Produksi Spesifikasi Model Perdagangan Gula Indonesia

menjadi alternatif pengganti gula oleh konsumen di Indonesia, sedangkan kopi merupakan barang komplementer dari gula. Permintaan gula rumah tangga dirumuskan dalam persamaan berikut : DGRT t = g + g 1 HRGE t + g 2 RHRGM + g 3 HRKO t + g 4 LJPDBR + g 5 POPINA t + g 6 LDGRT + 7 .............................................13 Tanda parameter estimasi yang diharapkan hipotesis adalah : g 2 , g 4 , g 5 0; g 1 , g 3 0 dan 0g 6 1 dimana : DGRT t = Permintaan gula Indonesia tahun t ton HRGE t == Harga riil eceran gula tahun t Rpkg RHRGM = HRGM t HRGM t-1 : Rasio harga riil gula merah tahun t dengan tahun t-1 HRKO t = Harga riil kopi tahun t Rpkg LJPDBR = PDBR t - PDBR t-1 PDBR t-1 : Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia tahun t POPINA t = Jumlah penduduk Indonesia tahun t jiwa LDGRT = DGRT t-1 : Permintaan gula Indonesia tahun t-1 ton 7 = Variabel pengganggu 4.2.5.2.Permintaan Gula oleh Industri Industri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah industri makanan dan minuman yang menggunakan gula sebagai salah satu bahan baku produksinya. Gula yang biasa digunakan oleh industri makanan dan minuman adalah gula kristal rafinasi karena industri ini membutuhkan gula dengan kadar kotoran yang sedikit dan warna yang putih. Permintaan gula oleh industri makanan dan minuman dipengaruhi oleh harga gula tingkat pedagang besar, harga komposit makanan dan minuman, jumlah industri makanan dan minuman, serta PDB sektor industri makanan dan minuman. Harga komposit makanan dan minuman ditetapkan berdasarkan harga ekspor dari produk makanan dan minuman yang paling banyak diekspor, yaitu confectionary sugar permen gula. Permintaan gula oleh industri makanan dan minuman dirumuskan dalam persamaan berikut : DGIN t = h + h 1 LHRGPB + h 2 HRKIN t + h 3 LJJIM + h 4 L2PDBIN + h 5 LDGIN + 8 …………………………….………………14 Tanda parameter estimasi yang diharapkan hipotesis adalah : h 2 , h 3 , h 4 0; h 1 0 dan 0h 5 1 dimana : DGIN t = Permintaan gula industri tahun t ton LHRGPB t == HRGPB t-1 : Harga riil gula pedagang besar tahun t Rpkg HRKIN t = Harga riil komposit produk makanan dan minuman tahun t USkg LJJIM = JIM t -JIM t-1 JIM t-1 : Pertumbuhan industri makanan dan minuman tahun t L2PDBIN = PDBINR t-2 : Produk Domestik Bruto riil Sektor Industri Makanan dan Minuman tahun t-2 Rp miliar LDGIN = DGIN t-1 : Permintaan gula industri tahun t-1 ton 8 = variabel penganggu 4.2.5.3.Permintaan Gula Indonesia Permintaan gula Indonesia merupakan penjumlahan dari permintaan gula oleh rumah tangga dan industri. Persamaan total permintaan gula di Indonesia adalah sebagai berikut : DGINA t = DGRT t + DGIN t ……………...………….………………14 dimana : DGINA t = Permintaan gula Indonesia tahun t ton DGRT t = Permintaan gula rumah tangga tahun t ton DGIN t = Permintaan gula industri tahun t ton

4.2.6. Harga Gula Indonesia

4.2.6.1.Harga Gula Tingkat Petani Harga gula tingkat petani yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah harga gula yang diterima oleh petani. Sebelum tahun 2000 harga gula yang diterima petani adalah harga provenue yang merupakan harga pembelian BULOG kepada petani tebu. Tahun 2000-2003 harga gula yang diterima petani adalah harga gula lelang kesepakatan antara petani dengan investor gula, sedangkan setelah tahun 2004 hingga saat ini harga gula yang diterima petani adalah harga lelang berdasarkan harga patokan petani HPP sebagai harga dasar pembelian