3.1 P FA AR BJB 2016 lowress

Laporan Tahunan 2016 692 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang LANDASAN HUKUM PENERAPAN CSR TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SERTA LINGKUNGAN HIDUP fOKUS PELAKSANAAN CSR TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SERTA LINGKUNGAN HIDUP legal Basis foR The imPlemenTaTion of CsR on CommuniTy anD soCial DeveloPmenT anD enviRonmenT foCus of CsR imPlemenTaTion on CommuniTy anD soCial DeveloPmenT anD enviRonmenT Dalam pengelolaan dan pelaksanaan CSR bank bjb mengacu pada peraturan-peraturan berikut: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. 2. Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Nomor 118 Tanggal 31 Maret 2015. 3. Standar Operasional Prosedur SOP Pengelolaan Dana Corporate Social Responsibility CSR yang telah disahkan melalui SK Direksi No.987SKDir-CS2015 tanggal 26 Oktober 2015. In the management and implementation of CSR, bank bjb refers to regulations as follows: 1. Government Regulation Number 47 of 2012 On Environmental and Social Responsibility of Limited Liability Company. 2. Annual General Meeting of Shareholders Deed of Resoluting of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Number 118 dated 31March 2015. 3. Standard Operational Procedure SOP of Fund Management of Corporate Social Responsibility CSR that has been validated by Directors’ Decree No.987SKDir-CS2015 dated 26 October 2015. Perseroan memfokuskan kegiatan CSR pada peningkatan kualitas hidup di sektor pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup. Dalam melaksanakan program-program tersebut, bank bjb bekerja sama dengan Pemerintah Daerah maupun mitra- mitra strategis seperti yayasan, lembaga, organisasi maupun perguruan tinggi dengan tujuan agar bantuan dapat efektif dan tepat sasaran. Seluruh kegiatan CSR yang dilaksanakan harus memberikan nilai tambah bagi penerima manfaat serta tersebar ke berbagai sektor dan wilayah. Kegiatan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan Perseroan juga menerapkan prinsip keberlanjutan dan kesinambungan dalam pelaksanaannya. Dengan begitu, komitmen untuk memberikan kontribusi bagi segenap pemangku kepentingan dapat benar-benar terwujud sejalan dengan perkembangan bisnis bank bjb yang kian melesat. The Company focuses on CSR activities in improving the life quality in education, health, and environmental sectors. In implementing the programs, bank bjb cooperates with Regional Government and strategic partners, such as foundations, institutions, organizations, and universities aiming to give grants that are effective and on target. All of the implemented CSR activities must give added-value for the beneficiaries and be distributed to various sectors and areas. The corporate social responsibility activities implemented by the Company also apply the principles of continuity and sustainability in the implementation. Therefore, the commitment to contribute to all stakeholders can be fully realized in line with bank bjb business development that is rapidly streaking. annual report 2016 693 Growing Together with new expanding opportunities PROGRAM UNGGULAN CSR TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SERTA LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DANA CSR TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SERTA LINGKUNGAN HIDUP BIAYA PELAKSANAAN CSR TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SERTA LINGKUNGAN HIDUP CsR main PRogRam on CommuniTy anD soCial DeveloPmenT anD enviRonmenT CsR souRCe of funDs on CommuniTy anD soCial DeveloPmenT anD enviRonmenT CosTs of The imPlemenTaTion of CsR on CommuniTy anD soCial DeveloPmenT anD enviRonmenT Beberapa kegiatan CSR bank bjb telah menjadi program unggulan Perseroan, kegiatan tersebut antara lain adalah: • Program bjb Greenschool untuk aspek lingkungan hidup; • Program TPS TERPADU untuk aspek lingkungan hidup; dan • Program Pelatihan Wirausaha bjb untuk aspek sosial dan kemasyarakatan bank bjb telah menyisihkan sebagian laba Perseroan sebagai dana CSR dengan besaran yang ditetapkan oleh RUPS. Sesuai Hasil Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Nomor 118 Tanggal 31 Maret 2015 ditetapkan bahwa laba Perseroan antara lain digunakan untuk dana CSR maksimal sebesar 5 lima persen. Pada tahun 2016, bank bjb telah mengalokasikan dana CSR yang berhasil direalisasikan sebesar Rp79.324.457.534. Penyaluran terbesar diberikan untuk Lingkungan hidup dan sosial kemasyarakatan yaitu sebesar Rp47,88 miliar atau setara 60,36 dengan pertimbangan yang merujuk pada kebutuhan masyarakat sekitar . Several of bank bjb CSR activities have become the Company’s main programs. Such activities are: • bjb Greenschool program for environmental aspect; • TPS TERPADU for environmental aspect; and • bjb Entrepreneurial Training Program for social and community aspects. The Company has set aside some portion of the Company’s profit as CSR fund with the amount set by the GMS. Corresponding to the Result of Annual General Meeting of Shareholders GMS of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk No. 118 dated March 31, 2015, the Company’s profit used for CSR fund was maximum of 5 five percent. In 2016, Bjb’s allocation for CSR funds was successfully realized by Rp79,324,457,534. The funds were mostly distributed for natural environment and social community amounted to Rp47.88 billion or equals with 60.36, with the consideration for the needs of surrounding community. Laporan Tahunan 2016 694 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang CSR TERKAIT DENGAN LINGKUNGAN HIDUP CsR on The enviRonmenT KEBIJAKAN Kebijakan Perseroan terkait pengelolaan dan perlindungan hidup diwujudkan dalam bentuk himbauan, maklumat dan peraturan bank bjb dalam rangka meminimalisir dampak operasional Bank terhadap lingkungan hidup. Perseroan senantiasa melakukan upaya pelaksanaan efisiensi operasional kepada seluruh Unit Kerja yang meliputi seluruh Divisi, Kantor Wilayah dan Kantor Cabang untuk melaksanakan peningkatan disiplin dan monitoring yang ketat terhadap pemanfaatan listrik, telepon, air, bahan bakar kendaraan dinas jabatan dan alat tulis kantor. Selain adanya kebijakan manajemen mengenai penghematan penggunaan energi dan sumber daya lainnya, bank bjb juga telah memiliki SOP yang mengatur mengenai pelaksanaan CSR terkait dengan lingkungan hidup. RENCANA KEGIATAN Pada tahun 2016, bank bjb melaksanakan CSR terkait dengan lingkungan hidup melalui program perbaikan kualitas lingkungan hidup, gerakan peduli lingkungan, pembuatan saluran limbah di beberapa Desa, kegiatan membersihkan sungai, pengembangan pengelolaan sampah melalui program TPS TERPADU serta program bjb Greenschool yang merupakan program terkait lingkungan hidup dengan pendekatan edukasi yang diterapkan di 2 dua sekolah di Jawa Barat. PELAKSANAAN KEGIATAN Adapun rincian realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan bank bjb adalah sebagai berikut: 1. PerbaikanPeningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Terkait kegiatan ini, Perseroan menyelenggarakan program- program berupa penataan taman kota, pembagian bibit pohonbuah, pembuatan biopori, konservasi lingkungan, pembangunanrenovasi rumah tidak layak huni, dan pembangunan saluran pembuangan air limbah. 2. Gerakan Peduli Lingkungan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan. Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan, bank bjb secara aktif melakukan beberapa kegiatan bersama masyarakat, diantaranya melalui Pembangunan TPS terpadu, pengelolaan sampah terpadu, diskusi dan kampanye lingkungan, bjb greenschool, pembangunan bank sampah, pembangunanpengadaan alat pengelolaan sampah. POLICY The Company’s policy related to life management and protection is embodied in the form of suggestions, proclamations, and regulations of bank bjb in order to minimize the impact of Bank operations on the environment. The Company alwasy makes efforts of implementation for operational efficiency to the entire Work Unit covering all Divisions, Regional Offices, and Branch Offices to improve discipline and strict monitoring on the utilization of electricity, telephone, water, fuel of official vehicles, and office stationery. In addition to the management policies on efficient use of energy and other resources, bank bjb also has SOP governing CSR implementation related to environment. ACTIVITY PLAN In 2016, bank bjb conducts environmental related CSR through environmental quality improvement program, environmental care movement, building sewerage for waste in some villages, river cleaning activities, development of waste management through INTEGRATED TPS program and bjb Greenschool program which is environment related program with educational approach applied in 2 two schools in West Java. ACTIVITY IMPLEMENTATION Details of the realization of activities conducted by bank bjb are as follows: 1. ImprovementEnhancement of Environmental Quality In relation to this activity, the Company organizes programs such as structuring city park, distributing tree fruit seeds, biopores creation, environmental conservation, developmentrenovation of improper housing, and sewerage development. 2. Environmental Care Movement Increasing community participation in environmental maintenance. In order to increase community participation in environmental care, bank bjb actively undertakes several activities with the community, such as through integrated TPS development, integrated waste management, environmental discussions and campaigns, bjb greenschool, construction of waste banks, developmentprocurement of waste management tools. annual report 2016 695 Growing Together with new expanding opportunities SERTIFIKASI Kendati bank bjb memandang penting kegiatan di bidang lingkungan, namun mengingat bisnis inti core business Perseroan adalah di bidang perbankan, sehingga memiliki keterbatasan cakupan terkait dengan sertifikasi di bidang lingkungan. Dengan demikian, perolehan sertifikasi di bidang lingkungan tidak relevan dengan aktivitas bisnis Perseroan. BIAYA PELAKSANAAN Pada tahun 2016, bank bjb telah menyalurkan dana CSR untuk Bidang Peningkatan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup adalah sebesar Rp9,71 miliar. DAMPAK KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan CSR terkait lingkungan hidup yang telah dilakukan oleh Bank sepanjang tahun 2016, telah memberikan dampak antara lain semakin banyaknya jumlah ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kota dan penyerap polutan, selain itu tamanruang terbuka hijau dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat rekreasi maupun bersosialisasi sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup bagi masyarakat sekitar. Selain itu kegiatan mengikutsertakan masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan berdampak pada meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara lingkungan sekitar melalui kegiatan penghijauan dan pengelolaan sampah yang tepat. CERTIFICATION Although bank bjb highly considers activities regarding environment, yet considering that the Company’s core business is in banking, hence, it has a limitation of coverage related to the environmental certification. Therefore, obtaining certification in environmental field is not relevant with the Company’s business activities. IMPLEMENTATION COST In 2016, bank bjb has disbursed CSR funds for the Improvement and Preservation of Natural Environment amounted Rp9.71 billion. IMPACT OF ACTIVITIES The implementation of CSR activities related to environment that was done by the Bank throughout 2016 has an impact such as the increasing number of green open spaces as urban lungs and pollutant absorber, furthermore, green parksopen spaces can be utilized by the community as a recreation place as well as to socialize so that ultimately it is expected to improve the quality of the environment for the surrounding community. Moreover, involving the community in maintaining the environment has an impact on the increasing of public awareness on the importance of maintaining the surrounding environment through proper greening and waste management activities. CSR TERKAIT DENGAN LINGKUNGAN HIDUP CsR on The enviRonmenT Laporan Tahunan 2016 696 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang CSR TERKAIT DENGAN KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA CsR on emPloymenT, healTh, anD safeTy Perseroan memandang sumber daya manusia sebagai mitra penting dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan memberikan perhatian besar bagi karyawan, baik terkait kenyamanan bekerja, keselamatan dan kesehatan kerja, pengembangan talenta, maupun tingkat kesejahteraan. ASPEK KETENAGAKERJAAN KEBIJAKAN Perseroan berupaya untuk mematuhi semua peraturan perundang- undangan yang berlaku terkait bidang ketenagakerjaan. Perseroan memberikan perhatian dan komitmen yang tinggi dalam hal kesetaraan gender dan kesempatan kerja, pelatihan kerja untuk meningkatkan profesionalisme karyawan serta sistem imbal jasa yang sepadan. RENCANA KEGIATAN Dalam aspek ketenagakerjaan, Perseroan melaksanakan pengelolaan SDM dengan menerapkan sistem kesetaraan kesempatan dalam pelaksanaan program rekrutmen, kesempatan kerja dan program-program pengembangan pegawai serta implementasi hubungan industrial. Bank juga merencanakan reviu terhadap ketentuan remunerasi pegawai agar selalu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan kompetitif pada industri yang sama. Rencana kerja ketenagakerjaan dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank. Terkait dengan praktik ketenagakerjaan, sepanjang tahun 2016 Bank telah menetapkan besaran target anggaran pelaksanaan kegiatan yaitu sebesar Rp84,6 miliar. Adapun biaya tersebut rencananya akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan. PELAKSANAAN KEGIATAN Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja Perseroan senantiasa memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh orangpelamar kerja, baik pria dan wanita, tanpa memandang perbedaan etnik, agama, ras, kelas, gender, ataupun kondisi fisik untuk mengikuti program rekrutmen pekerja. Pengangkatan calon pekerja didasarkan atas hasil seleksi, hasil evaluasi pada masa percobaan dan orientasi pekerja. Kesetaraan dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Perseroan memberikan setiap pegawainya kesempatan untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan yang aplikatif, serta The Company views human resources as an important partner in running the Company’s business. Therefore, the Company puts a considerably high attention for the employees, both related to work comfortness, occupational health and safety, talent development, and level of welfare. EMPLOYEMENT ASPECT POLICY The Company strives to comply with all applicable laws and regulations related to employment matter. The Company gives high attention and commitment in terms of gender equality and employment opportunities, job training to improve the professionalism of the employees as well as a commensurate reward system. ACTIVITY PLAN Regarding employment aspect, the Company conducts HR management by applying an equal opportunity system in implementing recruitment programs, employment opportunities and employee development programs, as well as