47
Beliau juga mengirimnya utusan kepada kabilah-kabilah yang bukan dari pihak muslimin, dianjurkannya mereka
supaya ikut bersama-sama pergi berangkat ke Baitullah, dengan aman, tanpa ada pertempuran.
Rombongan umrah ini berangkat dari Madinah menuju Mekkah dengan jumlah antara seribu empat ratus hingga
seribu lima ratus orang peserta, pada bulan Zulkaidah sebagai salah satu bulan suci, dengan semua mengenakan
pakaian ihram, sambil menarik ternak yang akan mereka sembelih di Mina, tanpa membawa senjata.
Namun rombongan dicegat di daerah Hudaibiyah beberapa kilometer sebelum memasuki Mekkah. Para
pemuka Quraisy tidak mengizinkan jamaah itu memasuki kota Mekkah, dengan alasan mereka masih dalam status
berperang. Bahkan terdengar isyu bahwa para utusan yang dikirim oleh Rasulullah SAW untuk bernegosiasi telah
dibunuh. Maka situasi semakin tidak menentu. Tujuan mereka
bukan untuk berperang, tapi semata-mata mau menjalankan ibadah haji. Tidak ada persiapan apa pun yang terkait
dengan perang, beliau SAW dan para shahabat datang hanya berpakaian lembaran kain ihram, sama sekali tidak
membawa senjata, bekal apalagi persiapan perang. Namun pihak Quraisy justru ingin memanfaatkan
momen ini, dan berniat untuk menghabisi semua umat Islam dalam sekali libas. Mumpung semua tidak bersenjata dan
mumpung semuanya ada, membantai mereka di momen seperti ini dalam pikiran mereka, akan segera menyelesaikan
persoalan. Ancaman dari orang yang sedang kalap boleh jadi bukan
hanya berhenti pada gertakan. Segala kemungkinan terburuk bisa saja terjadi. Untuk mengantisipasi situasi yang genting
ini, serta menguatkan tekad para shahabat, maka Rasulullah SAW meminta masing-masing berbai’at kepada beliau SAW.
48
Maka terjadilah Ba’iat Ridhwan yang dilangsungkan di bawah sebuah pohon. Peristiwa itu dicatat dengan turunnya
wahyu untuk mengabadikannya.
ﺪﹶﻘﹶﻟ ﻲِﺿﺭ
ﻪﱠﻠﻟﺍ ِﻦﻋ
ﲔِﻨِﻣﺆﻤﹾﻟﺍ ﹾﺫِﺇ
ﻚﻧﻮﻌِﻳﺎﺒﻳ ﺖﺤﺗ
ِﺓﺮﺠﺸﻟﺍ ﻢِﻠﻌﹶﻓ
ﺎﻣ ﻲِﻓ
ﻢِﻬِﺑﻮﹸﻠﹸﻗ ﹶﻝﺰﻧﹶﺄﹶﻓ
ﹶﺔﻨﻴِﻜﺴﻟﺍ ﻢِﻬﻴﹶﻠﻋ
ﻢﻬﺑﺎﹶﺛﹶﺃﻭ ﺎﺤﺘﹶﻓ
ﺎﺒﻳِﺮﹶﻗ
Sungguh Allah telah ridha kepada orang-orang yang beriman ketika mereka berba’at kepadamu di bawah pohon, maka dia
tahu apa yang ada di dalam hati-hati mereka dan Allah menurunkan rasa tenang kepada mereka dan memberi
mereka balasan berupa kemenangan yang dekat. QS. AL- Fath :19
Akhirnya setelah
bai’at berlangsung,
didapat kesepakatan dengan orang-orang Quraisy untuk berdamai
selama masa waktu 10 tahun. Di dalam sejarah, perjanjian ini dikenal dengan Perjanjian Hudaibiyah, mengacu kepada titik
tempat dimana perjanjian itu disepakati. Meski umrah saat itu gagal, ternyata malah menjadi
pembuka pintu-pintu kemenangan di masa berikutnya. 2. Umrah Kedua
Umrah yang kedua, terjadi setahun kemudian, tahun ke tujuh hijriyah. Umrah ini dikenal dengan sebutan umrah
qadha’, karena menggantikan umrah sebelumnya yang gagal. Umrah yang kedua ini terjadi ketika umat Islam telah
melaksanakan perjanjian damai dengan pemuka Mekkah untuk rentang waktu 10 tahun. Selama masa itu, kedua belah
pihak terikat perjanjian untuk tidak boleh saling berperang, saling membunuh dan saling mengkhianati.
