6.2.4. Harga Gula Indonesia
6.2.4.1.Harga Riil Gula Tingkat Petani HRGP
Hasil estimasi harga riil gula tingkat petani yang ditunjukkan oleh Tabel 25 dapat dijelaskan bahwa harga riil gula tingkat petani dipengaruhi secara positif
oleh harga riil gula tingkat pedagang besar, dummy kebijakan Harga Patokan Petani HPP, tren waktu, dan harga riil gula tingkat petani tahun t-1. Adapun
variabel rasio produksi gula tahun t dengan tahun t-1 berpengaruh secara negatif terhadap harga riil gula tingkat petani. Variabel yang berpengaruh secara nyata
terhadap harga riil gula tingkat petani adalah harga riil gula tingkat pedagang besar, rasio produksi gula Indonesia tahun t terhadap tahun t-1, dan harga riil gula
tingkat petani t-1.
Tabel 25. Hasil Estimasi Persamaan Harga Riil Gula Tingkat Petani HRGP
Variabel Parameter
Estimate Elastisitas
Prob |T| Variabel Label
SR LR
Intercept -16.5646
0.4897 HRGPB
0.881358 0.97174
1.1346 .0001
Harga riil
gula tingkat
pedagang besar RQGINA
-557.12 -0.1304
-0.1522 0.0672
Rasio produksi gula Indonesia tahun t terhadap tahun t-1
DHPP 105.1625
- -
0.2056 Dummy Kebijakan HPP T
3.70296 0.01369
0.0160 0.2723 Tren waktu
LHRGP 0.1435
0.0111 Harga riil gula tingkat petani t-1 Prob|F| : .0001
R
2
: 0.93707 Dw : 2.153 Dh : -0.426
Harga riil gula tingkat pedagang besar berpengaruh secara nyata terhadap harga riil gula tingkat petani. Peningkatan harga riil gula di tingkat pedagang besar
akan meningkatkan harga riil gula di tingkat petani. Hal ini diduga karena adanya transmisi harga yang besar antara harga riil gula tingkat pedagang besar dengan
harga riil gula tingkat petani. Respon harga riil gula tingkat petani terhadap harga riil gula tingkat pedagang besar adalah inelastis dalam jangka pendek namun elastis
pada jangka panjang. Peningkatan harga riil gula tingkat pedagang besar sebesar 1 persen akan meningkatkan harga riil gula tingkat petani dalam jangka pendek
sebesar 0.972 persen dan 1.135 persen dalam jangka panjang. Rasio produksi gula Indonesia tahun t dengan tahun sebelumnya
berpengaruh secara nyata terhadap harga riil gula tingkat petani. Peningkatan
produksi gula Indonesia akan menurunkan harga gula tingkat petani. Oleh karena itu, target swasembada yang dicanangkan oleh pemerintah hendaknya diikuti
dengan kebijakan penetapan harga yang sesuai bagi petani, sehingga kesejahteraan petani tidak mengalami penurunan.
Dummy kebijakan HPP gula berpengaruh secara tidak nyata terhadap harga riil gula tingkat petani. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kebijakan HPP
tidak efektif dalam meningkatkan harga gula petani. Kebijakan HPP gula memang tidak dimaksudkan untuk meningkatkan harga gula, karena sistem penetapan
harga gula tingkat petani dilakukan dengan sistem lelang yang menggunakan HPP sebagai referensi harga atau sebagai batas harga minimum. Harga riil gula
kecenderungan waktu tidak menunjukkan adanya peningkatan harga gula tingkat petani. Dalam hal ini harga riil gula tingkat petani relatif tidak stabil, sedangkan
harga riil gula tingkat petani t-1 berpengaruh secara nyata terhadap harga riil gula tingkat petani. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat tenggang waktu yang
cukup bagi harga riil gula tingkat petani untuk menyesuaikan diri dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi.