the implementation of industrial relations. The Bank also plans a review of the employees’ remuneration terms in order to always comply with the applicable laws and regulations and be competitive in the same industry. The employment work plan is outlined in the Bank’s Business Plan. Related to employment practice, throughout 2016 the Bank set a budget target to implement activity amounting to IDR84.6 billion. The plan was to use such amount to implement activities in education and training. ACTIVITY IMPLEMENTATION Gender Equality and Work Opportunity The Company always provides equal opportunity for everyone all applicants, both male and female, with no consideration on ethnicity, religion, race, class, gender, or physical condition to join the employee recruitment program. The promotion of prospective employee is based on selection, evaluation results during probation and work orientation periods. Equality in Education and Training Program The Company provides each of its employee an opportunity to study and gain applicative knowledge and opportunity to annual report 2016 697 Growing Together with new expanding opportunities memberikan kesempatan untuk tumbuh sehingga dapat memberikan kontribusi secara signifikan dalam pencapaian kinerja bisnis Bank. Program pengembangan kompetensi yang dilakukan oleh bank bjb ditentukan oleh kebutuhan Bank dan pegawai dengan memperhatikan kesetaraan gender dan persamaaan kesempatan kepada seluruh level organisasi. Hubungan Industrial Bank senantiasa berupaya untuk mendorong terciptanya Hubungan Industrial yang berkualitas dan harmonis dengan Serikat Karyawan sebagai perwakilan dari pegawai. Melalui forum kemitraan dengan Serikat Karyawan, pegawai dapat menyampaikan aspirasi kepada perusahaan sehingga komunikasi dua arah antara perusahaan dan pegawai tetap terjaga. Serikat Karyawan Perseroan meyakini bahwa keberhasilan aktivitas usaha Perseroan dapat dicapai salah satunya dengan adanya praktik- praktik kerja yang mampu mewadahi hak-hak pegawai dalam bentuk Serikat Karyawan Sekar. Selain tentu saja, dapat dicapai melalui penerapan sistem SDM berbasis kompetensi pada setiap aktivitas fungsi SDM. Keberadaan Serikat Karyawan bank bjb Sekar sebagai organisasi serikat pegawai telah tercatat pada Kantor Kementerian Tenaga Kerja dengan bukti pencatatan No. 250Sekar-BJ2007-CT.21-Disnaker2007 tanggal 06 September 2007 berkedudukan dan berkantor pusat di Bandung, dengan alamat Jl. Kejaksaan No 12 Bandung, dan bank bjb telah menyelenggarakan Perjanjian Kerja Bersama PKB dengan Sekar, yaitu Nomor: 086PKSDIR-SDM2013 dan Nomor: 001Sekar-bjbPKBIX2013 tanggal 08 Oktober 2013. Remunerasi Perseroan menerapkan kebijakan sistem remunerasi dengan berpedoman pada konsep Merit System Bank juga selalu memastikan telah mentaati seluruh aturan yang berlaku yang terkait dengan sistem remunerasi. Terkait dengan remunerasi, Bank senantiasa berupaya agar tidak terjadi gap remunerasi terlalu tinggi. Rasio gaji tertinggi dan terendah selama 2016 adalah sebagai berikut: Tabel rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Table of Highest and lowest salary ratio Uraian rasio 2016 | ratio 2016 Description Gaji pegawai tertinggi dan terendah 12.25:1 The highest and lowest salary of employees Gaji Direksi tertinggi dan terendah 1.25:1 The highest and lowest salary of Directoes Gaji Komisaris tertinggi dan terendah 1.25:1 The highest and lowest salaries of Commissioners Gaji Direksi tertinggi dan pegawai Tertinggi 2.99:1 The highest salary of Directors and highest salary of employees Jaminan Sosial dan Hari Tua Perseroan memberikan fasilitas Jaminan Sosial dan Hari Tua grow in order to significantly contribute in achieving the bank’s business performance. The competency development program held by bank bjb is decided by the bank’s and employee’s needs by considering gender equality and opportunity equality to all level of organization. Industrial Relations The bank always tries to encourage establishment of qualified and harmonious Industrial Relations with the Workers’ Union as representative of the employees. Through partnership forum with the Workers’ Union, employees can deliver their aspiration to the company; hence, two-way communication between company and employee can be maintained. Workers’ Union The Company believes that the success of the Company’s activities can be achieved by, among others, having work practices that can accommodate the employee’s rights in the form or Workers’ Union Sekar. In addition to that, it can be achieved through implementation of competency-based-HR system in every activity of HR function. The existence of bjb Workers’ Union Sekar as workers union organization was recorded in the Ministry of Employment Office with record evidence No. 250Sekar-BJ2007-CT.21-Disnaker2007 dated 06 September 2007, domiciled and headquartered in Bandung, with address Jl. Kejaksaan No 12 Bandung, and bank bjb organized a Labor Agreement PKB with Sekar, Number: 086PKSDIR-SDM2013 and Number: 001Sekar-bjbPKB IX2013 dated 8 October 2013. Remuneration Corporation applies a policy of remuneration system based on the concept of Merit System Bank, and constantly ensures the compliance with all applicable rules relating to the remuneration system. In regard with remuneration, the Bank strives to avoid high remuneration gap. The ratio of highest and lowest salaries for 2016 are as follows: Social Security and Retirement Program The Company provides Social Security and Retirement Program CSR TERKAIT DENGAN KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA CsR on emPloymenT, healTh, anD safeTy Laporan Tahunan 2016 698 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang kepada pegawai melalui beberapa program sebagai berikut: 1. Program Tunjangan Hari Tua Program ini memberikan manfaat berupa pemberian tunjangan hari tua bagi para pegawai bank bjb ketika memasuki masa pensiunberhenti dari bank. Sumber dana program ini berasal dari iuran pegawai dan iuran perusahaan.Tunjangan Hari Tua secara swakelola melalui Yayasan Kesejahteraan Pegawai bank bjb YKP dengan memberikan manfaat pasti. 2. Program Bantuan Dana Kesehatan Pensiunan Program bantuan dana kesehatan ini diperuntukkan bagi peserta yang menjalani rawat inap di rumah sakit pemerintah dan swasta, sedangkan rawat inap di klinik kesehatanherbal alternatif dan berobat jalan tidak dibiayai program ini. Peserta penerima bantuan adalah mantan direksi para pensiunan pegawai bank bjb beserta istri dan anak yang masih menjadi tanggungan yang terdaftar di dana pensiun bank bjb. 3. Manfaat Dana Pensiun Dikelola oleh Dana Pensiun bank bjb Dapen dengan memberikan manfaat pasti kepada pegawai tetap yang diangkat sebelum tahun 2008. 4. Manfaat Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK Dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan bank bjb DPLK dengan memberikan manfaat berupa iuran pasti kepada pegawai tetap yang diangkat t.m.t. 01 Januari 2008. Jaminan Hari Tua JHT dan Jaminan Pensiun JP yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk jaminan sosial. 5. Iuran BPJS Ketenagakerjaan Perseroan mengikutsertakan seluruh pegawai pegawai dalam masa penilaian, pegawai tetap, dan pegawai kontrak dalam program Jaminan Sosial Tenaga kerja yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran yang dibayarkan sebesar 9,24 dari single salary. bjb Club Sebagai salah satu upaya dalam membangun engagement pegawai, maka perseroan membentuk bjb Club yang merupakan wadah bagi para pegawai untuk menyalurkan minat dan bakatnya, baik di bidang olahraga, seni budaya dan hobi sehingga dapat terorganisir dengan baik. bjb Club juga menjadi sarana pembinaan bagi pegawai yang memiliki talenta dan prestasi sehingga dapat menjadi wakil bank bjb dalam event di lingkungan perbankan setempat. to employees through several programs as follows: 1. Superannuation Program This program provides benefit in the form of superannuation allowance for bank bjb employees when they enter their retirementresignation from the bank. The fund source of this program is the employee’s and company’s dues. Superannuation is self-managed through bank bjb Employee Welfare Foundation YKP to provide defined benefits. 2. Heath Fund Assistance Program Retirement This health fund assistance program is aimed for members who are hospitalized in government and private hospitals, while the hospitalization in healthherbalalternative clinics and outpatient are not paid in this program. The grant beneficiary members are former board of directors of bank bjb and their dependents, i.e. wife and children listed in bank bjb retirement fund. 3. Pension Fund Benefit Managed by bank bjb Pension Fund Dapen to provide a defined benefit to permanent employees appointed before 2008. 4. Financial Institutions Pension Fund DPLK Benefit Managed by bank bjb Financial Institutions Pension Fund DPLK to provide benefits in the defined contribution to permanent employees who officially started working on 1 January 2008. Old Age Security JHT and Pension Security JP held by BPJS Social Security Agency Ketenagakerjaan is as a form of social security. 5. BPJS Ketenagakerjaan Fee The Company involves all employees employees in assessment period, permanent employees, and contract workers in Social Security program organized by BPJS Ketenagakerjaan with contributions paid at 9.24 from the single salary. bjb Club As one of the efforts in building employee engagement, the Company established bjb Club which is a forum for employees to channel their interest and talent, whether in sport, art, and hobby; hence, all can be well-organized. bjb Club also becomes development facilities for talented and high-achieving employees so that they can be the representatives of bank bjb in events held within the local banking environment. CSR TERKAIT DENGAN KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA CsR on emPloymenT, healTh, anD safeTy annual report 2016 699 Growing Together with new expanding opportunities Survei Kepuasan Karyawan Untuk menilai kinerja dan kondisi lingkungan kerja, Perseroan melaksanakan survei internal yang dilakukan per triwulan dengan sampling pegawai bank bjb. Tingkat Turnover Karyawan Pada tahun 2016 jumlah pegawai Bank berjumlah 7.736 orang, meningkat 2,19 dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 7.570 orang. Sepanjang tahun 2016, turnover pegawai tercatat sebanyak 325 orang atau sebesar 4 dari keseluruhan pegawai. Tabel Turnover Pegawai 2015-2016 Table of employee Turnover in 2015-2016 no. Tahun Year Pegawai resign resigning employee jumlah Pegawai Total employee Turn over Pegawai employee Turn Over 1. 2016 325 7.736 4 2. 2015 327 7.570 4 DAMPAK KEGIATAN Kebijakan manajemen terkait dengan ketenagakerjaan di tahun 2016 sudah cukup efektif sesuai dengan tujuannya dalam rangka memenuhi kepentingan para karyawan, sehingga tercipta keselarasan tujuan karyawan dengan tujuan Bank. Dengan adanya keselarasan tujuan tersebut, maka Bank dapat menjaga tingkat turnover karyawan sebesar 4. Pada tahun 2016 jumlah pegawai resign di tahun 2016 tercatat sebanyak 325 pegawai, angka tersebut menurun dari jumlah pegawai resign tahun sebelumnya sebanyak 327 pegawai. ASPEK KESEHATAN KEBIJAKAN Kebijakan terkait fasilitas kesehatan pegawai ditetapkan dalam Pedoman No.783SKDIR-SDM2016 tanggal 19 September 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Penghasilan dan Fasilitas Kepegawaian. RENCANA KEGIATAN Dalam hal pengelolaan kesehatan karyawan, Bank telah melaksanakan beberapa kegiatan antara lain seperti pemberian fasilitas kesehatan bagi pegawai dan keluarganya dengan menggunakan fasilitas kesehatan yang dikelola secara mandiri oleh Bank maupun melalui BPJS serta pemberian Employee Satisfaction Survey To assess the performance and conditions of working environment, the Company carries out an internal survey conducted quarterly with sampling of Bjb employees. Employee Turnover Rate By 2016 the number of employees of the Bank reached 7,737 persons, an increase of 2.19 compared to the previous year amounting to 7,570 persons. Throughout 2016, employee turnover was recorded at 325 persons, or 4 of the total employees IMPACT OF ACTIVITIES The management policy related to employment in 2016 is sufficiently effective according to its objectives in order to meet the employee’s needs so that an alignment between the employee’s objectives and the Bank’s objectives is created. With such alignment of objectives, the Bank can maintain the employee’s turnover rate at 4. In 2016, the number of employees who resigned in 2016 was recorded at 325 employees, a number that decreased from the number of employees who resigned in the previous year of 327 employees. HEALTH ASPECT POLICY Policy related to employee’s health facility is stipulated in the Guideline No.783SKDIR-SDM2016 dated 19 September 2016 on Guideline of Revenue Management and Employee Facility. ACTIVITY PLAN In regard of employee’s health management, the Bank has performed several activities such as providing health facilities to the employees and their families by using health facilities that is managed individually by the Bank or through BPJS and providing Catastrophe Special Aid for Health BKK. By providing adequate CSR TERKAIT DENGAN KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA CsR on emPloymenT, healTh, anD safeTy Laporan Tahunan 2016 700 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang fasilitas Bantuan Khusus Kesehatan BKK Catastrophy. Dengan memberikan fasilitas kesehatan yang memadai, diharapkan produktivitas karyawan akan terus terjaga dan mengalami peningkatan secara berkelanjutan. Rencana kerja kesehatan karyawan telah dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank RBB 2016. PELAKSANAAN KEGIATAN Fasililtas Kesehatan Perseroan memberikan fasilitas kesehatan kepada pegawai dengan memberikan fasilitas kesehatan kepada pegawai dan anggota keluarga yang diselenggarakan secara swakelola oleh Perseroan yang disempurnakan dengan mengalihkannya melalui pertanggungan asuransi kesehatan. Pertanggungan asuransi kesehatan dilakukan oleh Peseroan bekerja sama dengan Perusahaan Asuransi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan yang dipilih dan ditunjuk Perseroan melalui proses sesuai ketentuan yang berlaku. • Penerima Fasilitas Kesehatan 1. Pegawai; Pegawai yang diberikan fasilitas kesehtan adalah Pegawai Tetap, Pegawai Dalam Masa Penilaian PDMP, dan Pegawai Kontrak sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian kerja. 2. IstriSuami; Pegawai penerima fasilitas kesehatan yang berkeluarga dapat mendaftarkan 1 satu orang IstriSuami sebagai peserta pertanggungan asuransi kesehatan, dengan ketentuan IstriSuami pegawai yang bekerja tidak memperoleh fasilitas kesehatan dari tempat bekerja. 