Kedua belah pihak sepakat membolehkan umat Islam dari Madinah masuk dengan aman ke Mekkah dan
menjalankan ritual agama yang sudah lazim di kalangan bangsa Arab, dan menjadi hak seluruh umat manusia untuk
49
diterima dengan aman di kota Mekkah. Tercatat sekali saja umrah di masa damai, tidak sampai
dua tahun berjalan, tiba-tiba orang-orang Mekkah dan sekutunya tidak tahan untuk mencederai perjanjian itu. Maka
segera saja Rasulullah SAW menyiapkan pasukan perang yang sangat dahsyat, tidak kurang dari 10.000 pasukan
akhirnya terbentuk sepanjang perjalanan, di bawah pimpinan Khalid bin Walid yang baru saja menyatakan keislamannya
dan membelot dari pihak kafir Mekkah kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Umrah Ketiga
Umrah yang ketiga terjadi di tahun kedelapan hijriyah, yaitu bertepatan dengan peristiwa dibebaskannya kota
Mekkah fathu Mekkah. Saat itu Rasulullah SAW berhasil menaklukkan kota
Mekkah dengan pasukan yang teramat besar untuk ukuran kota Mekkah. Tidak kurang dari 10.000 pasukan mengepung
lembah kota Mekkah dari empat penjuru mata angit, sambil menabuh genderang perang dan lantunan takbir yang
membahana. Otomatis Mekkah dan penduduknya menyerah tanpa
syarat. Tidak ada lagi yang bisa mereka jadikan sebagai alat pertahanan, sebab di seluruh bukit kota Mekkah, 10.000
pasukan itu menyalakan api unggun. Suasanya berbalik 180 derajat dari 2 tahun sebelumnya, ketika pasukan Mekkah
mengepung 1500-an shahabat di Hudaibiyah. Namun Rasulullah SAW bukan seorang pendendam.
Misi suci yang dibawanya bukan untuk menjadi pemenang apalagi pembantai. Misi sucinya sekedar mengajak kepada
iman kepada Allah dan berserah-diri kepada-Nya. Manakala manusia sudah mau menerima ajakannya, sudha selesai
tugasnya, baik mereka beriman atau tidak beriman. Sikap agung dan mulia inilah yang kemudian membuat
nyaris hampir semuanya pada akhirnya masuk Islam.
50
Peristiwa itu dicatat di dalam Al-Quran Al-Kariem dalam surat An-Nash.
ﺢﺘﹶﻔﹾﻟﺍﻭ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﺮﺼﻧ ﺀﺎﺟ ﺍﹶﺫِﺇ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﺖﻳﹶﺃﺭﻭ
ِﻪﱠﻠﻟﺍ ِﻦﻳِﺩ ﻲِﻓ ﹶﻥﻮﹸﻠﺧﺪﻳ ﹰﺎﺟﺍﻮﹾﻓﹶﺃ
ﻚﺑﺭ ِﺪﻤﺤِﺑ ﺢﺒﺴﹶﻓ ﹰﺎﺑﺍﻮﺗ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﻪﻧِﺇ ﻩﺮِﻔﻐﺘﺳﺍﻭ
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-
bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Penerima taubat. QS. An-Nashr : 1-3
Dalam kesempatan itu Rasulullah SAW memasuki kota Mekkah dengan berpakaian ihram, lalu beliau bertawaf di
sekeliling Ka’bah, sebagai rukun ibadah umrah dan menyelesaikannya dengan mengerjakan sa’i antara bukit Shfa
dan Marwah. Namun peristiwa ini bukan ibadah haji. Ibadah haji baru
beliau lakukan pada tahun kesepuluh, dua tahun kemudian. Ibadah yang beliau lakukan hanyalah sebuah ibadah umrah,
yang kalau diurutkan adalah umrah yang ketiga. 4. Umrah Keempat
Sedangkan umrah yang keempat atau yang terakhir, adalah umrah yang beliau lakukan bersamaan dengan haji di
tahun kesepuluh hijriyah. Diriwayatkan saat itu Rasulullah SAW melakukan haji
dan berangkat dari kota Madinah Al-Munawwarah. Salah satu riwayat menyebutkan bahwa orang-orang yang
mendengar khutbah wada’ di padang Arafah saat itu tidak kurang dari 124.000 shahabat.
