Harga Gula Indonesia Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran dan Permintaan Gula

Salah satu konsekuensi dari perekonomian terbuka yaitu adanya integrasi harga antara harga di tingkat pasar dunia dengan harga pada negara yang bersangkutan. Apabila ditinjau dari koefisien parameternya harga riil gula dunia sangat berpengaruh terhadap harga impor riil gula Indonesia dengan koefisien parameter 4.937 yang menjelaskan bahwa dari setiap kenaikan harga riil gula dunia sebesar 1 US per ton, dengan asumsi ceteris paribus maka harga impor riil gula Indonesia akan meningkat sebesar Rp 4 937.00 per kilogram. Apabila ditinjau dari elastisitasnya, respon harga impor riil gula Indonesia terhadap perubahan harga riil gula dunia bersifat inelastis baik pada jangka pendek maupun jangka panjang. Peningkatan harga riil gula dunia sebesar 1 persen hanya akan menyebabkan peningkatan harga impor riil gula Indonesia 0.540 persen dalam jangka pendek dan 0.678 persen dalam jangka panjang. Selanjutnya, harga riil gula tingkat pedagang besar berpengaruh secara nyata terhadap tren waktu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya tenggang waktu yang relatif lambat bagi harga impor riil gula untuk kembali pada tingkat keseimbangannya. Dalam hal ini harga impor riil gula relatif tidak stabil. Sedangkan harga impor riil gula Indonesia t-1 berpengaruh secara tidak nyata terhadap harga impor riil gula Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada tenggang waktu yang cukup bagi harga impor riil gula Indonesia untuk menyesuaikan diri dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi.