3. Anak; Pegawai penerima fasilitas kesehatan yang berkeluarga dapat mendaftarkan 3 tiga orang anak, dengan kriteria sebagai berikut: » Anak KandungAnak didapat dari Suami atau Istri yang bukan anak kandungnyaanak adopsi; » Berusia 0 nol sampai dengan maksimal 25 dua puluh lima tahun; 4. Belum menikah. • Manfaat Fasilitas Kesehatan 1. Manfaat Rawat Jalan Manfaat ini merupakan perlindungan bagi pengelolaan kesehatan peserta, meliputi penggantian biaya dengan ketentuan: a. Konsultasi Dokter Umum Penggantian biaya yang dibebankan oleh Dokter health facilities, it is expected that the employees’ productivity will always be maintained and continuously improve. Employee health work plan has been outlined in the Bank’s Business Plan RBB 2016. ACTIVITY IMPLEMENTATION Health Facility The Company provides health facilities to employees and their family members, which is organized independently by the Company refined by transferring it to health insurance. The health insurance is provided in cooperation with an Insurance Company that is listed and monitored by the Financial Service Authority. The Insurance Company is selected and appointed by the Company through a process according to the applicable regulations. • Health Facility Beneficiary 1. Employee; Employees eligible to receive health facility are Permanent Employees, Employees in Assessment Period PDMP, and Contracted Employees according to the deal in the work agreement. 2. WifeHusband; Married employees eligible to receive health facility can enlist 1 one WifeHusband as dependent of health insurance, provided that the working WifeHusband does not receive health facility from hisher office. 3. Child; Married employees eligible to receive health facility can enlist 3 three children, with criteria as follows: » Biological childChild of Husband or Wife who is not biological childadopted child; » Aged 0 zero up to maximum 25 twenty-five years-old; 4. Not yet married. • Health Facility Benefits 1. Outpatient This benefit is a protection for member’s health management, covering cost reimbursement with criteria as follows: a. General Practitioners Consultation Reimbursement of General Practitioner cost for one CSR TERKAIT DENGAN KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA CsR on emPloymenT, healTh, anD safeTy annual report 2016 701 Growing Together with new expanding opportunities Umum untuk satu kunjungan ke ruang praktik atau klinik Dokter per hari. b. Konsultasi Dokter Spesialis Penggantian biaya yang dibebankan oleh Dokter Spesialis tanpa memerlukan surat pengantar dari Dokter Umum atas Satu Kunjungan ke ruang praktik atau klinik Dokter Spesialis per hari. c. Obat-Obatan Penggantian biaya obat-obatan per tahun yang diresepkan Dokter Umum atau Dokter Spesialis berkaitan dengan diagnosa penyakit dan harus dibeli dari apotik terdaftar, termasuk vitamin dan food suplement produk kedokteran yang tidak berdiri sendiri namun berdasarkan indikasi medis dan rekomendasi Dokter. d. Biaya Laboratorium dan Tes Diagnostik Penggantian biaya untuk tes diagnostik dan laboratorium per tahun untuk menunjang diagnosis klinik penyakit atau kecelakaan. e. Imunisasi Anak Dasar Penggantian biaya Imunisasi Anak Dasar per tahun meliputi BCG, Campak, Polio, DPT dan Hepatitis sampai anak berusia 5 lima tahun. f. Fisioterapi Penggantian biaya fisioterapi yang direkomendasikan oleh dokter untuk satu kunjungan per hari g. Biaya Keluarga Berencana Penggantian biaya program Keluarga Berencana per tahun berupa biaya pemasangan alat-alat kontrasepsi, namun tidak termasuk Program Keluarga Berencana dengan metode sterilisasi. h. Biaya Administrasi Penggantian biaya administrasi rawat jalan dengan batasan penggantian satu kunjungan per hari. 2. Manfaat Rawat Inap Manfaat rawat inap merupakan perlindungan biaya medis peserta di rumah sakit termasuk puskesmas klinik yang terdaftar, yang disebabkan langsung oleh penyakit danatau kecelakaan, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Biaya kamar dan menginap di Rumah Sakit b. Biaya Kamar Semi ICU Isolasi c. Biaya perawatan di Unit Perawatan Intensif d. Aneka Perawatan Rumah Sakit e. Tindakan Pembedahan f. Kunjungan Dokter UmumDokter Spesialis di Rumah Sakit visit to the doctor’s room or clinic, per day. b. Specialist Doctor Consultation Reimbursement of cost charged by Specialist Doctor without reference letter from General Practitioner on One Visit to the doctor’s room or clinic of the Specialist Doctor, per day. c. Medicines Reimbursement of medicine cost per year as prescribed by General Practitioner or Specialist Doctor in relation to illness diagnosis and must be purchased at a registered pharmacy, including vitamin and food supplement of medical products that is not stand-alone, but based on medical indication and recommendation from Doctor. d. Laboratory and Diagnostic Test Reimbursement of diagnostic test and laboratory costs per year to support the diagnosis of clinical illness or accident. e. Basic Child Immunization Reimbursement of annual Basic Child Immunization cost covering BCG, Measles, Polio, DPT, and Hepatitis until the child is 5 five years old. f. Physiotherapy Reimbursement of physiotherapy cost recommended by doctor for one visit per day g. Family Planning Cost Reimbursement of Family Planning Cost per year in the form of insertion cost of contraception means, but does not include Family Planning Program using sterilization method. h. Administration Cost Reimbursement of outpatient administration cost with reimbursement limit of one visit per day. 2. Inpatient Benefit The inpatient benefit is a medical cost protection for members in the hospital including registered Community Health CenterPuskesmas or clinic, that is directly caused by illness andor accident, with criteria as follows: a. Room and inpatient cost in Hospital b. Semi ICUIsolation Room Cost c. Treatment Cost in Intensive Care Unit d. Various Hospital Treatment e. Surgical action f. General PractitionerSpecialist Doctor Visit in the Hospital CSR TERKAIT DENGAN KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA CsR on emPloymenT, healTh, anD safeTy Laporan Tahunan 2016 702 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang g. Biaya Perawatan sebelum dan sesudah perawatan di Rumah Sakit h. Biaya Rawat Jalan Darurat i. Biaya Rawat Jalan Darurat Perawatan gigi j. Perawatan bedah sekali k. Biaya ambulans. 3. Manfaat Rawat Bersalin Manfaat rawat bersalin adalah penggantian biaya harian akomodasi kamar menginap, pelayanan perawatan umum dan makanan setiap hari perawatan inap sebagai pasien yang terdaftar di rumah sakit, bidan atau rumah bersalin yang memiliki ijin praktek. 4. Manfaat Rawat Gigi Manfaat rawat gigi merupakan perlindungan biaya perawatan gigi pegawai bukan untuk tujuan kecantikan. Penggantian biaya rawat gigi adalah sebesar jumlah tagihan 100. 5. Penggantian Biaya Kaca Mata Penggantian biaya kaca mata merupakan penggantian atas biaya yang sebenarnya dibebankan untuk pembelian kacamata yang diperlukan secara medis. Penggantian biaya kacamata adalah sebesar jumlah tagihan 100 6. General Medical Check Up Perseroan memberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan berupa General Medical Check Up GMCU yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan serta mendiagnosis dan mendeteksi dan peningkatan taraf kesehatan pegawai. Fasilitas GMCU diberikan kepada Pegawai Tetap aktif bekerja dan telah mencapai usia minimum 35 tiga puluh lima tahun saat pelaksaaan GMCU. • Bantuan Khusus Kesehatan BKK Perseroan memberikan Bantuan Khusus Kesehatan BKK Catastrophy kepada penerima fasilitas kesehatan di luar penjaminan biaya kesehatan yang telah diberikan melalui pertanggungan asuransi kesehatan untuk pengobatan perawatan akibat penyakit tertentu. • Jaminan Kesehatan Nasional Selain pemberian fasilitas kesehatan kepada pegawai dan anggota keluarga berupa pertanggungan asuransi kesehatan dan bantuan khusus kesehatan, Perseroan telah mengikutsertakan pegawai pada program Jaminan Kesehatan Nasional JKN yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan sesuai amanat Perundang-undangan yang berlaku. g. Treatment Cost prior and post hospital treatment h. Emergency Outpatient Cost i. Dental Treatment Emergency Outpatient Cost j. One-off surgical treatment k. Ambulance Cost. 3. Maternity Benefit Maternity Benefit is reimbursement of daily cost of inpatient room accommodation, public treatment, and meals for every day of inpatient treatment costs as registered patient in hospital, midwifery clinic, or maternity hospital that are licensed. 4. Dental Treatment Benefit Dental Treatment is a protection of employees’ dental treatment cost that is not for aesthetic purpose. Reimbursement of dental treatment cost is at cost 100. 5. Reimbursement of Glasses Expense Reimbursement of glasses expense is a reimbursement of the actual cost charged to buy glasses that is medically necessary. Reimbursement on glasses expense is at cost 100 6. General Medical Check Up The Company provides medical checkup facility of General Medical Check Up GMCU that aims to identify health condition as well as to diagnose, detect, and improve the employee’s health rate. GMCU facility is provided to active Permanent Employees and has reached the age of minimum 35 thirty-five years old during the GMCU. • Special Health Assistance BKK The Company also provides Special Health Assistance BKK Catastrophy for health facility beneficiaries in addition to the health cost guarantee that has been provided through health insurance coverage for treatmentcare due to certain illness. • National Health Security In addition to providing health facility to employees and their family members as dependents of health insurance coverage and special health assistance, the Company has included the employees in National health Security JKN organized by BPJS for health in accordance to the applicable laws. CSR TERKAIT DENGAN KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA CsR on emPloymenT, healTh, anD safeTy annual report 2016 703 Growing Together with new expanding opportunities DAMPAK KEGIATAN Pengelolaan fasilitas kesehatan yang baik pada karyawan telah memberikan dampak peningkatan kesehatan dan kinerja pegawai yang cukup signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan produktivitas sebesar Rp181,2 juta per pegawai pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp212,9 juta per pegawai pada tahun 2016. ASPEK KESELAMATAN KERJA KEBIJAKAN Sebagai salah satu institusi perbankan, bank bjb menyadari perannya sebagai penyedia jasa perbankan dan kepentingan untuk menjaga kelangsungan usahanya baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi terjadinya gangguan atau bencana. bank bjb berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi seluruhnya pegawainya. Untuk itu, diperlukan prosedur-prosedur yang dapat digunakan sebagai panduan dalam hal penanganan bencana maupun pemulihan fungsi bisnis agar dapat menjamin kelangsungan usaha dari Bank. RENCANA KEGIATAN bank bjb dalam melaksanakan pengelolaan keselamatan kerja akan melakukan beberapa kegiatan seperti sosialisasi dan pelatihan bagi karyawan terkait penanggulangan bahaya maupun rencana pemeliharaan terhadap alat-alat yang digunakan. Kegiatan tersebut ditujukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Terkait dengan praktik keselamatan kerja bagi karyawan, bank bjb telah dan terus melakukan upaya penerapan K3 keselamatan dan Kecelakaan Kerja secara optimal untuk memperhatikan keselamatan lingkungan kerja dengan target zero accident PELAKSANAAN KEGIATAN Adapun pedoman terkait keselamatan kerja yang telah disusun oleh bank bjb adalah sebgai berikut. 1. Pedoman Emergency Response Plan Merupakan suatu panduan yang digunakan dalam usaha menjamin keselamatan jiwa dari seluruh pegawai Bank ketika terjadi keadaan bencana. Dalam pedoman ini juga mencakup mengenai prosedur evakuasi. 2. Pedoman Business Continuity Plan Merupakan suatu panduan yang digunakan dalam usaha menjaga kelangsungan usaha bank bjb. 3. Pedoman Disaster Recovery Plan Merupakan suatu panduan yang digunakan dalam usaha pemulihan teknologi untuk menjamin kelangsungan usaha Bank dalam keadaan bencana. IMPACT OF ACTIVITIES A good employees’ health facility management has resulted in significant health and employee performance improvements. This is indicated by the increase in productivity of IDR181.2 million per employee in 2015 to IDR212.9 million per employee in 2016. OCCUPATIONAL SAFETY ASPECT POLICY As one of the banking institutions, bank bjb realizes its role as banking service provider and the interest to maintain its business continuity in a normal condition or in a condition of disturbance or disaster. bank bjb is committed to provide safe and comfortable working environment for all of its employees. Therefore, procedures are required to be utilized as guideline in terms of handling disaster and business function recovery in order to guarantee the business continuity of Bank. ACTIVITY PLAN bank bjb in implementing work safety management will conduct some activities such as dissemination and training to employees on matters related to hazard management as well as maintenance plans for the tools used. These activities are intended to prevent work accidents. Related to employees’ work safety practices, bank bjb has and continues to make efforts to apply K3 Safety and Work Accidents optimally to pay attention to work safety with zero accident target. ACTIVITY IMPLEMENTATION There are safety-related guidelines that have been developed by bank bjb as follow. 1. Emergency Response Plan Guideline It is a guideline used in the effort to guarantee the life safety of all Bank employees if any disaster occurs. This guideline also covers evacuation procedure. 