5.5.2. Impor Gula Dunia
Gula sebagai bahan pemanis utama dibutuhkan sebagai sumber energi bagi sebagian besar penduduk dunia. Ketidakmampuan suatu negara dalam memenuhi
kebutuhan gula dalam negerinya membuat negara tersebut harus melakukan impor gula. Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui perkembangan negara-negara
pengimpor gula terbesar di dunia dari tahun 2008-2010.
Tabel 15. Negara Importir Gula Dunia Tahun 2008-2010 No
Negara Tahun ton
2008 2009
2010
1. United States of America
2 479 994 2 368 537
2 754 799 2.
Russian Federation 2 291 500
1 251 821 2 017 788
3. China
1 151 821 1 526 660
1 896 877 4.
India 355 056
2 387 959 1 105 008
5. Indonesia
972 317 1 384 150
1 675 116 6.
Iran Islamic Republic of 837 679
502 532 1 668 933
7. Malaysia
1 335 290 1 442 227
1 578 382 8.
Republic of Korea 1 515 922
1 519 310 1 508 975
9. Saudi Arabia
1 387 473 1 072 659
1 446 650 10. United Kingdom
1 399 846 1 322 014
1 331 261
Sumber : FAO, 2012
Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa negara importir gula terbesar di dunia antara lain Amerika, Rusia, China, India, dan Indonesia. Impor gula
Amerika merupakan yang terbesar setiap tahunnya. Pada tahun 2010, impor gula Amerika mencapai 2.75 juta ton atau menguasai 5.42 persen impor gula dunia.
Rusia juga merupakan negara pengimpor gula yang cukup besar setelah Amerika karena menguasai 3.97 persen impor gula dunia pada tahun 2010. China yang
merupakan negara produsen gula juga telah menjadi negara pengimpor gula karena produksi gula domestik yang kurang mencukupi. Impor gula China dari
tahun 2008-2010 cenderung mengalami peningkatan. China mengimpor gula sebesar 1.15 juta ton pada tahun 2008, meningkat menjadi 1.53 juta ton pada
tahun 2009 dan meningkat kembali sebesar 1.89 juta ton pada tahun 2010. Demikian halnya dengan India, pada tahun 2008 India hanya mengimpor sebesar
355.06 ribu ton, namun seiring dengan bencana kekeringan yang menurunkan
produksi hingga mengurangi ekspornya membuat negara ini juga melakukan impor gula. Bahkan negara ini menjadi importir gula terbesar di dunia pada tahun
2009 dengan total impor gula sebesar 2.39 juta ton. Jumlah gula yang diimpor oleh suatu negara dipengaruhi pula oleh kebijakan pada perdagangan gula yang
diterapkan oleh pemerintah masing-masing negara.
5.6. Impor Gula Indonesia
Masalah pokok dalam pergulaan nasional adalah ketidakmampuan produksi gula Indonesia dalam memenuhi kebutuhan gula dalam negeri. Hal inilah
yang kemudian membuat pemerintah selalu memenuhi kekurangan tersebut dengan melakukan impor gula. Bahkan, Indonesia termasuk negara yang cukup
besar dalam melakukan importasi gula. Adapun perkembangan impor gula Indonesia tahun 2001-2010 dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Impor Gula Indonesia dari Thailand, China, Singapura, dan Australia Tahun 2001-2010
Tahun Partner Impor Gula Indonesia
Total Impor
Indonesia Thailand
China Singapura Australia
ROW
2001 651 522
27 635 30 240
60 562 430 900 1 200 858 2002
460 124 43 340
22 823 82 089 308 881
917 258 2003
517 971 13 356
2 031 139 330 275 858
948 546 2004
758 693 28
6 220 116 030 195 385 1 076 356
2005 690 082
16 022 874
249 345 565 171 1 521 494 2006
177 888 23 018
1 226 407 259 716 586 1 325 977
2007 1 086 935
3 500 7 202
654 920 696 350 2 448 907 2008
800 040 201
49 553 3 601 100 117
953 512 2009
572 684 250
8 074 172 804 517 803 1 271 615
2010 421 150
299 3 760
167 354 694 600 1 287 162
Sumber : FAO, 2012
Ketergantungan impor gula Indonesia setiap tahun semakin meningkat menurunkan pertumbuhan industri gula di dalam negeri. Hal ini juga turut
menjadi ancaman terhadap kemandirian pangan Indonesia yang mempunyai penduduk yang besar dengan daya beli yang masih rendah. Nainggolan 2010
menyatakan bahwa kemandirian pangan mensyaratkan agar pemenuhan kebutuhan pangan pokok semaksimal mungkin dipenuhi oleh produksi dalam
negeri mengingat Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya