Dari 18 nilai karakter yang ditetapkan Kemendiknas, nilai karakter

140 diissukan. Saya sampaikan seperti itu. Jadi kalau bagus sampaikan saja admire, kami puji. Itu budaya Barat, tetapi itu bagus juga.

7. Bagaimana cara Ibu mengevaluasi nilai karakter yang sudah

diterapkan dalam ekstrakurikuler ini? Cara mengevaluasi nilai karakter ini yaitu dengan portofolio, hasil siswa, jadi dia ikut di kegiatan itu tidak, aktif tidak, terus toleransi dengan yang lainnya tidak, karena memang itu kerja tim, tetapi semua punya pekerjaan semua saling membantu, karena ini organisasi, tetapi si A ini membidangi lain, jadi koordinator bidang harus saling membantu karena mereka tidak dapat kerja sendiri, jadi kelihatan kerjasamanya. Kemandirian juga tentu saja karena dia diberi tugas, kemudian walaupun itu bukan bidangnya, membantu teman dan sebagainya. Waktu saya memberi nilai mereka, untuk keputusan finalnya itu tidak keputusan saya, saya rekap begini, ketuanya saya undang untuk dimintai pendapat. Untuk mengevaluasi ketua saya minta pendapat yang di bawahnya sekretaris, dan lain-lain karena kadang saya tidak tahu persis anak itu seperti apa.

8. Berapa persen nilai karakter ini memberi pengaruh dalam pemberian

nilai? Karena di sini kompetensinya english, jadi tetap kehadiran, keaktifan, terus karakter itu jadi nilai sama persentasenya.

9. Sarana prasarana apa saja yang diberikan sekolah untuk

ekstrakurikuler ini? Ternyata sekolah itu mendukung sekali, apalagi ada program pemerintah juga yang dari BOS atau BOP dan sebagainya yang kami butuhkan untuk ESC dipenuhi semua. Jadi kami butuh mading, disediakan. Asal siswa menyusunnya benar, kemudian itu memang dibutuhkan, kenapa tidak begitu. Sesuai tujuan. 10. Menurut Ibu mengapa ekstrakurikuler ini dibagi ke dalam 6 bidang? Menurut saya dibagi ke dalam 6 bidang, tidak based on the character karena menurut saya semua bidang itu harus menerapkan semua karakter ini. 141 11. Sejak kapan ekstrakurikuler ESC ini berdiri? Ekstrakurikuler ESC berdiri sekitar tahun 1995. Waktu itu saya baru memang di sini. Waktu itu memang belum ada ESC. Waktu itu memang belum flying. Waktu itu kami melihat potensi anak memang bagus, jadi waktu itu kami ikutkan lomba. Kalau ESC sepertinya sudah lama sebelum saya kesini. Cuma untuk intense nya saat kami masuk itu tahun 1995 waktu itu tidak kami saja tetapi semua guru bahasa Inggris itu yang mengelola. Kepala sekolah waktu itu juga mendukung dan melihat kondisi siswa juga sepertinya mendukung juga bahasa Inggrisnya. Waktu itu yang kecil-kecil juga kami ikutkan lomba yang bergengsi, kalau sekarang ada EDC English Debating Contest untuk dunia, waktu itu lembaga kecil kami ikutkan saja. Ada yang kalah tidak apa-apa. Akhirnya kami berprestasi sampai akhirnya debat naik terus.

12. Bagaimana manajemen pelaksanaannya atau kiatnya agar selalu

dapat mempertahankan prestasi yang sudah diperoleh? Sepintar-pintar anak, kadang tentang debat itu lebih bagus dari gurunya. Baik kalau untuk bahasa Inggris, tetapi kalau untuk debat dengan anak mereka lebih bagus, pengetahuan mereka juga jauh lebih kami karena lebih luas juga. Itu tidak lepas dari kontrol guru, jadi kontrol untuk waktu, kontrol kegiatan, juga kontrol programnya.

13. Bagaimana cara membuat siswa untuk selalu tertarik ikut

ekstrakurikuler ini? cara membuat siswa untuk selalu tertarik ikut ekstrakurikuler yaitu anak waktu masa orientasi diperkenalkan itu ekstrakurikuler-ekstrakurikulernya. Setiap Senin kami pasti punya acara setiap upacara ada piala selalu menampilkan prestasi yang diraih siswa sehingga siswa tertarik untuk ikut, tetapi kami tetap memilih anak, kira-kira anak kemana kompetensinya. Seperti kemarin ada anak yang mau ikut speech, saya bilang tidak, dia sebaiknya ke debat. Saya melihat anak bagusnya di debat, kalau debat bagaimana argumen kami itu jadi meyakinkan. 14. Apakah saat siswa akan masuk ekstrakurikuler ada kegiatan seleksi?