2. Business Continuity Plan Guideline It is a guideline used in the effort to maintain the business sustainability of bank bjb. 3. Disaster Recovery Plan Guideline It is a guideline used in technology recovery effort to guarantee the sustainability of the bank’s business if any disaster occurs. CSR TERKAIT DENGAN KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA CsR on emPloymenT, healTh, anD safeTy Laporan Tahunan 2016 704 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang Keterangandescription : Posisi Fire Extinguisher Jl.Naripan LIFT CARGO LIFT CARGO NAIKUP NAIKUP TURUNDOWN TURUNDOWN TANGGA STAIRS Penyusunan pedoman Emergency Response Planmerupakan hal yang sangat penting yang dibutuhkan agar dapat menjadi panduan bagi Tim Manajemen Krisis dalam melaksanakan fungsinya untuk menjamin keselamatan diri dan jiwa seluruh pegawai bank bjb. Pedoman ini disusun untuk memastikan bank bjb dapat memberikan pelayanan kepada nasabah dan melaksanakan penanggulangan bencana yang tepat dan efektif bagi seluruh pegawai bank bjb sehingga dapat menjamin pemulihan usaha yang cepat dan menjaga kelangsungan bisnis Bank. Untuk meningkatkan pengetahuan terkait tata cara keselamatan kerja ketika bencana terjadi, bank bjb telah menyelenggarakan pelatihan Emergency Response Team, Basic FireFighting, dan Basic First Aid Awareness. DAMPAK KEGIATAN Dengan adanya pelaksanaan pengelolaan keselamatan kerja yang didukung dengan kegiatan sosialisasi dan berbagai pelatihan, telah memberikan dampak yang cukup efektif. Selama tahun 2016, tidak terdapat kecelakaan kerja di Bank bjb baik oleh pegawai tetap maupun pegawai outsource, sehingga rasio kecelakaan kerja tercatat sebesar 0. Keterangan: untuk menjaga kelangsungan usaha bank bjb dan keselamatan karyawan, jika terjadi bencana bank telah menyediakan informasiprosedur evakuasi Denah jalur evakuasi evacuation route Plan Descriptions: to maintain the sustainability of bank bjb business and employee safety, if there is a problem bank has informationsevacuation procedure. Drafting Emergency Response Plan guideline is a crucial matter and required to be a guideline for Crisis Management Team in implementing its function to guarantee life and self-safety of all bank bjb employees. This guideline is drafted to ensure that bank bjb is able to provide services to the customers and implement disaster management that is appropriate and effective for all bank bjb employees that can guarantee fast business recovery and maintain the sustainability of Bank’s business. In order to improve knowledge related to occupational safety procedure if disaster occurs, bank bjb had organized trainings in Emergency Response Team, Basic Fire Fighting, and Basic First Aid Awareness. IMPACT OF ACTIVITIES The implementation of safety management supported by dissemination and various training activities has had a fairly effective impact. During 2016, there were no accidents at bank bjb either by permanent employees or outsourced employees, resulting in a 0 employment injury ratio. CSR TERKAIT DENGAN KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA CsR on emPloymenT, healTh, anD safeTy annual report 2016 705 Growing Together with new expanding opportunities CSR TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN CsR on CommuniTy anD soCial DeveloPmenT As a company that has the vision and mission of being the largest 10 banks with good performance in Indonesia, bank bjb consistently shows its commitment to continue to be involved in community development through corporate social responsibility programs, in order to improve the life quality of the society. The implementation of corporate social responsibility CSR, for bank bjb is not just an obligation, but also a commitment to participate in creating harmony with society and the environment as well as to contribute in sustainable development. The commitment is realized through the distribution of CSR funds, generated from provision of some of the Company’s profit and allocate it as CSR fund, for a number of activities. The funds are used for a variety of social activities as well as to improve the human development index as a form of the Company’s awareness and corporate social responsibility. CSR funds allocation is done every year since 2009. The Company’s main principle embedded in the implementation of CSR program is increasing and improving the life quality of the society in various sectors, such as education, health, and the environment. Meanwhile, the focus of CSR fund distribution was in several areas in West Java, Banten, and other operational areas outside bank bjb’s operational areas including overseas with total activities of 588 activities throughout 2016. POLICIES Throughout 2016, the Company had organized various programs in social sector spreading in various regions. The implementation of CSR programs in this social sector has been in accordance with the focus of CSR implementation that the Bank should be able to provide benefits to the surrounding community. The Bank has a policy regarding CSR activities for social development aspects as set in SOP of Corporate Social Responsibility CSR Fund Management, which was ratified by the Decree of Board of Directors No.987SKDir-CS2015 dated 26 October 2015. ACTIVITY PLAN CSR activities related to social community development conducted by the Company in 2016 are divided into 14 programs covering activities in the field of environment, education, and health. Sebagai perusahaan yang memiliki visi dan misi menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, bank bjb terus menjalankan komitmennya untuk terus dapat terlibat dalam pembangunan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social ResponsibilityCSR, bagi bank bjb, bukan sekedar kewajiban, melainkan bentuk komitmen untuk turut serta dalam menciptakan harmoni dengan masyarakat dan lingkungan serta ikut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyaluran dana CSR untuk sejumlah kegiatan melalui penyisihan sebagian laba perusahaan dan mengalokasikannya sebagai dana CSR. Penyaluran Dana tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan sosial maupun upaya peningkatan indeks pembangunan manusia sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengalokasian dana CSR dilakukan setiap tahunnya sejak tahun 2009. Prinsip utama yang ditanamkan Perseroan dalam penerapan program CSR adalah peningkatan dan perbaikan kualitas hidup masyarakat di berbagai sektor, seperti sektor pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup. Sementara itu, fokus penyebaran penyaluran dana CSR ini dilakukan di berbagai wilayah Jawa Barat, Banten, wilayah operasional dan wilayah lainnya di luar operasional bank bjb serta di luar negeri dengan total kegiatan sebanyak 588 kegiatan selama 2016. KEBIJAKAN Sepanjang tahun 2016, Perseroan telah menyelenggarakan berbagai program di bidang sosial kemasyarakatan yang tersebar di berbagai wilayah. Penyelenggaraan program CSR di sektor sosial kemasyarakatan ini telah sesuai dengan fokus pelaksanaan CSR bahwa Bank harus mampu memberikan manfaat bagi warga sekitar. Bank telah memiliki kebijakan mengenai kegiatan CSR aspek pengembangan sosial dan kemasyarakatan, yang meliputi lingkungan, kesehatan dan pendidikan yang telah diatur dalam SOP Pengelolaan Dana Corporate Social Responsibility CSR yang telah disahkan melalui SK Direksi No.987SKDir-CS2015 tanggal 26 Oktober 2015. RENCANA KEGIATAN Kegiatan CSR yang terkait dengan pengembangan sosial kemasyarakatan yang dilaksanakan Perseroan pada tahun 2016 dibagi ke dalam 14 program kegiatan yang meliputi kegiatan di bidang lingkungan, pendidikan dan kesehatan. Laporan Tahunan 2016 706 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang PELAKSANAAN KEGIATAN Sejumlah program CSR yang sudah dilaksanakan bank bjb terkait dengan pengembangan sosial kemasyarakatan selama tahun 2016, antara lain: 1. PembangunanRehabilitasi Prasarana Umum Wujud kepedulian Perseroan terhadap lingkungan diwujudkan dengan membangun atau merehabilitasi fasilitas dan prasarana publik antara lain Perseroan juga membangun fasilitas umum seperti pembangunan 3 buah jembatan, pembangunan tugu kota dan pembangunan perbaikan 4 ruas jalan lingkungan. 2. Pengadaan SaranaFasilitas Umum Terkait program di atas, Perseroan fokus pada memberi bantuan berupa penataan lapangan Gasibu air mancur, lintasan lari dan perpustakaan, penyediaan 2 unit bis gratis untuk transportasi buruh dan bus pariwisata di kota Bogor, dan bantuan sarana kepada panti asuhan. 3. Keagamaan Dalam bidang keagamaan, bank bjb memberikan kontribusi dalam perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana ibadah yang meliputi pembangunan dan renovasi masjid, pengadaan perlengkapan masjid seperti karpet, alat shalat dan sarana masjid, serta pelaksanaan kegiatan keagamaan. 4. Olahraga Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan dalam bidang olahraga antara lain adalah melaksanakan turnamen olahraga, pembinaan olahraga dan pelaksanaan kegiatan olahraga bagi kaum difabel. 5. Pemulihan Kondisi Masyarakat Beberapa program yang diselenggarakan bank bjb dalam rangka pemulihan kondisi masyarakat antara lain berupa bantuan bagi korban banjir, tanah longsor dan gempa, pembangunan asrama kejiwaan dan asrama penanggulangan pengguna narkoba serta pemberian santunan kepada sebanyak 18.447 anak yatim dan kaum dhuafa. 6. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Untuk program ini, bank bjb turut membantu masyarakat dalam memberi bantuan berupa program wirausaha bank bjb, bantuan modal usaha dan pelatihanseminar pengembangan tentang kewirausahaan, program jawara UMKM serta pembangunan lumbung pangan. 7. Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan Sepanjang tahun 2016, Perseroan telah membangun 77 ruang kelas baru dan memperbaiki sebanyak 6 ruang kelas dan asrama sekolah dengan tujuan agar tercipta ACTIVITY IMPLEMENTATION A number of CSR programs that have been implemented by bank bjb related to social community development through out 2016, among others: 1. ConstructionRehabilitation of Public Infrastructure The Company’s awareness of the environment is realized by building or rehabilitating public facilities and infrastructure, among others, the Company builds public facilities such as construction of 3 bridges, construction of city monument, and constructionrepair of 4 neighborhood streets. 2. Procurement of Public FacilitiesInfrastructure Related to the above program, the Company focuses on providing aid in the form of arranging Gasibu field water fountains, running track, and library, providing 2 units of free buses for transportation of workers, tourism buses in Bogor city, and facility aid to orphanages. 3. Religious Affairs Regarding religious affairs, bank bjb contributes to the improvement and refinement of worship facilities and infrastructures that include construction and renovation of mosques, procurement of mosque equipment such as carpets, praying tools, and mosque facilities, as well as organizing religious activities. 4. Sports Some activities that have been implemented in the field of sports, among others, are organizing sports tournaments, sports coaching and sports activities for the disable. 5. Recovery of Society Conditions Some programs organized by bank bjb in order to restore community condition include aid for victims of flood, landslides, and earthquakes, construction of psychiatric dormitories and dormitories for drug users as well as providing compensation to as many as 18,447 orphans and dhuafa people. 6. Community Economic Empowerment For this program, bank bjb helps the community by giving assistance in the form of bank bjb entrepreneurial program, business capital assistance, entrepreneurship training seminardevelopment, MSME champion program, and food barn development. 7. Development and Rehabilitation of Education Infrastructure Throughout 2016, the Company built 77 new classrooms and repaired 6 classrooms and school dormitories in order to create comfort during the learning and teaching process. CSR TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN SOSIAL CsR on CommuniTy anD soCial DeveloPmenT annual report 2016 707 Growing Together with new expanding opportunities Constructionrenovation was also done on other school facility infrastructures such as laboratory, mosque, school canteen, toilets, sports field, school health unit UKS, teachers room, and library. 8. Procurement of Education Facilities The program includes construction of a reading park, electrical installations for madrasah Islamic school, procurement of 32 computer units, facility assistance in the form of educational games, laboratory equipment, and digital school assistance Edu box. 9. Culture, Art and History To support the realization of the program, the Company conducts cultural parades, and art performances. Furthermore, in order to preserve the cultural arts, the Company also provides assistance in the form of procurement of art tools and cultural arts building equipment. 10. Strengthening Nation Character Related to this program, bank bjb supports by organizing a dissemination of political education for PKN teachers in West Java. 11. Strengthening Community Access to Education Services The program aims to assist local governments in providing community access to education services. This program is implemented through the provision of 900 scholarships to underprivileged students and achievers as well as story telling activities. 12. Strengthening Community Access to Health Services The derivative of this program is the implementation of social activities in the form of free medical examination and treatment, mass circumcision, blood donation activities, healthy bjb village program, and BPJS membership assistance. 13. Procurement of Health Facilities For this program, the Company equips public health facilities by providing 1 unit of ambulance car, procurement of 3 units of blood donor operational car, and medical equipment aid. 14. ConstructionRehabilitation of Health Infrastructure This program is implemented by conducting various activities such as repairingconstructing of toilets as many as 464 units, developmentprocurement of clean water facilities, construction of 12 sources of clean waterartesian wells, and repair of hospital infrastructure polyclinics, pharmacies, and others. kenyamanan pada saat proses belajar dan mengajar berlangsung. Pembangunanrenovasi juga dilakukan pada prasarana fasilitas sekolah lainnya yaitu perbaikan laboratorium, musholla, kantin sekolah, toilet, lapangan olah raga, unit kesehatan sekolah UKS, ruang guru, dan perpustakaan. 8. Pengadaan Sarana Pendidikan Program ini meliputi pembangunan taman baca, pemasangan instalasi listrik untuk madrasah, pengadaan 32 unit komputer, bantuan fasilitas berupa alat permainan edukatif dan peralatan laboratorium serta bantuan sekolah digital Edu box. 9. Budaya, Seni dan Sejarah Untuk mendukung realisasi program tersebut, Perseroan melakukan parade budaya, dan pagelaranpentas seni. Selain itu, dalam rangka melestarikan seni budaya Perseroan juga memberikan bantuan berupa pengadaan alat kesenian dan perlengkapan gedung seni budaya. 10. Penguatan Karakter Bangsa Terkait program ini, bank bjb mendukungnya dengan mengadakan kegiatan sosialisasi pendidikan politik bagi guru-guru PKN di Jawa Barat. 11. Penguatan Akses Masyarakat Terhadap Layanan Pendidikan Program ini bertujuan membantu pemerintah daerah dalam menyediakan akses bagi masyarakat terhadap layanan pendidikan. Program ini dilaksanakan melalui pemberian 900 beasiswa kepada pelajar kurang mampu dan berprestasi serta kegiatan story telling. 12. Penguatan Akses Masyarakat Terhadap Layanan Kesehatan Turunan dari program ini adalah pelaksanaan kegiatan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, khitanan massal, kegiatan donor darah, program kampong bjb sehat dan bantuan keanggotaan BPJS. 13. Pengadaan Sarana Kesehatan Untuk program ini, Perseroan melengkapi fasilitas kesehatan masyarakat dengan memberi bantuan berupa 1 unit mobil ambulance, pengadaan 3 unit mobil operasional donor darah dan bantuan alat kesehatan. 