan Izin Prinsip berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 135KEP.DpG2011 tanggal 12 Agustus
2011 tentang Pemberian Izin Penggabungan Usaha Merger PD. BPR LPK Cisalak, PD. BPR LPK Pagaden, PD. BPR LPK
Purwadadi dan PD. BPR LPK Pamanukan ke dalam PD. BPR LPK Jalancagak.
Penggabungan usaha merger PD BPR LPK JALANCAGAK terhitung tanggal 21 September 2011 adalah yang pertama
di Jawa Barat dan telah dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia berdasarkan Surat Bank Indonesia Nomor
13973DKBUIDAdBd tentang Pelaksanaan Merger PD BPR LPK Jalancagak.
PT. BPR KARYA UTAMA JABAR
THe esTablisHmenT HisTOrY
LPK Jalancagak Rural Bank Regional-Owned Enterprises was established in accordance with Subang Provincial Governor
Decree Number 170STAPpe.023.3SK78 dated September 1st, 1978, named PD Badan Perkreditan Pasar Jalancagak. In
accordance with Subang Provincial Governor Decree Number 581PE3285 dated September 4th, 1985, it was modified
and became LPK Jalancagak Rural Bank Regional-Owned Enterprises.
Business activities of LPK Jalancagak Rural Bank Regional-Owned Enterprises obtained their permits from the Department of Finance
of the Republic of Indonesia in accordance with Ministerial Decree of the Minister of Finance Number KEP-079KM.171998, dated
February 18, 1998, also from the Bank of Indonesia in accordance with Letter Number 3118UBPRAdRBd dated April 14th, 1998.
BUSINESS LEGALITY
With Principle Permit which was in accordance with Bank of Indonesia Deputy Governor’s Decree Number 135KEP.
DpG2011 dated August 12, 2011 regarding Permit Issuance on Business Merger, PD. BPR LPK Cisalak, PD. BPR LPK Pagaden,
PD. BPR LPK Purwadadi and PD. BPR LPK Pamanukan into PD. BPR LPK Jalancagak.
Business merger of PD, BPR, LPK, JALANCAGAK, as of September 21st, 2011 was the first to be registered with the
administrative supervision of Bank of Indonesia in accordance with Letter of Bank of Indonesia Number 13973DKBUIDAd
Bd regarding Merger of PD BPR LPK Jalancagak., in West Java.
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
annual report 2016
307
Growing Together with new expanding opportunities
TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW
Kemudian sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 03 tanggal 03 Desember 2014 dihadapan Notaris Asep
Subrata,SH pada tanggal 03 Desember 2014 telah didirikan suatu Perseroan Terbatas dengan nama PT BPR Karya Utama
Jabar, dan telah mendapat persetujuan dari Kemenkumham RI melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-39469.40.10.2014 tanggal 12 Desember 2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum
Perseroan Terbatas PT BPR Karya Utama Jabar.
Selanjutnya, Pada Tanggal 22 Mei 2015 PT BPR Karya Utama Jabar mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan
berdasarkan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep- 19KR.22015 tentang Pengalihan Izin Usaha Atas Perubahan Badan
Hukum dari PD. BPR LPK Jalancagak Kepada PT BPR Karya Utama Jabar dan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-20
KR.22015 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PD. BPR LPK Jalancagak Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT BPR Karya
Utama Jabar. PT BPR Karya Utama Jabar Call Name BPR KU resmi beroperasi terhitung tanggal 1 Juni 2015 setelah diumumkan dalam
surat kabar harian Pikiran Rakyat edisi Senin tanggal 1 Juni 2015.
KeGiaTan UsaHa
Perbankan
PenGUrUsan
Adapun Pengurus BPR Karya Utama Jabar diuraikan sebagai berikut.
jabaTan PenGUrUs |
bOarD Of DirecTOrs POsiTiOn
Komisaris utama rubyana ramdan
President Commissioner Direktur utama
Drs. h. oman Sunandar President Director
Direktur Bisnis r. Mohammad noor rahman
Director of Business
Kinerja UsaHa
Kinerja BPR Karya Utama pada tahun 2016 menunjukan peningkatan, baik dari segi posisi keuangan maupun laba rugi tahun berjalan. Dari
sisi posisi keuangan, Jumlah aset mengalami peningkatan sebesar Rp41,342 juta atau 19,91, Dana Pihak Ketiga meningkat sebesar
Rp28,751 juta atau 31,83, dan kredit yang diberikan meningkat sebesar Rp28,730 juta atau 16,19. Sejalan dengan peningkatan
posisi keuangan, dari sisi laba rugi tahun berjalan juga mengalami peningkatan sebesar Rp684 juta atau 19,40 dari Rp3,527 juta di
2015 menjadi Rp4,211 juta di 2016. Subsequently, in accordance with Limited Company Deed
of Incorporation number 03 dated December 3, 2014 , made before Asep Subrata,SH, Public Notary, on December 3, 2014, was
established a Limited Company named PT. BPR Karya Utama Jabar, and was granted approval from the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Ministerial Decree from the Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia Number AHU-39469.40.10.2014 , dated December 12, 2014 regarding the Endorsement of the Establishment of Legal
Entity of Limited Company, PT, WEST JAVA BPR KARYA UTAMA .
Furthermore, in May 22, 2015, PT. BPR Intan Jabar received their operational license from the Financial Service Authority in
accordance with West Java Provincial Governor Decree Number Kep-19KR.22015 regarding the business license Diversion on
the Legal Entity Transformation of PD. BPR LPK Jalancagak to PT. BPR Karya Utama Jabar and West Java Provincial Governor
Decree Number Kep-20KR.22015 regarding the Stipulation on the License Use on behalf of PD BPR LPK Jalancagak become
a License on behalf of PT. WEST JAVA BPR KARYA UTAMA .
BUSINESS ACTIVITIES
Banking
THE BOARD
The following is the Board of Directors of BPR Karya Utama Jabar
BUSINESS PERFORMANCE
The performance of BPR Karya Utama in 2016 showed an increment, both in financial position and in profit loss for the
current year. From the Financial position side, the asset amount experienced an increment of IDR 41.342 million or 19.91.
Third party funds increased to IDR 28.751 million or 31.83 and alloted loans increased to IDR 28.730 million or 16.19 In
line with the financial position increase, the profit loss of the current year also experienced an increment of IDR 684 million
or 19.40 from IDR 3,527 million in 2015 became IDR 4,211 million in 2016.
Laporan Tahunan 2016
308
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
Kinerja usaha PT BPR Karya Utama Jabar periode keuangan 2016 adalah sebagai berikut.
Tabel Kinerja Keuangan PT bPr Karya Utama financial Performance chart of PT bPr Karya Utama
dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain | in million Rupiah, unless otherwise stated
indikator indicator
31-Des-16 31- Dec-16
31-Des-15 31-Dec-15
Pertumbuhan Growth
YoY rp
Total aset Total Asset
248,983 207,641
41,342 19.91
penyaluran Dana: Fund Allocation:
- antar Bank aktiva - Inter Bank Asset
34,489 21,339
13,150 61.62
- Kredit yg Diberikan - Credit Disbursement
206,153 177,423
28,730 16.19
Sumber Dana: Source of Fund:
Dana pihak Ketiga Third Party Fund
119,080 90,329
28,751 31.83
- Tabungan Savings
49,781 36,996
12,785 34.56
- Deposito - Time Deposit
69,300 53,333
15,967 29.94
Simpanan Bank lain Loans Accepted
22,970 16,770
6,200 36.97
pinjaman Yang Diterima Inter Bank Liabilities
77,540 72,060
5,480 7.60
ekuitas Equity
26,895 24,506
2,389 9.75
Labarugi Tahun Berjalan Profit Loss of Current Year
4,211 3,527
684 19.40
Sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan BPR Karya Utama, beberapa rasio keuangan utama BPR Karya Utama
juga mengalami peningkatan. Rasio BOPO, CAR, KAP,NPL,CR mengalami peningkatan Masing-Masing Sebesar 0,22,2,95,
4,39, 6,27, dan 5,04 secara year on year.
Tabel rasio Keuangan Utama bPr Karya Utama bPr Karya Utama main financial ratio chart
rasio rasio
Des-16 Dec-16
Des-15 Dec-15
Pertumbuhan Growth YoY
Car 18.19
15.24 2.95
Kap 5.83
1.44 4.39
npL 8.31
2.04 6.27
Cr 21.37
16.33 5.04
LDr 90.18
90.78 0.60
roa 2.26
2.23 0.03
Bopo 89.44
89.22 0.22
The Business performance of PT, BPR Karya Utama Jabar Financial period 2016:is as follows:
In line with the financial performance increase of BPR Karya Utama, several of BPR Karya Utama financial ratio also
experienced increment. BOPO, CAR, KAP, NPL, CR Ratio experienced an increase each of 0.22, 2.95, 4.39, 6.27
and 5.04 by year on year.
annual report 2016
309
Growing Together with new expanding opportunities
Fungsi Penunjang
Bisnis
Business support functions:
Laporan Tahunan 2016
312
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
Sumber Daya Mannusia SDM sebagai salah satu key enabler menjadi ukuran keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan bisnis sekaligus sumber daya manusianya. perbaikan
secara terus menerus dan berkelanjutan dari berbagai sisi dan fungsi SDM yaitu perbaikan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang mampu mengimbangi atau sejalan
dengan perkembangan, perubahan dan pertumbuhan bisnis yang luar biasa agresif. Tantangan terbesar adalah bagaimana menciptakan SDM berkinerja tinggi dan unggul
di dalam bidang bisnisnya. nilai ekonomis dan keunggulan kompetitif sebuah organisasi terletak pada kepemilikan dan pemanfaatan secara efektif sumber daya organisasi yang
mampu menambah nilai valuable, bersifat jarang dimiliki unique, sulit untuk ditiru imperfectly immitable, dan tidak tergantikan oleh sumber daya lain non-substitutable.
