Kaffarat Makalah Haji - Makalah

139

1. Jumhur Ulama

Dalam pandangan jumhur ulama, yaitu mazhab Asy- Syafi’iyah dan Al-Hnafiyah, waktu yang telah ditetapkan untuk melakukan ibadah wuquf di Arafah adalah pada hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah, setiap tahun. Waktu wuquf tepatnya dimulai semenjak waktu Dhuhur, yaitu ketika matahari mengalami zawal. Zawal adalah posisi matahari yang mulai bergerak semu ke arah barat, setelah sebelumnya tepat berada di posisi atas kepala kita. Dalam terjemahan bahasa Indonesia di masa lampau, kata zawalusy- syamsi sering diterjemahkan menjadi tergelincirnya matahari. Dan waktu batas akhir dari wuquf adalah ketika terbit fajar keesokan harinya, yaitu tanggal 10 Dzulhijjah, yang juga merupakan Hari Raya Idul Adha atau hari Nahr. a. Waktu Rukun Waktu rukun adalah durasi minimal yang harus ditunaikan oleh seseorang yang menunaikan ibadah haji di Arafah. Bila waktu rukun ini tidak terpenuhi, maka wuqufnya tidak sah, bahkan dia didenda untuk melaksanakan haji lagi tahun depan. Durasi waktu rukun dalam pandangan jumhur ulama cukup sekejap saja, artinya asalkan seorang jamaah haji sempat beberapa detik berada di Arafah, maka dia sudah dianggap telah melakukan wuquf. Jamaah haji tidak dituntut untuk terus menerus selalu berada di Arafah sepanjang masa wuquf berlangsung. Jadi asalkan seorang jamaah haji sempat berada di Arafah di antara rentang waktu sejak masuk waktu Dzhuhur pada tanggal 9 Dzhulhijjah hingga terbit fajar keesokan harinya tanggal 10 Dzhuhijjah, maka dia telah dianggap sah dan mendapatkan ibadah wuquf.

b. Waktu Wajib

Selain waktu rukun di atas, kita juga mengenal istilah 140 waktu zaman wajib. Pengertiannya adalah rentang waktu atau durasi dimana seorang jamaah haji diwajibkan untuk berada di Arafah. Bedanya dengan zaman rukun, dalam masalah konsekuensinya saja. Zaman rukun kalau tidak terpenuhi, maka hajinya tidak sah, dan wajib mengulangi haji lagi tahun depan. Sedangkan zaman wajib, bila dilanggar maka hajinya tetap sah, namun dia didenda untuk menyembelih seekor kambing. Istilah dia wajib membayar dam. Dam artinya darah, maksudnya menyembelih seekor kambing, yang intinya adalah menumpahkan darah kambing. Rentang waktu zaman wajib wuquf ini adalah semenjak Dzhuhur tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbenam matahari di hari yang sama. Jadi selama kira-kira 6 jam, semua jamaah haji wajib berada di Arafah, tidak boleh meninggalkan batas- batas Arafah. Kalau sebelum Maghrib telah meninggalkan batas-batas Arafah, maka dia kena denda membayar dam. Namun karena dia sudah sempat berada di Arafah, tentu wuqufnya tetap sah, dan tidak ada kewajiban untuk mengulangi haji di tahun depan.

D. Batas Wilayah Arafah

Tempat untuk melaksanakan wuquf adalah Arafah, yang wujud fisiknya tidak lain hanyalah sebuah padang pasir yang terdiri dari pasir, kerikil, bebatuan dan sedikit tumbuhan.