14. Pembangunanrehabilitasi prasarana Kesehatan Program ini diwujudkan dengan berbagai kegiatan berupa perbaikanpembangunan MCK sebanyak 464 unit, pembangunanpengadaan sarana air bersih, pembangunan 12 sumber air bersihsumur artesis dan perbaikan prasarana rumah sakit poliklinik, apotik dan lain-lain. CSR TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN SOSIAL CsR on CommuniTy anD soCial DeveloPmenT Laporan Tahunan 2016 708 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang COST OF ACTIVITY IMPLEMENTATION IMPACT OF ACTIVITIES CSR program related to social and community development conducted by bank bjb has given some impacts such as improving the welfare of surrounding communities through community economic empowerment activities which include BIAYA PELAKSANAAN KEGIATAN Tabel biaya csr aspek sosial Kemasyarakatan Table of csr cost of social community aspect no. no. Program csr csr Program biaya dalam rupiah cost in rupiah: 1. pembangunanrehabilitasi prasarana umum Constructionrehabilitation of public Infrastructure 5,004,677,765 2. pengadaan saranafasilitas umum procurement of public FacilitiesInfrastructure 10,724,988,723 3. Keagamaan religious affairs 12,241,783,143 4. olahraga Sports 895,000,000 5. pemulihan kondisi masyarakat recovery of Society Conditions 5,820,411,100 6. pemberdayaan ekonomi masyarakat Community economic empowerment 3,476,531,750 7. pembangunanrehabilitasi prasarana pendidikan Constructionrehabilitation of public Infrastructure 10,938,715,230 8. pengadaan Sarana pendidikan procurement of education Facilities 3,517,200,000 9. Budaya, Seni dan Sejarah Culture, art and history 4,514,184,500 10. penguatan Karakter Bangsa Strengthening nation Character 50,000,000 11. penguatan akses Masyarakat Terhadap Layanan pendidikan Strengthening Community access to education Services 3,358,980,000 12. penguatan akses Masyarakat Terhadap Layanan Kesehatan Strengthening Community access to health Services 6,242,545,000 13. pengadan sarana kesehatan procurement of health Facilities 560,992,000 14. pembangunanrehabilitasi prasarana Kesehatan Constructionrehabilitation of health Infrastructure 2,264,963,314 ToTaL 69,610,972,525 DAMPAK KEGIATAN Program CSR terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang dilaksanakan oleh bank bjb, telah memberikan beberapa dampak diantaranya berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui kegiatan pemberdayaan CSR TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN SOSIAL CsR on CommuniTy anD soCial DeveloPmenT annual report 2016 709 Growing Together with new expanding opportunities entrepreneurship education and training as well as business capital assistance. While the rehabilitation program of public infrastructure such as construction of bridges and road improvements is done in order to support and encourage the economic and social activities of the local communities, infrastructure development becomes a smooth factor of the flow of goods, services, people, money, and information so that the infrastructure development can be a driver of the local economic development. bank bjb through the implementation of CSR programs in the health sector hopes to contribute the improvement of the community health level, among others through the provision and improvement of health facilities and strengthening public access to health services through the implementation of social activities. The development program of 464 toilet units that has been implemented has indirectly affected the decrease of diarrhea disease in the surrounding community. While the development of 12 water sourcesartesian wells gives impact of decreasing the intensity of the flood, raising the quality of groundwater, as well as becoming rain water reservoir. Moreover, the CSR program in the field of education conducted by the Company has impacted, among others, in the form of opening opportunities for outstanding students to continue their education to a higher level through scholarship program. While the development and rehabilitation of a number of classrooms and infrastructure and school facilities are expected to improve students’ comfort in teaching and learning activities so that later they can become children who excel. ekonomi masyarakat yang meliputi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan serta bantuan modal usaha. Sedangkan program rehabilitasi prasarana umum seperti pembangunan jembatan dan perbaikan ruas jalan dilakukan guna menunjang dan mendorong aktivitas ekonomi maupun sosial masyarakat setempat, pembangunan infrastruktur menjadi faktor kelancaran arus barang, jasa, manusia, uang maupun informasi sehingga melalui pembangunan infrastruktur tersebut dapat menjadi penggerak pembangunan ekonomi wilayah setempat. bank bjb melalui pelaksanaan program CSR di bidang kesehatan, berharap dapat turut memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat antara lain melalui penyediaan dan perbaikan fasilitas kesehatan serta penguatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan melalui pelaksanaan kegiatan bakti sosial. Program pembangunan 464 unit MCK yang telah dilaksanakan, secara tidak langsung telah berdampak pada menurunnya tingkat penyakit diare di lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan pembangunan 12 sumbersumur artesis, memberikan dampak berupa penurunan intensitas banjir, menaikan kualitas air tanah serta sebagai tempat penampungan air hujan. Selain itu program CSR bidang pendidikan yang dilaksanakan Perseroan telah memberikan dampak antara lain terbukanya kesempatan bagi anak-anak didik berprestasi untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui program beasiswa. Sedangkan pembangunan dan rehabilitasi sejumlah ruang kelas maupun prasarana dan fasilitas sekolah diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan siswa-siswi dalam kegiatan belajar mengajar sehingga nantinya mereka dapat menjadi anak-anak yang berprestasi. CSR TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN SOSIAL CsR on CommuniTy anD soCial DeveloPmenT Laporan Tahunan 2016 710 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang CSR TERKAIT DENGAN TANGGUNG JAWAB KEPADA KONSUMEN CsR on ResPonsiBiliTy To ConsumeRs KEBIJAKAN Kebijakan terkait tanggung jawab konsumen yang dijalankan bank bjb mengacu kepada Surat Keputusan Direksi Nomor 437SKDIR-JPL2011 tanggal 21 Juli 2011 tentang Penetapan Layanan dan Standar Operasional Prosedur Mitra Call 14049 dan SOP Humas No.0914SKDIR-CS2016 tanggal 13 Oktober 2016 tentang SOP Group Hubungan Masyarakat. Terkait dengan pengaduan penyampaian keluhan oleh nasabah kepada bank bjb dapat disampaikan melalui 3 channel yang tersebar di Customer Service, Call Center, dan Korespondensi Surat Menyurat. RENCANA KEGIATAN Bank telah menetapkan rencana kerja untuk meningkatkan kepuasan nasabah dengan melakukan kegiatan penyelesaian pengaduan nasabah dan pelaksanaan survei kepuasan nasabah. Bank menargetkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan yang diukur berdasarkan angka Customer Satisfaction Index CSI dapat berada pada level medium high. PELAKSANAAN KEGIATAN Sebagai perusahaan penyedia jasa dan layanan perbankan, bank bjb mempercayai bahwa pelayanan yang baik terhadap pelanggan diyakini dapat berimplikasi pada kepercayaan terhadap Perseroan serta membaiknya kegiatan usaha yang dijalankan. Pelayanan yang baik kepada pelanggan memiliki makna luas mulai dari ketersediaan produk-produk layanan perbankan, penyelenggaraan kegiatan edukasi dan literasi keuangan hingga pelayanan terhadap nasabah oleh petugas terdepan frontliner bank. Bagi Perseroan, kepercayaan nasabah merupakan faktor utama yang mampu industri bank bjb dapat bertahan di tengah persaingan bisnis perbankan yang semakin ketat. Nasabah Perseroan dapat menyuarakan keluhan ataupun pendapat mereka mengenai pelayanan Bank melalui Kantor Cabang, Divisi Kantor Pusat, Contact Center, serta media cetak dan elektronik. Adapun mekanisme penanganan keluhan nasabah dapat dilihat melalui ilustrasi bagan di bawah ini. POLICY Policy related to the consumer’s responsibility run by bank bjb refers to BOD Decree No.437SKDIR-JPL2011 dated 21 July 2011 regarding Stipulation of Service and Standard Operating Procedure Mitra Call 14049 and SOP for Public Relations No.0914SKDIR-CS2016 dated 13 October 2016 regarding SOP Group for Public Relations. Regarding customer complaint from customers to bank bjb, it can be submitted through 3 channels, which are Customer Service, Call Center, and Letter. ACTIVITY PLAN The Bank has established a work plan to improve customer satisfaction by conducting customer complaints settlement activities and conducting customer satisfaction surveys. The Bank targets that the level of customer satisfaction measured by Customer Satisfaction Index CSI can be at a medium high level. ACTIVITY IMPLEMENTATION As service and banking services provider, bank bjb believes that good service to customers can implicate the trust to the Company and improvement in the business activities conducted. Good service to customers has a broad meaning starting from the availability of banking services products, the organization of educational activities, and financial literacy to bank frontliners. For the company, customer confidence is a major factor which makes bank bjb able to survive in the more rigorous banking business competition. Company’s Customers can submit their opinions or complaints about Bank services through Branch Office, Head Office Division, Contact Center, as well as print and electronic media. The mechanism of handling customer complaints can be seen through the chart illustrated below. annual report 2016 711 Growing Together with new expanding opportunities CSR TERKAIT DENGAN TANGGUNG JAWAB CsR on ResPonsiBiliTy To ConsumeRs miTra CALL | call ParTner nasabah customer Agent supervisor layanan supervisior service analis call center call center analyst bagan alur Penyelesaian Keluhan nasabah melalui Call Center mitra call customer complaint settlement through call center call Options flow chart Login Membuka aplikasi info dan blokir opening information and blockade application Cek status open Check open status Berkoordinasi dengan technical support penyedia jasa Coordination with service provider technical support Menerima dan meng up-date eskalasi complain receive dan updating escalation complain Menerima pengaduan nasabah yang tidak terselesaikan oleh SpV Layanan receive customer complain which unsolved of SpV Service Callback nasabah Customer callback Callback nasabah Customer callback Closing Menerima call dengan salam pembuka sesuai std. bank bjb receive call with bank bjb standard opening greeting Identifikasi nasabah? Customer Identification? Verifikasi data nasabah Customer data verification Closing Informasi data nasabah Customer data Information Call Masuk melalui IVr14049 Call enter through IVr14049 Mulai Start no no no no no no no no no yes yes yes yes yes yes Memberikan informasi umum Deliver common information Melakukan pemblokiran atm nasabah Menjawab pengaduan nasabah Database nasabah Customer database Database aplikasi info produk product info application Database arsip open case open case archive Berhasil? a b c Identifikasi nasabah? Customer Identification? Informasi umum? Common information Semua kasus open terselesaikan? all open cases solved? Monitoring penyelesaian pengaduan nasabah Monitoring customer complain completion Success D request blokir? Blockade request? Terselesaikan? Solved? Terselesaikan Solved Terselesaikan Solved Terselesaikan Solved Meneruskan ke Divisi, Kacab KCp terkait Forward to its related DivisionBranch office Memberikan laporan ke Divisi Jaringan dan pengembangan Layanan Deliver report to network Divi- sion and Service Development Database aplikasi blokir Blockade application Database Blocking Customer aTM reply customer complain Laporan Tahunan 2016 712 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang Bagun Alur Penyelesaian Keluhan Nasabah Melalui SuratMedia Massa Pengaduan nasabah yang Disampaikan melalui media massa customer complaints Delivered Through mass media staff Officer Pemimpin Grup manager Pemimpin Divisi Division leaders Divisi Terkait Kantor cabang related Divisions regional Office Customer Complaint Settlement through LetterMass Media Flow Chart CSR TERKAIT DENGAN TANGGUNG JAWAB CsR on ResPonsiBiliTy To ConsumeRs pengaduan nasabah Customer Complain pengaduan nasabah Customer Complain pengaduan nasabah Customer Complain Konfirmasi pengaduan nasabah Customer Complain Confirmation Surat konfirmasi Confirmation Letter analisa Kronologis dan Disposisi Chronology and Disposition analyze review Surat Konfirmasi Confirmation letter review Konfirmasi pengaduan nasabah Customer Complain Confirmation penyampaian Surat Kepada Media Sending letter to Media Surat ke Media Letter to Media Surat konfirmasi dan disposisi Confirmation and Disposition letter Surat konfirmasi dan disposisi Confirmation and Disposition letter Surat konfirmasi di terima nasabah Confirmation letter received by customer Selesai Finish analisa Kronologis dan Disposisi Chronology and Disposition analyze review dan Ttd review and signature review dan Ttd review and signature analisa Kronologis dan Disposisi Chronology and Disposition analyze Membuat Kronologis Make Chronology Konfirmasi pengaduan nasabah Customer Complain Confirmation annual report 2016 713 Growing Together with new expanding opportunities Perseroan juga telah memiliki standar khusus yang diterapkan kepada pegawai bank bjb guna melayani keluhan nasabah terkait aktivitas perbankan mereka. Sepanjang tahun 2016, Perseroan telah membuat rincian data keluhan nasabah terkait kenyamanan bertransaksi dan aktivitas lainnya dengan perincian sebagai berikut: Rekapitulasi Pengaduan Nasabah Melalui bjb Call 14049 Tahun 2016 no. aktivitas fungsional functional activities Keterangan Description jumlah Pengaduan masuk number of incoming complaints status Penyelesaian settlement status selesai finished Tidak selesai not finished Dalam Proses in process Operasional dan layanan sla 1 Hari Kerja | Operations and services sla 1 business Day 1 Komplain atas pelayanan Cabang Complaints on Branch Services Komplain nasabah Customer Complaints 48 48 - - 2 Kenyamanan fasilitas banking hall, area parkir, tempat duduk, dan lainnya Facility convenience banking hall, parking area, seats, etc. 1 1 - - 3 Kesulitan dalam menghubungi kantor cabang melalui telepon Difficulty in contacting the branch office by phone Komplain nasabah Customer Complaints 25 25 - - 4 Kartu aTM belum diaktifkan oleh Customer Service CS aTM Card hasnot been activated by Customer Service CS Komplain nasabah Customer Complaints 8 8 - - 5 Layanan bjbnet reset | bjb net reset Services 2,573 2,573 - - a. Kegagalan Sistem | System error Komplain nasabah Customer Complaints 1,143 1,143 - - b. Kesalahan nasabah | Customer error 6,914 6,914 - - 6 Layanan bjbSMS reset | bjb SMS reset Services - - - - a. Kegagalan Sistem | System error Komplain nasabah Customer Complaints 676 676 - - b. Kesalahan nasabah | Customer error 2,533 2,533 - - sUb TOTal 13,921 13,921 - - mesin dan Kartu aTm sla 14 Hari Kerja | aTm and aTm card sla 14 business Days 1 aTM Tidak aktif offline aTM is offline Komplain nasabah Customer Complaints 23 23 - - 2 Transaksi aTM terdebet selisih aTM transaction is debited difference Komplain nasabah Customer Complaints 1,930 1,833 - 47 3 Kartu aTM Tertelan aTM Card is Swallowed 822 822 - - Tertelan di aTM bank bjb Swallowed in bank bjb aTM Komplain nasabah Customer Complaints 2,773 2,773 - - Tertelan di aTM Bank lain Swallowed in other Bank aTM Komplain nasabah Customer Complaints 839 839 - - 4 request Blokir Kartu request Card Block 7,531 7,531 - - sUb TOTal 13,738 13,691 - 47 informasi lainnya sla 1 Hari Kerja | Other information sla 1 business Day 1 Info Jaringan Kantor, penerimaan pegawai, produk, dan lainnya. office network Info, recruitment, product, and others. 