The human resources hr function as a key enabler to the size of the company’s success in developing its business as well as its human resources. Continuous hr improvement and
sustainability through improving the human resources quality and quantity keeps it in line with the aggressive developments, changes and business growth. The biggest challenge is how to create
high performing and superior human resources in the business. The organization’s economic value and competitive advantage lies in the ownership and effective utilization of resources capable of
adding value, that are unique, difficult to replace, and are non- substitutable.
SUMBER DAYA MANUSIA
human ResouRCes
annual report 2016
313
Growing Together with new expanding opportunities
Manajemen Sumber Daya Manusia SDM bank bjb dilaksanakan mengacu pada visi dan misi human capital bank bjb. Kerangka konseptual dalam pengelolaan HC disajikan dalam bagan
berikut.
Divisi Sumber Daya Manusia SDM telah menetapkan visi human capital yaitu “Menjadi Mitra Strategis dalam Mencapai
Kinerja Terbaik.” Visi tersebut akan tercapai dengan dimilikinya Pemimpin Tangguh dan Pegawai Unggul. Melalui visi dan misi
pengelolaan human capital diharapkan akan tercipta pegawai yang kompeten, engaged, produktif dan berintegritas.
Human Resources Division HRD has specified the human capital vision, which is “Becoming Strategic Partner to Achieve
Better Performance.” This vision will be achieved by having Resilient Leader and Excellent Staffs. Through the vision and
mission of human capital management, it is expected to create employees who are competent, engaged, productive, and having
integrity.
Human Resources HR management of bank bjb is conducted by referring to the vision and mission of bank bjb
human capital. The conceptual framework ini HC management is presented in below chart.
KERANGKA KONSEPTUAL
SUMBER DAYA MANUSIA bank bjb
ConCePTual fRameWoRk of human CaPiTal
VISI DAN MISI Sumber Daya Manusia bank bjb
VISION AND MISSION of bank bjb’s Human Resources VISI |
VISION
MISI | MISSION
Menjadi Mitra Strategis dalam Mencapai Kinerja Terbaik
Be a Strategic Partner to Achieve Excellence Performance
Pegawai Kompeten, engaged, produktif, dan berintegritas
employees are competent, engaged, productive, and have integrity
1. Membangun Insan bank bjb yang unggul, handal
dan tangguh. 2.
Mengembangkan kompetensi Insan bank bjb melalui peningkatan Technical Skill, Profesionalism,
Managerial, dan Leadership. 3.
Meningkatkan motivasi dan engagement Insan bank bjb
, serta hubungan industrial yang sehat. 4.
Meningkatkan kinerja Insan bank bjb untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik.
5. Mengelolah Human Capital sesuai dengan Effective
Best Practices. 1.
Create superior, reliable and resilient human resources of bank bjb.
2. Develop the competencies of bank bjb’s
employees through the improvement Technical Skill, Professionalism, Managerial and Leadership.
3. Improving motivation and engagement Insan bjb
bank, as well as healthy industrial relations. 4.
Improve the performance of the bank bjb’s personnel to create a better welfare.
5. Manage the Human Capital in accordance with
Effective Best Practices.
Mampu memimpin secara efektif
Able to lead Effectively Memahami bagaimana
cara memimpin yang produktif
Understand how to lead productively
Memiliki passion dalam membangun super team
Having a passion to build a super team
Pemimpin Tangguh Great Leader
Pegawai Unggul Excellent Employees
Mampu mencapai target dengan efektif
Able to achive the target effectively
Memahami bagaimana cara mengeksekusi target
Understand how to execute the target
Memiliki passion dalam pencapaian target yang
berkualitas Having a passion in
achieving the targets of quality
Laporan Tahunan 2016
314
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
IMPLEMENTASI CORPORATE CULTURE
The imPlemenTaTion of CoRPoRaTe CulTuRe
Implementasi Corporate Culture merupakan bagian dari proses perubahan budaya perusahaan. Sesuai dengan SK Direksi
nomor 1405SKBOD-CMO2010 proses perubahan budaya perusahaan meliputi 4 empat langkah dasar sebagai berikut:
a. Penetapan nilai-nilai perusahaan dan perilaku utama Perumusan nilai-nilai perusahaan corporate value dan
perilaku utama budaya perusahaan dilakukan oleh manajemen dengan menggali nilai-nilai yang ada dalam
tubuh perusahaan. Budaya perusahaan bank bjb harus selaras dengan visi dan misi bank bjb dan adaptif terhadap
perubahan dunia perbankan. Oleh karena itu apabila budaya yang telah ada sudah tidak sejalan dengan visi, misi, dan
perkembangan dunia perbankan, maka perlu dilakukan perubahan budaya dengan menggali nilai-nilai baru yang
muncul.
b. Sosialisasi
Budaya perusahaan bank bjb disosialisasikan kepada seluruh jajaran organisasi untuk membangun awareness
serta pemahaman terhadap Budaya Perusahaan bank bjb
. Proses sosialisasi ini dilakukan melalui berbagai media seperti sosialisasion site, buku pedoman, buku saku, sign
wall, standing banner, training, pin, dan lainnya. c. Internalisasi
Merupakan tahapan dimana budaya perusahaan bank bjb diterapkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan
dalam setiap aktivitas sehari-hari. Budaya perusahaan tersebut diinternalisasikan melalui change leader dan juga
change agent yang telah ditunjuk dalam setiap unit kerja.
Change agent yang telah terpilih akan diikutsertakan dalam training dan workshop untuk memperkuat pemahaman
tentang budaya perusahaan dan cara menularkan nilai- nilai budaya perusahaan kepada orang lain. Setiap unit
kerja diwajibkan memiliki program budaya masing- masing sebagai wujud implementasi budaya perusahaan
dalam aktivitas sehari-hari. Untuk mengevaluasi proses implementasi perubahan budaya dalam setiap unit
kerja, maka setiap change agent menyampaikan laporan implementasi budaya perusahaan kepada Divisi Change
Management Office.
d. Eksternalisasi Pada tahapan ini, dampak dari implementasi budaya
perusahaan dirasakan oleh lingkungan eksternal nasabah, masyarakat, shareholders. Seluruh jajaran organisasi telah
mengimplementasikan nilai-nilai budaya perusahaan The implementation of Corporate Culture becomes a part of
company’s culture changing process. In accordance with Directors Decree No.1405SKBOD-CMO2010, the company’s culture
changing process comprises of 4 four basic steps as follows:
a. The determination of company’s main values and behaviors The formulation of company’s corporate value and cultural
behavior is done by the management by exploring values within the company itself. Bank bjb corporate culture
must be aligned with bank bjb vision and mission and adaptive to changes in the banking world. Therefore, if
the existing culture is not in line with the vision, mission, and the development of the banking world, it is necessary
to change the culture by exploring new emerging values.
b. Socialization
Bank bjb corporate culture is disseminated to all levels of the organization to build awareness and understanding
of bank bjb’s corporate culture. This socialization process is done through various media such as socialization site,
manuals, booklets, sign wall, standing banner, training, pins, etc.
c. Internalization
This is a stage where bank bjb’s corporate culture is applied throughout the organization in every day activities. This
corporate culture is internalized through change leader and change agent appointed in each work unit.
Change agent who has been selected will be included in training and workshops to strengthen the understanding
of corporate culture and how to transmit these cultural values of the company to others. Each work unit must
have its own culture program as a form of corporate culture implementation in everyday activities. In order to evaluate
the implementation process of cultural change in every unit, every change agent should submit a report regarding the
corporate culture implementation to Change Management Office Division.
d. Externalization At this stage, the impact of the corporate culture
implementation is perceived by the external environment customers, communities, shareholders. The whole range
of organizations have implemented the company’s cultural
annual report 2016
315
Growing Together with new expanding opportunities
dengan baik sehingga lingkungan eksternal nasabah, masyarakat, shareholders turut merasakan dampak yang
positif dari perubahan budaya tersebut.
e. Monitoring dan Evaluasi Monitoring implementasi perubahan budaya dilakukan
oleh Divisi Change Management Office, Change Leader dan Change Agent. Evaluasi dan monitoring penerapan budaya
dilakukan secara berkala oleh Change Leader dan Change Agent pada unit kerjanya masing-masing kemudian
disampaikan laporannya kepada Divisi Change Management Office. Berdasarkan hasil pelaporan dari Change Leader dan
Change Agent, Divisi Change Management Office melakukan monitoring dan evaluasi penerapan budaya perusahaan
di seluruh unit kerja baik Kantor Pusat maupun Cabang.
PROGRAM-PROGRAM BUDAYA PERUSAHAAN
Perseroan senantiasa melakukan triger yang positif bagi setiap pegawai dalam rangka pembentukan budaya kerja yang baik dan
berkualitas diantaranya dengan diselenggarakannya program- program budaya yang sejalan dengan visi misi perseroan.
Program penerapan budaya perusahaan telah dilakukan di tahun 2016 dan akan dilakukan kembali di tahun 2017. Adapun
program tersebut adalah sebagai berikut.
no. Program
Program Penjelasan
explanation
i Program internalisasi |
internalization Program
1
bjb Morning SpIrIT
program sosialisasi penyampaian Corporate Values, perilaku utama, dan Jingle Go SpIrIT dengan berbagai tema yang berbeda setiap hari kerja yang bertujuan agar setiap pegawai dapat memahami dan mengimplementasikan budaya perusahaan bank bjb.
