Wajib Haji Kedudukan Sa’i

172 sedang melaksanakan sa’i berhenti sejenak sekedar untuk berbelanja. Dan hal itu termasuk di antara larangan sa’i yang banyak disebutkan oleh para ulama di masa lalu. 2. Menunda Sa’i Di antara larangan dalam ibadah sa’i adalah menunda pelaksanaannya dari waktu yang utama, sehingga terpisah jauh waktunya dari ibadah tawaf sebelumnya, yang seharusnya bersambung atau berdekatan. Kecuali bila terputusnya karena ada keharusan untuk mengerjakan shalat fardhu yang sudah waktunya untuk dikerjakan. Hal ini tidak membatalkan sa’i dan tidak perlu mengulanginya dari awal. Adapun hal-hal yang dibolehkan dalam sa’i adalah semua hal yang dibolehkan dalam thawaf, seperti berbicara, makan dan minum.

I. Jarak Shafa dan Marwah

Jarak antara Shafa dan Marwah tidak terlalu jauh, tidak sampai 400 meter jaraknya. Kalau kita lakukan penelusuran di berbagai literatur, jarak antara Shafa dan Marwah memang berbeda-beda. Disebutkan di dalam kitab mazhab Al-Hanafiyah, Al- Bahru Ar-Raiq Syarh Kanzi Ad-Daqaiq bahwa jarak antara Shafa dan Marwah adalah 750 dzira’. Sedangkan di dalam kitab mazhab Asy-Syafi’iyah, Fathu Al-Wahhab bi Taudhih Syarh Minhaj Ath-Tuhllab, disebutkan jaraknya adalah 777 dzira’. Dalam kitab Akhbaru Makkah karya Abul Walid Muhammad bin Abdullah Al-Azraqi, disebutkan bahwa jarak antara Shafa dan Marwah kurang lebih 766,5 dzira’ atau setara dengan 383,25 meter. Dan kalau tujuh putaran berarti setara dengan 2.687,5 meter. 173 Bab 11 : Al-Halq At-Taqshir Ikhtishar A. Pengertian B. Dasar Masyru’iyah C. Hukum Al-Halq dan At-Taqshir Umumnya ulama dari beberapa mazhab tidak memasukkan al-halq dan at-taqshir sebagai rukun haji, tetapi sebagai wajib haji. Namun dalam mazhab Asy-Syafi’iyah, keduanya dimasukkan ke dalam rukun haji. Karena itu pembahasan tentang keduanya kita masukkan ke dalam pembahasan rukun haji, yang dibahas secara khusus dalam bab tersendiri. Pertimbangannya karena buku ini ditulis untuk bangsa Indonesia, yang notabene akar- akar ilmu fiqih yang mereka pelajari sejak zaman nenek moyang tidak jauh-jauh dari mazhab Asy-Syafi’iyah.

A. Pengertian

Kata al-halq ﻖﻠﺤﻟا secara bahasa bermakna izalatu asy- sya’ri ﺮﻌﺸﻟا ﺔﻟازإ, artinya menghilangkan atau menggunduli rambut kepala hingga habis. 45 Dan secara istilah dalam ilmu fiqih, khususnya fiqih haji, 45 Lisanul Arab pada madah : ﻖﻠﺣ