Pada saat itu turun ayat yang menyatakan bahwa agama Islam telah turun secara sempurna, kenikmatan Allah SWT
juga sudah paripurna, serta dinyatakan bahwa agama yang
51
diridhai Allah SWT hanyalah agama Islam.
ﺖﻤﻤﺗﹶﺃﻭ ﻢﹸﻜﻨﻳِﺩ ﻢﹸﻜﹶﻟ ﺖﹾﻠﻤﹾﻛﹶﺃ ﻡﻮﻴﹾﻟﺍ ﻢﹸﻜﻴﹶﻠﻋ
ﻢﹸﻜﹶﻟ ﺖﻴِﺿﺭﻭ ﻲِﺘﻤﻌِﻧ ﻡﹶﻼﺳِﻹﺍ
ﺎﻨﻳِﺩ
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nimat-Ku, dan telah Ku-
ridhai Islam itu jadi agama bagimu. QS. Al-Maidah : 3
B. Haji Rasulullah SAW
Kisah tentang perjalanan haji Rasulullah SAW banyak diterangkan di dalam hadits-hadits nabawi, namun di antara
hadits yang paling lengkap dan masyhur serta paling kuat sanadnya adalah hadits Jabir radhiyallahuanhu. Hadits ini juga
termasuk hadits yang amat panjang. 1. Hadits Lengkap Haji Rasulullah SAW
Ada sebuah hadits yang cukup panjang menceritakan detail-detail perjalanan haji Rasulullah SAW. Hadits itu lebih
dikenal sebagai hadits Jabir, karena diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu.
ﱠﻥِﺇ ﲔِﻨِﺳ ﻊﺴِﺗ ﹶﺚﹶﻜﻣ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹶﻝﻮﺳﺭ
ﻢﹸﺛ ﺞﺤﻳ ﻢﹶﻟ ﹶﻝﻮﺳﺭ ﱠﻥﹶﺃ ِﺓﺮِﺷﺎﻌﹾﻟﺍ ﻲِﻓ ِﺱﺎﻨﻟﺍ ﻲِﻓ ﹶﻥﱠﺫﹶﺃ
ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹶﺔﻨﻳِﺪﻤﹾﻟﺍ ﻡِﺪﹶﻘﹶﻓ ﺝﺎﺣ
ﺲِﻤﺘﹾﻠﻳ ﻢﻬﱡﻠﹸﻛ ﲑِﺜﹶﻛ ﺮﺸﺑ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ِﻝﻮﺳﺮِﺑ ﻢﺗﹾﺄﻳ ﹾﻥﹶﺃ
ِﻪِﻠﻤﻋ ﹶﻞﹾﺜِﻣ ﹶﻞﻤﻌﻳﻭ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ
Sembilan tahun lamanya beliau menetap di Madinah, namun beliau belum haji. Kemudian beliau memberitahukan bahwa
tahun kesepuluh beliau akan naik haji. Karena itu,
52
berbondong-bondonglah orang datang ke Madinah, hendak ikut bersama-sama Rasulullah SAW untuk beramal seperti
amalan beliau.
