Ihram Makalah Haji - Makalah

123 Rukun sa’i adalah berjalan tujuh kali antara Shafa dan Marwah menurut jumhur ulama. Dasarnya adalah apa yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW bahwa beliau melaksanakan sa’i tujuh kali. Dan juga didsarkan atas apa yang telah menjadi ijma’ di antara seluruh umat Islam. Bila seseorang belum menjalankan ketujuh putaran itu, maka sa’i itu tidak sah. Dan bila dia telah meninggalkan tempat sa’i, maka dia harus kembali lagi mengerjakannya dari putaran yang pertama. Dan tidak boleh melakukan tahallul bila sa’i belum dikerjakan. Sedangkan menurut Al-Hanafiyah, rukunnya hanya empat kali saja. Bila seseorang telah melewati empat putaran dan tidak meneruskan sa’inya hingga putaran yang ketujuh, dia wajib membayar dam.

G. Al-Halqu wa At-Taqshir

Istilah al-halqu wa at-taqshir ﺮﯿﺼﻘﺘﻟا و ﻖﻠﺤﻟا maknanya adalah menggunduli rambut dan menggunting sebagian rambut. Para ulama diantaranya mazhab Al-Hanafiyah, Al- Malikiyah dan As-Syafi’iyah berpendapat bahwa tindakan itu bagian dari manasik haji, dimana tahallul dari umrah atau dari haji belum terjadi manakala seseorang belum melakukannya. Dasar ibadah ini adalah firman Allah SWT : ﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﻦﹸﻠﺧﺪﺘﹶﻟ ﻖﺤﹾﻟﺎِﺑ ﺎﻳﺅﺮﻟﺍ ﻪﹶﻟﻮﺳﺭ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻕﺪﺻ ﺪﹶﻘﹶﻟ ﻥِﺇ ﻡﺍﺮﺤﹾﻟﺍ ﻦﻳِﺮﺼﹶﻘﻣﻭ ﻢﹸﻜﺳﻭﺅﺭ ﲔِﻘﱢﻠﺤﻣ ﲔِﻨِﻣﺁ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﺀﺎﺷ ﹶﻥﻮﹸﻓﺎﺨﺗ ﻻ Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya yaitu bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak 124 merasa takut. QS. Al-Fath : 27 Mimpi Nabi SAW dibenarkan oleh Allah SWT sebagai bagian dari wahyu dan risalah. Di dalam mimpi itu, beliau SAW melihat diri beliau dan para shahabat mencukur gundul kepala mereka dan sebagiannya mengunting tidak sampai habis. Dan semua itu dalam rangka ibadah haji di Baitullah Al-Haram. Namun mazhab Al-Hanabilah tidak menyebutkan bahwa menggunduli kepala atau mengurangi sebagian rambut itu sebagai bagian dari manasik haji. 40 Kalau pun perbuatan itu dilakukan, hukumnya sekedar dibolehkan saja, setelah sebelumnya dilarang. Sebagaimana orang yang sudah selesai dari ihram umrah atau ihram haji boleh memakai parfum, atau boleh melepas pakaian ihram berganti dengan pakaian lain, atau juga sudah boleh memotong kuku, mencabut bulu dan sebagainya. Sehingga dalam pandangan mazhab ini, seseorang yang meninggalkan bercukur sudah dianggap sah dalam umrah atau hajinya.

H. Tertib

Mazhab Asy-syafi’iyah menambahkan satu lagi rukun, yaitu tertib. Maksudnya, bahwa semua rukun ini harus dikerjakan secara tertib berdasarkan urut-urutannya. Dan bila tidak urut atau tidak tertib, maka hukumnya tidak sah. 40 Ibnu Qudamah, Al-Mughni, jilid 3 hal. 435 125 Bab 7 : Ihram Ikhtishar A. Pengertian 1. Bahasa 2. Istilah

B. Larangan Dalam Ihram

1. Larangan Umum 2. Larang Buat Laki-laki

3. Larangan Buat Wanita

C. Sunnah-sunnah Ihram

1. Mandi 2. Memakai Parfum 3. Shalat Dua Rakaat 4. Bertalbiyah

D. Kaffarat

A. Pengertian 1. Bahasa

Asal kata ihram ماَﺮْﺣِإ dari kata al-haram ماﺮﺤﻟا yang berarti apa-apa yang dilarang. Kata ihram adalah bentuk mashdar dari fi’il madhi dan mudhari’nya : ahrama - yuhrimu َمَﺮْﺣَأ - ُمِﺮْﺤُﯾ . Makna kata ihram adalah : ﻝﻮﺧﺪﻟﺍ ﻲِﻓ ِﺔﻣﺮﺤﹾﻟﺍ Memasuki wilayah yang di dalamnya berlaku keharaman.