Dissemination program to deliver Corporate Values, main behavior, and Jingle Go SpIrIT with different various theme everyday so that employees can comprehend and implement bank bjb corporate culture.
2
bjb
Ide Kreatif adalah media bagi pegawai bank bjb untuk dapat memberikan ide dan gagasan inovatif yang bertujuan memberikan kontribusi bagi
tercapainya visi bank bjb. This is a media for bank bjb staff to give innovative ideas which aim at contributing to the achievement of the bank bjb’s vision.
3
bjb Screen Display dan akrilik
program Screen Display dan akrilik yaitu suatu program untuk menambah motivasi pegawai bank bjb dengan menempelkan quotes dari motivator, orang terkenal serta anonym pada screen display a krilik yang dipasang pada tempat – tempat strategis.
Screen Display and acrylic program is a program to add motivation to bank bjb staffs by by sticking the quotes from motivator, famous people, as well as anonymous in screen display acrylic mounted on strategic places.
4
bjb Little Library
perpustakaan kecil yang ada di setiap unit Kerja yang digunakan untuk menyimpan Sop, Ketentuan, Literatur, dan lainnya. Small libraries located in each Work unit used to store Sop, provisions, Literatures, etc.
5
bjb
3S Senyum-Sapa-Salam program yang mengimplemetasikan Senyum, Sapa, Salam dalam aktivitas perbankan baik kepada nasabah maupun sesama pegawai.
This program implements Senyum-Sapa-Salam Smiling-Greeting-addressing in every banking activity to all customers and staffs. 6
bjb On Time
program yang memberikan pemahaman arti pentingnya penerapan disiplin waktu bagi pegawai dalam setiap acara maupun penyelesaian pekerjaan.
program that provides insight to the importance of time discipline for employees in every event and every work completion. 7
bjb Smart
program yang menghimbau para pegawai bank bjb untuk dapat selalu meng-up date pengetahuan dan informasi yang berguna untuk dapat menunjang kinerjanya.
program that encourages bank bjb employees to be able to update useful knowledge and information to support its performance.
values so well that the external environment customers, communities, shareholders also feels the positive impact
of such cultural change.
e. Monitoring and Evaluation Monitoring the implementation of the cultural changes
is done by the Division of Change Management Office, Change Leader, and Change Agent. Change Leader and
Change Agent regularly monitor and evaluate the culture implementation at each work unit, then submit a report to
the Division of Change Management Office. Based on the results of the reporting from Change Leader and Change
Agent, the Change Management Office Division will monitor and evaluate the corporate culture implementation in all
work units, both at Head Office and Branches.
CORPORATE CULTURE PROGRAMS
The Company continues to trigger positivity for each employee to establish a good quality working culture by convening cultural
programs in line with the company’s vision and mission. The Corporate Culture Programs has been carried out in 2016 and
will return in 2017, were as follows.
IMPLEMENTASI CORPORATE CULTURE
The imPlemenTaTion of CoRPoRaTe CulTuRe
Laporan Tahunan 2016
316
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
no. Program
Program Penjelasan
explaination
8
bjb 1 Year 1 Book
program yang memberikan pemahaman akan pentingnya membaca buku sebagai peningkatan kompetensi dan ilmu pengetahuan. program that provides an understanding of the importance of reading to increase competence and knowledge.
9
bjb English Day
program yang memberikan pemahaman akan pentingnya Bahasa Inggris dalam dunia usaha dan perbankan sehari-hari. program that provides an understanding of the importance of english in the business world and everyday banking activities.
10
bjb Clean Air
program memperingati hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei, dengan menekankan bahayanya dampak dari merokok kepada kesehatan manusia dan sekitarnya.
program to commemorate World’s no Tobacco Day on May 31, by stressing the dangers of the effects of smoking to human health and the surrounding areas.
11 bjb
Visi Misi
Menentukan Visi dan Misi setiap Divisiunit yang in line dengan Visi Misi bank bjb. Determine the Vision and Missions of each Divisionunit which are in line with the Vision and Missions of bank bjb.
12
bjb Paperless
program efisiensi penggunaan kertas dalam penyampaian Memo danSurat. program to efficiently use paper in delivering Memos and Letters.
ii Program eksternalisasi |
externalization Program
13
bjb
Berbagi Buku pengumpulan buku yang telah tidak digunakan dan masih dapat dimanfaatkan yang diperoleh dari pegawai untuk disumbangkan kepada
lingkungan sekitar baik kepada sekolah maupun pihak lain yang membutuhkan. The collection of used books which can still be utilized from the staffs to be distributed to the communities, schools, or other parties in need.
14 bjb
peduli Lingkungan pengumpulan barang yang sudah tidak terpakai namun masih layak pakai oleh setiap pegawai untuk disalurkan kepada pihak-pihak sekitar
yang membutuhkan. The collection of used goods which can still be utilized from the staffs to be distributed to the surrounding people in need.
15 bjb
Lestari pohon program memperingati hari Internasional Gerakan Satu Juta pohon 10 Januari, dengan menanam pohon sebagai bentuk kepedulian
terhadap lingkungan sekitar. program to commemorate International Day of one Million Trees in one Day on January 10, by planting trees as a form of awareness to the
environment. 16
bjb peduli air
program memperingati hari air Sedunia 22 Maret, dengan hemat dan meningkatkan kepedulian serta pemahaman akan pentingnya ketersediaan air bersih yang makin menipis.
program to commemorate World’s Water Day on March 22, by saving and increasing awareness as well as understanding of the importance of clean water that is depleting.
17 bjb
Kartini program memperingati hari Kartini 21 april, dengan menekankan pentingnya perjuangan dan kesetaraan bagi wanita.
program to commemorate Kartini Day on april 21, by emphasizing the importance of the struggle and equality for women.
18
bjb
pekan Budaya program yang menampilkan budaya tradisional daerah sebagai bentuk kepeduliankelestarian budaya daerah.
program featuring the traditional regional culture as a form of preservation of local culture. 19
bjb
pancasila program memperingati hari Lahir pancasila 1 Juni, dengan memberikan pemahaman akan pentingnya dasar-dasar pancasila dalam
kehidupan bernegara sehari-hari. program to commemorate the Birth of pancasila on June 1, by providing understanding on the importance of pancasila principles in daily
basis. 20
bjb No To Drugs
program memperingati hari anti narkoba Sedunia 29 Juni, dengan menekankan bahayanya dampak dari narkoba terhadap kesehatan dan mentalitas manusia terutama generasi muda
program to commemorate World’s anti-Drug Day on June 29, by emphasizing the dangerous impacts of drugs to human health and mentality, especially the younger generation
21
bjb Childrens Day
program memperingati hari anak nasional 23 Juli, dengan memberikan pemahaman pentingnya waktu dan perhatian yang berkualitas bagi anak.
program to commemorate national Children’s Day July 23, to provide understanding of the importance of quality time and attention to children.
22 bjb
proklamasi program memperingati hari proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia 17 agustus, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya hari
kemerdekaan sebagai tonggak Indonesia menuju kemandiran dan berdaulat. program to commemorate Indonesia Independence Day on august 17, by providing an understanding to Indonesia’s independence day
significance as a milestone toward independence and sovereignty. 23
bjb hari Batik
program memperingati hari Batik nasional dan Dunia 2 oktober, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya Batik sebagai warisan asli budaya Indonesia.
program to commemorate national and World’s Batik Day on october 2, to provide an understanding of the importance of Batik as Indonesian original cultural heritage.
24 bjb
Sumpah pemuda program memperingati hari Sumpah pemuda 28 oktober, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya perjuangan pemuda baik di
masa lalu dan masa kini dalam membangun Indonesia maju dan makmur. program to commemorate Youth pledge Day on october 28, to provide an understanding of the importance of youth struggle both in the
past and in the present in building a progressive and prosperous Indonesia. 25
bjb pahlawan
program memperingati hari pahlawan 10 november, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya jasa pahlawan yang mendahului kita sebagai spirit kita membangun negeri Indonesia ke arah yang lebih baik.
program to commemorate heroes Day on november 10, by providing an understanding of the importance of the heroes’ services as a spirit to better build Indonesia.
26 bjb
Guru program memperingati hari Guru 25 november, dengan memberikan pengertian arti pentingnya jasa dan pengorbanan guru bagi pendidikan
kita semua. program to commemorate Teacher’s Day on november 25, to provide an understanding of the importance of teachers’ services and sacrifice
for our education. 27
bjb Mothers Day
program memperingati hari Ibu 22 Desember, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya peran dan pengorbanan ibu kepada kita. program to commemorate Mother’s Day on December 22, to provide an understanding of the importance of mothers’ roles and sacrifice for us.
IMPLEMENTASI CORPORATE CULTURE
The imPlemenTaTion of CoRPoRaTe CulTuRe
annual report 2016
317
Growing Together with new expanding opportunities
PERAN DAN TUGAS DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
hR Roles anD Tasks
Divisi Sumber Daya Manusia dipimpin oleh Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia yang memiliki peran, tugas dan tanggung
jawab serta kewenangan sebagai berikut.
