Peningkatan 1 persen produksi gula Indonesia menyebabkan impor gula Indonesia dari China menurun 2.779 persen. Tarif impor gula juga berpengaruh secara nyata
terhadap impor gula Indonesia dari China. Respon perubahan impor gula China terhadap perubahan tarif impor gula adalah elastis. Penurunan tarif impor gula
sebesar 1 persen akan meningkatkan impor gula Indonesia dari China sebesar 1.237 persen. Impor gula Indonesia dari China juga dipengaruhi secara nyata oleh
tremd waktu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya tenggang waktu yang relatif lambat bagi harga impor riil gula Indonesia dari China untuk kembali pada tingkat
keseimbangannya.
6.2.6. Ekspor Impor Gula Dunia
Ekspor Gula 6.2.6.1.Ekspor Gula Brazil
Brazil merupakan negara pengekspor gula terbesar di dunia saat ini. Hasil estimasi persamaan eskpor gula Brazil disajikan pada Tabel 31. Ekspor gula
Brazil dapat ditentukan harga riil gula dunia, produksi gula Brazil, perubahan nilai tukar riil Brazil, dan ekspor gula Brazil t-1. Ekspor gula Brazil dipengaruhi secara
nyata oleh harga riil gula dunia, produksi gula Brazil dan perubahan nilai tukar riil Brazil.
Tabel 31. Hasil Estimasi Persamaan Ekspor Gula Brazil XGBR Variabel
Parameter Estimate
Elastisitas Prob |T|
Variabel Label SR
LR
Intercept -6 330 563 .0001
HRGW 2 504.546
0.125 0.135
0.0604 Harga riil gula dunia QGBR
0.790311 1.544
1.667 .0001 Produksi gula Brazil
SERBR 325 475.5
0.002 0.002
0.1353 Perubahan nilai tukar riil
Brazil LXGBR
0.073383 0.3085 Ekspor gula Brazil t-1
Prob|F| : .0001 R
2
: 0.98382 Dw : 1.868 Dh : 0.539
Harga riil gula dunia berpengaruh secara nyata terhadap ekspor gula Brazil. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan harga riil gula dunia dapat
menjadi stimulus bagi Brazil meningkatkan volume ekspor gulanya. Namun, respon ekspor gula Brazil terhadap harga riil gula dunia adalah inelastis baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Peningkatan harga riil gula dunia
sebesar 1 persen akan meningkatkan ekspor gula Brazil sebesar 0.125 persen dalam jangka pendek dan 0.135 persen dalam jangka panjang. Produksi gula
Brazil berpengaruh secara nyata terhadap ekspor gulanya. Semakin besar jumlah gula yang diproduksi oleh Brazil maka akan mendorong pengusaha gula Brazil
untuk meningkatkan jumlah ekspor gula yang lebih banyak lagi. Hal ini diperkuat dengan respon ekspor gula Brazil terhadap produksi gulanya yang sangat elastis
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kenaikan 1 persen produksi gula Brazil maka akan meningkatkan 1.544 persen ekspor gulanya dalam jangka
pendek dan 1.667 persen dalam jangka panjang. Perubahan nilai tukar riil Brazil juga berpengaruh secara nyata terhadap
ekspor gula Brazil. Namun respon ekspor gula Brazil terhadap perubahan nilai tukar riil Brazil bersifat inelastis baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Hal ini berarti bahwa perubahan yang terjadi pada nilai tukar riil Brazil menyebabkan terjadinya perubahan volume gula yang diekspor oleh eksportir gula
Brazil, walaupun perubahannya kecil baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sebaliknya, ekspor gula Brazil t-1 berpengaruh secara tidak nyata
terhadap ekspor gula Brazil. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada tenggang waktu yang dibutuhkan oleh ekspor gula Brazil untuk menyesuaikan diri kembali
kepada tingkat keseimbangannya dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi.
