Tabel 3.2 Rencana Belanja Daerah Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2014
No Uraian
Anggaran Rp. Bertambah
Berkurang APBD TA 2014
Perubahan RKPD Tahun 2014
1. Belanja Tidak Langsung
1.1 Belanja Pegawai
1.173.074.335.550 1.177.432.559.150
4.358.223.600 0,37
1.2 Belanja Bunga
200.000.000 250.000..000
50.000.000 25,00
1.3 Belanja Subsidi
- -
- -
1.4 Belanja Hibah
49.691.023.450 57.420.614.850
7.729.591.400 15,56
1.5 Belanja Bantuan Sosial
3.599.500.000 3.857.927.000
258.427.000 7,18
1.6 Belanja Bagi Hasil
- -
- -
1.7 Belanja Bantuan Keuangan
788.567.000 788.567.000
- -
1.8 Belanja Tidak Terduga
5.000.000.000 40.000.000.000
35.000.000.000 700,00
Jumlah Belanja Tidak Langsung 1
1.232.353.426.000 1.279.749.668.000
47.396.242.000 3,83
2. Belanja Langsung
2.1 Belanja Pegawai
128.527.333.682 576.089.052.500
447.561.718.818 2.2
Belanja Barang dan Jasa 745.175.642.826
780.900.050.192 35.724.407.366
2.3 Belanja Modal
804.093.757.492 961.207.613.600
157.113.856.108
Jumlah Belanja Langsung 2 1.677.796.734.000
2.318.196.716.292 640.399.982.292
38,17 JUMLAH 1+2
2.910.150.160.000 3.597.946.384.292
687.796.224.292 23,63
Belanja daerah pada perubahan RKPD Tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar
Rp. 687.796.224.292 atau 23,63 dibandingkan rencana sebelum perubahan. Kenaikan belanja pada Perubahan RKPD diarahkan pada:
1. Pergeseran anggaran antar SKPD, antar kegiatan dan antar jenis belanja, antar
obyek belanja dan antar rincian obyek yang disebabkan capaian target kinerja program dan kegiatan yang harus dikurangi atau ditambah dalam perubahan
APBD apabila asumsi kebijakan umum anggaran tidak dapat tercapai atau melampaui asumsi KUA. Pergeseran juga dilakukan untuk memenuhi ketentuan
perundangan yaitu untuk kegiatan yang terkait dengan pengadaan tanah atau lahan;
2. Penyesuaian dengan kebijakan dari pemerintah, terutama yang terkait dengan
pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD; 3.
Program dan kegiatan baru yang merupakan prioritas untuk mempercepat pencapaian Sapta Program dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan
APBD untuk Tahun Anggaran 2013; 4.
Program dan kegiatan baru yang merupakan komitmen Pemerintah Kota Semarang dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Pada Belanja Tidak Langsung mengalami kenaikan sebesar Rp. 47.396.242.000,-
atau naik 3,83. Kenaikan belanja tidak langsung pada Perubahan RKPD tahun 2014 diarahkan untuk:
1. Kenaikan Belanja Pegawai sebesar Rp. 4.358.223.600,- atau 0,4, yang
disebabkan karena kenaikan pada gaji dan tunjangan, tambahan penghasilan PNS serta biaya pemungutan pajak daerah.
2. Kenaikan Belanja Hibah sebesar Rp. 7.729.591.400,-. Kenaikan ini untuk
mengakomodasi usulan proposal dari masyarakat dengan tetap memerhatikan kemampuan keuangan daerah dan kesesuaian dengan prioritas pembangunan
Kota Semarang. Pemberian hibah dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
3. Kenaikan Belanja bantuan sosial sebesar Rp. 258.427.000,- yang disebabkan
karena adanya tambahan bantuan kepada korban bencana. Pemberian bantuan sosial dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
4. Pembayaran Belanja Bunga sebesar Rp. 50.000.000,- untuk memenuhi kewajiban
Pemerintah Kota Semarang terhadap pembayaran bunga utang pinjaman. 5.
Peningkatan Belanja Tidak Terduga sebesar Rp. 35.000.000.000,- yang akan dipergunakan untuk mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak
diharapkan terjadi, seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana sosial, yang tidak tertampung pada program dan
kegiatan SKPD..
