Harga Gula Dunia Spesifikasi Model Perdagangan Gula Indonesia

4. Penurunan tarif impor 49 persen Seiring dengan penerapan kebijakan ACFTA di Indonesia yang masih memperbolehkan penurunan tarif impor di Indonesia hingga 50 persen, maka berdasarkan kebijakan sebelumnya ingin diketahui dampak penurunan tarif impor sebesar 49 persen. Simulasi kebijakan penurunan tarif ini didasarkan atas Peraturan Menteri Keuangan No.83PMK.012005 yang pernah memberikan keringanan tarif bea masuk atas impor gula menjadi Rp 400.00 per kilogram dari sebelumnya Rp 790.00 per kilogram atau sebesar 49 persen. 5. Penurunan kuota impor gula 50 persen Penurunan kuota impor ini didasarkan atas wacana pemerintah yang mengusulkan untuk penurunan kuota impor gula sampai 50 persen. Pembatasan kuota impor tersebut diharapkan dapat memacu para petani tebu untuk meningkatkan produksinya dan mengurangi rembesan gula kristal rafinasi ke pasar konsumsi. 4.3.4.2.Simulasi Peramalan Ex Ante Simulation Simulasi peramalan digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ketiga yaitu meramalkan dampak kebijakan ekonomi di sektor pertanian dan perubahan faktor eksternal terhadap keragaan industri gula nasional, kesejahteraan pelaku ekonomi gula di Indonesia, dan penerimaan pemerintah dengan membandingkan pada 2 periode, yaitu sebelum diberlakukannya liberalisasi perdagangan gula ACFTA 2011-2014 dan pada saat liberalisasi perdagangan gula ACFTA 2015- 2020. Simulasi peramalan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu simulasi tunggal dan simulasi kombinasi. Adapun skenario simulasi tersebut antara lain : Skenario Simulasi Tunggal Kebijakan Ekonomi di Sektor Pertanian 1. Peningkatan harga gula tingkat petani sebesar 30 persen. Peningkatan harga gula tingkat petani ini didasarkan atas keluhan petani melalui APTRI Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia yang menginginkan kenaikan HPP gula sebesar 30 persen. Usulan HPP sebesar 30 persen yang diinginkan petani tersebut diperoleh dengan asumsi kenaikan biaya produksi yang sebesar 30 persen yang terdiri dari biaya sewa lahan, sewa traktor, bibit,