PERAN JABATAN PEMIMPIN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
Peran jabatan Pemimpin Divisi SDM meliputi, a. Merancang, melaksanakan dan mengawasi rencana
strategis pelaksanaan pertumbuhan dan pengembangan SDM untuk mendorong kinerja bisnis di seluruh lini
organisasi. b. Memimpin manajemen perubahan, rancangan
organisasional serta inisiatif transformasi lainnya. c. Mendorong kinerja bisnis melalui pengelolaan manpower
planning yang efektif dan efisien, pengelolaan kompensasi dan benefit yang menarik dan dapat mempertahankan SDM,
pengelolaan kompetensi, pengelolaan kinerja individu, serta pengelolaan disiplin , perilaku, dan etika pegawai.
d. Mengembangkan strategi, kebijakan, dan praktek pengelolaan sumber daya manusia human capital yang
berlaku di seluruh lini organisasi. e. Mendampingi dan memberikan konsultasi kepada
pihak manajemen senior mengenai masalah masalah kepegawaian human capital.
f. Menyusun program kerja dan anggaran Divisi Sumber Daya Manusia.
g. Mengelola pelaporan terkait dengan bidang kerja Divisi Sumber Daya Manusia.
h. Melakukan koordinasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin Divisiunit kerja, Pemimpin Wilayah dan
Pemimpin Cabang. i. Menjadi juru bicara utama bagi Divisi Sumber Daya Manusia.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UTAMA PEMIMPIN DIVISI SUMBER
DAYA MANUSIA
Pemimpin Divisi SDM memiliki tugas dan tanggung jawab utama yang meliputi,
a. Mengembangkan dan menerapkan strategi pengembangan SDM untuk mendorong kinerja bisnis.
b. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka pendek dan jangka
panjang yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan
kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Human Resources Division is led by the Head of Human Resources Division with roles, duties, responsibilities, and
authority as follows.
THE ROLES AND TASKS OF HR DIVISION HEAD
The roles and tasks of HR head include: a. Designing, implementing and supervising the
implementation of strategic plan for the growth and development of human resources to drive business
performance across the lines in organization. b. Leading change management, organization design, and
other transformation initiatives. c. Driving business performance through effective and efficient
manpower planning management, attractive compensation and benefits management to retain human resources, competence
management, individual performance management, as well as the management of discipline, behavior, and employee ethics.
d. Developing strategies, policies, and practices of human capital management applied across the lines in organization.
e. Assisting and advising senior management regarding human capital issues.
f. Preparing work program and budget of Human Resources Division.
g. Managing reports on works related to Human Resources Division.
h. Coordinating with the Board of Commissioners, Directors, DivisionWork Unit Leaders, Regional and Branch
Managers. i. Becoming the main spokesperson for the Human Resources
Division.
MAIN DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF HR DIVISION HEAD
The Head of HR Division Head has the duties and responsibilities that include,
a. Developing and implementing human resource development strategies to drive business performance.
b. Developing human resource management strategies and policies in the company based on short-term and long-term
strategies established in accordance with government regulations in order to obtain human resources with desiring
performance, capability, and competence.
Laporan Tahunan 2016
318
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
c. Mendesain, mengembangkan dan menerapkan inisiatif pengembangan SDM, membantu Bank dalam mencapai
posisi yang kompetitif di pasar. d. Mengontrol dan memastikan pelaksanaan fungsi SDM
di seluruh perusahaan sudah sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun.
e. Mengelola pencapaian tingkat efektivitas aktivitas operasional oleh sumber daya manusia yang ada, di seluruh
lini organisasi melalui kesepakatan Service Level Agreement SLA individual.
f. Secara teratur mengkaji dampak dari kebijakan dan prosedur termasuk juga kinerja SLA.
g. Mengelola sistem manpower planning dan formasi SDM organisasi secara efisien dan efektif untuk menunjang
strategi bisnis perusahaan, termasuk diantaranya dalam mengevaluasi desain jabatan, perencanaan SDM, sistem
rekrutmen dan seleksi, pengembangan kompetensi pegawai serta perencanaan suksesi jabatan, di seluruh lini organisasi.
h. Mengelola sistem pergerakan karir pegawai dalam rangka memenuhi manpower organisasi termasuk dalam
mengidentifikasi dan menarik kandidat yang memiliki potensi bakat terbaik.
i. Mengelola dan mengevaluasi struktur penggajian dan fasilitas-fasilitas kepegawaian termasuk pemberian reward
bonus, program perlindungan kerja, program pensiun dan hari tua dan proteksi kesehatan pegawai sesuai dengan
kemampuan finansial perusahaan, kondisi kebutuhan hidup layak berdasarkan perkembangan kondisi ekonomi dan
perkembangan struktur remunerasi di industri terkait.
j. Mengelola pelaksanaan perhitungan kebutuhan SDM staffing model berdasarkan metode analisis beban kerja
workload analysis danatau metode lainnya. k. Memastikan pemenuhan tenaga kerja organisasi secara
tepat sesuai kebutuhan dalam hal jumlah maupun pemenuhan kualifikasi kompetensi. Menyusun kebijakan
dan pengelolaan pegawai outsourcing serta memastikan kualifikasi kompetensi pegawai outsourcing yang
ditempatkan.
l. Melakukan evaluasi dan pengendalian terkait perkembangan biaya sumber daya manusia.
m. Melakukan evaluasi dan pengawasan atas pengelolaan data administrasi personal kepegawaian dan sistem HRIS,
serta mengawasi pelaporan regular atas pengelolaan SDM kepada pihak manajemen maupun institusi lain yang terkait
ketenagakerjaan.
n. Melakukan pembinaan terkait disipilin, perilaku dan etika pegawai serta menjadi fasilitator dalam hubungan
perusahaan dengan pegawai dan pihak ketiga berkenaan masalah kepegawaian.
c. Designing, developing, and implementing human resources development initiatives, assisting the Bank in achieving a
competitive position in the market. d. Controlling and ensuring the implementation of the HR function
across the company is in accordance with the strategies, policies, systems, and work plans that have been prepared.
e. Managing the achievement of operational activity effectiveness by the existing human resources, across
the lines in organization through individual Service Level Agreement SLA.
f. Regularly assessing the impact of policies and procedures as well as SLA performance.
g. Managing manpower planning system and the formation of organization’s human resources efficiently and effectively
to support company’s business strategies, including in evaluating the function, human resource planning,
recruitment and selection systems, employee competency development and position succession planning, across the
lines in organization.
h. Managing employee’s career movement in order to meet organization manpower including in identifying and
attracting candidates who have the potentialbest talent. i. Managing and evaluating the staff’s salary structure and
facilities including rewardbonus program employment benefits, pension plans and retirement, and health benefits
in accordance with its financial capability, conditions of decent living based on the development of economic
conditions and the development of remuneration structure in the industry concerned.
j. Managing the implementation of staffing model calculation of HR needs based on the workload analysis method and
or other methods. k. Ensuring the compliance with the organization’s workforce
exactly to their needs in terms of numbers and the fulfillment of competence and qualifications. Developing
policies and management of outsourced employees and ensuring the competence and qualifications of outsourced
employees being placed.
l. Evaluating and controlling costs related to the development of human resources.
m. Evaluating and supervising personnel administration data management and HRIS systems, and supervising
regular reporting on human resources management to the management as well as other institutions related to
employment.
n. Conducting training related to discipline, behavior, and ethics of the employees as well as a facilitator in the company’s
relationship with employees and third parties in respect of staffing issues.
PERAN DAN TUGAS DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
hR Roles anD Tasks
annual report 2016
319
Growing Together with new expanding opportunities
o. Melakukan evaluasi atas sistem pengelolaan kinerja individu pegawai dalam hal perencanaan kinerja, penilaian
kinerja, evaluasi kinerja dan pengembangan kinerja individu pegawai.
p. Melakukan evaluasi atas sistem pengelolaan kompetensi pegawai, yang meliputi pengukuranasesmen kompetensi,
pemetaaan kompetensi, dan pengembangan kompetensi individu pegawai.
q. Mengelola dan mengevaluasi atas sistem pengelolaan karir pegawai berdasarkan model dan hasil asesmen kompetensi
serta kinerja pegawai. r. Menselaraskan sistem pengelolaan karir pegawai dengan
pengelolaan promosi dan mutasi pegawai. s. Membina hubungan dengan pihak ketiga terkait
pengembangan pengelolaan SDM dan pemberian fasilitas kepegawaian termasuk dengan institusi konsultan SDM,
dan penyelenggara program pension dan hari tua. t. Memberikan informasi yang dibutuhkan pihak manajemen
senior mengenai masalah tertentu yang signifikan dan berisiko bagi pencapaian tujuan, yang belum ditangani
sepenuhnya di tingkat manajerial. u. Mengidentifikasi persyaratan hukum serta regulasi
pemerintah dalam pelaporan, terkait fungsi SDM dan mengarahkan penyusunan laporan yang dimaksud atau
diminta sebagai bukti kepatuhan. v. Bertindak sebagai pihak yang dihubungi pertama dalam hal
ketenagakerjaan di perusahaan, serta saat berhubungan dengan instansi tenaga kerja pemerintah. Melindungi
kepentingan para pekerja dan perusahaan sesuai dengan kebijakan SDM dan juga hukum serta aturan yang berlaku
dan mengkaji rekomendasi untuk pemutusan hubungan kerja danatau pembelaan diri karyawan, melalui prosedur
pengajuan keluhan.
w. Menyusun, mengembangkan dan mengaplikasikan kebijakan danatau panduan untuk mendukung kelancaran
proses pengelolaan Divisi Sumber Daya Manusia. x. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan
program kerja Divisi Sumber Daya Manusia kepada Direktur yang membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran
Divisi Sumber Daya Manusia agar sesuai dengan program kerja tersebut.
y. Mengawasi, melatih, membimbing, mengembangkan dan mengevaluasi kinerja para staf Divisi Sumber Daya Manusia
dalam hal efektivitas kinerja. z. Berperan aktif dalam Tim Manajemen Krisis BCP sesuai
dengan peran dan tanggung jawab sebagaimana tercantum di dalam Buku ManualPanduan Manajemen Krisis.
o. Evaluating the employees’ individual performance management systems in terms of performance planning,
performance assessment, performance evaluation, and development of employees’ individual performance.
p. Evaluating employees’ competence management systems, including measurementcompetence assessment,
competence mapping, and competence development of individual employees.
q. Managing and evaluating employee career management system based on the model and the assessment results
of employees’ competence and performance. r. Aligning employees’ career management system with
employees’ promotion and mutation. s. Building relationship with third parties related to the
development of human resources management and providing personnel facilities including HR consultant and
pension and retirement program providers. t. Providing information needed by senior management on
specific issues which are significant and posing risks to the achievement of objectives, which have not been fully
addressed at managerial level. u. Identifying legal requirements and government regulations
in reports related to HR function and direct the preparation of such report or required report as proof of compliance.
v. Acting as the first party to contact in terms of employment in the company, as well as when dealing with government
labor agencies. Protecting workers’ and company’s interests in accordance with HR policies and the applying laws
and regulations and assessing the recommendation for employment termination andor employees self-defense,
through filing complaints procedure.
w. Formulating, developing, and applying policies andor guidelines to support the seamless process of Human
Resources Division management. x. Preparing, coordinating, and proposing work program to
the Director of Human Resources Division in charge for budget control of Human Resources Division to comply
with the work program.
y. Supervising, training, guiding, developing, and evaluating the performance of Human Resources Division staff in
terms of performance effectiveness. z. Playing an active role in the Crisis Management Team
BCP in accordance with the roles and responsibilities as contained in the Crisis Management ManualGuide.
PERAN DAN TUGAS DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
hR Roles anD Tasks
Laporan Tahunan 2016
320
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
aa. Mengembangkan, mempertahankan lini kerja, dan memfasilitasi komunikasi dengan Divisi lain, Kantor
Wilayah, Kantor Cabang, dalam hal pelaksanaan berbagai pengelolaan kinerja dan aktivitas Divisi Sumber Daya
Manusia.
ab. Mengelola penerapan manajemen risiko di Divisi Sumber Daya Manusia.
ac. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan
Perundang-undangan, serta Peraturan Internal lainnya yang berlaku.
ad. Memastikan bahwa seluruh bidang kerja Divisi Sumber Daya Manusia telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
ae. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan internal bank dan ketentuan lain yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas
di lingkungan divisinya. af. Menyediakan datadokumen terkait dengan pemeriksaan
internal dan eksternal. ag. Melakukan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan internal
dan eksternal. ah. Memberikan masukan yang menyangkut bidang tugasnya
kepada atasan. ai. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
KEWENANGAN PEMIMPIN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
Kewenangan Pemimpin Divisi SDM a. Menandatangani Surat dan Dokumen lainnya yang
berkaitan dengan tugas Divisi sesuai batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
b. Mewakili Direksi dalam hubungan dengan pihak eksternal Instansi PemerintahLembaga lainnya dalam upaya
pencapaian misi Divisi SDM secara optimal. c. Melaksanakan penerimaan pegawai sesuai batas
kewenangan yang diberikan oleh Direksi. d. Melaksanakan mutasi, rotasi dan demosi pegawai sesuai
batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. e. Menyelenggarakan assessment center untuk tenaga
Pimpinan sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
f. Menyelenggarakan konseling kepada pegawai tertentu sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
g. Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada pejabatpegawai yang menjadi tanggung jawab
penyeliaannya. aa. Developing, maintaining line of work, and facilitating the
communication with other Divisions, Regional Office, Branch Office, in terms of the implementation of various
management performance and activities of Human Resources Division.
ab. Managing the implementation of risk management in Human Resources Division.
ac. Implementing the principles of prudence and compliance with Bank Indonesia regulations and legislation, as well as
other applicable Internal Regulations. ad. Ensuring that all work areas of Human Resources Division
have been in accordance with applicable regulations. ae. Socializing bank’s internal provisions and other provisions
relating to the scope of duties within its division. af. Providing datadocuments related to internal and external
examination. ag. Conducting follow up to the findings of internal and external
examination results. ah. Providing inputs concerning the scope of duty to direct
report. ai. Carrying out other tasks given by the Board of Directors.
AUTHORITIES OF HR DIVISION HEAD
The Authorities of HR Division Head a. Signing Letter and other Documents related to the Division
duties within the limits of its authority granted by the Board of Directors.
b. Representing the Board of Directors in relation to external parties Government AgenciesInstitutions in achieving the
mission of HR Division optimally. c. Implementing employees’ recruitment within the limits of
the authority granted by the Board of Directors. d. Implementing employees’ mutation, rotation, and demotion
within the limits of the authority granted by the Board of Directors. e. Conducting assessment center for the Leaders in
accordance with the limits of authority granted by the Board of Directors.
f. Counseling to certain employees in accordance with the limits of the authority granted by the Board of Directors.
g. Setting the job description and enforcement of discipline to the officialsemployees under hisher supervision.
PERAN DAN TUGAS DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
hR Roles anD Tasks
annual report 2016
321
Growing Together with new expanding opportunities
h. Memberikan Penilaian Kinerja terhadap Pejabat dan Pegawai bawahannya.
i. Menyampaikan rekomendasi untuk pengembangan Pejabat dan Pegawai bawahannya.
j. Melakukan PersetujuanKeputusan sesuai dengan Kebijakan Kewenangan danatau KeputusanKebijakan
Direksi. k. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen
risiko bidang Sumber Daya Manusia. l. Melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia dan instansi
lain yang terkait dalam rangka pengelolaan tugas Divisi. m. Memberikan pembinaan dan sosialisasi kepada Kantor
Wilayah dan Kantor Cabang dalam lingkup Sumber Daya Manusia.
KEWENANGAN PEMIMPIN GRUP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA
Melaksanakan kegiatan identifikasi, perencanaan, seleksi, rekrutmen, penempatan dan pengembangan SDM guna
menunjang kegiatan bisnis dan operasional dan memastikan perencanaan dan pengembangan SDM dilakukan dengan baik,
sesuai dengan jumlah dan kompetensi yang dibutuhkan.
PROFIL PEMIMPIN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
Dadan Yonanda Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir pada 11
April 1972 saat ini berusia 44 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1995.
Sebelum berkarir di bank bjb, Beliau memulai karir perbankan di PT Bank Export Import Indonesia 1996-1998 dan PT Bank
Mandiri 1999-2015. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia sejak 2015 berdasarkan Surat Keputusan
Direksi No 0532SKDIR-SDM2015. h. Providing Performance Assessment of the Officials and
subordinate Employees. i. Delivering recommendation on the development of Officials
and subordinate Employees. j. Executing AgreementDecision in in accordance with the
Authorized Policy andor Board’s DecisionPolicy. k. Monitoring, and controlling the management risk of Human
Resources area. l. Coordinating with Bank Indonesia and other relevant
institutions in order to manage the task of the Division. m. Providing guidance and socialization to the Regional Offices
and Branch Offices within the scope of Human Resources.
AUTHORITY OF HR DEVELOPMENT GROUP LEADER
To conduct identification, planning, selection, recruitment, placement and development of HR in order to support business
and operational activities, and to ensure HC planning and development is done properly in accordance with the number
and competencies required.
PROFILE OF HR DIVISION HEAD
Dadan Yonanda Citizen of Indonesia, domiciled in Bandung. Born on 11 April
1972, currently 44 years old. Obtained Bachelor degree in Law from Padjadjaran University in 1995. Before started his
career at bank bjb, he started his banking career at PT Bank Export Import Indonesia 1996-1998 and PT Bank Mandiri
1999-2015. Has been the Head of Human Resources since 2015 based on Directors’ Decree No 0532SKDIR-SDM2015.
PERAN DAN TUGAS DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
hR Roles anD Tasks
Laporan Tahunan 2016
322
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human ResouRCes managemenT
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Semakin berkembanganya organisasi Perseroan merupakan suatu tantangan dalam pengelolaan SDM di tengah persaingan
Jasa Perbankan yang semakin ketat. Pertumbuhan Bank melalui pengembangan bisnis perlu didukung SDM yang Unggul, Handal,
dan Tangguh yang dibangun melalui perencanaan SDM yang matang dan terukur.
Melalui perencanaan SDM dilakukan penetapan strategi untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan
mempertahankan SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan sekarang maupun pengembangannya di masa depan. Maka dari
itu perbaikan-perbaikan pada bidang Rekrutmen, Pengelolaan Karir hingga Pengelolaan Kompensasi dan Benefit pegawai
merupakan prioritas utama di tahun 2016.
REKRUTMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Perseroan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuan profesional SDM salah satunya melalui proses
seleksi penerimaan pegawai yang lebih selektif dan kompetitif dengan tujuan mendapatkan pegawai yang kompeten, unggul,
handal dan tangguh. Selama tahun 2016 Perseroan telah merekrut sebanyak 484 pegawai baru, jumlah kebutuhan
tersebut selaras dengan pertumbuhan bisnis bank bjb di tahun 2016.
Rekrutmen pegawai baru di tahun 2016 berasal dari kategori sebagai berikut:
• Rekrutmen fresh graduate.
Rekrutmen ini merupakan proses penerimaan pegawai dengan peserta seleksi yang baru lulus dari perguruan
tinggi. Selama tahun 2016, Perseroan telah melakukan rekrutmen fresh graduate dengan total pegawai baru yang
berhasil direkrut sebanyak 431 orang.
