Sebelum Tanggal 8 Dzulhijjah 1. Haji Ifrad

218  Meninggalkan Mina menuju Makkah untuk thawaf wada’. Khusus bagi wanita yang sedang datang bulan dan nifas, maka baginya tak wajib melakukan thawaf wada’itu Bab 15 : Haji Badal Ikhtishar A. Pengertian 1. Badal 2. Al-Hajju ‘an Al-Ghair

B. Masyru’iyah

1. Sudah Pernah Berhaji 2. Yang Dihajikan Meninggal Dalam Keadaan Muslim

3. Orang Yang Dihajikan Benar-benar Tidak Mampu

A. Pengertian

Istilah haji badal barangkali jauh lebih populer di telinga bangsa Indonesia, ketimbang istilah yang lebih baku, yaitu al- hajju anil-ghairi ﺮﯿﻐﻟا ﻦﻋ ّﺞﺤﻟا. Namun penyebutan istilah haji badal pada dasarnya sah-sah saja hukumnya, karena secara makna memang tidak ada penyimpangan atau kesalahan. 1. Badal Kata badal artinya adalah pengganti. Sebagaimana firman Allah SWT di beberapa ayat Al-Quran Al-Karim, diantaranya ayat berikut ini : ﹰﻼﻳِﺪﺒﺗ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ِﺖﻨﺴِﻟ ﺪِﺠﺗ ﻦﹶﻠﹶﻓ Kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah. 220 QS. Fathir : 43 Dan istilah pengganti disini maksudnya adalah seseorang melaksanakan ibadah haji menggantikan dirinya bukan untuk dirinya tetapi untuk orang lain. 2. Al-Hajju ‘an Al-Ghair Dan istilah yang lebih baku dan digunakan di dalam banyak kitab fiqih adalah al-hajju ‘an al-ghair ﺮﯿﻐﻟا ﻦﻋ ّﺞﺤﻟا . Dimana pengertiannya sama dengan haji badal, yaitu seseorang mengerjakan ibadah haji bukan dengan niat untuk dirinya sendiri, melainkan niatnya untuk orang lain.

B. Masyru’iyah

Berhaji dengan niat untuk orang lain ini didasarkan kepada beberapa hadits Rasulullah SAW, diantaranya hadits seorang wanita dari suku Khasyam yang bertanya kepada beliau SAW tentang Ayahnya yang masih hidup namun sudah sangat sepuh dan tidak mampu berangkat haji : ﺎﻳ ﺞﺤﹾﻟﺍ ﻲِﻓ ِﻩِﺩﺎﺒِﻋ ﻰﹶﻠﻋ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹶﺔﻀﻳِﺮﹶﻓ ﱠﻥِﺇ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹶﻝﻮﺳﺭ ﻲِﺑﹶﺃ ﺖﹶﻛﺭﺩﹶﺃ ِﺔﹶﻠِﺣﺍﺮﻟﺍ ﻰﹶﻠﻋ ﺖﺒﹾﺜﻳ ﻻ ﺍﲑِﺒﹶﻛ ﺎﺨﻴﺷ ﻲِﻓ ﻚِﻟﹶﺫﻭ ﻢﻌﻧ ﹶﻝﺎﹶﻗ ﻪﻨﻋ ﺞﺣﹶﺄﹶﻓﹶﺃ ِﻉﺍﺩﻮﹾﻟﺍ ِﺔﺠﺣ Wahai Rasulullah, sesungguhnya kewajiban dari Allah untuk berhajji bagi hamba-hambaNya datang saat bapakku sudah tua renta dan dia tidak akan kuat menempuh perjalanannya. Apakah aku boleh menghajjikan atas namanya?. Beliau menjawab: Boleh. Peristiwa ini terjadi ketika hajji wada perpisahan. HR. Bukhari Selain itu juga hadits lain yang senada, yang meriwayatkan tentang seorang wanita dari suku Juhainah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang ibunya yang