24,942 24,942 - - 2 Info Kiriman uang | remittance Info 17,258 17,258 - - sUb TOTal 42,200 42,200 - - TOTal 69,859 69,812 - 47 The Company also has specific standards that apply to bank bjb employees to serve customer complaints related to their banking activities. Throughout 2016, the Company recorded details of customer complaint data related to transaction convenience and other activities with the following details: Recapitulation of Customer Complaints through bjb Call 14049 in 2016 CSR TERKAIT DENGAN TANGGUNG JAWAB CsR on ResPonsiBiliTy To ConsumeRs Laporan Tahunan 2016 714 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang Rekapitulasi Pengaduan Nasabah Melalui Surat Masuk no. Keterangan Tentang aduan information regarding complaints aduan Diterima Oleh complaints received by Perihal regarding follow Up status Penyelesaian settlement status 1. Surat pembaca di Media online riaupos.com. Dikirimkan oleh Drh h. Chaidir MM pada tanggal 04 Mei 2016. readers letter on online Media riaupos.com. Sent by Drh h. chaidir MM on May 4, 2016. Divisi Corporate Secretary dan ditindaklanjuti oleh Grup hubungan Masyarakat. Corporate Secretary Division and follow up by public relation Group. Setoran uang Kuliah. College Cost Deposit. Selesai Finish Selesai Finish 2. personal Complain oleh Cepi Sopandi. aduan Dikirimkan oleh ombudsman republik Indonesia nomor 0042KLa0092.2016 bd-03IX2016. pada tanggal 08 September 2016. personal Complain by Cepi Sopandi. Complain sent by ombudsman republic Indonesia number 0042KLa0092.2016 bd-03IX2016. on September 8th, 2016. Divisi Corporate Secretary dan ditindaklanjuti oleh Grup hubungan Masyarakat. Corporate Secretary Division and follow up by public relation Group. permasalahan CV putra hegar Sari pada bank bjb cabang Soreang. CV putra hegar sari problem with bank bjb Soreang branch. Dalam proses on process Dalam proses on process 3. Surat pengaduan nasabah. aduan dikirimkan oleh Yayasan asih putera dengan nomor surat 077eks.YapCek XI2016. pada tanggal 14 november 2016. Customer Complain Letter. Complain sent by Yayasan asih putera number 077eks.YapCekXI2016. on november 14, 2016. Divisi Corporate Secretary dan ditindaklanjuti oleh Grup hubungan Masyarakat. Corporate Secretary Division and follow up by public relation Group. Blokir Giro Cek. Giro Check Blocking. Dalam proses on process Dalam proses on process 4. Personal Complain oleh Kandita allundus. aduan dikirimkan olleh ybs kepada email irbankbjb.co.id. pada tanggal 30 november 2016. personal complain by Kandita allundus. Complain sent to email irbankbjb.co.id. on november 30, 2016. Grup Investor relation dan diteruskan kepada Grup hubungan Masyarakat. Investor relation Group and forward to public relation Group. Tandamata Berjangka, DpLK, reksadana. Tandamat Berjangka, DpLK, reksadana. Selesai Finish Selesai Finish SURVEI KEPUASAN PELANGGAN Upaya untuk meningkatkan kepuasan pelayanan dilakukan oleh Perseroan melalui survei kepuasan pelanggan. Objek survei adalah tingkat kepuasan nasabah terhadap seluruh aspek bauran pemasaran bank bjb yakni people, price, product, process, physical evidence, place dan promotion serta tingkat loyalitas nasabah terhadap bank bjb. Subjek survei adalah nasabah bank bjb yang diambil secara sampel baik nasabah dana giro, tabungan dan deposito maupun nasabah kredit mikro, KPR, KGB, pensiunan dan korporat. Survei dilakukan dengan metode kuesioner dan wawancara terhadap nasabah. Recapitulation of Customer Complaints through Incoming Letters CUSTOMER SATISFACTION SURVEY Efforts to improve service satisfaction are undertaken by the Company through customer satisfaction surveys. The survey object is the customer satisfaction level on all aspects of bank bjb marketing mix, which are people, price, product, process, physical evidence, place and promotion as well as the customer loyalty level to bank bjb. The survey subjects are bank bjb customers taken by sample either fund customers demand deposit, savings, and time deposit or credit customers micro, KPR, KGB, retired, and corporate. The survey was conducted using questionnaire method and customer interview. annual report 2016 715 Growing Together with new expanding opportunities IMPACT OF ACTIVITIES Implementation of CSR activities related to consumer responsibilities undertaken by the Bank throughout 2016 has had an impact on the high customer satisfaction as measured by Customer Satisfaction Index CSI, which in 2016 was recorded at 76.66. The CSI figure can be categorized as medium high and is above the national competitor figure which is recorded at 74.61. DAMPAK KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan CSR terkait tanggungjawab terhadap konsumen yang telah dilakukan oleh Bank sepanjang tahun 2016, telah memberikan dampak pada tingginya kepuasan nasabah yang diukur dengan angka Customer Satisfaction Index CSI, yang pada tahun 2016 tercatat sebesar 76,66. Angka CSI tersebut dapat dikategorikan medium high atau menengah tinggi dan berada di atas angka kompetitor secara nasional yang tercatat sebesar 74,61. Permodalan dan Praktik Manajemen Risiko Capital and Risk management Practices Regulasi di bidang pengawasan dan pengendalian men-syaratkan penguatan pengendalian internal melalui fungsi assurance yang terdiri dari internal audit, manajemen risiko dan kepatuhan compliance. kesiapan fungsi-fungsi tersebut merupakan faktor penting untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. bank bjb mendorong penguatan koloborasi antar fungsi assurance dengan memastikan seluruh risiko yang berpotensi muncul dapat termitigasi dengan baik. supervision and control regulations require strengthening for internal controls for internal audit, risk management and compliance. These functions are critical factors to achieve healthy and sustainable growth. bank bjb encourages the strengthening of collaboration between cross-functional assurance to ensure that all potential risks can be mitigated. Laporan Tahunan 2016 718 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang STRUKTUR PERMODALAN Beberapa perkembangan peraturan yang signifikan mempengaruhi kondisi operasional dan bisnis Perseroan ke depan antara lain tercermin dari terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6POJK.032016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank yang mengklasifikasikan bank menjadi 4 kategori utama yaitu BUKU Bank Umum Kategori Usaha 1 – 4 berdasarkan jumlah modal inti bank. Masuknya modal inti Perseroan dalam kategori BUKU III membuat kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank bjb menjadi lebih luas, serta dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dalam melakukan aktivitas kegiatan perbankannya melalui Perseroan. Per akhir Desember 2016, modal inti Perseroan unaudited mencapai IDR 8.21 Triliun dan berada pada kategori BUKU 3. Strategi permodalan yang efektif, kuat dan efisien telah menjadi fokus manajemen seiring dengan terus bertumbuhnya Perseroan menjadi bank yang semakin besar dan semakin kuat. Komponen permodalan bank didominasi oleh komponen permodalan yang bersifat permanen, dimana komponen modal inti merupakan komponen terbesar dalam struktur permodalan bank. Pada posisi bulan Desember 2016, rasio modal inti bank baik secara individual dan konsolidasi terhadap total ATMR bank mencapai 17,79 dan 17,36. Rasio tersebut berada diatas ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan batasan minimum yaitu 6 baik secara individual maupun konsolidasi. Perhitungan rasio modal inti utama Common Equity Tier 1 Ratio terhadap total ATMR bank baik secara individual dan konsolidasi di bulan Desember 2016 mencapai 17,79 dan 17,36 yang berada diatas ketentuan yang telah ditetapkan Bank Indonesia dengan batasan minimum yaitu 4,50. KECUKUPAN PERMODALAN Sebagai salah satu pengungkapan Basel II Pilar III, Otoritas Jasa Keuangan telah menerbitkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26SEOJK.032016 tanggal 14 Juli 2016 perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai Profil Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency Maintained Assets CEMA. Sehubungan hal tersebut, bank telah mengembangkan dan menerapkan metodologi untuk penerapan Internal Capital Adequacy Assessment Process ICAAP dimana metodologi tersebut telah dibahas dan disetujui dalam Komite Manajemen Risiko Perseroan. PENGUNGKAPAN PERMODALAN CaPiTal eXPosuRe CAPITAL STRUCTURE Several significant regulation developments that influence the Company future operational and business condition are among others reflected from the issuance of Indonesia Financial Services Authority OJK Regulation Number 6POJK.032016 concerning Business Activities and Office Network Based on Bank’s Core Capital which classifies banks into 4 main categories, that is Commercial Bank Business Category BUKU -Bank Umum Kategori Usaha 1-4 based on bank’s core capital amount. bank bjb’s core capital which is categorized as BUKU III has widened the Company business activities, and increases the customers’ confidence in doing their banking activities through the Company . AS of December 2016, the Company core capital unaudited has reached IDR8.21 Trillion and is at BUKU III category. Effective, strong and efficient capital strategy has become the management’s focus inline with the Company continuing growth to be a bigger and stronger bank. The bank’s capital components are dominated by permanent components, where the core capital is the biggest component in bank capital structure. In December 2016, the bank’s core capital ratio both individually and consolidated against bank’s total ATMR reached 17.79 and 17.36. The ratio is above Bank Indonesia’s standard with minimum limitation of 6 either individually or consolidated. The calculation of Common Equity Tier 1 Ratio against bank total ATMR both individually and consolidated in December reached 17.79 and 17.36 which is above Bank Indonesia’s standard regulation of 4.5. CAPITAL ADEQUACY As one of the Basel II Pilar exposure, Indonesia Financial Services Authority has issued Indonesia Financial Services Authority Circular Number 26SEOJK.032016 dated 14 July 2016 concerning Minimum Capital Adequacy Requirement According to Risk Profile and Capital Equivallency Maintained Assets CEMA Fulfillment. In relation to that, the Bank has developed and applied a methodology of Internal Capital Adequacy Assessment Process ICAAP appliance in which such methodology is discussed and approved by the Company Risk Management Committee. annual report 2016 719 Growing Together with new expanding opportunities PENGUNGKAPAN PERMODALAN CaPiTal eXPosuRe Laporan rasio kecukupan penyediaan modal minimum sesuai Profil Risiko dilaporkan secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Direksi sebagai salah satu bentuk kepatuhan terhadap ketentuan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan tersebut. Pengukuran internal yang dilakukan bank telah memperhitungkan Pilar I dan Pilar II yaitu rasio kecukupan modal bank minimum sesuai profil risiko baik secara individual maupun konsolidasi di bulan Desember 2016 mencapai 9.21 dimana hasil pengukuran profil risiko bank pada periode tersebut berada pada level peringkat komposit Low to Moderate. Pada posisi bulan Desember 2016, rasio kecukupan modal bank baik secara individual maupun konsolidasi mencapai 15.85 dan 15.89 sehingga rasio kecukupan modal bank tersebut berada diatas ketentuan rasio kecukupan modal bank minimum sesuai profil risiko bank yaitu 9.21. Sejalan telah diterbitkannya POJK Nomor 11POJK.032016 tanggal 29 Januari 2016 perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, saat ini bank telah mempersiapkan infrastruktur yang baik dan efektif dalam rangka memastikan implementasi POJK tersebut tidak mengganggu ekspansi bisnis dan aktivitas operasional Perseroan. Sesuai POJK tersebut, bank harus menyediakan rasio kecukupan modal minimum sesuai profil risiko bank ditambah dengan Capital Conservation Buffer, Countercylical Buffer dan Capital Surcharge untuk D-SIB Domestic Systemically Important Bank. Capital Conservation Buffer tersebut diperlukan oleh bank sebagai upaya penyangga buffer dalam menghadapi kerugian akibat kondisi krisis, sedangkan Countercylical Buffer dibutuhkan bank sebagai tambahan modal penyangga untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi pertumbuhan kredit perbankan yang berlebihan sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan. Penetapan Capital Surcharge tersebut diperlukan bagi Perseroan yang telah dijadikan status bank sistemik dimana bank perlu menyediakan tambahan modal yang berfungsi untuk mengurangi dampak negatif terhadap stabilitas sistem keuangan dan perekonomian apabila terjadi kegagalan Bank yang berdampak sistemik melalui peningkatan kemampuan Bank dalam menyerap kerugian. Sebagai bentuk kepatuhan terhadap ketentuan tersebut, bank secara bertahap melakukan pengembangan berupa kesiapan database dan proses pemetaan Basel III ke dalam infrastruktur bank. Salah satunya yang dilakukan yaitu dilakukannya koordinasi dengan Divisi yang terlibat, mendesain Framework Basel III dan melakukan pengukuran serta pemantauan untuk setiap ketentuan yang diatur dalam regulasi Basel III tersebut. Such Minimum Capital Adequacy Ratio report shall be submitted periodically to the Board of Commissioners and Directors in compliance to the provision of Indonesia Financial Services Authority’s Circular. Internal assessment conducted by the Bank has calculated Pilar I and Pilar II which is Minimum Capital Adequacy Ratio according to Risk Profile either individually or consilidated in December 2016 reached 9.21 in which the risk profile assessment result in the period was at composite rate level Low to Moderate. In December 2016, the bank’s minimum capital adequacy ratio both individually and consolidated reached 15.85 and 15.89 that the bank’s minimum capital adequacy ratio was above standard minimum capital adequacy ratio according to bank’s risk profile which is at 9.21 Inline with the issuance of OJK’s Regulation POJK Number 11 POJK.032016 dated 29 January 2016 concerning Minimum Capital Adequacy Requirement Obilgations for Commercial Banks; the bank has currently prepared a good and effective infrastructure to ensure that such POJK implementation will not interrupt the company business expansion and operational activities. According to the POJK, a bank has to provide minimum capital adequacy ratio in accordance with the bank’s risk profile with addition to Capital Conservation Buffer, Countercylical Buffer and Capital Surcharge for D-SIB Domestic Systemically Important Bank. Such Capital Conservation Buffer is needed by the Bank as a buffering effort to deal wth losses caused by crisis, meanwhile Countercyclical Buffer is needed as an additional capital buffer to anticipate losses in case of excessive banking credit growth so that it potentially interrupt the financial system stability. The Capital Surcharge determination is needed for the company which has been made as systemik bank status in which the bank has to provide additional fund to reduce the negative impact against financial and economic system stability in case of Bank’s failure which may cause systemic impact impact through improvement in bank’s ability in absorbing losses. As compliance to such provision, the bank shall gradually develop their database preparation and the mapping process of Basel III into the bank infrastructure. One of the implementation is to coordinate with the related Division, to design Basel III Framewirk and to conduct assessment and supervision for each and every provision as set out in such