Siapa yang mengisi dan membuat kuosioner itu?

154 Cara menanggulangi hambatan tersebut kami bekerjasama dengan mata pelajaran, saling memberi informasi. Jadi yang utama itu pasti disiplin, tidak dapat tidak. Kalau tidak disiplin nanti muaranya banyak, cara penanggulangannya seperti itu. 13. Apakah Bapak sudah puas dengan penamanan nilai karakter ini? Belum puas, masih ingin memajukan, bagaimana cara penanaman karakter. Karakter dapat mengendap, meresap dibahu mereka, dihati mereka. Intinya anak itu kami bangun dari tidak tahu menjadi tahu, setelah tau itu menjadi bisa, setelah bisa menjadi biasa, setelah biasa menjadi sebuah kebiasaan. Data Hasil Wawancara dengan pembina kegiatan ektrakurikuler Paduan suara SMA Negeri 8 Yogyakarta, 3 Mei 2014. Pukul 12.20 WIB. Ibu “M” 1. Menurut Ibu apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter? Pendidikan karakter yakni pembentukan watak agar anak memiliki moral yang baik.

2. Dari 18 nilai karakter bangsa yang sudah ditetapkan Kemendiknas

ini nilai karakter apa saja yang paling ditonjolkan untuk diterapkan? Nilai karakter yang ditonjolkan yakni Disiplin, kerja keras, kreatif. Disiplin kami kalau latihan seminggu sekali tetapi kalau akan ada event dapat seminggu tiga sampai empat kali. Jadi kami belajar tepat waktu, disiplin waktu. Kerja keras, karena lagu yang kami nyanyikan itu sulit- sulit, ada lagu bahasa daerah, bahasa Inggris. Kreatif, nanti anak saya beri kesempatan untuk koreo sendiri. Saya hanya mlenting sedikit anak yang mengembangkan karena koreografi membutuhkan kreativitas. Sikap mandiri juga, ketika saya sebagai guru tidak hanya mengajarkan ekstrakurikuler, seringkali mengadakan rapat, sedangkan ekstrakurikulernya setelah pelajaran maka saya minta belajar sendiri meskipun tanpa saya. Cinta tanah air juga, dari lagu kebangsaan yang diajarkan. Apalagi nanti kalau wisuda itu menyanyikan lagu yang bersifat cinta tanah air. Jadi kebanggaan terhadap Negeri sendiri itu perlu diberikan. Kemudian peduli sosial. Yang namanya Paduan suara juga tidak 155 dapat suaraku harus menonjol meskipun suaranya bagus, tidak boleh. Paduan suara itu menggunakan dua telinga. Saya harus dapat mendengar suara samping kiri dan samping kananku. Kalau sudah tidak dapat mendengar sampingnya, berarti harus mengurangi power. Jadi toleransi atau peduli terhadap lingkungan sekitar. Kami melihat karakter yang di sini banyak, hanya yang ditonjolkan itu tadi. Religius juga ada, karena lagunya ada lagu yang religius.

3. Menurut Ibu apakah pendidikan karakter perlu untuk diberikan

pada siswa? Pendidikan karakter sangat perlu diberikan, karena saat ini banyak orangtua sudah tidak peduli pada anak-anaknya. Mereka menyerahkan pendidikan itu ke sekolah. Jadi tanggung jawab guru sekarang lebih berat. Tidak hanya sekedar mengajar. Justru yang terberat itu di dalam pendikar ini. Apalagi kalau untuk anak SMA sudah dilandasi ketika anak masih di rumah, di SD Sekolah Dasar itu yang mendasari. Ternyata tidak semua keluarga, semua guru itu memiliki dasar yang baik, jadi lebih sulit, tetapi sesulit apapun kami mengusahakan justru yang terutama bukan pintarnya. Orang pintar itu banyak. Ketika mereka mau belajar itu dapat pintar, tetapi justru karakter ini yang perlu mendapat sentuhan. Dengan kasih sayang, dengan kesabaran, dengan kelembutan. 4. Sejak kapan kegiatan ekstrakurikuler ini diadakan? Ekstrakurikuler ini diadakan sebelum saya di sini sudah ada dan tetap berjalan terus.

5. Bagaimana cara mempertahankan agar kegiatan ekstrakurikuler ini

tetap berjalan? Cara mempertahankan agar ekstrakurikuler tetap berjalan yaitu dengan kaderisasi. Setiap tahun ajaran baru kami membuat list. Di sini ada sekitar 26 kegiatan ekstrakurikuler. Semua talenta anak itu ada wadahnya. Terus nanti kami kumpulkan, kami laksanakan, dari tahun ke tahun.

6. Apakah karakter siswa menjadi pertimbangan dalam pemberian nilai

di rapor?