• Rekrutmen Experienced Hire.
Rekrutmen ini merupakan proses penerimaan pegawai baru yang berasal dari tenaga kerja berpengalaman guna
mencari pegawai yang siap untuk bekerja dan telah memiliki skill serta pengetahuan teknis pada posisi dibutuhkan
perseroan. Adapun selama tahun 2016 perseroan berhasil merekrut sebanyak 53 pegawai baru dengan bermacam
latar belakang pengalaman kerja yang berbeda.
• Rekrutmen Officer Development Prorgam ODP.
Perseroan di tahun 2016 telah melaksanakan rekrutmen dengan jalur penerimaan Officer Development Prorgam ODP
dengan total sebanyak 24 orang yang dipersiapkan sebagai kader pemimpin bank bjb di masa depan.
HUMAN RESOURCES PLANNING
The continued development of The Company organization is a challenge in human resource management amid the tight
competition of Banking Services. The Bank’s growth through business development need to be supported by Superior,
Reliable, and Resilient HC built through mature and scalable HC planning.
HC planning is conducted through the establishment of strategy to acquire, exploit, develop, and maintain the human resources
in accordance with the company’s needs currently as well as its development in the future. Thus, the improvement in
Recruitment, Career Management to employees’ Management and Benefit Compensation are top priorities in 2016.
HUMAN RESOURCES RECRUITMENT
The Company seeks to continuously improve the quality and professional capabilities of human resources which one of
them is through more selective and competitive hiring selection process in order to get competent, superior, reliable, and resilient
employees. During 2016, the company has recruited 484 new employees; this number is in line with bank bjb’s business
growth in 2016.
Recruitment of new employees in 2016 derived from the following categories:
• Fresh graduate recruitment.
This is a recruitment process by selecting participants who have recently graduated from college. During 2016, the
Company has made fresh graduates recruitment with total new employees recruited were 431 people.
• Experienced Hire Recruitment.
This is the process of hiring new employees coming from experienced workforce who are ready to work and have had
the skills and technical knowledge for the position needed by the company. As for 2016, the company was able to
recruit 53 new employees with different backgrounds and different work experience.
• Officer Development Program ODP Recruitment.
The Company in 2016 has carried out recruitment through Development Officer Program ODP admission track with
a total of 24 people were prepared as cadre of leaders of bank bjb in the future.
annual report 2016
323
Growing Together with new expanding opportunities
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KARIR
Pengembangan karir pegawai bank bjb dilakukan secara menyeluruh dan menyentuh setiap aspek dan tingkatan jabatan.
Dengan tujuan peningkatan kompetensi dan pengalaman serta sebagai pengembangan diri individu, setiap pegawai memiliki
kesempatan yang luas untuk mendapatkan pengembangan karir bersama bank bjb. Program akselerasi yang dilaksanakan
pada tahun 2016 melalui Staf Development Program, Acceleration Program dan berbagai program pengembangan karir lainnya masih
menjadi program prioritas dalam meningkatkan kinerja Bank melalui peningkatan motivasi kerja pegawai dengan kesempatan
pengembangan karir yang lebih baik. Dengan melibatkan Divisi Pendidikan dan Pelatihan serta peranan dari para Pemimpin Unit
Kerja, para pegawai didorong meningkatkan diri menjadi pegawai bank bjb yang Unggul, Handal, dan Tangguh.
Pengembangan karir pegawai dapat diidentifikasi melalui metode assessment yang dijadikan sebagai salah satu parameter
dalam proses penempatan pegawai melalui proses mutasi. Setiap pergerakan karir dengan tujuan pengembangan pegawai
memperhatikan kesiapan, kecakapan dan kualifikasi sesuai dengan tuntutan sifat jabatan yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan strategis Bank.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
Pengembangan kemampuan pegawai merupakan kunci tersedianya sumber daya manusia yang handal untuk menjawab
tantangan berbagai jabatan dan bagi tercapainya budaya kinerja yang dinamis di bank bjb. Divisi SDM telah melaksanakan program
assessment yang dilaksanakan secara berkala. Tujuan dari program ini, diantaranya untuk pemetaan kompetensi pegawai, peningkatan
kemampuan dan awareness pegawai serta mengukur kesesuaian antara kompetensi yang dibutuhkan untuk level jabatan tertentu
dengan kapabilitas yang dimiliki pegawai.
Hasil pelaksanaan assessment dimaksud, dapat dijadikan sebagai rekomendasi bagi pegawai untuk dapat melakukan program
pengembangan diri serta apabila berdasarkan hasil analisis terdapat adanya kesenjangan kompetensi pegawai terhadap
jabatan tertentu maka dapat menjadi bahan rekomendasi kepada Divisi Pendidikan dan Pelatihan dalam menyusun silabus
guna mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan pegawai. Selain itu, hasil assessment juga dapat dijadikan sebagai salah
satu alat keputusan untuk menetapkan pengembangan karir pegawai. Pegawai yang dinilai memiliki kompetensi untuk
menempati posisi manajerial diusulkan untuk menempati jabatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
CAREER DEVELOPMENT POLICIES
bank bjb employee career development is done thoroughly and touches every aspect and level of position. With the aim of
improving the competence and experience as well as personal development of individuals, each employee has a broad and
equal opportunity to obtain career development along with bank bjb
. Accelerated program implemented in 2015 through the Staff Development Programme, AORO Development Program,
and various other accelerated programs is a breakthrough implemented to improve the Bank’s performance through
improved employee motivation to work with better career development opportunities. By involving the Division of
Education and Training and the role of the Chief of Unit, the employees are encouraged to improve themselves to become
Superior, Reliable, and Resilient bank bjb clerks.
Career development can be identified through the assessment method that serves as one of the parameters in the process
of staffing through mutation process. Every career movement to develop employees should pay attention to skill readiness
and qualifications in accordance with work demands needed in order to achieve Bank’s strategic objectives.
EMPLOYEE COMPETENCE DEVELOPMENT
The development of employees’ ability is the key to the availability of reliable human resources to meet the challenges of
various positions and for achieving dynamic performance culture in bank bjb. HC Division has conducted assessment program
implemented regularly. The purpose of this program includes mapping employee competencies, increasing employees’
capacity and awareness, and measuring the fit between the competencies required for particular job level with capabilities
possessed by the employees.
The results of of such assessment can be used as a recommendation for employees to be able to do a self-
development program, and if based on such analysis there is gap between employee’s competence and particular
position, then it can be recommendation material to the Education and Training Division in preparing the syllabus
to develop the competencies required by the employees. In addition, the assessment result can also be used as one of the
tools to establish employee’s career development. Employees assessed should have the competence to occupy managerial
position proposed for the post in accordance with its capabilities.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human ResouRCes managemenT
Laporan Tahunan 2016
324
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
Rincian Pelaksanaan Assessment Kompetensi selama Tahun 2016 diantaranya adalah sebagai berikut.
Tabel rincian Pelaksanaan Assessment Kompetensi selama Tahun 2016 Table of competence assessment implementation Details in 2016
no jenis Assessment
Type of assessment Peserta
Participant jumlah Peserta
Orang number of
Participants person
1 Technical Skill assessment
pemimpin Wilayah dan pemimpin Cabang regional head dan Branch head
69 pemimpin Kantor Cabang pembantu
Sub-branch head 307
pegawai Bidang operasional operational Staffs
468 pegawai Bidang Layanan
Services Staffs 1.980
pegawai Bidang administrasi dan Supporting administration dan Supporting Staffs
1.262 pegawai Divisi Sumber Daya Manusia
human resources Staffs 35
TOTal 4.121
2 Soft Competency assessment
pemimpin Wilayah dan pemimpin Cabang regional head dan Branch head
69 Assesment Level pemimpin Grup dan Setingkat
assessment of Group head Level dan equal 25
TOTal 94
3 Inisiatif Khusus
pelaksanaan Assessment potensi Level Junior Assistant Tahun 2016 Seleksi Calon SDp assessment on Junior Level potential assistant in 2016 prospective SDp Selection
1.241 Seleksi pDMp Menjadi pegawai Tetap Semester I 2015
pDMp Selection for permanent employee Semester I 2015 327
pelaksanaan Tes pengetahuan produk dan organisasi Seleksi Calon SDp periode Juni 2016 Implementing product Knowledge Test and organizing prospective SDp Selection period of June 2016
1.965 pelaksanaan Assessment Dalam rangka perubahan Batas usia pensiun pegawai
assessment in regards of Change of employees’ pension age Limit 605
pelaksanaan Seleksi pDMp Menjadi pegawai Tetap Semester II 2015 pDMp Selection for permanent employee Semester II 2015
27
TOTal 4.165
GranD TOTal 8.380
Keterangan | Description
: untuk rincian di atas merupakan kegiatan pengembangan kompetensi berupa pelaksanaan assessment tidak termasuk kegiatan pendidikan dan pelatihan pegawai
The above details are competency development activities in the form of assessment which does not include education and training for the employees
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Di seluruh level organisasi bank bjb, setiap pegawai memiliki kesempatan yang setara dalam proses pengembangan karir
sesuai dengan kinerja, kompetensi, pengalaman dan kriteria lainnya yang ditetapkan serta kesempatan dalam mendapatkan
pendidikan dan pelatihan. Hal ini sesuai dengan kebijakan terkait pengembangan kompetensi karyawan yang tertuang dalam
Surat Keputusan Direksi No.704SK-DIRET2014 tanggal 22 September 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Pendidikan
dan Pelatihan PP. Competence Assessment Implementation details for 2016
are as follows.
