Luas Areal Perkebunan Tebu Indonesia

hablur perkebunan rakyat. Adapun persamaan produktivitas gula hablur dan tanda estimasi parameter yang diharapkan adalah : YGHN t = d + d 1 HRGPB t + d 2 SHRPUK + d 3 LAPTN + d 4 REND t + d 5 LURBUN + d 6 T+ 4 …………………………………04 YGHS t = e + e 1 SHRGPB + e 2 RHPUK + e 3 LAPTS+ e 4 CHJ t + e 5 REND t + e 6 URBUN t + e 7 LYGHS + 5 ……………...05 YGHR t = f + f 1 HGPUK + f 2 LAPTR + f 3 URBUN t + f 4 DKKPE t + f 5 REND t + f 6 LYGHR + 6 ………………………………06 Tanda parameter estimasi yang diharapkan hipotesis adalah : d 1 , d 3 , d 4 , d 6 , e 1 , e 3 , e 4 , e 5 , f 1 , f 2 , f 4 , f 5 0 ; d 2 , d 5 , e 2 , e 6 , f 3 0 dan 0 e 7 , f 6 1 dimana : YGHN t = Produktivitas gula hablur perkebunan besar negara tahun t tonha YGHS t = Produktivitas gula hablur perkebunan besar swasta tahun t tonha YGHR t = Produktivitas gula hablur perkebunan rakyat tahun t tonha HRGPB t = Harga riil gula tingkat pedagang besar tahun t Rpkg HGPUK = HRGP t HRPUK t : Rasio harga riil gula tingkat petani dengan harga riil pupuk SHRGPB = HRGPB t -HRGPB t-1 : Perubahan harga riil gula tingkat pedagang besar Rpkg SHRPUK = HRPUK t -HRPUK t-1 : Perubahan harga riil pupuk Rpkg RHPUK = HRPUK t HRPUK t-1 : Rasio harga riil pupuk tahun t dengan tahun t-1 LAPTN = APTN t-1 : Luas areal perkebunan besar negara tahun t-1 ha LAPTS = APTS t-1 : Luas areal perkebunan besar swasta tahun t-1 ha LAPTR = APTR t-1 : Luas areal perkebunan rakyat tahun t-1 ha URBUN t = Upah riil pekerja sektor perkebunan tahun t Rphari LURBUN = URBUN t-1 : Upah riil pekerja sektor perkebunan tahun t Rphari CHJ t = Curah hujan Indonesia tahun t mmtahun DKKPE t = Dummy Kredit Ketahanan Pangan dan Energi KKPE untuk bongkar ratoon, dimana D = 1 jika ada KKPE dan D = 0 jika tidak ada KKPE REND t = Rendemen tebu Indonesia pada tahun t T = Tren waktu LYGHS = YGHS t-1 : Produktivitas gula hablur pada perkebunan besar swasta tahun t-1 ha LYGHR = YGHR t-1 : Produktivitas gula hablur pada perkebunan rakyat tahun t-1 ha 4 , 5 , 6 = Variabel pengganggu

4.2.3. Produksi

4.2.3.1.Produksi Gula Kristal Putih Produksi gula kristal putih didefinisikan sebagai hasil kali antara luas areal panen dengan produktivitasnya dengan faktor konstanta SHS = 1.003. QGKPN t = APTN t YGHN t 1.003 .................................................... 07 QGKPS t = APTS t YGHS t 1.003 ..................................................... 08 QGKPR t = APTR t YGHR t 1.003 .................................................... 09 Total produksi gula kristal putih Indonesia QGKP t = QGKPN t + QGKPS t + QGKPR t ........................................ 10 dimana : QGKPN t = Produksi gula kristal putih perkebunan besar negara tahun t ton QGKPSt = Produksi gula kristal putih perkebunan besar swasta tahun t ton QGKPR t = Produksi gula kristal putih perkebunan rakyat tahun t ton QGKP t = Produksi gula kristal putih Indonesia tahun t ton APTN t = Luas areal panen perkebunan besar negara tahun t ha APTS t = Luas areal panen perkebunan besar swasta tahun t ha APTR t = Luas areal panen perkebunan rakyat tahun t ha YGHN t = Produktivitas gula hablur perkebunan besar negara tahun t tonha YGHS t = Produktivitas gula hablur perkebunan besar swasta tahun t tonha YGHR t = Produktivitas gula hablur perkebunan rakyat tahun t tonha 4.2.3.2.Produksi Gula Indonesia Produksi gula di Indonesia tidak hanya dihasilkan oleh pabrik gula yang menggunakan bahan baku tebu, tetapi juga pabrik gula yang berbahan baku gula mentah. Pabrik gula yang berbahan baku gula mentah ini akan menghasilkan gula