Total Ekspor Gula Dunia

QGUS t = Produksi gula Amerika Serikat tahun t ton CGUS t = Konsumsi gula Amerika Serikat tahun t ton STUS t = Stok gula Amerika Serikat tahun t ton LMGUS = MGUS t-1 : Impor gula Amerika Serikat tahun t-1 ton 18 = Variabel pengganggu 4.2.8.6.Impor Gula China China sekalipun merupakan negara penghasil gula terbesar di dunia juga masih kekurangan dalam memenuhi kebutuhan gula penduduknya yang terbesar di dunia sehingga harus melakukan impor gula dari negara lain. Adapun persamaan gula India dirumuskan dalam persamaan berikut : MGCN t = s + s 1 LHRGW + s 2 QGCN t + s 3 CGCN t + s 4 STCN t + s 5 IRCN t + s 6 LJPOPCN + s 7 LMGCN+ 19 …………..……………..28 Tanda parameter estimasi yang diharapkan hipotesis adalah : s 3 , s 5 , s 6 0; s 1 , s 2 , s 4 0dan 0s 7 1 dimana : MGCN t = Impor gula China tahun t ton LHRGW = HRGW t-1 : Harga gula dunia tahun t-1 USton QGCN t = Produksi gula China tahun t ton CGCN t = Konsumsi gula China tahun t ton STCN t = Stok gula China tahun t ton IRCN t = Pendapatan riil China US LJPOPCN = POPCN t -POPCN t-1 POPCN t-1 : Populasi China tahun t jiwa LMGCN = MGCN t-1 : Impor gula China tahun t-1 ton 19 = Variabel pengganggu

4.2.8.7. Total Impor Gula Dunia

Total impor gula dunia merupakan penjumlahan dari impor negara terbesar gula di dunia, yaitu India, Amerika Serikat, China, dan Indonesia. Indonesia dalam penelitian ini diasumsikan sebagai negara importir gula yang cukup besar di dunia dengan pertimbangan share impor gula Indonesia terhadap impor gula dunia yang cukup tinggi dan masuk dalam sepuluh besar negara importir gula dunia. Negara lain yang mengimpor gula dikelompokkan sebagai rest of the world atau sisa dunia. Adapun persamaan total impor gula dunia dirumuskan sebagai berikut : MGW t = MGIN t + MGUS t + MGCN t + MGINA t + MGRW t ...........29 dimana : MGW t Impor gula dunia tahun t ton MGIN t Impor gula India tahun t ton MGUS t Impor gula Amerika Serikat tahun t ton MGCN t Impor gula China tahun t ton MGINA t Impor gula Indonesia tahun t ton MGRW t Impor gula sisa dunia tahun t selain India, Amerika Serikat dan China ton

4.2.9. Harga Gula Dunia

Setiap komoditas ekspor masing-masing memiliki harga yang ditentukan oleh keseimbangan pasar dunia. Harga dunia yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga dunia untuk white sugar. Harga dunia tersebut sangat ditentukan oleh penawaran ekspor dan permintaan gula dunia. Selain itu juga dipengaruhi oleh harga gula dunia sebelumnya. Oleh karena itu, persamaan harga gula dunia dapat dirumuskan sebagai berikut : HRGW t = t + t 1 XGW t + t 2 MGW t + t 3 LHRGW + 20 ………....……30 Tanda parameter estimasi yang diharapkan hipotesis adalah : dimana : HRGW t = Harga gula dunia tahun t USton XGW t = Volume ekspor gula dunia tahun t ton MGW t = Volume impor gula dunia tahun t ton LHRGW = HRGW t-1 : Harga gula dunia tahun t-1 USton 20 = Variabel pengganggu 4.3. Prosedur Analisis 4.3.1. Identifikasi Model Identifikasi dilakukan sebelum estimasi model dan tidak hanya terkait dengan penentuan metode estimasi model, tetapi juga spesifikasi model persamaan simultan. Identifikasi model persamaan struktural berdasarkan order condition menurut Koutsoyiannis 1977 dapat ditentukan dengan rumus : K- M ≥ G-1 ……………………………..………….………..………31 dimana : K = Total variabel dalam model variabel endogen dan eksogen M = Jumlah variabel endogen dan eksogen terbanyak dalam persamaan G = Total persamaan jumlah variabel endogen dalam model Apabila K –M lebih besar dari G–1 maka persamaan teridentifikasi berlebih dikatakan over-identified. Jika K –M sama dengan G–1 maka persamaan teridentifikasi tepat exactly-identified dan jika K –M lebih kecil dari G –1 maka persamaan dikatakan dikatakan under-identified. Hasil identifikasi setiap persamaan struktural haruslah exactly-identified atau over-identified untuk dapat menduga parameter-parameternya. Model Perdagangan Gula Indonesia yang telah dirumuskan terdiri dari 30 persamaaan dengan 20 persamaan struktural dan 10 persamaan identitas. Model ini terdiri dari 30 variabel endogen G dan 74 predetermined variables yang terdiri dari 15 lag variabel endogen dan 59 variabel eksogen, sehingga total variabel dalam model adalah 104 variabel K. Jumlah variabel yang paling banyak dalam persamaan adalah 7 variabel M. Berdasarkan kriteria order condition , maka dapat disimpulkan bahwa setiap persamaan struktural yang terdapat dalam model adalah over identified.

4.3.2. Metode Estimasi Model

Berdasarkan hasil identifikasi model yang menyatakan model over identified , maka estimasi model dapat dilakukan dengan metode 2SLS Two Stage Least Squares atau metode 3SLS Three Stage Least Squares. Koutsoyiannis 1977 menjelaskan bahwa metode 3SLS sensitif terhadap perubahan spesifikasi model. Apabila terdapat perubahan spesifikasi pada salah satu persamaan dalam sistem maka dapat mempengaruhi semua estimasi parameter. Sedangkan menurut Gujarati 2004, metode 2SLS tidak terlalu sensitif terhadap terhadap kesalahan spesifikasi model serta dapat memberikan estimasi parameter secara konsisten dan