Produksi Gula Kristal Putih dan Gula Kristal Rafinasi
peningkatan jumlah penduduk dan tingkat perekonomian masyarakat yang mengalami peningkatan juga karena meningkatnya kebutuhan gula karena industri
makanan dan minuman juga mengalami kemajuan. Perkembangan impor gula Indonesia ditunjukkan oleh Tabel 9.
Tabel 9. Impor Gula Kristal Putih, Gula Mentah, dan Gula Kristal Rafinasi di Indonesia Tahun 2003-2010
Tahun Impor ton
Gula Kristal Putih Gula Mentah
Gula Kristal Rafinasi
2003 647 908
350 582 516 371
2004 256 589
478 250 464 213
2005 453 160
808 200 629 615
2006 216 490
952 387 462 741
2007 448 681
1 255 522 715 930
2008 49 025
1 213 470 453 743
2009 13 000
1 670 000 149 837
2010 446 894
2 265 000 158 384
2011 143 479
2 268 954 60 412
Sumber : Dewan Gula Indonesia, 2012
Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa laju pertumbuhan impor gula kristal putih relatif berfluktuasi dipengaruhi oleh kebijakan impor yang diterapkan oleh
pemerintah. Impor gula kristal putih mempunyai komposisi yang lebih kecil dibanding impor gula kristal rafinasi dan gula mentah karena impor gula kristal
putih dilakukan hanya untuk memenuhi kekurangan kebutuhan gula didaerah non sentra produksi. Daerah sentra produksi gula di Indonesia berada pada wilayah
Indonesia bagian barat sehingga kekurangan gula pada non sentra produksi atau wilayah timur Indonesia seringkali dipenuhi melalui impor karena distribusi dari
daerah sentra produksi membutuhkan waktu yang relatif lama dan biaya transportasi yang tinggi apabila menunggu distribusi gula dari wilayah barat.
Sejak tahun 2007 impor gula kristal putih telah mengalami penurunan namun pada tahun 2010 impor gula kristal putih meningkat kembali menjadi 446.89 ribu
ton karena faktor cuaca yang menyebabkan penurunan produksi.
Impor gula mentah digunakan oleh pelaku-pelaku dalam industri gula kristal rafinasi di Indonesia untuk kemudian diolah menjadi gula kristal rafinasi.
Berdasarkan Tabel 9 seiring dengan bertambahnya jumlah pabrik gula kristal rafinasi maka permintaan akan impor gula mentah juga terus meningkat.
Peningkatan impor gula mentah terjadi sejak tahun 2007 yang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Impor gula mentah tahun 2011 mencapai 2.268 juta
ton. Untuk memenuhi kebutuhan gula kristal rafinasi yang terus meningkat dari tahun ke tahun pemerintah juga melakukan impor langsung gula kristal rafinasi
untuk diserap oleh industri yang menggunakan bahan baku gula kristal rafinasi. Perkembangan impor gula kristal rafinasi menunjukkan tren penurunan seiring
dengan peningkatan pabrik gula kristal rafinasi. Hingga tahun 2011 impor langsung gula kristal rafinasi hanya 60.412 ribu ton.