6.2.5. Impor Gula Indonesia

Thailand merupakan eksportir gula terbesar bagi Indonesia, sedangkan bagi China yang merupakan negara produsen gula, Indonesia masih menjadi tujuan ekspor nomor satu bagi negara ini. Disamping Thailand dan China sebagai negara pengekspor gula bagi Indonesia ada beberapa negara lain yang juga mengekspor gulanya ke Indonesia. Namun dalam penelitian ini negara selain Thailand dan China dikelompokkan dalam rest of the word. Persamaan impor gula Indonesia merupakan penjumlahan impor gula Indonesia dari Thailand, China, dan negara lain selain Thailand dan China. 6.2.5.1.Impor Gula Indonesia dari Thailand Hasil estimasi persamaan impor gula Indonesia dari Thailand pada Tabel 29 menunjukkan bahwa impor gula Indonesia dari Thailand dipengaruhi secara positif oleh tren waktu dan impor gula Indonesia dari Thailand t-1. Adapun variabel harga impor riil gula Indonesia, produksi gula Indonesia, nilai tukar Indonesia terhadap Thailand, stok gula Indonesia t-1, dan tarif impor gula Indonesia berpengaruh secara negatif terhadap impor gula Indonesia dari Thailand. Variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap impor gula Indonesia dari Thailand adalah produksi gula Indonesia dan tren waktu. Tabel 29. Hasil Estimasi Persamaan Impor Gula Indonesia dari Thailand MGITH Variabel Parameter Estimate Elastisitas Prob |T| Variabel Label SR LR Intercept 341 127.1 0.1543 HRGINA -20.8237 -0.222 -0.239 0.2664 Harga impor riil gula Indonesia QGINA -0.09003 -0.592 -0.637 0.1480 Produksi gula Indonesia t-1 ERITH -244.582 -0.233 -0.251 0.3465 Nilai tukar Indonesia terhadap Thailand LSTG -0.14987 -0.378 -0.406 0.2006 Stok gula Indonesia t-1 TIG -6 335.73 -0.200 -0.216 0.1767 Tarif impor gula Indonesia T 36 383.02 0.0145 Tren waktu LMGITH 0.070703 0.3848 Impor gula Indonesia dari Thailand t-1 Prob|F| : 0.000 R 2 : 0.71443 Dw : 2.0128 Dh : - Harga impor riil gula Indonesia berpengaruh secara tidak nyata terhadap impor gula Indonesia dari Thailand. Indonesia mempunyai ketergantungan yang sangat tinggi terhadap ekspor gula dari Thailand, sehingga peningkatan harga impor riil gula Indonesia tidak menyebabkan penurunan impor gula Indonesia dari Thailand. Produksi gula Indonesia berpengaruh secara nyata terhadap impor gula Indonesia dari Thailand. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mengurangi ketergantungan impor gula Indonesia dari Thailand maka pemerintah sebaiknya berupaya untuk meningkatkan produksi gula Indonesia dari produsen dalam negeri. Namun demikian respon perubahan impor gula Thailand terhadap perubahan produksi gula Indonesia adalah inelastis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Peningkatan produksi gula Indonesia t-1 sebesar 1 persen akan menurunkan impor gula Indonesia dari Thailand sebesar 0.592 persen dalam jangka pendek dan 0.637 persen dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan impor gula dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gula pada daerah non produsen di Indonesia. Seperti misalnya, di Kalimantan Barat yang tidak memungkinkan untuk menunggu pasokan gula karena terkendala trasportasi yang tidak bisa mengirim dalam waktu yang cepat sehingga pemerintah memberikan izin untuk melakukan impor bagi daerah tersebut. Lebih lanjut, hal ini pula yang turut menyebabkan banyaknya impor gula ilegal yang memenuhi pasar konsumsi di Indonesia sebab lemahnya pengawasan dari pemerintah. Nilai tukar riil Indonesia mempengaruhi impor gula Indonesia dari Thailand secara tidak nyata. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada nilai tukar tersebut tidak dapat digunakan sebagai tolak ukur perubahan jumlah impor gula Indonesia dari Thailand. Pengaruh tarif impor gula Indonesia dari Thailand juga tidak nyata. Peningkatan tarif impor gula oleh pemerintah Indonesia tidak menyebabkan turunnya impor gula Indonesia dari Thailand. Hal ini diduga karena besaran tarif yang ditetapkan pemerintah Indonesia terhadap impor gula selama ini masih rendah. Selain faktor-faktor tersebut, tren waktu juga berpengaruh secara nyata terhadap impor gula Indonesia dari Thailand. Hal ini menunjukkan bahwa adanya tenggang waktu yang relatif lambat bagi impor gula Indonesia dari Thailand untuk kembali pada tingkat keseimbangannya. Impor gula Indonesia dari Thailand juga dipengaruhi secara tidak nyata oleh impor gula Indonesia dari Thailand t-1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat tenggang waktu yang cukup bagi impor gula Indonesia dari Thailand untuk menyesuaikan diri dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi. 6.2.5.2.Impor Gula Indonesia dari China China merupakan salah satu negara produsen gula terbesar di Dunia. Salah satu negara tujuan ekspor China adalah Indonesia. Hasil estimasi yang disajikan pada Tabel 30 menunjukkan bahwa impor gula Indonesia dari China dipengaruhi secara positif oleh tren waktu. Adapun perubahan harga impor riil gula Indonesia, produksi gula Indonesia, tarif impor gula Indonesia, perubahan nilai tukar Indonesia terhadap China dan perubahan stok gula Indonesia berpengaruh secara negatif. Impor gula Indonesia dari China dipengaruhi secara nyata oleh produksi gula Indonesia, tarif impor gula Indonesia, dan tren waktu. Tabel 30. Hasil Estimasi Persamaan Impor Gula Indonesia dari China MGICN Variabel Parameter Estimate Elastisitas Prob |T| Variabel Label SR LR Intercept 27 132.28 0.0319 SHRGINA -1.83649 -0.0002 0.2977 Perubahan harga impor riil gula Indonesia QGINA -0.02588 -2.7787 0.0002 Produksi gula Indonesia TIG -2 397.54 -1.2375 0.0006 Tarif Impor Gula Indonesia SERICN -2.15749 -0.0005 0.4257 Perubahan nilai tukar Indonesia terhadap China SSTG -0.00045 0.0003 0.4896 Perubahan stok gula Indonesia T 5 214.175 .0001 Tren waktu Prob|F| : 0.0005 R 2 : 0.6497 Dw : 2.360 Sama halnya dengan impor gula Indonesia dari Thailand, perubahan harga impor riil gula Indonesia juga berpengaruh secara tidak nyata terhadap impor gula Indonesia dari China. Peningkatan harga impor riil gula Indonesia tidak menyebabkan penurunan impor gula Indonesia dari China. Demikian juga dengan perubahan nilai tukar Indonesia terhadap China yang berpengaruh secara tidak nyata terhadap impor gula Indonesia dari China. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada nilai tukar tersebut tidak dapat digunakan sebagai tolak ukur perubahan jumlah impor gula Indonesia dari China. Demikian halnya dengan perubahan stok gula Indonesia yang berpengaruh secara tidak nyata terhadap impor gula Indonesia. Peningkatan stok gula Indonesia tidak menyebabkan impor gula Indonesia dari China berkurang. Pemerintah masih kurang cermat dalam melakukan perhitungan stok gula di Indonesia, sehingga sering kali impor gula masih dilakukan sekalipun sebenarnya stok gula masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan domestik. Produksi gula Indonesia berpengaruh secara nyata terhadap impor gula Indonesia dari China. Penurunan produksi gula Indonesia menyebabkan peningkatan impor gula Indonesia dari China. Hal ini diperkuat oleh respon impor gula China terhadap produksi gula indonesia yang sangat elastis. Peningkatan 1 persen produksi gula Indonesia menyebabkan impor gula Indonesia dari China menurun 2.779 persen. Tarif impor gula juga berpengaruh secara nyata terhadap impor gula Indonesia dari China. Respon perubahan impor gula China terhadap perubahan tarif impor gula adalah elastis. Penurunan tarif impor gula sebesar 1 persen akan meningkatkan impor gula Indonesia dari China sebesar 1.237 persen. Impor gula Indonesia dari China juga dipengaruhi secara nyata oleh tremd waktu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya tenggang waktu yang relatif lambat bagi harga impor riil gula Indonesia dari China untuk kembali pada tingkat keseimbangannya.