ﺎﻨﺟﺮﺨﹶﻓ ﺖﻨِﺑ ُﺀﺎﻤﺳﹶﺃ ﺕﺪﹶﻟﻮﹶﻓ ِﺔﹶﻔﻴﹶﻠﺤﹾﻟﺍ ﺍﹶﺫ ﺎﻨﻴﺗﹶﺃ ﻰﺘﺣ ﻪﻌﻣ
ٍﺲﻴﻤﻋ ﹶﻠﺳﺭﹶﺄﹶﻓ ٍﺮﹾﻜﺑ ﻲِﺑﹶﺃ ﻦﺑ ﺪﻤﺤﻣ
ِﻪﱠﻠﻟﺍ ِﻝﻮﺳﺭ ﻰﹶﻟِﺇ ﺖ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ
ﻲِﻠِﺴﺘﹾﻏﺍ ﹶﻝﺎﹶﻗ ﻊﻨﺻﹶﺃ ﻒﻴﹶﻛ ﻢﱠﻠﺳﻭ ﻲِﻣِﺮﺣﹶﺃﻭ ٍﺏﻮﹶﺜِﺑ ﻱِﺮِﻔﹾﺜﺘﺳﺍﻭ
Lalu kami berangkat bersama-sama dengan beliau. Ketika sampai di Dzulhulaifah, Asma` binti Humais melahirkan
puteranya, Muhammad bin Abu Bakar. Dia menyuruh untuk menanyakan kepada Rasulullah SAW apa yang harus
dilakukannya karena melahirkan itu. Maka beliau pun bersabda: Mandi dan pakai kain pembalutmu. Kemudian
pakai pakaian ihrammu kembali.
ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ ﻰﱠﻠﺼﹶﻓ ﻟﺍ
ﺐِﻛﺭ ﻢﹸﺛ ِﺪِﺠﺴﻤﹾﻟﺍ ﻲِﻓ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠ َﺀﺍﻮﺼﹶﻘﹾﻟﺍ
ﻰﹶﻟِﺇ ﺕﺮﹶﻈﻧ ِﺀﺍﺪﻴﺒﹾﻟﺍ ﻰﹶﻠﻋ ﻪﺘﹶﻗﺎﻧ ِﻪِﺑ ﺕﻮﺘﺳﺍ ﺍﹶﺫِﺇ ﻰﺘﺣ ﺪﻣ
ِﻪِﻨﻴِﻤﻳ ﻦﻋﻭ ٍﺵﺎﻣﻭ ٍﺐِﻛﺍﺭ ﻦِﻣ ِﻪﻳﺪﻳ ﻦﻴﺑ ﻱِﺮﺼﺑ ﻦﻋﻭ ﻚِﻟﹶﺫ ﹶﻞﹾﺜِﻣ
ِﻣﻭ ﻚِﻟﹶﺫ ﹶﻞﹾﺜِﻣ ِﻩِﺭﺎﺴﻳ ﹶﻞﹾﺜِﻣ ِﻪِﻔﹾﻠﺧ ﻦ
ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭﻭ ﻚِﻟﹶﺫ ﻦﻴﺑ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ
ﻪﹶﻠﻳِﻭﹾﺄﺗ ﻑِﺮﻌﻳ ﻮﻫﻭ ﹸﻥﺁﺮﹸﻘﹾﻟﺍ ﹸﻝِﺰﻨﻳ ِﻪﻴﹶﻠﻋﻭ ﺎﻧِﺮﻬﹾﻇﹶﺃ ﺎﻣﻭ
ِﻪِﺑ ﺎﻨﹾﻠِﻤﻋ ٍﺀﻲﺷ ﻦِﻣ ِﻪِﺑ ﹶﻞِﻤﻋ
Rasulullah SAW shalat dua rakaat di masjid Dzulhulaifah, kemudian beliau naiki untanya yang bernama Qashwa.
