214
rambut. Sedangkan bagi jemaah wanita untuk memendekkan rambut.
Bertahallul membebaskan diri dari ihram dan boleh
memakai pakaian seperti biasa. Tahallul ini disebut tahallul ashghar.
Thawaf ifadhah, dan thawaf ini boleh diakhirkan ke
tanggal 11 atau 12 Dzulhijjah atau berbarengan dengan thawaf wada’ thawaf perpisahan.
Sa’i setelah thawaf ifadhah jika ketika thawaf qudum
belum sempat melaksanakan sa’i itu.
2. Haji Qiran
Bertolak ke Mina sebelum matahari terbit untuk:
Melontar jumrah al-Aqabah dengan 7 kerikil dimana
setiap lontarannya disertai dengan takbir
Menyembelih hewan qurban kecuali penduduk asli Makkah maka mereka tak diharuskan menyembelih
hewan qurban.
Mencukur habis lebih utama atau memendekkan rambut. Sedangkan bagi jemaah wanita untuk
memendekkan rambut.
Bertahallul membebaskan diri dari ihram dan boleh memakai pakaian seperti biasa. Tahallul ini disebut
tahallul ashghar.
Thawaf ifadhah, dan thawaf ini boleh diakhirkan ke tanggal 11 atau 12 Dzulhijjah atau berbarengan dengan
thawaf wada’ thawaf perpisahan.
Sa’i setelah thawaf ifadhah jika ketika thawaf qudum belum sempat melaksanakan sa’i itu.
3. Haji Tamattu’
Bertolak ke Mina sebelum matahari terbit untuk:
Melontar jumrah al-Aqabah dengan 7 kerikil dimana
setiap lontarannya disertai dengan takbir
Menyembelih hewan qurban kecuali penduduk asli
215
Makkah maka mereka tak diharuskan menyembelih hewan qurban.
Mencukur habis lebih utama atau memendekkan
rambut. Sedangkan bagi jemaah wanita untuk memendekkan rambut.
Bertahallul membebaskan diri dari ihram dan boleh
memakai pakaian seperti biasa. Tahallul ini disebut tahallul ashghar.
Thawaf ifadhah, dan thawaf ini boleh diakhirkan ke
tanggal 11 atau 12 Dzulhijjah atau berbarengan dengan thawaf wada’ thawaf perpisahan.
Sa’i. Namun demikian sa’i ini dapat diakhirkan
pengerjaannya seperti thawaf ifadhah.
E. Tanggal 11 Dzulhijjah 1. Haji Ifrad
Bermalam di Mina pada malam 11 Dzulhijjah.
Melontar tiga jumrah setelah matahari tergelincir
dengan masing-masing jumrah dilontari oleh 7 kerikil, dimulai dari jumrah shughra, wustha dan kubra.
2. Haji Qiran
Bermalam di Mina pada malam 11 Dzulhijjah.
Melontar tiga jumrah setelah matahari tergelincir
dengan masing-masing jumrah dilontari oleh 7 kerikil, dimulai dari jumrah shughra, wustha dan kubra.
3. Haji Tamattu’
Bermalam di Mina pada malam 11 Dzulhijjah.
Melontar tiga jumrah setelah matahari tergelincir
dengan masing-masing jumrah dilontari oleh 7 kerikil, dimulai dari jumrah shughra, wustha dan kubra.
F. Tanggal 12 Dzluhijjah
216
1. Haji Ifrad
Bermalam di Mina pada malam 12 Dzulhijjah.
Melontar tiga jumrah setelah matahari tergelincir
dengan masing-masing jumrah dilontari oleh 7 kerikil, dimulai dari jumrah shughra, wustha dan kubra.
Setelah itu, bagi jemaah boleh meninggalkan Mina
sebelum matahari terbenam kemudian bertolak ke Makkah untuk melakukan thawaf wada’.
Meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah ini
sebelum matahari terbenam dinamakan dengan nafar awwal.
Tapi, jika setelah matahari terbenam masih berada di
Mina maka jemaah itu harus bermalam satu malam saja, dan itulah yang dinamakan nafar tsani
2. Haji Qiran
Melontar tiga jumrah setelah matahari tergelincir
dengan masing-masing jumrah dilontari oleh 7 kerikil, dimulai dari jumrah shughra, wustha dan kubra.
Setelah itu, bagi jemaah boleh meninggalkan Mina
sebelum matahari terbenam kemudian bertolak ke Makkah untuk melakukan thawaf wada’.
Meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah ini
sebelum matahari terbenam dinamakan dengan nafar awwal.
Tapi, jika setelah matahari terbenam masih berada di
Mina maka jemaah itu harus bermalam satu malam saja, dan itulah yang dinamakan nafar tsani
3. Haji Tamattu’
Bermalam di Mina pada malam 12 Dzulhijjah.
Melontar tiga jumrah setelah matahari tergelincir
dengan masing-masing jumrah dilontari oleh 7 kerikil, dimulai dari jumrah shughra, wustha dan kubra.
Setelah itu, bagi jemaah boleh meninggalkan Mina