dimana D
f
adalah permintaan gula kristal rafinasi oleh industri makanan dan minuman, P
f
adalah harga gula kristal rafinasi, P
m
adalah harga produk makanan dan minuman, dan i adalah tingat bunga.
3.2. Fungsi Impor Gula
Perdagangan internasional memungkinkan setiap negara melakukan spesifikasi produksi dan barang-barang tertentu sehingga mencapai tingkat
efisiensi yang tinggi dengan skala produksi yang besar. Adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki oleh setiap negara menyebabkan negara tersebut berusaha
menghasilkan produk dengan biaya yang relatif lebih rendah. Perbedaan sumber daya inilah yang akan menyebabkan perbedaan harga dan akan menentukan
keputusan suatu negara untuk melakukan ekspor dan impor.
Sumber : Tweeten, 1992
Gambar 2. Mekanisme Terjadinya Ekspor-Impor
Proses ekspor dan impor dunia diilustrasikan oleh Gambar 2. Suatu negara negara A akan mengekspor suatu komoditi gula ke negara lain negara
B karena harga di negara A sebelum terjadinya perdagangan relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan harga domestik di negara B. Di negara A terjadi
kelebihan produksi excess supply karena produksi domestiknya lebih besar daripada konsumsi domestiknya, sehingga negara A berkesempatan menjual
kelebihan produksinya ke negara lain. Di lain pihak negara B mengalami kelebihan permintaan excess demand karena konsumsi domestiknya lebih
P P
P
Q Q
Q Q
A
Q
E
Q
B
P
A
P
W
P
B
S
A
D
A
ES
ED D
B
S
B
r x
m s
Negara A Eksportir
Pasar Dunia Negara B
Importir
besar daripada produksi domestiknya sehingga harga di negara B lebih tinggi. Oleh karena itu, negara B membeli komoditi gula dari negara lain yang harganya
relatif lebih murah. Komunikasi yang terjadi antara negara A dan negara B menyebabkan terjadinya perdagangan dengan harga yang diterima oleh kedua
negara adalah sama. Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa sebelum terjadinya
perdagangan dunia harga di negara A adalah P
A
, sedangkan di negara B adalah P
B
. Penawaran di pasar dunia akan terjadi jika harga dunia lebih tinggi dari P
A
sedangkan permintaan di pasar dunia akan terjadi jika harga dunia lebih kecil dari P
B
. Pada saat harga dunia P
W
sama dengan P
A
maka di negara A tidak terjadi excess supply ES namun di negara B akan terjadi excess demand ED
sebesar s. Tetapi, jika harga dunia P
W
sama dengan P
B
maka dinegara A akan terjadi excess supply ES sebesar r, namun di negara B tidak terjadi excess
demand ED. Dari P
A
dan P
B
tersebut maka akan terbentuk kurva ES dan ED di pasar dunia, dimana perpotongan antara kurva ES dan ED akan menentukan
harga yang terjadi di pasar dunia sebesar P
W
. Dengan adanya perdagangan tersebut maka negara A akan mengekspor gula sebesar x dan negara B akan
mengimpor gula sebesar m. Permintaan impor terjadi karena suatu negara membeli barang dari
negara lain yang disebabkan karena berbagai faktor antara lain 1 produksi barang dalam negeri tidak mencukupi untuk kebutuhan konsumsi, 2 barang
tersebut sangat penting dalam proses kehidupan namun negara tersebut tidak dapat memproduksi dengan baik akibat adanya keterbatasan teknologi dan iklim,
dan 3 suatu negara mempunyai teknologi tetapi tidak mempunyai bahan baku dalam hal ini negara tersebut akan melakukan re-ekspor Purwanto, 2002.
Indonesia merupakan negara importir untuk komoditas gula. Salah satu hal yang menentukan jumlah impor adalah konsumsi. Secara sederhana, persamaan
impor gula dapat dinyatakan sebagai berikut : � =
− +
…………………………….….…………………..18 dimana:
� = Jumlah impor gula = Jumlah konsumsi gula