dan pada tahun 2010 yang meningkat Rp 1 000.00 atau 18.7 persen. Namun, harga lelang gula yang diterima petani mengalami fluktuasi, dan memiliki laju
pertumbuhan yang menurun. Pada tahun 2008 harga lelang yang diterima petani menurun 2.36 persen dari harga lelang tahun sebelumnya. Demikian pula yang
terjadi pada tahun 2011, dimana petani menerima harga lelang hanya Rp 8 142.00 atau menurun 6.76 persen dari tahun sebelumnya.
Harga gula dunia secara umum mengalami peningkatan. Penurunan harga gula terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp 2 030.86 per kilogram atau
menurun 31.96 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan menurunnya produksi gula Brazil yang merupakan eksportir utama gula dunia.
Namun setelah tahun 2007 harga gula dunia terus melambung. Pergerakan harga gula domestik cenderung mengikuti pergerakan harga gula dunia. Walaupun
pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan impor gula, harga gula di pasar dunia berpengaruh cukup signifikan terhadap harga gula domestik baik pada harga
lelang yang diterima petani maupun harga domestik. Harga gula domestik mengalami peningkatan setiap tahunnya kecuali pada tahun 2011 yang mengalami
penurunan menjadi Rp 9 981.20. Penurunan ini diakibatkan oleh banyaknya gula impor yang diperparah dengan impor gula ilegal yang masuk ke pasar konsumen.
Penurunan harga gula ini juga berimbas pada penurunan harga lelang gula yang diterima petani.
5.4. Produksi dan Konsumsi Gula Dunia
5.4.1. Produksi Gula Dunia
Sebagai salah satu komoditas pangan yang berguna sebagai sumber kalori yang penting bagi manusia, gula banyak diproduksi oleh beberapa negara yang
mempunyai kesesuaian lahan dan iklim untuk budidaya tebu. Negara-negara penghasil gula terbesar adalah negara-negara dengan iklim hangat seperti Brazil,
Australia, dan Thailand. Perkembangan produksi gula pada negara-negara penghasil gula cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya seiring dengan
kemajuan teknologi dalam budidaya tebu dan tingkat efisiensi pabrik gula dalam memproduksi gula. Berikut ini pada Tabel 12 dapat dilihat perkembangan 10
negara produsen gula utama di dunia pada periode 2008-2010.
Tabel 12. Produksi Gula di Beberapa Negara Produsen Terbesar Gula
Dunia Tahun 2008-2010 No
Produksi Tahun ton
2008 2009
2010
1. Brazil 29 517 295
31 864 673 36 680 773
2. India 26 338 546
14 673 413 18 985 281
3. China 12 490 322
10 788 040 10 515 179
4. Thailand 7 190 929
6 611 398 6 374 158
5. Amerika Serikat 6 286 109
6 514 259 6 535 419
6. Mexico 5 464 397
4 565 317 4 439 319
7. Australia 4 382 190
4 263 109 4 157 314
8. Pakistan 3 829 807
3 206 992 3 606 256
9. Perancis 3 529 899
3 980 681 3 557 498
10. Jerman 3 347 185
3 870 708 3 349 052
Sumber : FAO, 2012
Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa Brazil masih menduduki peringkat pertama produsen gula dunia. Produksi gula Brazil selalu mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan Tabel 8 terlihat bahwa produksi gula Brazil pada tahun 2010 sebanyak 38.68 juta ton atau mampu menguasai
25.74 persen produksi gula dunia yang meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mampu menguasai 23.29 persen produksi gula dunia. Keberhasilan Brazil
dalam industri gula ini karena dukungan teknologi yang lebih maju baik dalam pembibitan, pemeliharaan, dan pemanenan tebu dibanding negara lainnya. India
juga merupakan negara produsen terbesar kedua di dunia. Namun tren produksi gula India mengalami penurunan. Produksi gula India sebesar 26.34 juta ton pada
tahun 2008 dan mengalami penurunan sebesar 7.03 persen menjadi hanya sebesar 14.673 juta ton pada tahun 2009. Kemudian kembali mengalami peningkatan
sebesar 18.985 juta ton. Penurunan gula India ini dikarenakan cuaca yang sangat ekstrim dan bencana kekeringan yang melanda negara ini. Demikian juga dengan
China yang menjadi negara dengan penduduk terbesar di dunia juga merupakan produsen gula ketiga terbesar di dunia. Produksi gula China menguasai 7.38
persen produksi gula dunia atau sebesar 18.985 juta ton. Thailand menjadi salah satu produsen gula terbesar di Asia Tenggara. Produksinya mencapai 7.190 juta
ton atau menguasai 4.85 persen produksi gula dunia. Akan tetapi, produksi gula Thailand mengalami penurunan dari tahun 2009 hingga 2010.
5.4.2. Konsumsi Gula Dunia
Kebutuhan akan gula sebagai salah satu sumber kalori di dunia terus meningkat. Peningkatan ini dapat ditunjukkan dari pertumbuhan konsumsi gula
dunia yang meningkat dengan laju 0.97 persen pada tahun 2008 FAO, 2012. Peningkatan konsumsi gula terutama sangat berkaitan dengan peningkatan jumlah
penduduk, peningkatan kesejahteraan, dan perkembangan industri makanan dan minuman. India, Amerika Serikat, dan China pada Tabel 9 ditunjukkan sebagai
negara produsen gula terbesar di dunia, ternyata tidak hanya mempunyaii kemampuan produksi yang tinggi, ketiga negara tersebut juga menjadi negara
terbesar untuk konsumsi gula di dunia. Lebih lanjut mengenai perkembangan konsumsi gula negara konsumen terbesar gula di dunia disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Konsumsi Gula di Beberapa Negara Konsumen Terbesar Gula Dunia Tahun 2007-2009
No. Negara
Tahun ton 2007
2008 2009
1. India
19 121 765.41 20 536 276.91
22 039 492.18 2.
Amerika Serikat 9 297 591.54
9 281 262.19 9 379 266.79
3. China
10 216 894.20 8 922 887.76
7 424 276.91 4.
Brazil 6 901 473.78
7 000 953.08 7 001 940.20
5. Mexico
4 549 092.00 4 628 262.19
4 740 655.93 6.
Rusia 5 950 532.66
5 470 660.53 4 166 477.46
7. Pakistan
3 803 080.04 4 259 600.74
3 612 639.37 8.
Jerman 2 903 215.27
2 900 541.86 2 900 598.90
9. Indonesia
2 779 690.89 2 752 919.04
2 814 996.32 10. Perancis
1 918 126.95 2 290 520.70
2 155 808.65
Sumber : FAO, 2012
Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa mayoritas negara konsumen gula terbesar di dunia merupakan negara produsen gula. Negara yang
mengonsumsi gula terbesar di dunia selama tiga tahun terakhir adalah India.