6.2.6.2.Ekspor Gula Thailand
Thailand merupakan eksportir gula terbesar kedua di dunia. Hasil estimasi persamaan ekspor gula Thailand disajikan pada Tabel 32. Ekspor gula
Thailand dari model yang diestimasi ditentukan oleh harga riil gula dunia, produksi gula Thailand, perubahan nilai tukar riil Thailand, dan tren waktu.
Ekspor gula Thailand dipengaruhi secara nyata oleh harga riil gula dunia, produksi gula Thailand, dan nilai tukar riil Thailand. Harga riil gula dunia yang
berpengaruh secara nyata terhadap ekspor gula Thailand mengindikasikan bahwa peningkatan harga riil gula dunia menjadi stimulus bagi eksportir gula Thailand
untuk meningkatkan ekspor gulanya. Respon ekspor gula Thailand terhadap harga riil gula dunia adalah inelastis. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan harga
gula dunia sebesar 1 persen akan meningkatkan ekspor gula Thailand sebesar 0.100 persen dalam jangka pendek.
Tabel 32. Hasil Estimasi Persamaan Ekspor Gula Thailand XGTH Variabel
Parameter Estimate
Elastisitas Prob |T|
Variabel Label SR
LR
Intercept -179 072
0.2948 HRGW
716.1686 0.100
0.0501 Harga riil gula dunia QGTH
0.470358 0.687
.0001 Produksi gula Thailand SERTH
2 570.296 -0.001
0.4335 Perubahan nilai tukar riil
Thailand T
50 528.95 0.0009 Tren waktu
Prob|F| : .0001 R
2
: 0.95432 Dw : 1.440
Peningkatan produksi gula Thailand juga menjadi salah satu pendorong ekspor gula Thailand. Namun, respon ekspor gula Thailand terhadap produksi
gula Thailand adalah inelastis. Apabila terjadi peningkatan produksi gula Thailand sebesar 1 persen maka akan meningkatkan ekspor gula Thailand sebesar 0.687
persen dalam jangka pendek. Selain faktor-faktor tersebut ekspor gula Thailand juga dipengaruhi secara tidak nyata oleh perubahan nilai tukar riilnya. Hal ini
menujukkan bahwa perubahan yang terjadi pada nilai tukar tidak dapat digunakan sebagai tolak ukur perubahan jumlah ekspor gula Thailand, sedangkan variabel
tren waktu berpengaruh secara nyata terhadap ekspor gula Thailand. Hal ini menunjukkan bahwa adanya tenggang waktu yang relatif lambat bagi harga
ekspor gula Thailand untuk kembali pada tingkat keseimbangannya dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi.
6.2.6.3. Total Ekspor Gula Dunia
Persamaan ekspor gula dunia merupakan penjumlahan dari ekspor gula Brazil, Thailand, dan negara eksportir lainnya selain Brazil dan Thailand. Hal
tersebut dibangun berdasarkan analisis dalam kurun waktu 1981 sampai dengan 2010 yang diperoleh proporsi share ekspor rata-rata gula dunia adalah 57.11
persen oleh Brazil dan 10.37 persen oleh Thailand, sedangkan rata-rata ekspor dari negara lain sebesar 40.92 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
meskipun Brazil dan Thailand merupakan negara terbesar dalam impor gula namun masih terdapat banyak negara-negara lain yang menjadi negara eksportir
gula di dunia, namun jumlah impornya relatif kecil. Sehingga ekspor gula dunia merupakan penjumlahan dari ekspor gula Brazil, Thailand, ditambah dengan
ekspor gula sisa dunia.
Impor Gula Dunia 6.2.6.4. Impor Gula India
India sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar kedua di dunia merupakan negara importir gula terbesar di dunia. Impor gula India dipengaruhi
secara positif oleh pertumbuhan penduduk india t-1, perubahan nilai tukar India, sedangkan harga riil gula dunia dan GDP riil India berpengaruh secara negatif
terhadap impor gula India. Adapun hasil estimasi persamaan impor gula India yang ditunjukkan oleh Tabel 33 menyatakan bahwa impor gula India dipengaruhi
secara nyata oleh harga riil gula dunia, produksi gula India, pertumbuhan penduduk India, GDP riil India, dan tren waktu.