6.2.6. Ekspor Impor Gula Dunia

Ekspor Gula 6.2.6.1.Ekspor Gula Brazil Brazil merupakan negara pengekspor gula terbesar di dunia saat ini. Hasil estimasi persamaan eskpor gula Brazil disajikan pada Tabel 31. Ekspor gula Brazil dapat ditentukan harga riil gula dunia, produksi gula Brazil, perubahan nilai tukar riil Brazil, dan ekspor gula Brazil t-1. Ekspor gula Brazil dipengaruhi secara nyata oleh harga riil gula dunia, produksi gula Brazil dan perubahan nilai tukar riil Brazil. Tabel 31. Hasil Estimasi Persamaan Ekspor Gula Brazil XGBR Variabel Parameter Estimate Elastisitas Prob |T| Variabel Label SR LR Intercept -6 330 563 .0001 HRGW 2 504.546 0.125 0.135 0.0604 Harga riil gula dunia QGBR 0.790311 1.544 1.667 .0001 Produksi gula Brazil SERBR 325 475.5 0.002 0.002 0.1353 Perubahan nilai tukar riil Brazil LXGBR 0.073383 0.3085 Ekspor gula Brazil t-1 Prob|F| : .0001 R 2 : 0.98382 Dw : 1.868 Dh : 0.539 Harga riil gula dunia berpengaruh secara nyata terhadap ekspor gula Brazil. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan harga riil gula dunia dapat menjadi stimulus bagi Brazil meningkatkan volume ekspor gulanya. Namun, respon ekspor gula Brazil terhadap harga riil gula dunia adalah inelastis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Peningkatan harga riil gula dunia