Pengertian Pendidikan Karakter Pengertian Pendidikan Karakter

15 mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; 2 membangun bangsa yang berkarakter Pancasila; 3 mengembangkan potensi warga negara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011:7. Pendidikan karakter sangat penting diberikan karena dengan adanya pendidikan karakter, peserta didik akan mendapatkan bimbingan serta arahan dan pedoman mengenai karakter yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya pendidikan karakter juga tertera dalam tujuan dan fungsi pendidikan nasional menurut UUSPN No.20 tahun 2003 Bab 2 Pasal 3 yang berisi : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulai, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” Dharma Kesuma dkk. 2011: 6. Sebagai salah satu penunjang penanaman nilai karakter, Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional dalam publikasinya yang berjudul Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 2010 menyatakan bahwa nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa bersumber pada empat nilai yaitu nilai agama, nilai tujuan pendidikan nasional, nilai pancasila dan nilai budaya. Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut teridentifikasi 16 18 nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa yang antara lain: 1. Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4. Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 6. Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7. Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8. Demokrasi: Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 17 9. Rasa ingin tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. 10. Semangat kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 11. Cinta tanah air: Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 12. Menghargai prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabat dan komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14. Cinta damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. 15. Gemar membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16. Peduli lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 18 17. Peduli sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 18. Tanggung jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Kementrian Pendidikan Nasional, 2010: 9-10. 18 nilai pembentuk karakter bangsa ini dapat dijadikan acuan yang baik untuk diterapkan ke dalam pendidikan karakter di sekolah dikarenakan bersumber dari nilai-nilai yang menghasilkan nilai-nilai karakter yang sangat berguna dalam kehidupan manusia di lingkungannya. Pendidikan karakter yang ideal menurut Samsuri 2011: 8 yaitu pendidikan karakter hendaknya mencakup aspek pembentukan kepribadian yang memuat dimensi nilai-nilai kebajikan universal dan kesadaran kultural dimana norma-norma kehidupan itu tumbuh dan berkembang. Ringkasnya, pendidikan karakter mampu membuat kesadaran transendental individu mampu terejawantahkan dalam perilaku yang konstruktif berdasarkan konteks kehidupan di mana ia berada: memiliki kesadaran global, namun mampu bertindak sesuai konteks lokal. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan oleh manusia secara sengaja agar dapat mengembangkan nilai karakter yang baik. nilai karakter yang baik meliputi komponen pengetahuan, 19 kesadaran dan kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut yang berguna sebagai bekal dalam kehidupan manusia dalam masyarakat kelak.

B. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan informal di sekolah selain kegiatan kokurikuler dan kegiatan intrakurikuler. Menurut Rohinah M. Noor 2012: 75 kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu perkembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewangan di sekolahmadrasah. Endah Sulistyowati 2012: 87 mengatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata peajaran untuk membantu pengembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhuan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat mengembangkan 20 kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik Masnur Muslich, 2011: 86-87. Berdasarkan pendapat beberapa para ahli di atas, kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan informal diluar mata pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk membantu perkembangan peserta didik sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik.

2. Pentingnya Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang penting untuk diadakan di sekolah agar siswa dapat menyalurkan minat dan bakat yang dimiliki. Menurut Rohinah M. Noor 2010: 94 sekolah biasanya menyarankan siswa mengikuti ekskul yang menjadi pilihannya setelah diadakan tes penyaluran minat dan bakat oleh tim psikologi yang ditunjuk oleh sekolah. Dari hasil tes itulah siswa diminta memilih ekskul sesuai saran dari hasil psikotes yang dibagikan kepada orangtua siswa. Tujuannya adalah mengasah keterampilan danatau soft skill siswa. Bisa dalam bidang kesenian, olahraga, agama, bahasa, dan lain-lain. Berdasarkan Permendikbud nomor 81A pasal 2 tahun 2013 lampiran III tentang implementasi kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler memiliki fungsi dan tujuan sebagai berikut : a. Fungsi Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir. 21 1 Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan. 2 Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial. 3 Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik. 4 Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas. b. Tujuan Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah: 22 1 Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik. 2 Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, 2013

3. Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 8 Yogyakarta