6.2.4.2.Harga Riil Gula Tingkat Pedagang Besar HRGPB
Hasil estimasi persamaan harga riil gula tingkat pedagang besar disajikan pada Tabel 26. Harga riil gula tingkat pedagang besar dari model yang diestimasi
ditentukan oleh variabel harga riil gula eceran, tren waktu, dan harga riil gula tingkat pedagang besar t-1. Berdasarkan kriteria statistik maka harga riil gula
tingkat pedagang besar dipengaruhi secara nyata oleh harga riil gula eceran dan tren waktu.
Tabel 26. Hasil Estimasi Persamaan Harga Riil Gula Tingkat Pedagang Besar HRGPB
Variabel Parameter
Estimate Elastisitas
Prob |T| Variabel Label
SR LR
Intercept -218.315
0.1919 HRGE
0.904098 0.985
1.015 .0001 Harga riil gula eceran
T 8.933385
0.030 0.031
0.0005 Tren waktu LHRGPB
0.029177 0.2029
Harga riil gula tingkat pedagang besar t-1
Prob|F| : .0001 R
2
: 0.9752 Dw : 1.340 Dh : 1.776
Harga riil gula eceran berpengaruh secara nyata terhadap harga riil gula tingkat pedagang besar. Kenaikan harga riil gula eceran akan meningkatkan harga
riil gula pedagang besar. Hal ini dikarenakan adanya transmisi harga yang besar antara harga riil gula eceran dengan harga riil gula tingkat pedagang besar.
Respon harga riil gula tingkat pedagang besar terhadap harga riil gula eceran adalah inelastis dalam jangka pendek namun elastis dalam jangka panjang.
Peningkatan harga gula eceran sebesar 1 persen akan meningkatkan harga riil gula tingkat pedagang besar sebesar 0.985 persen pada jangka pendek dan 1.015 pada
jangka panjang. Selanjutnya harga riil gula tingkat pedagang besar berpengaruh secara nyata terhadap tren waktu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya tenggang
waktu yang relatif lambat bagi harga riil gula tingkat pedagang besar untuk kembali pada tingkat keseimbangannya, dalam hal ini harga riil gula tingkat
pedagang besar relatif tidak stabil.
6.2.4.3.Harga Riil Gula Eceran
Hasil estimasi terhadap persamaan harga riil gula eceran pada Tabel 27 menunjukkan bahwa harga riil gula eceran dipengaruhi secara positif oleh harga
impor riil gula Indonesia, permintaan gula Indonesia dan secara negatif oleh penawaran gula t-1. Harga riil gula eceran dipengaruhi secara nyata oleh harga
impor riil gula Indonesia dan permintaan gula Indonesia. Harga riil gula eceran tidak responsif terhadap perubahan harga impor riil gula Indonesia dengan nilai
elastisitas 0.192 dalam jangka pendek. Artinya, apabila harga impor riil gula meningkat 1 persen maka hanya akan meningkatkan harga riil gula eceran sebesar
0.262 persen. Kebijakan impor yang bertujuan untuk memenuhi segmen pasar tertentu dan memenuhi kebutuhan domestik akan gula pada musim-musim
tertentu dengan harga yang relatif murah dapat menekan kenaikan harga riil gula eceran, terlebih lagi banyaknya gula impor rafinasi yang seharusnya untuk pasar
industri merembes ke pasar konsumsi dan akan mensubstitusi gula domestik begitu perbedaan harga keduanya menjadi tinggi. Meskipun hal ini dilarang,
namun kenyataan dilapangan masih menunjukkan banyaknya jumlah gula impor rafinasi yang dipasarkan pada pasar konsumsi. Hal ini terjadi akibat harga impor
gula kristal rafinasi lebih murah daripada harga gula domestik.