Kenaikan belanja daerah yang signifikan terjadi pada Belanja Langsung, yaitu naik
sebesar Rp. 640.399.982.242,- atau 38,17 dibanding sebelum perubahan. Kenaikan belanja langsung ini dipergunakan untuk melaksanakan percepatan pencapaian Sapta
Program pembangunan daerah Kota Semarang, yang diarahkan untuk:
1. Pergeseran, pengurangan atau penambahan rincian obyek belanja dan atau
indikator capaian kinerja program dan kegiatan karena adanya penyesuaian regulasi terbaru dan kondisi ekonomi makro serta target capaian dalam RKPD
Tahun 2014.
2. Penyesuaian alokasi belanja programkegiatan yang bersumber dari Pemerintah
pusat atau Pemerintah provinsi. 3.
Programkegiatan yang merupakan kelanjutan dari programkegiatan yang telah dianggarkan dan atau telah dilaksanakan pada APBD induk Tahun Anggaran
2014. 4.
Programkegiatan yang berdampak langsung kepada masyarakat dan mendesak untuk dilaksanakan guna menyelesaikan permasalahan faktual yang muncul
serta dalam rangka pencapaian Visi, Misi, Sapta Program serta target-target kinerja pada RPJMD Tahun 2010-2015 dengan memerhatikan sisa waktu
pelaksanaan perubahan APBD Tahun Anggaran 2014.
5. Kegiatan-kegiatan yang bersifat pembangunan fisik konstruksi dilaksanakan
dengan memerhatikan batas waktu penyelesaian pekerjaan di akhir tahun 2014 dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
6. Programkegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan prosentase belanja
modal, terutama untuk pengadaan lahan bagi kepentingan umum. 7.
Penyesuaian terhadap kenaikan Tarif Dasar Listrik serta antisipasi terhadap dampaknya.
Berdasarkan uraian rencana penerimaan pendapatan daerah dan belanja daerah tersebut di atas, pada perubahan RKPD 2014 target penerimaan pendapatan daerah
sebesar Rp. 2.561.959.713.000,- dan target belanja daerah sebesar Rp. 3.597.946.384.292,-. Secara rinci uraian Rencana Pendapatan dan Belanja Daerah pada
Perubahan RKPD Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3 Rencana Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan RKPD Kota Semarang
Tahun 2014
NO. URAIAN
APBD TA 2014 RP PERUBAHAN RKPD
TAHUN 2014 RP BERTAMBAH
BERKURANG 1
Pendapatan Daerah 2.496.077.336.000
2.724.046.253.000 227.968.917.000
9,13
1.1 Pendapatan Asli Daerah
819.742.241.000 885.099.355.000
65.357.114.000 7,97
1.2 Dana Perimbangan
1.241.379.593.000 1.266.631.093.000
25.251.500.000 2,03
1.3 Lain-Lain
Pendapatan Daerah Yang Sah
434.955.502.000 572.315.805.000
137.360.303.000 31,58
2 Belanja Daerah
2.910.150.160.000 3.597.946.384.292
687.796.224.292 23,63
2.1 Belanja Tidak Langsung
1.232.353.426.000 1.279.749.668.000
47.396.242.000 3,85
2.2 Belanja Langsung
1.677.796.734.000 2.318.196.716.292
640.399.982.292 38,17
SURPLUS DEFISIT 414.072.024.000
873.900.131.292 459.827.307.292
111,05
Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa rencana penerimaan pendapatan daerah lebih kecil dari rencana belanja daerah, hal tersebut dapat diartikan bahwa kemampuan
keuangan daerah untuk membiayai belanja daerah tidak mencukupi. Dari perhitungan penerimaan daerah sebesar Rp. 2.724.046.253.000,- dikurangi dengan belanja daerah
sebesar Rp. 3.597.946.384.292, maka terjadi selisih antara anggaran pendapatan daerah dan anggaran belanja daerah sebesar Rp. 873.900.131.292,- atau mengalami defisit
sebesar Rp. 459.827.307.292,-. Dalam hal perubahan RKPD mengalami defisit, maka ditutup melalui kebijakan Pembiayaan Daerah.