Yang Dilempar Adalah Kerikil Bertakbir Saat Melempar

198 bila telah lewat separuh malam, maka sudah boleh meninggalkan Muzdalifah. Mazhab Asy-Syafi’iyah juga memberikan keringanan kepada penggembala kambing dan kepada Al-Abbas bin Abdil Muththalib radhiyallahuanhu. c. Mazhab Al-Hanabilah 56 Mazhab Al-Hanabilah berpendapat bahwa bermalam di Mina hukumnya wajib, sebagaimana pendapat kedua mazhab lainnya. Namun perbedaan asasi antara pendapat dari mazhab Al-Hanabilah dengan pendapat dari kedua mazhab lainnya adalah bahwa jamaah haji yang tidak bermalam di Mina tidak perlu membayar dam. Dasarnya menurut mereka bahwa tidak ada dalil yang sharih dan tegas tentang kewajiban membayar dam bila seorang tidak bermalam di Mina. Selain juga karena Rasululah SAW membolehkan sebagian orang untuk tidak bermalam di Mina, misalnya penggembala kambing dan izin kepada Al-Abbas bin Abdil Muththalib radhiyallahuanhu.

2. Al-Hanafiyah : Mabit di Mina Sunnah

57 Sedangkan mazhab Al-Hanafiyah, sejak awal memang tidak menganggap bahwa bermalam di Mina itu hukum wajib, sehingga dalam pandangan mereka, apabila ada jamaah haji yang secara sadar dan sengaja tidak bermalam di Mina pada malam-malam tasyrik itu, tidak ada kewajiban untuk membayar dam. Dalilnya karena Rasullah SAW tidak mewajibkannya, bahkan membolehkan kepada Al-Abbas bin Abdil Muththalib radhiyallahuanhu yang bermalam di Mekkah untuk melayani makan dan minum beliau di Mina. Dan juga Rasulllah SAW membolehkan mereka yang 56 Al-Mughni jilid 3 hal. 449 57 Al-Lubab jilid 2 hal. 183 199 menggembala kambing untuk tidak bermalam di Mina, karena pekerjaan mereka. Dan tidak ada dalil yang menceritakan bahwa kepada mereka diwajibkan untuk membayar dam.

E. Al-Halq dan At-Taqshir 1. Pengertian

Kata al-halq ﻖﻠﺤﻟا secara bahasa bermakna izalatu asy- sya’ri ﺮﻌﺸﻟا ﺔﻟازإ, artinya menghilangkan atau menggunduli rambut kepala hingga habis. 58 Dan secara istilah dalam ilmu fiqih, khususnya fiqih haji, yang dimaksud dengan al-halq tidak berbeda dengan makna secara bahasa, yaitu mencukur habis semua rambut sampai licin alias gundul atau botak. Sedangkan istilah at-taqshir ﺮﯿﺼﻘﺘﻟا adalah isim mashdar dari kata dasar qashshara َﺮﱠﺼَﻗ yang maknanya adalah farratha َطﱠﺮَﻓ, artinya mengurangi sebagian atau meringkas sesuatu. Dan secara istilah dalam ilmu fiqih khususnya fiqih haji, maknanya tidak berbeda dengan makna secara bahasa, yaitu mengurangi jumlah rambut dengan mengguntingnya sebagian.

2. Dasar Masyru’iyah

Adapun dasar masyru’iyah kedua amalan ini, adalah firman Allah SWT ketika membuat Rasulullah SAW bermimpi menunaikan ibadah haji. Dalam mimpinya itu, Allah SWT menceritakan bahwa beliau SAW dan para shahabat telah melakukan al-halq dan at-taqshir. ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﻦﹸﻠﺧﺪﺘﹶﻟ ﻖﺤﹾﻟﺎِﺑ ﺎﻳﺅﺮﻟﺍ ﻪﹶﻟﻮﺳﺭ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻕﺪﺻ ﺪﹶﻘﹶﻟ ﻥِﺇ ﻡﺍﺮﺤﹾﻟﺍ 58 Lisanul Arab pada madah : ﻖﻠﺣ 200 ﻦﻳِﺮﺼﹶﻘﻣﻭ ﻢﹸﻜﺳﻭﺅﺭ ﲔِﻘﱢﻠﺤﻣ ﲔِﻨِﻣﺁ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﺀﺎﺷ ﹶﻻ ﺎﻣ ﻢِﻠﻌﹶﻓ ﹶﻥﻮﹸﻓﺎﺨﺗ ﻚِﻟﹶﺫ ِﻥﻭﺩ ﻦِﻣ ﹶﻞﻌﺠﹶﻓ ﺍﻮﻤﹶﻠﻌﺗ ﻢﹶﻟ ﹰﺎﺒﻳِﺮﹶﻗ ﹰﺎﺤﺘﹶﻓ Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya yaitu bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan menggunduli rambut kepala dan menggunting sebagian, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat. QS. Al-Fath : 27 Ayat ini menceritakan bagaimana salah satu ritual haji dijalankan oleh Rasulllah SAW dan para shahabatnya. Dan mimpi Rasulullah SAW itu berbeda dengan mimpi manusia biasa. Mimpi beliau itu bagian dari wahyu, sebagaimana syariat adzan shalat lima waktu itu didapat wahyu lewat jalur mimpi beliau dan para shahabat. Selain itu juga ada hadits yang derajatnya sampai kepada muttafaq ‘alaihi, diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, dimana Rasulullah SAW mendoakan orang-orang yang menggunduli rambutnya dan menguranginya sebagian pada saat ibadah haji. Doa beliau adalah : ﱠﻠﻟﺍ ﻬ ﻢ ﺭﺍ ﺣ ِﻢ ﹸﳌﺍ ﺤ ِّﻠِﻘﻴ ﻦ ﹶﻗﹸﻟﺎ ﺍﻮ : ﻭ ﹸﳌﺍ ﹶﻘ ِّﺼ ِﺮﻳ ﻦ ﹶﺎﻳ ﺭ ﺳ ﹶﻝﻮ ِﷲﺍ ؟ ﹶﻗ ﹶﻝﺎ : ﱠﻠﻟﺍ ﻬ ﻢ ﺭﺍ ﺣ ِﻢ ﹸﳌﺍ ﺤ ِّﻠِﻘﻴ ﻦ ﹶﻗﹸﻟﺎ ﺍﻮ : ﻭ ﹸﳌﺍ ﹶﻘ ِّﺼ ِﺮﻳ ﻦ ﹶﺎﻳ ﺭ ﺳ ﹶﻝﻮ ِﷲﺍ ؟ ﹶﻗ ﹶﻝﺎ : ﻭ ﹸﳌﺍ ﹶﻘ ِّﺼ ِﺮﻳ ﻦ Ya Allah, berikan rahmat-Mu kepada mereka yang telah menggunduli rambut mereka. Seseorang bertanya,”Buat yang hanya mengurangi sebagian, bagaimana ya Rasulullah SAW?” Beliau berdoa lagi,”Ya Allah, berikan rahmat-Mu kepada