Basel III regulation. Basel III into the bank’s infrastructure. One way is by coordinating with relevant Division, designing Basel III Framework, and measuring as well as monitoring each provision regulated in the Basel III regulation. Laporan Tahunan 2016 720 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang Seiring kondisi makroekonomi Indonesia yang masih bergejolak dan ditandai dengan rencana kebijakan The Fed yang akan menaikkan suku bunga The Fed yang berpotensi meningkatkan capital outflow, gejolak nilai tukar dan inflasi, Manajemen Perseroan menanggapi gejolak tersebut dengan memperkuat permodalan bank sebagai bentuk penerapan manajemen risiko yang kuat robust sehingga dapat menyerap kerugian apabila terdapat stress event dikemudian hari. Dalam rangka menjawab tantangan bisnis di era pasar bebas di kemudian hari dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bank selalu melakukan perbaikan dan pengembangan baik dari segi produk dan jasa serta peningkatan infrastruktur manajemen risiko bank melalui analisis yang komprehensif disertai dengan riset yang memadai sehingga dapat menjaga agar aktivitas bisnis dan operasional bank tetap prudent dan berada dalam batas toleransi risiko bank. Selain itu pula, pengembangan kerangka kerja risk appetite dan risk tolerance sering dilakukan dan dievaluasi agar kecukupan permodalan yang dimiliki bank masih memadai dan mampu mengcover kerugian ataupun potensi risiko kerugian yang timbul dari aktivitas operasional bank. Pengelolaan modal risiko kredit Perseroan berpedoman pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42SEOJK.032016 tanggal 28 September 2016 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. Penetapan bobot risiko pada perhitungan ATMR mengacu kepada bobot risiko sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dimaksud. Dalam mengukur ATMR Risiko Pasar, bank masih mempergunakan format standardized method yang meliputi perhitungan risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, risiko pasar yang wajib dihitung oleh Bank adalah risiko suku bunga di trading book dan risiko nilai tukar di trading book dan banking book. Sebagai upaya ke tahap pengembangan internal model, bank telah memiliki sistem informasi OPICS Risk yang berfungsi dalam mengukur Value at Risk , dan sensitivitas risiko dari portfolio dealing room untuk setiap efek yang dikategorikan ke dalam Trading Book. Perhitungan kecukupan modal risiko operasional masih menggunakan metode basic indicator approach BIA yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dari regulator. Berdasarkan metode tersebut, Perusahaan mengalokasikan modal minimum untuk risiko operasional berdasarkan historical data yaitu sebesar rata-rata dari penjumlahan pendapatan bruto gross income tahunan selama 3 tahun terakhir yang positif dikali tarif yang berlaku yaitu 15. Perhitungan kecukupan modal risiko operasional tersebut menjadi dasar dalam perhitungan ATMR Risiko Operasional. PENGUNGKAPAN PERMODALAN CaPiTal eXPosuRe In line with Indonesia’s fluctuating macroeconomics condition as marked by The Fed’s policy plan to increase The Fed’s interest rate which will potentially increase the capital outflow, the currency exchange and inflation excitement, the response of the company management on such excitement is by strengthening the bank capital as the application of strong risk management robust so thatthe bank may absorp losses in the event of a stress event in the future. To respond to the business challenge in the free market era and to fulfill the society’s needs the bank must always keep up with improvement and development both in their products and services and to improve the bank’s risk management infrrastructure through a comprehensive analysis fillowed by adequate research so that it can maintain prudent business activities and operational, and to stay in bank risk tolerance level. Additionaly, the development of risk appetite and risk tolerance framework must often be conducted and evaluated so that the bank shall have capital adequacy and has the ability to cover any losses or the risk of potential losses resulting from the bank’s operational activities. The company credit risk capital management is based on Indonesia Financial Services Authority Circular Number 43 SEOJK.032016 dated 28 September 2016 concerning Guidlines to Calculation of Risk Weighted Assets ATMR For Credit Risk with Standard Approach. The determination of the risk weight and ATMR shall refer to the risk weight in accordance with the said Indonesia Financial Service Authority’s provision. In calculating the Market Risk ATMR, the Bank is still using standardized method format which include the calculation of interest rate risk and currency exchange risk. According to the guidlines ser by Bank of Indonesia, the market risk which has to be calculated by the Bank is the interest rate risk in trading book and banking book. As an effor to internal model development phase, the bank has own OPICS risk information system which can be used to assess Value at Risk, and risk sensitivity of portfolio dealing room fopr each effect categorized in the Trading Book. Operational risk capital adequacy calculation is still using the basic indicator approac BIA method which is conducted according to the prvision of the regulator. Based on the method, The company allocates minimum capital to the operational risk based on historical data which is at average of total positive last 3 years gross income times applicable rate which is at 15. The calculation of such operational risk capital adequacy shall be the base of ATMR Operational Risk calculation. annual report 2016 721 Growing Together with new expanding opportunities PENGUNGKAPAN KUANTITATIF Laporan Audited dari Divisi Pengendalian Keuangan Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif struktur Permodalan bank Umum Table 1.a Quantitative exposure of commercial bank capital structure Dalam Juta Rupiah | In Million Rupiah no. KOmPOnen mODal caPiTal cOmPOnenT 2016 2015 bank Konsolidasian consolidation bank Konsolidasian consolidation i. Komponen modal | capital component a. modal inti | core capital 8,052,617 8,472,436 6,192,689 6,849,426 1. Modal Disetor | paid-up Capital 2,424,073 2,424,073 2,424,073 2,424,073 2. Cadangan Tambahan Modal | Capital additional reserve 6,671,715 6,217,600 4,411,787 4,457,337 3. Modal Inovatif | Innovative Capital - - - - 4. Faktor pengurang Modal Inti | Core Capital reduction Factors 958,343 974,214 643,171 31,984 5. Kepentingan non pengendali | non Controlling Interest 1,043,171 1,043,171 - - b. modal Pelengkap | complementary capital 455,890 455,890 403,733 452,556 1. Level atas | upper Level upper Tier 2 455,890 455,890 403,733 452,556 2. Level Bawah | Lower Level Lower Tier 2 - - - - 3. Faktor pengurang Modal pelengkap Complementary Capital reduction Factors - - c. faktor Pengurang modal inti dan modal Pelengkap core capital and complementary capital reduction factors - - - - D. modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi Persyaratan Tier 3 additional complementary capital That meet The requirements Tier 3 - - - -

e. modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan Untuk mengantisipasi risiko Pasar

additional complementary capital allocated to anticipate market risk - - - - ii Total modal inti dan modal Pelengkap a + b - c Total core capital and complementary capital a + b - c 8,508,507 8,928,326 6,596,422 7,301,982 iii Total modal inti, modal Pelengkap, dan modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk mengantisipasi risiko Pasar a + b - c + e Total core capital, complementary capital, and additional complementary allocated to anticipate market risk a + b - c + e 8,508,507 8,928,326 6,596,422 7,301,982 iV aset Tertimbang menurut risiko aTmr untuk risiko Kredit risk Weighted asset aTmr for credit risk 36,471,170 39,885,553 32,298,619 36,133,080 V aset Tertimbang menurut risiko aTmr untuk risiko Operasional risk Weighted asset aTmr for Operational risk 9,156,804 531,208 8,150,256 8,653,168 Vi aset Tertimbang menurut risiko aTmr untuk risiko Pasar risk Weighted asset aTmr for market risk 531,208 9,724,290 1,164,735 1,164,735 Metode Standar | Standard Method Metode Internal | Internal Method Vii rasio Kewajiban Penyediaan modal minimumuntuk risiko Kredit, risiko Operasional Dan risiko Pasar [iii: iV + V + Vi minimum capital adequacy requirement ratio for credit risk, Operational risk, and market risk [iii : iV + V + Vi

18.43 17.85

15.85 15.89

PENGUNGKAPAN PERMODALAN CaPiTal eXPosuRe QUANTITATIVE EXPOSURE Audited Report From the Financial Control Division Laporan Tahunan 2016 722 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang Tabel 1.b Pengungkapan Kuantitatif struktur Permodalan bank asing Table 1.b Quantitative exposure of foreign bank capital structure dalam Juta Rupiah | in million Rupiah no. KOmPOnen mODal caPiTal cOmPOnenT 2016 2015 bank Konsolidasian consolidation bank Konsolidasian consolidation i. Komponen modal | capital component a. modal inti | core capital - - - - 1. Modal Disetor | paid-up Capital - - - - 2. Cadangan Tambahan Modal | Capital additional reserve - - - - 3. Modal Inovatif | Innovative Capital - - - - 4. Faktor pengurang Modal Inti | Core Capital reduction Factors - - - - 5. Kepentingan non pengendali | non Controlling Interest - - - - b. modal Pelengkap | complementary capital - - - - 1. Level atas | upper Level upper Tier 2 - - - - 2. Level Bawah | Lower Level Lower Tier 2 - - - - 3. Faktor pengurang Modal pelengkap Complementary Capital reduction Factors - - - - c. faktor Pengurang modal inti dan modal Pelengkap core capital and complementary capital reduction factors - - - - D. modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi Persyaratan Tier 3 additional complementary capital That meet The requirements Tier 3 - - - -

e. modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan Untuk mengantisipasi risiko Pasar

additional complementary capital allocated to anticipate market risk - - - - ii Total modal inti dan modal Pelengkap a + b - c Total core capital and complementary capital a + b - c - - - - iii Total modal inti, modal Pelengkap, dan modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk mengantisipasi risiko Pasar a + b - c + e Total core capital, complementary capital, and additional complementary allocated to anticipate market risk a + b - c + e - - - - iV aset Tertimbang menurut risiko aTmr untuk risiko Kredit risk Weighted asset aTmr for credit risk - - - - V aset Tertimbang menurut risiko aTmr untuk risiko Operasional risk Weighted asset aTmr for Operational risk - - - - Vi aset Tertimbang menurut risiko aTmr untuk risiko Pasar risk Weighted asset aTmr for market risk - - - - Metode Standar | Standard Method - - - - Metode Internal | Internal Method - - - - Vii rasio Kewajiban Penyediaan modal minimumuntuk risiko Kredit, risiko Operasional Dan risiko Pasar [iii: iV + V + Vi minimum capital adequacy requirement ratio for credit risk, Operational risk, and market risk [iii : iV + V + Vi PENGUNGKAPAN PERMODALAN CaPiTal eXPosuRe annual report 2016 723 Growing Together with new expanding opportunities PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk eXPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion RISIKO KREDIT Sebagai upaya memastikan kecukupan kebijakan dan prosedur perkreditan, maka Perseroan menyusun Kebijakan Perkreditan Bank KPB yang digunakan sebagai landasan dalam pembuatan Pedoman maupun Standar Operasional Prosedur SOP perkreditan. Perseroan menerapkan proses yang ketat atas setiap penyusunan maupun perubahan atas setiap ketentuan internal bank. Penyusunan maupun perubahan atas KPB, Pedoman, dan SOP perkreditan dilakukan melalui tahapan berjenjang yang dimulai dari pembahasan pada level teknis hingga melalui persetujuan Direksi. Perseroan juga telah memiliki standar baku dalam alur penyusunan SOP sehingga dapat menghasilkan kualitas yang baik. Setiap penyusunan maupun perubahan atas Kebijakan, Pedoman dan SOP perkreditan senantiasa melalui pembahasan bersama Divisi yang terkait sehingga memenuhi kecukupan identifikasi dan mitigasi risiko serta ketentuan yang berlaku. Perseroan saat ini telah secara intensif melakukan penyempurnaan atas modeling yang digunakan dalam perhitungan tingkat risiko yang akan diambil risk appetite dan toleransi risiko risk tolerance berdasarkan pertimbangan kekuatan permodalan serta target pendapatan kredit. Tingkat Risiko yang akan diambil risk appetite merupakan tingkat dan jenis Risiko yang bersedia diambil oleh Bank dalam rangka mencapai sasaran Bank. Toleransi Risiko risk tolerance merupakan tingkat dan jenis Risiko yang secara maksimum ditetapkan oleh Bank. Toleransi Risiko menjadi penjabaran dari tingkat Risiko yang akan diambil. Adapun terkait dengan limit kewenangan memutus kredit saat ini Perseroan telah menerapkan mekanisme keputusan kredit secara berjenjang sesuai dengan tingkat risiko yang tercermin dari plafond pengajuan fasilitas kredit. KecUKUPan PrOses iDenTifiKasi, PenGUKUran, PemanTaUan, Dan PenGenDalian risiKO, serTa sisTem infOrmasi manajemen risiKO Dalam analisa kredit, bank telah menerapkan proses identifikasi atas potensi risiko yang melekat. Proses identifikasi tersebut menjadi lebih optimal dengan dibentuknya Divisi yang khusus melaksanakan review dan analisa lanjutan atas potensi risiko yang melekat pada proses pengajuan fasilitas kredit. CREDIT RISK As an efforto ensure adequacy in credit policy and procedure, the Company has compiled Bank Credit Policy KPB which is used as a base in Guidelines or Credit Standard Operational Procedure setting. The Company applies strict process on each compilation or changes of every Bak’s internal provisions. Such compilation or changes on PKB, Guidelines and Credit SOP shall be conducted through stages which start from technical discussions up to the Approval of the Board of Directors. The Company has also own a standard in the SOP compilation so that it can produce good result. every compilation or changes in Policy, Guidlines and Credit SOP must always through a joint discussion between the related Division so that it will meet adequte identification and risk mitigation and prevailing regulation. The Company is currentluy intensively perfecting the model used in risk appetite and risk tolerance calculation based on capitalizing strength and target on credit income. The risk appetite which will be taken is the risk level and type the Bank is willing to take in order to achieve the bank’s target. Risk tolerance is maximum level and type of risk the Bank has determined. Risk tolerance will be the description of Risk level taken. In relation to the authorization limit of the credit approval, The Company has currently applied tiered credit approval mechanism according to the risk level reflected in the credit facility application limit. aDeQUacY Of risK iDenTificaTiOn, measUremenT, mOniTOrinG, anD cOnTrOl PrOcess, inclUDinG risK manaGemenT infOrmaTiOn sYsTem In credit analysis, bank has applied identification process on potential risk attached. Such identification process will be more optimized by the formation of a specific Division who shall conduct the advanced review and analysis on