Keutamaan Masjid Nabawi Madinah : Masjid An-Nabawi

260 C. Bolehkah Berhaji Mencampur Mazhab? Setelah kita mengenal beragam perbedaan pendapat pada keempat mazhab utama, maka muncul sebuah pertanyaan yang menggelitik, yaitu apakah diperbolehkan bila seseorang melaksanakan ibadah haji dengan bercampur- campur mazhab? Ataukah setiap jamaah haji harus ikut dengan satu mazhab saja sejak awal hingga akhir manasik haji? Pertanyaan ini dijawab dengan jawaban yang beragam di antara para ulama. Namun intinya, pertanyaan ini kembali kepada satu problem pokok dalam memahami fiqih, yaitu tentang hukum talfiq antar mazhab. ternyata para ulama memang berbeda pandangan tentang hukum melakukan talfiq. Ada dari mereka yang tegas menolak dalam arti mengharamkan. Namun ada yang justru sebaliknya, membolehkan tanpa syarat apa pun. Dan di tengah-tengahnya, ada pendapat yang berposisi melarang tetapi juga membolehkan. Maksudnya, mereka melarang talfiq bila dilakukan dengan kriteria tertentu, tetapi membolehkan talfiq bila memenuhi syarat tertentu. Pandangan yang ketiga ini adalah pandangan yang kritis tapi objektif. 1. Haram Umumnya para ulama mengharamkan talfiq antar mazhab secara tegas tanpa memberikan syarat apa pun. Di antara nama-nama mereka antara lain : Abdul Ghani An-Nabulsi menulis kitab Khulashatu At- Tahqiq fi Bayani Hukmi At-Taqlid wa At-Talfiq. Di dalam kitab itu beliau dengan tegas menolak kebolehan melakukan talfiq antar mazhab. 65 Selain itu ada As-Saffarini yang juga menolak kebolehan talfiq antar mazhab. Nama asli beliau Muhammad bin 65 Khulashatu At-Tahqiq fi Bayani Hukmi At-Taqlid wa At-Talfiq, hal. 55 261 Ahmad bin Salim Al-Hanbali. Kitab yang beliau tulis berjudul At-Tahqiq fi Buthlan At-Talfiq. 66 Juga ada ulama lain yang tegas menolak kebolehan talfiq antar mazhab, yaitu Al-‘Alawi Asy-Syanqithi. Beliau menulis dua kitab sekaligus, Maraqi Ash-Shu’ud dan kitab yang menjadi syarah penjelasan Nasyril Bunud ‘ala Maraqi Ash-Shuud. 67 Al-Muthi’i juga termasuk yang mengharamkan talfiq antar mazhab. Hal itu ditegaskan dalam kitab beliau Sullamu Al-Wushul li Syarhi Nihayati As-Suul. 68 As-Syeikh Muhammad Amin Asy-Syanqithi, ulama yang banyak menulis kitab, seperti tafsir Adhwa’ Al-Bayan dan juga Mudzakkirah Ushul Fiqih. Dalam urusan talfiq ini beliau mengharamkannya, di antaranya di dalam tulisan beliau Syarah Maraqi Ash-Shu’ud. Tegas beliau termasuk kalangan yang ikut mengharamkan tindakan talfiq antar mazhab. 69 Bahkan Al-Hashkafi malah mengklaim dalam kitab Ad- Dur Al-Mukhtar Syarah Tanwir Al-Abshar bahwa haramnya talfiq antar mazhab itu sudah menjadi ijma’ di antara para ulama. 70 Mereka yang mengharamkan talfiq antar mazhab punya banyak hujjah dan argumentasi, di antaranya :

a. Mencegah Kehancuran

Seandainya pintu talfiq ini dibuka lebar, maka sangat dikhawatirkan terjadi kerusakan yang besar di dalam tubuh syariat Islam dan hancurnya berbagai mazhab ulama yang telah dengan susah payah dibangun dengan ijtihad, ilmu dan sepenuh kemampuan. 66 At-Tahqiq fi Buthlan At-Talfiq, hal. 171 67 Nasyril Bunud ‘ala Maraqi Ash-Shuud, jilid 2 hal. 343 68 Sullamu Al-Wushul li Syarhi Nihayati As-Suul, jilid 2 hal. 629 69 Syarah Maraqi Ash-Shu’ud, jilid 2 hal. 681 70 Ad-Dur Al-Mukhtar Syarah Tanwir Al-Abshar, jilid 1 hal. 75