Suci Dari Hadats Berlari Kecil Pada Bagian Tertentu Al-Idhthiba’

176

a. Jumhur Ulama : Wajib Haji

Jumhur ulama di antaranya mazhab Al-Hanafiyah, Al- Malikiyah dan Al-Hanabilah memposisikan al-halq dan at- taqshir sebagai bagian dari kewajiban dalam manasik haji. b. Asy-Syafi’iyah : Rukun Haji Namun sebagian ulama lain tidak berpendapat demikian. Mazhab Asy-Syafi’iyah termasuk yang menolak al-halq dan at-taqshir kalau diposisikan sebagai salah satu dari kewajiban dalam ibadah haji. Dalam pendapat mazhab ini, kedudukan hukum al-halq dan at-taqshir adalah sebagai rukun haji. 177 Bab 12 : Wajib Haji Ikhtishar A. Pengertian B. Pembagian 1. Kewajiban Asli 2. Kewajiban Ikutan

B. Mabit di Muzdalifah

1. Pengertian 2. Hukum Bermalam 3. Lokasi Muzdalifah 4. Durasi Mabit 5. Shalat Maghrib Isya’ di Muzdalifah 6. Wukuf di Masy’aril Haram

7. Mencari Kerikil Untuk Jamarat

C. Melontar Jamarat

1. Tiga Objek Pelemparan 2. Bentuk Jamarat 3. Batu Kerikil dan Jumlahnya 4. Tata Cara Melempar

5. Pelanggaran

D. Mabit di Mina Pada Hari Tasyriq

1. Jumhur Ulama : Mabit di Mina Wajib 2. Al-Hanafiyah : Mabit di Mina Sunnah

E. Al-Halq dan At-Taqshir

1. Pengertian 2. Dasar Masyru’iyah

3. Hukum Al-Halq dan At-Taqshir

178

A. Pengertian

Yang dimaksud dengan wajib haji adalah segala pekerjaan yang menjadi kewajiban bagi jamaah haji untuk mengerjakannya. Dimana bila seseorang tidak mengerjakan wajib haji, dia berdosa tetapi tidak merusak ibadah hajinya. Wajib haji berbeda dengan rukun haji, dimana bila seseorang meninggalkan dengan sengaja atau tanpa sengaja, salah satu rukun di antara rukun-rukun haji, maka hajinya menjadi rusak dan tidak sah. Sedangkan bila yang ditinggalkan hanya wajib haji, maka hajinya tidak rusak, kecuali orang yang meninggalkan wajib haji itu berdosa bila meninggalkannya dengan sengaja. Adapun bila seseorang mendapatkan udzur syar’i, sehingga tidak mampu mengerjakan wajib haji, tentu hajinya sah dan dia tidak berdosa. Dan untuk itu ada konsekuensi yang harus ditanggungnya. B. Pembagian Secara umum kita dapat membagi praktek wajib haji ini menjadi dua macam. Pertama, yang termasuk kewajiban asli ibdah haji. Kedua, yang termasuk kewajiban ikutan dari kewajiban yang asli.

1. Kewajiban Asli

Yang termasuk ke dalam kewajiban haji yang asli di antaranya adalah bermalam mabit di Muzdalifah, melontar Jamarat, menggundulkan kepala halq atau mencukur sebagian rambut taqshir, bermalam mabit di Mina pada hari Tasyriq, serta tawaf wada’ perpisahan. 2. Kewajiban Ikutan Yang termasuk kewajiban ikutan bisa kita bagi berdasarkan kelompok, misalnya kewajiban-kewajiban yang terkait dengan ibadah ihram, seperti kewajiban-kewajiban pada saat mengerjakan masing-masing kewajiban itu, seperti