potential risk attached to the process of credit facility application. Laporan Tahunan 2016 724 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang Sebagai bentuk identifikasi atas risiko kredit, Perseroan telah mengembangkan adanya kajian independen yang berisi analisa atas perkembangan portofolio kredit, Non Performing Loan NPL, Credit Cost serta prediksi perkembangan kualitas kredit dengan mempertimbangkan kesiapan infrastruktur pendukungnya. Dalam melakukan pengukuran risiko, Perseroan mengembangkan model risiko kredit melalui penggunaan Internal Credit Risk Rating ICRR dan Internal Credit Risk Scoring ICRS pada setiap pengajuan kredit. Adapun rating dan scoring yang dimiliki oleh bank bjb meliputi: • Pemeringkatan Kredit Non Ritel: » Rating Korporasi Konstruksi » Rating Korporasi » Rating SME Konstruksi » Rating SME • Pemeringkatan Kredit Ritel » Scoring Kredit Mikro Utama • Pemeringkatan Kredit Konsumtif » Scoring Kredit Guna Bakti » Scoring Kredit Pemilikan Rumah ICRR adalah suatu alat bantu dalam mengukur risiko kredit dalam bentuk suatu model yang digunakan untuk memprediksi tingkat kemungkinan kegagalan pembayaran oleh debitur atas fasilitas kredit yang diberikan. ICRR Mengklasifikasikan entitas perusahaankorporasi secara sistematis ke dalam suatu kelas risiko grading atau peringkat. Penggunaan ICRR bertujuan untuk menentukan peringkat bagi debitur yang mencerminkan besaran Probability of Default PD. Debitur dengan rating terbaik memiliki Probability of Default yang mendekati nol. Adapun untuk kredit dengan rating lebih rendah, akan memiliki Probability of Default yang meningkat Tingkatan rating debitur dinyatakan dengan huruf yang meliputi 20 dua puluh peringkat berbeda yaitu: Peringkat rating Keterangan remarks aaa outstanding aa+ Strong aa Strong aa- Strong a+ Good a Good a- Good BBB+ average PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk eXPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion As identification to the credit risk, the Company has developed an independent study which contains analysis of the credit portfolio, Non Performing Loan NPL, Credit Cost, and prediction on credit quality development in consideration of its supporting infrastructure readiness. In measuring risks, the Company has developed a credit risk model through Internal Credit Risk Rating ICRR and Internal Credit Risk Scoring ICRS on each credit application. The rating and scoring bjb has included: • Non Retail Credit Rating: » Construction Corporation Rating » Corporation Rating » Construction SME Rating » SME Rating • Retail Credit Rating » Primari Micro Credit Scoring • Consumptive Credit Rating » Guna Bakti Credit Scoring » Mortgage Loan KPR Scoring ICRR is one of the aids to measure credit risk in the form of a model used to predict the debtor’s payment failure probability rate on the credit facility granted. ICRR classifies company corporation entity systematically into a risk class grading or level. ICRR is intended to determine the debtor’s rate which reflects the Probability of Default PD. Debtor with best rating has a Probability of Default close to zero. Credit with lower rating, will have increased Probability of Default. Debtor’s rating level will be represented by letters that contains 20 twenty levels such as: annual report 2016 725 Growing Together with new expanding opportunities Peringkat rating Keterangan remarks BBB average BBB- average BB+ acceptable BB acceptable BB- high risk B+ high risk B Watch List B- Watch List CCC+ Special Mention CCC Special Mention CCC- Substandard D Doubtful Adapun penerapan ICRS menjadi suatu keputusan persetujuan atau penolakan atas pengajuan fasilitas kredit. Dengan menggunakan ICRS maka Bank dapat memproses kredit dengan lebih baik, obyektif dan standar, serta dengan waktu proses relatif lebih cepat. Perseroan merencanakan untuk senantiasa memperbaiki sistem rating yang akan menjadi salah satu komponen dalam metodologi identifikasi dan pengukuran risiko kredit serta mengembangkan sistem scoring dalam porses kredit terutama yang bersifat massal. Sebagai bentuk lain dari pengukuran risiko kredit, Perseroan telah melakukan estimasi kerugian yang telah diperkirakan Expected Loss serta besar kerugian yang tidak diperkirakan Unexpected Loss. Expected Loss EL adalah besaran kerugian secara statistik yang diperkirakan timbul secara rata-rata dari perkiraan kerugian yang secara umum terjadi. EL didapatkan dari perhitungan Eksposur pada saat default EAD, kerugian pada saat default LGD dan probabilitas terjadinya default PD, yang diestimasi dari data probabilitas default secara historis. Sementara itu Unexpected Loss UL merupakan deviasi dari rata-rata kerugian. Perhitungan UL diperoleh dari data volatilitas secara historis historical volatility atas data default. Perseroan juga telah mengembangkan proses pemantauan risiko yang dilakukan secara berkala melalui penerbitan laporan Root Cause of Credit Risk RCCR yang disampaikan kepada Direksi dan seluruh Divisi terkait. Laporan Root Cause of Credit Risk RCCR berisi analisa perkembangan portofolio beserta kualitas kreditnya, serta tingkat konsentrasi kredit baik berdasarkan sektor ekonomi, wilayah geografis, maupun debitur inti. Melalui laporan ini bank mengembangkan mekanisme identifikasi berkala atas potensi penurunan kualitas suatu portofolio kredit sehingga menjadi masukan dalam penyusunan strategi PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk eXPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion ICRS application will be the approval or rejection decision on a credit facility application. By using ICRS the Bank may then process its credit better, more objective and standard and with relatively shorter processing time. The Company plans to keep on improving rating system which will be one of the components in identification methodology and credit ratio measurement and to develop the scoring system in the credit process primarily for those with mass nature. As a different form of credit risk measurement, the Company has conducted estimation on Expected Loss and Unexpected Loss. Expected Loss EL is the statistic scale of loss that is estimated to averagely arise from the estimation of common loss. It is obtained through the calculation of Exposure At Default EAD, along with Loss Given Default LGD and the Probability of Default PD, which is estimated from the data of historical default probability. In the meantime, Unexpected Loss UL is a deviation of average loss. UL calculation can be obtained from historical volatile on default data. The Company has also developed a risk monitoring process which is done periodically through the publishing of Root Cause of Credit Risk RCCR report which is submitted to the Board of Directors and all related Divisions. The Root Cause of Credit Risk RCCR Report that contains analysis of portfolio development including its credit quality, and credit contentration rate, either based on economic sector, geographic aspect, or the core debitor. Through this report the bank shall develop periodical identification mechanism on potential quality degradation of a credit portfolio so that it may become an input in compiling Laporan Tahunan 2016 726 Semakin Berkembang Bersama peluang Baru yang Membentang Manajemen Risiko. Dengan demikian maka penanganan atas kemungkinan penurunan kualitas portofolio kredit dapat segera ditindaklanjuti sehingga menjadi Early Warning Signal EWS. Di samping itu Perseroan secara berkala melakukan analisa stress test yang meliputi beberapa skenario utama yaitu: • Portfolio Concentration Stress Test Specific Market Crisis Perhitungan stress test dengan pendekatan portfolio concentration bertujuan untuk menghitung perubahan Probability of Default PD yang diakibatkan memburuknya kolektibilitas seluruh kredit dengan nominal valas USD. • Macro Economy Stress Test General Market Crisis Perhitungan stress test dengan menggunakan analisa makro ekonomi bertujuan untuk mengetahui perubahan Probability of Default PD yang disebabkan oleh adanya pergerakan Kurs USDIDR, perubahan Suku Bunga Acuan, serta perubahan Tingkat Inflasi. • Reverse Stress Test Apabila pada pelaksanaan stress test pada umumnya bertujuan untuk menghitung dampak perubahan makro ekonomi yang telah ditentukan sebelumnya terhadap perubahan nilai NPL, Profit and Loss serta CAR, maka perhitungan stress test dengan skenario reverse bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi makro ekonomi yang berdampak pada penurunan nilai CAR hingga berada di bawah ketentuan. Adapun output dari pelaksanaan stress test tersebut berupa perhitungan NPL, Profit and Loss, dan CAR saat terjadinya kondisi stress. sisTem PenGenDalian inTern YanG menYelUrUH Perseroan telah memiliki sistem pengendalian intern untuk manajemen risiko kredit dengan berpedoman pada SE OJK Nomor 34SEOJK.032016 tanggal 1 September 2016 Tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank umum. Dalam pelaksanaannya, sistem pengendalian intern untuk risiko kredit mencakup penerapan atas hal-hal sebagai berikut: • Dipenuhinya kecukupan Kebijakan, Pedoman dan Prosedur bidang perkreditan; • Dilakukannya review oleh unit kerja independen atas rancangan Kebijakan, Pedoman dan Prosedur bidang perkreditan; • Dilakukannya reviewkaji ulang atas metode pengukuran risiko oleh Divisi Manajemen Risiko yang mencakup penilaian kesesuaian metode, dan asumsi yang digunakan untuk mengukur risiko; • Kaji ulang atas kepatuhan bank terhadap ketentuan internal dan eksternal bidang perkreditan. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk eXPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion the Risk Management strategy. As such, the handling of credit portfolio degradation possibility may be followed up so that it can serve as an Early Warning Signal EWS. Additionally, the Company periodically conduct a stress test analysis that includes a few main scenarios such as: • Portfolio Concentration Stress Test Specific Market Crisis The stress test calculation that uses portfolio concentration approach is intended to calculate the changes in Probability of Default PD caused by the deteriorating of all foreign currency USD credit collectibility. • Macro Economy Stress Test General Market Crisis The stress test calculation that uses macro economy is aimed to determine the changes in Probability of DefaultPD caused by movement in USDIDR exchange rate, movement in Reference Rate, and changes in Inflation Rate. • Reverse Stress Test If an implementation of stress test is generally aimed at calculating the impact of changes in macro economic which was predetermined against BPL value changes, profit and Loss as well as CAR, then the stress test calculation with reverse scenario is aimed at finding out the changes in macro economic which will cause the decrease of CAR value to below standard. As for stress test implementation output, they are usually in the form of NPL, Profit and Loss and CAR calculation during a stress condition. cOmPreHensiVe inTernal cOnTrOl sYsTem the Company has already owned an internal control system for credit management risk under the guidline of OJK Circular Number34SEOJK.032016 dated 1 September 2016 concerning The Application of Risk Management For Commercial Banks. In the implementation, this internal control system for credit risk includes application of the following items: • The fulfillment of Adequacy in Policy, Guidelines and Procedures of Credit Sector, • The review of independent work on Policy, Guidelines and Procedures of Credit Sector plan; • The review on risk measuring method by Management Divison that includes method compatibility assessment, and assumption used to measure the risk; • Review on bank compliance against internal and external provisions on credit sector. annual report 2016 727 Growing Together with new expanding opportunities Dalam rangka optimalisasi pengendalian intern, maka Perseroan juga telah melakukan pemisahan fungsi yang jelas antara unit bisnis dan unit yang melaksanakan pengendalian sehingga bank telah menerapkan segregation of duty dan dual control dalam melakukan keputusan kredit. Pengendalian intern untuk manajemen risiko kredit juga mencakup pengawasan oleh Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala melalui pelaporan yang disampaikan oleh Divisi Manajemen Risiko maupun pelaksanaan Risk Management Committee RMC yang beranggotakan Direksi serta pejabat eksekutif terkait. Adapun pelaksanaan rapat Komite Pemantau Risiko KPR telah dilaksanakan secara berkala yang ditujukan untuk memantau perkembangan eksposur risiko kredit sesuai dengan perkembangan terkini. PenGUnGKaPan KUanTiTaTif risiKO KreDiT Laporan Audited Dari Divisi Pengendalian Keuangan a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Individual dalam juta Rupiah | in million Rupiah no Kategori Portofolio Portfolio category 31-Des-16 | 31-Dec-16 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah | net claims by region Wilayah 1 region 1 Wilayah 2 region 2 Wilayah 3 region 3 Wilayah 4 region 4 TOTal 1 Tagihan Kepada pemerintah Claim to the Government 21,552,813 994,811 - - - 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik Claim to public Sector entity 621,904 - 6,581 - - 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claim to - Multilateral Development Banks and International Institutions - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank Claim to Bank 2,677,456 80,885 45,832 43,695 235,219 5 Kredit Beragun rumah Tinggal residential Mortgage-backed Loan 1,432,872 1,338,777 650,759 636,296 405,493 6 Kredit Beragun properti Komersial Commercial property-backed Loan 7 Kredit pegawai atau pensiunan employee or retirement Loan 14,871,986 8,068,639 12,441,977 7,380,355 1,867,220 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel Claims for Micro, Small Business, and retail portfolio 1,523,058 1,827,157 1,434,559 1,309,758 660,160 9 Tagihan Kepada Korporasi Claim to Corporate 2,633,402 3,779,477 69,024 98,801 446,847 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Claim Due - - - - - 11 aset Lainnya other assets 4,461,293 - - - - 12 eksposur di unit Syariah exposure in Sharia units - - - - - Total 49,774,784 16,089,746 14,648,732 9,468,905 3,614,939 PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk eXPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion In order to optimalize the internal control, the Company has also made a clear function separation in several business units and the units that conduct the internal control so that the bank has applied segregation of duty and dual control in their credit decision process. Internal control for credit risk management also includes periodical monitoring by the Board of Commissioners and Directors through the report submitted by Risk Management Division or through the implementation of Risk Management Committee RMC which includes the Board of Directors and related executive officers. As for the Risk Monitoring Committee KPR, it has been periodically implemented with the intention to monitor the development of credit risk exposure according to the current development. QUanTiTaTe DisclOsUre Of lOan risKs Audited Report from Financial Control Division a. Net Claims Disclosure by Region – Bank Individually