Hambatan apa saja yang pernah Ibu hadapi dalam menanamkan nilai

159

6. Sarana prasarana apa saja yang diberikan oleh sekolah untuk

kegiatan ekstrakurikuler? Sarana prasarana yang ekstrakurikuler butuhkan minimal ada. Sekolah berusaha memenuhi apa yang dibutuhkan. 7. Bagaimana pendanaan dalam memenuhi sarana prasarana tersebut? Pendanaan ada dana alokasi dari BOSDA atau dari BOS, untuk itu cukup.

8. Apakah terdapat kebijakan khusus untuk ekstrakurikuler di sekolah

mengenai penanaman nilai-nilai karakter? Ini dalam proses menuju pembuatan kebijakan, memang kami kembangkan budaya sekolah itu disiplin dan bersih. Tidak hanya di kegiatan ekstrakurikuler, tetapisehari-hari menuju ke arah itu. Orang membutuhkan disiplin dan bersih, itu yang yang dikembangkan untuk budaya sekolah. 9. Bagaimana cara Bapak mengatasi hambatan-hambatan tersebut? Mengatasi hambatan perlu waktu, tidak mungkin instan karena itu susah. Dimanapun mencari orang yang punya kekuatan tinggi dan tegas itu berat tetapi harus dimulai, kalau karakter perlu waktu lama. Masih banyak kendalanya bukan hanya kami, karena hampir semua tempat seperti itu.

10. Apakah sekolah ini sudah membuat kebijakan tertulis terkait

penanaman nilai-nilai karakter? Memang belum membuat kebijakan tertulis tetapi telah kami sampaikan ke berbagai pihak. Karena saya baru setahun di sini, maka tahun kedua harus action betul.

11. Menurut Bapak bagaimana peran Bapak dalam penyampaian nilai

karakter di sekolah ini? Peran kami hanya sebagai pengarah kepada mereka, yang kami tanamkan, lewat action diterapkan ke semua ekstrakurikuler. Permasalahannya, ekstrakurikuler itu di luar kurikulum, anak-anak kalau ada ekstra tenaga, ekstra waktu, seperti sedikit susah, kontinyu juga sedikit susah, karena di 160 luar jam. Apabila ada ulangan anak tidak masuk ekstrakurikuler, apalagi ada ujian. Kembali ke ekstra, yang kami butuhkan anak-anak kalau ada ekstra tenaga, ekstra waktu, ekstra kemauan, seperti itu. Terkadang saat ekstrakurikuler siswanya banyak, terkadang habis.

12. Menurut Bapak apa yang menjadi alasan ekstrakurikuler ini dibagi

ke dalam bidang-bidang? Yang menjadi alasan bahwa ekstrakurikuler ini dibagi ke dalam bidang- bidang, karena akan lebih dekat pada pembinaan, jadi berkaitan dengan akademik. Data Hasil Wawancara dengan Koordinator Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Negeri 8 Yogyakarta, Sabtu 29 Maret 2014. Pukul 08.45 WIB. Bapak “UB” 1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter? Pendidikan karakter itu untuk membentuk orang menjadi orang, memanusiakan manusia.

2. Menurut Bapak nilai karakter apa saja yang perlu diberikan kepada

siswa? Nilai karakter apa saja yang perlu diberikan adalah, orang dapat bertoleransi, religius yang beragama, tetapi beragama yang baik, dapat bekerjasama, tidak terlalu fanatik, mandiri, toleransi, demokrasi. Gemar membaca, itu kebiasaan baik, yang paling diutamakan itu disiplin, kerja keras, karena dalam kegiatan ada koordinasi, demokrasi juga. Sepak bola kalau tidak ada kerjasama juga tidak jadi.

3. Bagaimana cara mengevaluasi nilai karakter yang sudah ditanamkan

melalui kegiatan ekstrakurikuler itu Pak? Cara mengevaluasi dilihat tingkah laku kesehariannya, dalam bermain kelihatan orang itu tidak disiplin, dengan presensi juga dapat, dilihat disiplinnya.

4. Seberapa banyak karakter siswa memberikan pengaruh dalam

pemberian nilai rapor?