COMPETENCE DEVELOPMENT POLICIES
At all levels of bank bjb organization, every employee has equal opportunity in career development process in accordance with
the performance, competence, experience, and other criteria specified as well as chance to education and training. This
is in line with the related policy of employee competence development stated in Directors’ Decree No.704SK-DIR
ET2014 dated 22 September 2014 concerning Guidelines for the Management of Education and Training PP.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human ResouRCes managemenT
annual report 2016
325
Growing Together with new expanding opportunities
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DAN BIAYA KOMPETENSI 2016
Adapun anggaran serta biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dibayarkan oleh bank bjb sepanjang tahun
2016 adalah sebagai berikut.
Program Kerja Work Programs
anggaran budget
realisasi realization
peningkatan Kompetensi pegawai Improved employee Competence
rp4.845.000.000 rp2.317.000,000
Keterangan | Description
: Untuk rincian di atas merupakan biaya pengembangan kompetensi berupa pelaksanaan assessment tidak termasuk program pendidikan dan pelatihan pegawai
The above details are competence development cost in the form of assessment which does not include education and training programs for the employees
PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM
Dalam rangka mendukung pencapaian target kinerja bank yang lebih baik, maka bank bjb telah melaksanakan performance
management system pegawai berbasis personal scorecard melalui bjb
prestasiku. Sasaran target kinerja pegawai personal goal setting ditetapkan atas dasar penetapan tugaspekerjaan dan
tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh setiap pegawai pada periode tahun penilaian yang memiliki keterkaitan langsung
dengan pencapaian target Balanced Scorecard unit kerja.
Penetapan target individu yang merupakan Key Performance Indicator KPI pegawai serta pelaksanaan monitoring dan
pengendalian proses kerja yang disiplin sesuai dengan KPI yang telah disepakati merupakan hal yang penting dalam penilaian
kinerja pegawai. Untuk mencapai kinerja terbaik melalui proses kerja yang berkualitas serta mendorong pencapaian target kerja
yang lebih optimal, maka pelaksanaan appraisal bjb prestasiku – personal scorecard dilakukan secara berkala pada setiap triwulan.
Balanced Scorecard dan Key Performance Indicator Strategi yang ditetapkan untuk pencapaian sasaran perusahaan
harus melalui sistem manajemen strategi yang baik, karena akan menjadi tolak ukur dari performa dan kinerja perusahaan. Di
dalam menetapkan strategi, perusahaan harus memperhatikan sasaran objective yang telah ditetapkan dan harus dapat terukur
measurable. bank bjb telah menggunakan tools manajemen strategis berupa Balanced Scorecard BSC.
bank bjb menggunakan empat standar perspektif BSC yaitu financial perspective, customer perspective, internal business
process perspective, danlearning and growth perspective.
THE IMPLEMENTATION OF DEVELOPMENT AND COMPETENCE COSTS IN 2016
As for the budget and the cost of employee competence development that have been paid by bank bjb throughout
2016 are as follows.
PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM
In order to support the achievement of better bank performance target, then bank bjb has implemented performance
management system based on personal scorecard through bjb
prestasiku. Personal goal setting is determined on the basis of the determination of tasksworks and responsibilities that
must be implemented by each employee during the assessment period having direct relevance to the achievement of work unit’s
Balanced Scorecard.
The determination of individual target which is employees’ Key Performance Indicator KPI as well as the monitoring and
controlling of disciplined work process in accordance with the agreed KPI are important in assessing employees’ performance. To
achieve the best performance quality work process and encourage the achievement of employment targets to be more optimal, then
the implementation of bjb prestasiku appraisal - personal scorecard will be conducted regularly on a quarterly basis.
Balanced Scorecard and Key Performance Indicator The strategy set to achieve corporate goals should use good
management system as it will become the benchmark of the performance and company’s performance. In specifying the
strategy, company must pay attention to objectives which have been defined and should be measurable. bank bjb has been
using strategic tools management of Balanced Scorecard BSC.
bank bjb uses four perspectives standards, namely financial perspective, customer perspective, internal business process
perspective, and learning and growth perspective.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human ResouRCes managemenT
Laporan Tahunan 2016
326
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
a. Perspektif financial BSC dibangun dari studi pengukuran kinerja di sektor
bisnis, sehingga yang dimaksud perspektif financial di sini adalah terkait dengan financial sustainability. Perspektif
ini digunakan oleh shareholder dalam rangka melakukan penilaian kinerja organisasi.
b. Perspektif customer Perspektif customer adalah perspektif yang berorientasi
pada pelanggan karena merekalah pemakai produkjasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan
harus benar-benar memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
c. Perspektif internalbusiness process Perspektif internalbusiness process adalah serangkaian
aktivitas yang ada dalam organisasi untuk menciptakan produkjasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan.
Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder
dan customer.
d. Perspektif learning and growth Perspektif learning and growth adalah perspektif yang
menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan
sumberdaya internal organisasi. Kesinambungan suatu perusahaan dalam jangka panjang sangat bergantung pada
perspektif ini. Pelaksanaan atau implementasi strategi dilakukan dengan cara menjalankan strategi inisiatif atau
program kerja oleh masing-masing unit kerja dan dibatasi dengan waktu pelaksanaannya selama periode tertentu.
Dengan adanya penerapan Balanced Scorecard di bank bjb, manajemen dapat mengkomunikasikan strategi, visi dan misi
perusahaan kepada karyawannya, sehingga manajemen dan karyawan memiliki satu kesatuan yang sama dalam mencapai
target perusahaan.
PENGHARGAAN PERUSAHAAN KEPADA SETIAP KARYAWAN
Sebagai upaya dalam memotivasi karyawan agar tetap mempertahankan produktivitas yang tinggi, maka Perseroan
memiliki kebijakan pemberian penghargaan kepada setiap karyawan melaui mekanisme reward and punishment. Penjelasan
terkait dengan reward and punishment di Perseroan adalah sebagai berikut.
a. Financial Perspective BSC is constructed from performance measurement studies
in the business sector, thus the financial perspective in this point is related to financial sustainability. This perspective
is used by the shareholders in order to assess organization performance.
b. Customer Perspective Customer perspective is the customer-oriented perspective
as they are the users of the productsservices provided by the company. In other words, the company should really
pay attention to customer’s demands.
c. Internalbusiness process perspective Internalbusiness process perspective is a series of activities
that exist within the organization to create products services in order to meet customers’ expectations. This
perspective explains the business processes managed to provide services and values to the stakeholders and
customers.
d. Learning and growth perspectives Learning and growth perspectives are perspectives that
illustrate the ability of organizations to make improvements and changes by utilizing internal resources of the
organization. Continuity of a company in the long term is very dependent on this perspective. Implementation
or strategy implementation are done by implementing strategic initiatives or programs of work by each unit and
are limited by the execution time for a certain period.
With the implementation of Balanced Scorecard in bank bjb, the management can communicate company’s strategies, vision,
and missions to its employees, so that the management and employees have a unity to reach the target.
COMPANY’S APPRECIATION TO EACH EMPLOYEE
In an effort to motivate the employees to retain its high productivity, the Company has awards granting policy to all
employees through reward and punishment mechanism. The explanation regarding rewards and punishment within the
Company are as follows.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human ResouRCes managemenT
annual report 2016
327
Growing Together with new expanding opportunities
Reward Perseroan memiliki berbagai program penghargaan, yaitu the
best employee, the best frontliner and service dan the best business unit yang terangkum dalam bjb better award dengan penjelasan
sebagai berikut : a. The Best Employee
Program apresiasi pegawai yang memiliki kinerja terbaik dan berhasil menjadi role model dan change agent dalam
implementasi budaya GO SPIRIT. b. The Best Frontliner and Service
Program apresiasi frontliner, officer operasional, dan unit kerja dengan kinerja terbaik dalam memberikan service
excellence sesuai standar layanan. c. The Best Business Unit
Program apresiasi kepada Kantor WilayahKantor Cabang KCP dengan kinerja keuangan terbaik.
Punishment Perseroan memiliki kebijakan tentang punishment berupa
Pedoman Disiplin Pegawai yang telah mengatur kompeherensif tentang kewajiban dan larangan pegawai, jenis sanksi
kepegawaian, tata cara pengenaan sanksi kepegawaian dan hal-hal lainnya terkait penegakan disiplin pegawai, termasuk
ketentuan pengenaan sanksi kepegawaian. Jenis sanksi kepegawaian yang dikenakan sesuai dengan jenis pelanggaran
yang dilakukan dan memperhatikan unsur pelanggaran, meliputi kalalaian atau kesengajaan, termasuk memperhatikan ada atau
tidaknya unsur fraud.
Selama periode 2016, Perseroan telah mengenakan 68 sanksi kepegawaian dengan data sebagai berikut :
1. Teguran sebanyak 11 orang; 2. Peringatan I sebanyak 8 orang, dan Peringatan III sebanyak
12 orang; 3. Pernyataan Tidak Puas sebanyak 14 orang;
4. Penundaan Kenaikan Gaji Berkala sebanyak 3 orang; 5. Penurunan Gaji Berkala sebanyak 3 orang;
6. Penurunan Level Jabatan sebanyak 5 orang; 7. Pemberhentian Sebagai Pegawai sebanyak 12 orang.
STRATEGI REMUNERASI PEGAWAI
Strategi ketentuan remunerasi karyawan bank bjb saat ini diatur dalam SK Direksi No. 783SKDIR-SDM2016 tanggal
19September 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Penghasilan dan Fasilitas Kepegawaian, dan SK Direksi No.0804SKDIR-
SDM2016 tanggal 3 Oktober 2016 tentang Pedoman Grading dan Single Salary.