Tabel 33. Hasil Estimasi Persamaan Impor Gula India MGIN Variabel
Parameter Estimate
Elastisitas Prob |T|
Variabel Label SR
LR
Intercept -23 560 000
0.0329 HRGW
-2 465.20 -2.226 0.0080 Harga riil gula dunia
QGIN -0.12 -3.572
0.0002 Produksi gula India LJPOPIN 1 064 500 000 41.378
0.0243 Pertumbuhan penduduk
India SERIN
-43 429.60 0.067
0.0652 Perubahan nilai tukar
India terhadap Amerika IRIN
0.000003 2.517
0.0411 GDP riil India T
356 268.40 0.0350 Tren waktu
Prob|F| : 0.0012 R
2
: 0.6212 Dw : 2.058
Pengaruh harga riil gula dunia yang nyata terhadap impor gula India menunjukkan bahwa perubahan pada harga riil gula dunia mampu menyebabkan
terjadinya perubahan impor gula India. Secara ekonomi, respon perubahan ekspor gula India terhadap harga riil gula dunia adalah elastis. Kenaikan 1 persen harga
gula dunia akan meyebabkan impor gula India berkurang 1.814 persen. Produksi gula India berpengaruh secara nyata terhadap impor gula India. Penurunan impor
gula dunia sangat responsif terhadap peningkatan produksi gula India. Peningkatan produksi gula India sebesar 1 persen akan menurunkan impor gula
India sebesar 3.572 persen dalam jangka pendek. Pertumbuhan penduduk India
juga berpengaruh secara nyata terhadap impor gula India. Peningkatan penduduk India menjadi pendorong bagi India untuk meningkatkan volume impornya.
Namun demikian impor gula India terhadap pertumbuhan penduduk India adalah sangat elastis. Peningkatan jumlah penduduk India sebesar 1 persen akan
meningkatkan impor gula India sebesar 41.378 persen. GDP riil India berpengaruh secara nyata pula terhadap impor gula India. Hal ini menunjukkan
bahwa perilaku impor gula India ditentukan oleh perubahan GDP riilnya dan memiliki respon yang sangat elastis dalam jangka pendek. Peningkatan GDP riil
India sebesar 1 persen akan meningkatkan impor gula India sebesar 2.517 persen dalam jangka pendek. Selain itu, perubahan nilai tukar India juga berpengaruh
secara nyata terhadap impor gula India. Ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada nilai tukar riil India dapat dijadikan tolak ukur berubahnya volume
impor gula India. Demikian juga dengan variabel tren waktu yang berpengaruh secara nyata terhadap impor gula India. Hal ini menunjukkan bahwa adanya
tenggang waktu yang relatif lambat bagi harga impor gula India untuk kembali pada tingkat keseimbangannya dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi.
6.2.6.5.Impor Gula Amerika Serikat
Hasil estimasi persamaan impor gula Amerika Serikat ditunjukkan oleh Tabel 34. Impor gula Amerika Serikat dari model yang diestimasi ditentukan oleh
perubahan harga riil gula dunia, produksi gula Amerika Serikat, konsumsi gula Amerika Serikat, stok gula Amerika Serikat, dan impor gula Amerika Serikat t-1.
Dapat diketahui bahwa konsumsi gula Amerika Serikat dan impor gula Amerika Serikat t-1 berpengaruh positif terhadap impor gula Amerika Serikat. Adapun
perubahan harga riil gula, produksi gula Amerika Serikat, dan stok gula Amerika Serikat mempengaruhi impor gula Amerika Serikat secara negatif. Berdasarkan
kriteria statistik, impor gula Amerika Serikat dipengaruhi secara nyata oleh produksi gula Amerika Serikat, konsumsi gula Amerika Serikat, dan stok gula
Amerika Serikat. Perubahan harga riil gula dunia berpengaruh secara tidak nyata terhadap
impor gula Amerika Serikat. Ini menunjukkan bahwa kenaikan harga gula dunia tidak membuat pengusaha importir gula Amerika Serikat mengurangi impor gula.