Kendala apa saja yang Ibu hadapi dalam penerapan nilai karakter di

151 kawan-kawannya, berarti membangun demokrasi, kemudian rasa ingin tahu, 18 ini mulai dari religius sampai dengan sikap perilaku seseorang itu tercermin dalam kegiatan itu ada semua. Cinta damai, gemar membaca. Gemar mebaca itu jelas karena Pramuka itu gemar membaca, Pleton Inti gemar membaca karena di situ nanti bagaimana saya dapat bertanggung jawab, saya dapat berkomitmen dan sebagainya. Saya sampaikan bahwa ikut Pleton Inti dan Pramuka itu pasti ada keuntungannya.

3. Bagaimana penerapan nilai-nilai karakter seperti nilai karakter

religius dan nilai karakter lainnya? Di Pramuka itu ada perkemahan, di Pleton Inti ada diklat Pleton Inti. Pada jam ibadah karena agamanya juga tidak seragam mereka harus beribadah sesuai agamanya masing-masing. Mereka harus melaksanakan kewajiban sesuai agama masing-masing, dan saya tidak akan mengadakan kegiatan yang hari itu misalnya berkenaan dengan hari raya agama tertentu, supaya mereka dapat merayakan hari besar agamanya, peduli lingkungan. Dalam Pramuka ada perjalanan, penjelajahan, dalam penjelajahan itu anak dapat menanam pohon. Kalau di Pleton Inti, kalau diklat, segala sesuatu yang dibawa harus dibawa pulang kembali, tidak boleh mengotori dan buanglah sampah pada tempatnya. Menjaga kebersihan, baik dari diri sendiri baik Pramuka maupun Pleton Inti sampai lingkungan sekitar.

4. Bagaimana cara Bapak mengevaluasi nilai karakter yang sudah

Bapak berikan dalam ekstrakurikuler yang Bapak ajarkan? Nilai karakter tidak dapat dievaluasi secara seperti standar kompetensi, tetapi akumulasi dari seluruh kegiatan. Penilaiannya itu seperti ST sudah tampak, BT belum tampak, atau SST sudah sangat tampak. Kami lihat akumulasinya seperti apa. Tidak dapat per individu. Nanti kalau menilainya per individu itu bukan lagi pendidikan karakter tetapi pengetahuan karakter. 5. Siapa yang mengisi dan membuat kuosioner itu? Saya yang memperhatikan sudah tampak, religius sudah tampak, termasuk menilai kejujuran secara umum, nanti disampaikan secara klasikal tetapi