Tabel 27. Hasil Estimasi Persamaan Harga Riil Gula Eceran HRGE
Variabel Parameter
Estimate Elastisitas
Prob |T| Variabel Label
SR LR
Intercept 3 905.693
.0001 HRGINA
0.262341 0.192
0.0002 Harga
impor riil
gula Indonesia
DGINA 0.000249
0.142 0.1473 Permintaan gula Indonesia
SGINA -0.00008
-0.062 0.3267 Penawaran gula Indonesia
Prob|F| : 0.0028 R
2
: 0.4379 Dw : 1.906
Selanjutnya pada Tabel 27 juga menunjukkan bahwa permintaan gula berpengaruh secara nyata terhadap harga riil gula eceran. Peningkatan permintaan
gula akan menyebabkan kenaikan harga riil gula eceran. Namun, respon harga riil gula eceran terhadap perubahan permintaan adalah inelastis. Artinya, kenaikan 1
persen permintaan gula Indonesia hanya akan meningkatkan harga riil gula eceran sebesar 0.142 persen. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa harga riil gula eceran
kurang responsif terhadap permintaan gula Indonesiaedangkan penawaran gula Indonesia tidak berpengaruh secara nyata terhadap harga riil gula eceran.
Perubahan pada penawaran gula Indonesia tidak dapat menjadi tolok ukur bagi perubahan harga riil gula eceran Indonesia.
6.2.4.4.Harga Impor Riil Gula Indonesia
Hasil estimasi terhadap harga impor riil gula Indonesia yang disajikan pada Tabel 28 menunjukkan bahwa harga impor riil gula Indonesia dipengaruhi secara
positif oleh harga riil gula dunia, tren waktu, dan harga impor riil gula Indonesia t-1. Berdasarkan kriteria statistik, dapat diketahui bahwa harga impor riil gula Indonesia
dipengaruhi secara nyata oleh harga riil gula dunia dan tren waktu.
Tabel 28. Hasil Estimasi Persamaan Harga Impor Riil Gula Indonesia HRGINA
Variabel Parameter
Estimate Elastisitas
Prob |T| Variabel Label
SR LR
Intercept 156.1317
0.4683 HRGW
4.937577 0.540
0.678 0.0204 Harga riil gula dunia
T 51.66909
0.1539 Tren waktu LHRGINA
0.202815 0.1441
Harga impor riil gula Indonesia t-1
Prob|F| : 0.1201
R
2
: 0.2119 Dw : 1.932 Dh : 1.159
Salah satu konsekuensi dari perekonomian terbuka yaitu adanya integrasi harga antara harga di tingkat pasar dunia dengan harga pada negara yang
bersangkutan. Apabila ditinjau dari koefisien parameternya harga riil gula dunia sangat berpengaruh terhadap harga impor riil gula Indonesia dengan koefisien
parameter 4.937 yang menjelaskan bahwa dari setiap kenaikan harga riil gula dunia sebesar 1 US per ton, dengan asumsi ceteris paribus maka harga impor riil
gula Indonesia akan meningkat sebesar Rp 4 937.00 per kilogram. Apabila ditinjau dari elastisitasnya, respon harga impor riil gula Indonesia terhadap
perubahan harga riil gula dunia bersifat inelastis baik pada jangka pendek maupun jangka panjang. Peningkatan harga riil gula dunia sebesar 1 persen hanya akan
menyebabkan peningkatan harga impor riil gula Indonesia 0.540 persen dalam jangka pendek dan 0.678 persen dalam jangka panjang. Selanjutnya, harga riil
gula tingkat pedagang besar berpengaruh secara nyata terhadap tren waktu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya tenggang waktu yang relatif lambat bagi harga impor
riil gula untuk kembali pada tingkat keseimbangannya. Dalam hal ini harga impor riil gula relatif tidak stabil. Sedangkan harga impor riil gula Indonesia t-1
berpengaruh secara tidak nyata terhadap harga impor riil gula Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada tenggang waktu yang cukup bagi harga impor
riil gula Indonesia untuk menyesuaikan diri dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi.
6.2.5. Impor Gula Indonesia
Thailand merupakan eksportir gula terbesar bagi Indonesia, sedangkan bagi China yang merupakan negara produsen gula, Indonesia masih menjadi
tujuan ekspor nomor satu bagi negara ini. Disamping Thailand dan China sebagai negara pengekspor gula bagi Indonesia ada beberapa negara lain yang juga
mengekspor gulanya ke Indonesia. Namun dalam penelitian ini negara selain Thailand dan China dikelompokkan dalam rest of the word. Persamaan impor gula
Indonesia merupakan penjumlahan impor gula Indonesia dari Thailand, China, dan negara lain selain Thailand dan China.