Faktor Pendukung dalam Penerapan Nilai Karakter

87 “Hambatan yang dihadapi terkadang anak terlibat dalam berbagai kegiatan. Di SMA 8 memang kegiatan di luar pembelajaran itu banyak, banyak event, sehingga anak-anak menjadi panitia dalam event itu. Kadang-kadang yang datang latihan itu bergantian, tetapi untungnya anak-anak di sini pintar, meskipun bergantian tetapi begitu digabung jadi tetap dapat harmonis.” WawancaraM3 Mei 2014. Dilanjutkan dengan yang disampaikan oleh Ibu W: “Hambatan yang dihadapi dalam penanaman nilai karakter ini yaitu sulit disiplin waktu, karena anak-anak mengambil ekstranya tidak hanya ESC saja, terkadang ada yang ikut Teater, anak ada yang ikut dua ekstrakurikuler.” WawancaraW20 Maret 2014. Selain kendala di atas, kendala lain yang muncul yaitu seperti yang disampaikan oleh Saudari N yang mengatakan bahwa: “Kendala yang dirasakan dalam penanaman nilai karakter ini yaitu kumpulnya saja yang terkadang sedikit susah, disiplin waktunya sedikit kurang, terus bertabrakan seperti saat ini, banyak faktor, ada event juga. Jadi ekstrakurikuler itu jadi nanti dulu, event dulu.” WawancaraN30 April 2014. Berdasarkan pendapat keempat narasumber di atas diperoleh kesimpulan bahwa kendala yang biasa muncul adalah banyaknya kegiatan lain yang diikuti siswa, sehingga siswa sulit mengatur waktu untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Dapat dikatakan bahwa siswa masih kurang memiliki disiplin terutama disiplin waktu, sehingga kegiatan tidak dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Sesuai dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan ekstrakurikuler paduan suara akan berlangsung, siswa masih kurang memiliki disiplin waktu. Kegiatan latihan tidak dapat dilaksanakan 88 tepat waktu karena menunggu siswa-siswi yang sedang mengikuti kegiatan lainnya untuk berkumpul, sehingga menunda dimulainya kegiatan latihan. Hal ini juga terjadi pada saat latihan Pramuka. Kegiatan latihan tidak dapat dilakukan secara tepat waktu karena menunggu siswa yang berkumpul cukup lama hingga menunda dimulainya latihan. Kendala yang muncul juga adanya gangguan dari luar yang mempengaruhi perilaku siswa seperti pernah terjadinya tawuran di sekolah ini. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Bapak JTP yang mengatakan bahwa: “Melalui wali kelas kami selalu menghimbau siswa untuk mengikuti kegiatan yang ada di sekolah dan menghimbau anak- anak untuk berkegiatan secara positif, tetapi bagaimanapun juga kami tidak memungkiri bahwa masih ada juga anak yang di luar itu, tetapi Alhamdulillah untuk tawuran itu kami tidak terlalu banyak. Tetapi pernah pak? Ya ada juga. Biasanya kami yang dipancing. Terkadang di depan gerbang dilempari. Terkadang kami masih bisa menahan anak untuk tidak keluar, tetapi ada anak yang keluar juga, tetapi biasanya kami yang dipancing karena di depan jalan besar. itu paling susah, namanya anak muda, dilempar batu jadi membalas.” WawancaraJTP18 Januari 2014. Hal ini menunjukkan bahwa meski sudah ada upaya penanaman nilai-nilai karakter namun masih ada siswa yang melakukan tindakan yang kurang baik yang kurang sesuai dengan nilai karakter yang ditanamkan di sekolah ini. Siswa masih mudah terpengaruh dengan gangguan dari lingkungan luar. Dari hal ini maka dapat dikatakan bahwa siswa terkadang kurang memperhatikan nasehat guru, siswa masih kurang dapat mengontrol diri serta kurang memiliki nilai karakter 89 cinta damai dan bersahabat dengan lingkungan sekitar sekolah, karena jika hal tersebut diselesaikan dengan cara kekeluargaan atau jika siswa mengacuhkan gangguan tersebut maka tawuran dapat terhindarkan.

4. Strategi yang Dilakukan untuk Menanggulangi Hambatan dalam

Penerapan Nilai Karakter di SMA Negeri 8 Yogyakarta Berdasarkan pada beberapa faktor penghambat yang muncul di atas juga terdapat upaya untuk menanggulangi faktor-faktor penghambat yang muncul yang antara lain dengan: 1. Memberi keteladanan pada siswa seperti menghormati orang lain, cinta damai dan bersahabat dengan cara menyambut dan memberikan salam pada siswa setiap pagi di gerbang sekolah. 2. Guru memberikan motivasi dan menyampaikan pesan-pesan pada siswa untuk selalu berbuat baik, berprestasi, disiplin dan mematuhi peraturan yang berlaku serta menjalankan kewajiban siswa seperti beribadah, dan datang serta menyelesaikan tugas tepat waktu. 3. Pihak sekolah sudah mulai membuat perencanaan-perencanaan program yang berkaitan dengan penanaman beberapa nilai karakter seperti “green school and saving energy” yang menanamkan nilai karakter cinta tanah air dan peduli lingkungan.