Nilai karakter apa saja yang diterapkan dan lebih ditonjolkan dalam Seberapa jauh nilai-nilai karakter yang diterapkan dalam kegiatan

166 suruh menyanyi pakai nadanya sendiri, telinganya itu sudah tidak bingung. Kalau di Teater lebih kekeluargaannya itu, berkumpulnya, berbaginya, kemudian kreatifnya juga. Kreatifnya itu kalau aku di pemusik, jadi itu ada mix dari gamelan di mix sama alat band begitu. Jadi kami memainkan hal yang baru. Gamelan kebanyakan etnik begitu. Jadi kami bikin inovasi baru. Teater itu Senin, Kamis, Minggu. Minggu itu yang penuh, jadi pemain juga, penari juga, pemusik juga, kalau Senin dan Kamis itu yang dibagi-bagi.

5. Kendala apa saja yang Anda rasakan dalam penanaman nilai

karakter ini? Kendala yang dirasakan dalam penanaman nilai karakter ini yaitu kumpulnya saja yang terkadang sedikit susah, disiplin waktunya sedikit kurang, terus bertabrakan seperti saat ini, banyak faktor, ada event juga. Jadi ekstrakurikuler itu jadi nanti dulu, event dulu, yang memutuskan untuk event dulu itu dari personal sendiri skala prioritas anak sendiri. Cara menanggulanginya sebenarnya diingatkan. Kalau tidak masuk ekstrakurikuler nanti ekstrakurikulernya juga tidak jalan, nanti nilai raportnya bagaimana jadi itu yang membuat saya ikut ekstrakurikuler ini, kalau tidak ikut ini nanti nilai raport saya seperti ini, yang mengingatkan ada teman juga, teman yang aktif nanti mengingatkan yang pasif. Kalau pembimbing itu datang, mengajar, mengabsen itu yang mengabsen kakak kelas, jadi yang mengatur siswanya sendiri, nanti pembimbing tinggal mengawasi.

6. Selama Anda mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini, perubahan apa

saja yang Anda rasakan? Perubahan yang dirasakan lebih tanggung jawab, lebih dapat membagi waktunya itu banyak kegiatan, jadi pintar-pintar membagi waktunya. Komunikasi dengan orang menjadi lebih bagus, emosionalnya juga, bahkan kreativitas karena memainkan musik juga.

7. Menurut Anda mengapa ekstrakurikuler ini dibagi ke dalam bidang-

bidang? 167 Ekstrakurikuler ini terbagi ke dalam bidang yaitu untuk mengeksplore diri sendiri. Seperti kami itu di sekolah tidak cuma sekolah, jadi kami itu passionnya di mana. Jadi ekstrakurikuler itu buat menyalurkan apa yang kami dapat, seperti hanya memberi pilihan pada siswanya. Banyak pilihan, jadi untuk mengeksplore hobi kami di mana. 8. Apakah sarana prasarananya sudah mencukupi? Sarana prasarananya sudah cukup, karena sudah ada ruangannya, teater kalau Minggu kalau ingin latihan gabungan dipindah ke atas, diangkat peralatannya. Misalnya mau pagelaran begitu butuh latihan pemain, pemusiknya, penarinya, agar komunikasinya juga enak, jadi dapat dilaksanakan bersama-sama. Data Hasil Wawancara dengan Siswa Peserta Kegiatan ektrakurikuler Paduan suara SMA Negeri 8 Yogyakarta, 3 Mei 2014. Pukul 13.20 WIB. Dengan “F” 1. Menurut Anda apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter? Pendidikan karakter itu seperti jadi kami mendidik agar kami nantinya mempunyai karakter yang baik, yang jujur, seperti begitu agar karakternya baik. 2. Apakah guru pernah menyampaikan tentang pendidikan karakter? Guru pernah menyampaikan tentang pendidikan karakter, hanya saya lupa, seperti begitu seperti jujur begitu.

3. Dari kegiatan ekstrakurikuler ESC, menurut Anda nilai karakter apa

yang paling ditonjolkan atau disampaikan oleh pembina kegiatan ektrakurikuler? Dalam kegiatan ektrakurikuler ESC, nilai karakter yang disampaikan yaitu jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, kemudian bersahabat dan komunikatif, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, yang paling ditonjolkan itu disiplin sama kerja keras. 4. Bagaimana cara guru pembina menyampaikan nilai karakter?