Strategi yang Dilakukan untuk Menanggulangi Hambatan dalam

92 globalisasi yang saat ini kian mempengaruhi sikap dan perilaku anak. Arus global dan kecanggihan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi manusia. Seperti internet yang memberikan kemudahan dalam mengakses informasi, alat-alat elektronik yang kini kian canggih yang memberikan kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, dan kemudahan dalam berkomunikasi seperti dengan menggunakan telepon selular. Namun dengan adanya kemudahan-kemudahan tersebut juga terdapat dampak yang ditimbulkan, seperti manusia saat ini lebih nyaman menggunakan telepon genggam dan internet untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi serta menggunakan peralatan canggih untuk melaksanakan pekerjaannya. Hal ini membentuk sikap apatis terhadap perilaku manusia tersebut dengan masyarakat sehingga manusia saat ini menjadi kurang memiliki rasa sosial, toleransi, dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Internet juga dapat memperluas ruang anak untuk mengakses berbagai informasi baik informasi yang bersifat positif maupun negatif tanpa adanya filter yang membatasi anak kecuali anak itu sendiri. Meninjau dari adanya dampak-dampak tersebut maka penanaman nilai- nilai karakter harus diberikan pada anak dalam setiap kegiatan yang dilakukan, sehingga dapat tertanam dengan baik dalam diri dan sebagai bekal anak dalam berperilaku serta sebagai pelindung anak dari berbagai pengaruh buruk dari arus global. 93 Guna mendukung penanaman nilai karakter dalam pendidikan, Kemendiknas 2010: 9-10 menyatakan bahwa terdapat 18 nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa yang nilai- nilainya antara lain: 1 Religius; 2 Jujur; 3 Toleransi; 4 Disiplin; 5 Kerja keras; 6 Kreatif; 7 Mandiri; 8 Demokratis; 9 Rasa Ingin Tahu; 10 Semangat Kebangsaan; 11 Cinta Tanah Air; 12 Menghargai Prestasi; 13 BersahabatKomunikatif; 14 Cinta Damai; 15 Gemar Membaca; 16 Peduli Lingkungan; 17 Peduli Sosial; 18 Tanggung Jawab. 18 nilai-nilai pembentuk karakter bangsa ini menjadi acuan nilai karakter yang perlu ditanamkan dalam diri peserta didik yang juga dapat ditanamkan dalam kegiatan di sekolah baik kegiatan pembelajaran formal seperti dalam pelajaran PKN dan agama, serta dalam kegiatan pembelajaran non formal seperti kegiatan ekstrakurikuler. Warga SMA Negeri 8 Yogyakarta berpendapat bahwa pendidikan karakter perlu untuk disampaikan pada siswa di sekolah. Dengan adanya pendidikan karakter di sekolah maka dapat membantu menanamkan serta menumbuhkan nilai-nilai karakter yang baik dalam diri siswa, sehingga dapat menjadi bekal siswa dalam berperilaku di masyarakat nantinya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, SMA Negeri 8 Yogyakarta belum memiliki kebijakan tertulis terkait penanaman 18 nilai pembentuk karakter bangsa, namun sekolah ini sudah mulai membuat dan memproses beberapa nilai karakter untuk dijadikan sebuah kebijakan yang dapat diterapkan kepada siswa. Nilai karakter yang