d Triwulan II Rp

Tabel 2.1 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pendidikan No UrusanProgram Anggaran APBD 2014 Rp Realisasi Anggaran

s.d Triwulan II Rp

Persentase Realisasi Kategori Realisasi Keuangan SKPD Fisik Keu- angan URUSAN PENDIDIKAN 146.257.997.000 21.639.058.965 14,8 24,53 Rendah 1 Program pelayanan administrasi perkantoran 11.910.712.400 3.485.257.665 29,26 29,26 Sedang D. Pendidikan 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 772.075.000 175.723.790 22,76 22,76 Rendah D. Pendidikan 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 260.000.000 121.702.750 46,81 46,81 Sedang D. Pendidikan 4 Program pendidikan anak usia dini 192.000.000 68.488.500 35,67 35,67 Sedang D. Pendidikan 5 Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun 82.915.573.600 11.538.896.628 13,92 13,92 Rendah D. Pendidikan 6 Program pendidikan menengah 34.689.840.000 4.757.803.212 13,72 13,72 Rendah D. Pendidikan 7 Program pendidikan non formal 725.300.000 167.457.600 23,09 23,09 Rendah D. Pendidikan 8 Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan 11.939.728.000 405.498.200 3,40 3,40 Rendah D. Pendidikan 9 Program manajemen pelayanan pendidikan 2.852.768.000 918.230.620 32,19 32,19 Sedang D. Pendidikan Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa secara keseluruhan hasil evaluasi terhadap kinerja anggaran pada Urusan Pendidikan termasuk dalam kategori rendah dengan rerata realisasi keuangan sebesar 24,53. Rendahnya realisasi keuangan ini disebabkan karena kegiatan bersumber Dana Alokasi Khusus yang tidak terlaksana, baik Bidang SMP, SMA dan SMK, hal ini dikarenakan regulasi yang diterbitkan swakelola menyulitkan untuk diterapkan didaerah. Selain itu banyaknya kegiatan Bantuan Pendidikan yang bersifat fisik yang tidak sesuai dengan Juknis yang ada. Tingkat realisasi keuangan dan fisik paling rendah terlihat pada Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan karena jadwal pelaksanaannya ada pada triwulan III. Pencapaian kinerja pada RKPD tahun 2014 terlihat dari 40 indikator yang menjadi ukuran, sebanyak 36 indikator termasuk kategori kinerja tinggi dan 4 indikator berkinerja rendah. Indikator yang memiliki kinerja rendah yaitu meningkatkan kualitas ruang kelas SD dan SMP dari target 70 dan 27 ruang kelas, meningkatkan lulusan program kecakapan hidup bersertifikat kompetensi dari target 4 dan indikator meningkatkan kualitas kepala sekolah dan pengawas SMASMK belum terdapat realisasi. Hal ini lebih disebabkan karena jadwal kegiatan yang memang belum terlaksana pada triwulan II untuk dua indikator terakhir. Sedangkan untuk peningkatan ruang kelas SD dan SMP terdapat kendala bagi kegiatan yang bersumber dari dana DAK. Sementara itu berdasarkan hasil evaluasi terhadap capaian target kinerja urusan pendidikan sampai pada tahun 2014 sesuai dengan indikator yang terdapat dalam target RPJMD 2010-2015 secara umum kondisi capaiannya sudah baik. Terdapat 31 indikator kinerja dengan status pencapaian pada tahun 2014 triwulan 2 telah tercapai 8 indikator dengan status akan tercapai on the track dan 1 indikator masih berstatus perlu upaya keras. Yaitu pada peningkatan ruang kelas SD yang mana target pencapaiannya masih berada di bawah 60 tetapi sudah di atas 50. Masih belum tercapainya peningkatan ruang kelas SD sampai pada tahun ke-3 RPJMD ini disebabkan terjadinya tingkat penyerapan anggaran yang rendah dalam pelaksanaan rehabpembangunan Ruang kelas SD pada tahun 2013. Rendahnya serapan ini juga ditengarai karena dilaksanakan pada periode perubahan anggaran sehingga waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan tidak mencukupi sesuai rencana. Secara lengkap pencapaian target kinerja pembangunan daerah Kota Semarang tahun 2014 pada urusan pendidikan, terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.2 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 s.d Triwulan 2 dan Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan Pendidikan No Indikator Kinerja Satuan Target Akhir RPJMD 2015 Target dan Capaian RKPD Tahun 2014

s.d triwulan 2 Capaian RPJMD sd