Syarat Khusus Wanita Makalah Haji - Makalah
89
hitungan hari, melainkan mereka bermukim untuk bekerja dalam hitungan waktu yang amat lama, bahkan bisa
bertahun-tahun. Dan selama bertahun-tahun itu, tidak ada seorang pun
mereka ditemani oleh mahram, suami, atau rombongan sesama perempuan atau rombongan campuran laki-laki dan
perempuan. Sampai hari Penulis masih kesulitan mendapatkan dalil
fiqih yang membenarkan atau menghalalnya para TKW melakukan perjalanan tanpa mahram lebih dari tiga hari,
bahkan tiga tahun atau tiga puluh tahun?. Entahlah kalau para mufti di Saudi Arabia itu punya hadits yang
membolehkan, seharusnya mereka publikasikan kepada khalayak, sebab menyembunyikan hadits itu haram
hukumnya. Kitmanul haq itu dosa besar. Tetapi kalau mereka tidak punya satu hadits yang
membolehkan, maka hukumnya tetap haram sampai hari kiamat. Dan membiarkan sesuatu yang haram adalah dosa
besar juga. Apalagi kalau mereka ikut menikmati pekerjaan para TKW Indonesia di rumah mereka sendiri, maka
hukumnya jauh lebih haram lagi. Sebab di muka publik mereka mengharamkan wanita bepergian tanpa mahram,
tetapi dalam praktek kehidupan rumah tangga, mereka malah mempraktekkannya.
Maka pendapat yang lebih tepat adalah mengatakan bahwa `illat dari kewajiban adanya mahram adalah masalah
keamanan. Selama aman, maka tidak harus ada mahram. Tetapi biar pun ada mahram, kalau tidak aman, maka tidak
boleh bepergian. Dan menurut heman Penulis –wallahualam-, faktor
keamanan itulah yang menjadi illat dibolehkannya wanita bepergian
sendirian tanpa
mahram. Sebagaimana
diisyaratkan oleh Rasulullah SAW sendiri tentang masa depan Jazirah Arabia.
90
ﺎﻨﻴﺑ ﺎﻧﹶﺃ
ﺪﻨِﻋ ﻨﻟﺍ
ﻲِﺒ ﺹ
ﹾﺫِﺇ ﻩﺎﺗﹶﺃ
ﹲﻞﺟﺭ ﺎﹶﻜﺸﹶﻓ
ِﻪﻴﹶﻟِﺇ ﹶﺔﹶﻗﺎﹶﻔﹾﻟﺍ
ﻢﹸﺛ ﻩﺎﺗﹶﺃ
ﺮﺧﺁ ﺎﹶﻜﺸﹶﻓ
ِﻪﻴﹶﻟِﺇ ﻊﹾﻄﹶﻗ
ِﻞﻴِﺒﺴﻟﺍ .
ﹶﻝﺎﹶﻘﹶﻓ ﺎﻳ
ﻱِﺪﻋ ﹾﻞﻫ
ﺖﻳﹶﺃﺭ ﹶﺓﲑِﺤﹾﻟﺍ
؟ ﺖﹾﻠﹸﻗ
ﻢﹶﻟ ﺎﻫﺭﹶﺃ
ﺪﹶﻗﻭ ﺖﹾﺌِﺒﻧﹸﺃ
ﺎﻬﻨﻋ .
ﹶﻝﺎﹶﻗ :
ﹾﻥِﺈﹶﻓ ﺖﹶﻟﺎﹶﻃ
ﻚِﺑ ﹲﺓﺎﻴﺣ
ﻦﻳﺮﺘﹶﻟ ﹶﺔﻨﻴِﻌﱠﻈﻟﺍ
ﹸﻞِﺤﺗﺮﺗ ﻦِﻣ
ِﺓﲑِﺤﹾﻟﺍ ﻰﺘﺣ
ﻑﻮﹸﻄﺗ ِﺔﺒﻌﹶﻜﹾﻟﺎِﺑ
ﻻ ﻑﺎﺨﺗ
ﺍﺪﺣﹶﺃ ﱠﻻِﺇ
ﻪﱠﻠﻟﺍ
Dari Adiy bin Hatim berkata; Ketika aku sedang bersama Nabi Saw tiba-tiba ada seorang laki-laki mendatangi beliau
mengeluhkan kefakirannya, kemudian ada lagi seorang laki- laki yang mendatangi beliau mengeluhkan para perampok
jalanan. Maka beliau berkata: Wahai Adiy, apakah kamu pernah melihat negeri Al Hirah?. Aku jawab; Aku belum
pernah melihatnya namun aku pernah mendengar beritanya. Beliau berkata: Seandainya kamu diberi umur panjang,
kamu pasti akan melihat seorang wanita yang mengendarai kendaraan berjalan dari Al Hirah hingga melakukan thawaf
di Kabah tanpa takut kepada siapapun kecuali kepada Allah. HR. Bukhari
27
Setelah ulang tahun Universitas Al-Azhar yang keseribu tahun, akhirnya universitas tertua di dunia ini membuka
kuliah untuk para wanita dari seluruh dunia. Tentu para wanita ini datang ke Mesir tanpa mahram atau suami.
Mereka umumnya gadis-gadis yang di masa depan akan menjadi guru dan dosen mengajarkan agama Islam kepada
para wanita. Barangkali Al-Azhar akhirnya berpikir bahwa tidak
mungkin mengharamkan wanita belajar ilmu-ilmu keislaman dengan alasan tidak adanya mahram.
Dalam jumlah yang amat sedikit, beberapa Universitas di
27
Hirah adalah nama sebuah kampung di dekat Kufah.
91
Saudi Arabia pun juga membuka kuliah buat para wanita dari berbagai penjuru dunia. Karena keadaan yang
mengharuskan ada ulama dari kalangan wanita. 2. Tidak Dalam Masa Iddah
Seorang wanita yang dicerai oleh suaminya, wajib melaksanakan iddah selama 3 kali masa suci dari hadits, atau
3 kali masa haidh. Sedangkan wanita yang suaminya meninggal dunia, masa iddahnya adalah 4 bulan 10 hari.
Selama masa iddah itu, seorang wanita diharamkan menerima lamaran dari orang lain, dan tentunya diharamkan
meninkah. Selain itu yang terkait dengan masalah haji ini adalah
bahwa wanita yang sedang menjalani masa iddah diharamkan keluar dari rumah, apalagi pergi haji.
Hukumnya haram dan meski semua syarat telah terpenuhi, namun hukumya tidak wajib menunaikan ibadah haji,
bahkan meski sudah bernadar. Dalilnya adalah firman Allah Swt.
ﹶﻻ ﻦﻫﻮﺟِﺮﺨﺗ
ﻭ ﻦِﻬِﺗﻮﻴﺑ ﻦِﻣ ﹶﻻ
ﻦﺟﺮﺨﻳ
Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka ke luar.
QS. At-Thalaq : 1