Reward The Company has various awards programs, namely the
best employee, the best frontline and service, and the best business unit summarized in bjb better award with the following
explanation: a. The Best Employee
An appreciation program for employees having the best performance and managed to become role model and
change agent in the implementation of GO SPIRIT culture. b. The Best Frontliner Service
An appreciation program for frontliner, operational officer, and work unit with best performance in giving service
excellence according to service standards. c. The Best Business Unit
An appreciation program for Regional OfficeBranch Office Subbranch Office with the best financial performance.
Punishment The Company also has punishment policy in the form of
Employee Discipline Guidelines that have been comprehensively specified employees’ obligations and prohibitions, type of staff
sanction, procedures for imposing sanctions to staff, and other matters related to the enforcement of discipline, including the
imposition of staff sanction provisions. Type of staff sanctions imposed is in accordance with the type of offense committed by
paying attention to the elements of offense, including default or intentional misconduct, as well as paying attention to whether
there is any element of fraud.
In 2016, the company had imposed sanctions to 68 personnels with the following data:
1. Reprimand to 11 people; 2. First warning to 8 people and third warning to 12 people;
3. Dissatisfied statement to 14 people; 4. Delay on Periodic Salary Increase to 3 people;
5. Periodic Salary Deduction to 3 people; 6. Decrease in Position Level to 5 people;
7. Employee Termination to 12 people.
EMPLOYEES’ REMUNERATION STRATEGIES
Remuneration provision strategies from bank bjb employees are currently regulated in the Decree of Board of Directors No. 783SK
DIR-SDM2016 dated September 19, 2016 regarding Guidelines for Income Management and Employees’ Facilities, and Decree of
Board of Directors No.0804SKDIR-SDM2016 dated October 3, 2016 regarding Grading and Single Salary Guidelines.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human ResouRCes managemenT
Laporan Tahunan 2016
328
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
KOmPensasi Dan BENEFIT
• Penyesuian Gaji Tahunan
• Fasilitas Mutasi Pegawai
• Fasilitas Kesehatan
EMPLOYEE ENGAGEMENT
• Keterikatan Emosional
Strategi remunerasi pegawai senantiasa akan menciptakan hubungan emosional antara Perseroan dan pegawai
sehingga akan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan rasa saling memiliki yang tinggi dengan terciptanya
keterikatan emosional pegawai terhadap Perseroan.
• Dedikasi
Dengan adanya motivasi remunerasi pegawai akan senantiasa menciptakan semangat bekerja karyawan yang
akan berujung pada terciptanya dedikasi pegawai terhadap perseroan.
• Konsentrasi
Adanya strategi remunerasi pegawai dapat menciptakan semangat kerja pegawai sehingga meningkatkan
konsentrasi pegawai dalam melakukan pekerjaannya
aTraKTif Dan KOmPeTiTif
• Motivasi Kerja
Perseroan senantiasa selalu melakukan penyesuaian salary pegawai dengan memperhatikan terhadap peraturan yang
berlaku dengan harapan dapat memberikan motivasi kerja pegawai untuk memberikan loyalitas terhadap perseroan.
• Mempertahankan Daya Beli
Strategi remunerasi pegawai yang dilakukan oleh Perseroan adalah dalam rangka membantu menunjang financial
pegawai terhadap penyesuaian perubahankenaikan inflasi
• Standar Hidup Layak
Strategi remunerasi pegawai dilakukan dengan tujuan agar perseroan dapat menunjang kebutuhan financial pegawai
atas adanya perubahan kebutuhan pegawai yang telah disesuaikan dengan Upah Minimum Regional.
• Sesuai Ketentuan Perundang-undangan
Strategi remunerasi yang dilakukan oleh Perseroan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku dengan memperhatikan prinsip praktik pelaksanaan good corporate governance.
• Kemampuan Perusahaan
Strategi remunerasi pegawai yang dilakukan oleh Perseroan besarannya tidak akan melebihi dari batas kemampuan
Perseroan.
cOmPensaTiOn anD benefiTs
• Annual Salary Adjustment • Employees’ Mutation Facilities
• Health Facilities
emPlOYee enGaGemenT
• Emotional Engagement Employee remuneration strategy will always create emotional
relationship between the Company and employees; therefore, it will create comfortable work atmosphere and a high sense
of belonging with the creation of an emotional attachment of the employees to the company.
• Dedication By having motivation employee remuneration, it will
always create employee;’s work spirit that will eventually create the employee’s dedication to the Company.
• Concentration By having employee remuneration strategy, it can create
employee’s work spirit that will increase the employees’ concentration in performing their work.
aTTracTiVe anD cOmPeTiTiVe
• Work Motivation The Company always make adjustment of the employees’
salary by cosidering the applicable regulations in the hope that it can give work motivation to the employees to gain
loyaliry to the Company.
• Maintaining Purchasing Power Employee remuneration strategy was conducted by the
Compay is in order to support the employees’ financia against adjustment of changesinflation increase
• Decent Living Standards Employee remuneration strategy was conducted with the
objectives so that the Company can support employee’s financial due to changes in the employee’s needs that has
been adujsted with Minimum Wage.
• In Accordance with the Legislations The remuneration strategy conducted by the Company
always comply to the applicable laws and regulations by consideringg the practical principles of good corporate
governance implementation.
• Company’s Capability Employee’s remuneration strategy conducted by the
Company that will not exceed the Company’s limit of capability.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human ResouRCes managemenT
annual report 2016
329
Growing Together with new expanding opportunities
fASILITAS PENUNJANG LAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA
human ResouRCes seRviCe suPPoRTing faCiliTies
HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM HRIS
Human Resource Information System merupakan sistem informasi SDM yang merupakan gabungan dari beberapa menumodul
yang saling terintegrasi. Secara keseluruhan Human Resource Information Sistem terdiri dari 7 tujuh buah modul utama, yaitu:
• Modul Personal Administration
• Modul Compensation and Benefit
• Modul Performance Management
• Modul Competency Management
• Modul Career Path
• Modul Recruitment and Selection
• Modul Talent Management
HR Cares
Latar Belakang
• Perlunya peningkatan kualitas dan sarana komunikasi
yang lebih baik diantara tiga pilar utama yaitu Pegawai, Management dan Serikat Karyawan untuk membangun
kepercayaan dan meningkatkan engagement Pegawai.
• Ketersediaan sarana komunikasi yang baik diharapkan dapat
berfungsi sebagai wadah berdiskusi dan sharing, penyampaian saran atau masukan, ide kreatif dan inovasi serta tempat
konsultasi yang tepat untuk membangun komunikasi yang lebih terbuka, positif dan efektif.
Tujuan
• Membangun komunikasi yang lebih terbuka, positif dan
efektif diantara tiga pilar yaitu Management, Pegawai dan serikat karyawan
• Sebagai sarana diskusi dan sharing, penyampaian
saran, masukan, ide kreatif dan inovasi antara Pegawai, Management dan Serikat Karyawan
• Merupakan salah satu bentuk layanan Human Capital untuk
memenuhi kebutuhan Pegawai dan membangun engagement
Benefit
• Pegawai dapat memperoleh peningkatan layanan Human
Capital yang cepat, tepat dan akurat terutama terkait dengan pemenuhan hak dan kewajibannya sebagai Pegawai
• Pegawai memiliki sarana untuk berdiskusi dan sharing,
menyampaikan saran atau masukan, ide kreatif dan inovasi serta tempat konsultasi yang tepat
HC Cares memiliki Lounge dan private room untuk berdiskusi dan sharing, penyampaian saran, masukan, ide kreatif dan inovasi,
maupun konsultasi mengenai hal yang berkaitan dengan pekerjaan maupun pribadi melalui HC Cares Walk in.
HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM HRIS
Human Resource Information System is an HR information system which is a combination of several menumodules
integrated with each other. Overall, Human Resource Information System consists of 7 seven main modules, namely:
• Modul Personal Administration
• Modul Compensation and Benefit
• Modul Performance Management
• Modul Competency Management
• Modul Career Path
• Modul Recruitment and Selection
• Modul Talent Management
HR Cares
Background
• The needs to increase quality and better means of
communication among the three main pillars, namely Employees, Management, and Labor Union to build trust
and improve employees’ engagement.
• Availability of good communication is expected to serve
as a forum for discussion and sharing, delivery of advice or feedback, creative ideas and innovation, as well as a
proper consultation to build a more open, positive, and effective communication.
Objectives
• Build a more open, positive, and effective communication
among the three pillars, namely Management, Employees, and Labor Union
• As a means of discussion and sharing, advice delivery,
feedback, creative ideas, and innovations between Employees, Management, and Labor Union
• As a form of Human Capital services to meet the needs of
Employees and build engagement
Benefit
• Employees can get an Human Capital service improvement
which fast, appropriate, and accurate especially related to the fulfillment of rights and obligations as an employee
• Employees have the means for discussion and sharing, give
suggestions or feedback, creative ideas and innovation as well as a place for proper consultation
HC Cares has Lounge and private room for discussion and sharing, give suggestions or feedback, creative ideas and
innovation, as well as consultation regarding matters related to works or personal life via HC Cares Walk in.
Laporan Tahunan 2016
330
Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang
Pegawai dapat langsung menemui HC Cares Ambassador yang bertempat di kantor pusat bank bjb, lantai 8. Selain itu pegawai
juga dapat mengakses HC Cares dengan media telepon, email dan Surat Pos.
Logo 1. Logo HC Cares melambangkan 3 orangpihak yang saling
merangkul, yaitu pegawai dilambangkan dengan warna biru tua, Management dilambangkan dengan warna biru
muda dan serikat kerja dilambangkan dengan warna kuning.