Setelah sampai di Baida`, kulihat sekelilingku, alangkah banyaknya orang yang mengiringi beliau, yang berkendaraan
dan yang berjalan kaki, di kanan-kiri dan di belakang beliau. Ketika itu turun Al Qur`an wahyu, dimana Rasulullah SAW
53
mengerti maksudnya, yaitu sebagaimana petunjuk amal yang harus kami amalkan.
ِﺪﻴِﺣﻮﺘﻟﺎِﺑ ﱠﻞﻫﹶﺄﹶﻓ ﻚﻴﺒﹶﻟ ﻚﹶﻟ ﻚﻳِﺮﺷ ﻻ ﻚﻴﺒﹶﻟ ﻚﻴﺒﹶﻟ ﻢﻬﱠﻠﻟﺍ ﻚﻴﺒﹶﻟ
ﱠﻥِﺇ ﻚﹶﻟ ﻚﻳِﺮﺷ ﻻ ﻚﹾﻠﻤﹾﻟﺍﻭ ﻚﹶﻟ ﹶﺔﻤﻌﻨﻟﺍﻭ ﺪﻤﺤﹾﻟﺍ
ﺍﹶﺬﻬِﺑ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﱠﻞﻫﹶﺃﻭ ﺩﺮﻳ ﻢﹶﻠﹶﻓ ِﻪِﺑ ﹶﻥﻮﱡﻠِﻬﻳ ﻱِﺬﱠﻟﺍ
ﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ ﻢِﻬﻴﹶﻠﻋ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴ
ﺎﹰﺌﻴﺷ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ ﻡِﺰﹶﻟﻭ ﻪﻨِﻣ
ﻪﺘﻴِﺒﹾﻠﺗ
Lalu beliau teriakan bacaan talbiyah: Aku patuhi perintah-Mu ya Allah, aku patuhi, aku patuhi. Tiada sekutu bagi-Mu, aku
patuhi perintah-Mu; sesungguhnya puji dan nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu, aku
patuhi perintah-Mu. Maka talbiyah pula orang banyak seperti talbiyah Nabi SAW itu.
ﻪﻨﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻲِﺿﺭ ﺮِﺑﺎﺟ ﹶﻝﺎﹶﻗ
:
ﻻِﺇ ﻱِﻮﻨﻧ ﺎﻨﺴﹶﻟ ﻌﻧ ﺎﻨﺴﹶﻟ ﺞﺤﹾﻟﺍ
ﻑِﺮ ﺖﻴﺒﹾﻟﺍ ﺎﻨﻴﺗﹶﺃ ﺍﹶﺫِﺇ ﻰﺘﺣ ﹶﺓﺮﻤﻌﹾﻟﺍ
ﻣﺮﹶﻓ ﻦﹾﻛﺮﻟﺍ ﻢﹶﻠﺘﺳﺍ ﻪﻌﻣ ﻼﹶﺛ ﹶﻞ
ﻰﺸﻣﻭ ﺎﹰﺛ ﻢﹸﺛ ﺎﻌﺑﺭﹶﺃ
ﺎﹶﻘﻣ ﻰﹶﻟِﺇ ﹶﺬﹶﻔﻧ ﻼﺴﻟﺍ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻢﻴِﻫﺍﺮﺑِﺇ ِﻡ
ﹶﺃﺮﹶﻘﹶﻓ ﻡ ﻦِﻣ ﺍﻭﹸﺬِﺨﺗﺍﻭ
ﻰﻠﺼﻣ ﻢﻴِﻫﺍﺮﺑِﺇ ِﻡﺎﹶﻘﻣ ﻴﺑ ﻡﺎﹶﻘﻤﹾﻟﺍ ﹶﻞﻌﺠﹶﻓ
ﻲِﺑﹶﺃ ﹶﻥﺎﹶﻜﹶﻓ ِﺖﻴﺒﹾﻟﺍ ﻦﻴﺑﻭ ﻪﻨ ﹸﻝﻮﹸﻘﻳ
ﻻﻭ ﻻِﺇ ﻩﺮﹶﻛﹶﺫ ﻪﻤﹶﻠﻋﹶﺃ
ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ﻲِﺒﻨﻟﺍ ﻦﻋ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﻢﱠﻠﺳﻭ
ِﻦﻴﺘﻌﹾﻛﺮﻟﺍ ﻲِﻓ ﹸﺃﺮﹾﻘﻳ ﺪﺣﹶﺃ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻮﻫ ﹾﻞﹸﻗ
ﻭ ﹶﻥﻭﺮِﻓﺎﹶﻜﹾﻟﺍ ﺎﻬﻳﹶﺃ ﺎﻳ ﹾﻞﹸﻗ
ﻢﹸﺛ ِﻦﹾﻛﺮﻟﺍ ﻰﹶﻟِﺇ ﻊﺟﺭ
ﹶﻓ ﻪﻤﹶﻠﺘﺳﺎ
Jabir berkata : Niat kami hanya untuk mengerjakan haji, dan kami belum mengenal umrah. Setelah sampai di Baitullah,
beliau cium salah satu sudutnya hajar Aswad, kemudian
54
beliau thawaf, lari-lari kecil tiga kali dan berjalan biasa empat kali. Kemudian beliau terus menuju ke Maqam Ibrahim alais
Salam, lalu beliau baca ayat: Jadikanlah maqam Ibrahim sebagai tempat shalat... Al Baqarah: 125. Lalu
ditempatkannya maqam itu diantaranya dengan Baitullah. Sementara itu ayahku berkata bahwa Nabi SAW membaca
dalam shalatnya: QUL HUWALLAHU AHADL
� Al Ikhlas: 1- 4. Dan: QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN.. Al Kafirun: 1-6.
Kemudian beliau kembali ke sudut Bait hajar Aswad lalu diciumnya pula.
ﺎﻧﺩ ﺎﻤﹶﻠﹶﻓ ﺎﹶﻔﺼﻟﺍ ﻰﹶﻟِﺇ ِﺏﺎﺒﹾﻟﺍ ﻦِﻣ ﺝﺮﺧ ﻢﹸﺛ ﹶﺃﺮﹶﻗ ﺎﹶﻔﺼﻟﺍ ﻦِﻣ
ﺎﹶﻔﺼﻟﺍ ﱠﻥِﺇ ﻦِﻣ ﹶﺓﻭﺮﻤﹾﻟﺍﻭ
ِﻪﱠﻠﻟﺍ ِﺮِﺋﺎﻌﺷ ﻲِﻗﺮﹶﻓ ﺎﹶﻔﺼﻟﺎِﺑ ﹶﺃﺪﺒﹶﻓ ِﻪِﺑ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﹶﺃﺪﺑ ﺎﻤِﺑ ﹸﺃﺪﺑﹶﺃ
ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﺪﺣﻮﹶﻓ ﹶﺔﹶﻠﺒِﻘﹾﻟﺍ ﹶﻞﺒﹾﻘﺘﺳﺎﹶﻓ ﺖﻴﺒﹾﻟﺍ ﻯﹶﺃﺭ ﻰﺘﺣ
ﹶﻝﺎﹶﻗﻭ ﻩﺮﺒﹶﻛﻭ
:
ﻻ ﻻِﺇ ﻪﹶﻟِﺇ
ﻪﹶﻟ ﻚﻳِﺮﺷ ﻻ ﻩﺪﺣﻭ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﹾﻟﺍ ﻪﹶﻟﻭ ﻚﹾﻠﻤﹾﻟﺍ ﻪﹶﻟ
ﻰﹶﻠﻋ ﻮﻫﻭ ﺪﻤﺤ ﻻ ﺮﻳِﺪﹶﻗ ٍﺀﻲﺷ ﱢﻞﹸﻛ
ﻻِﺇ ﻪﹶﻟِﺇ ﻩﺪﺒﻋ ﺮﺼﻧﻭ ﻩﺪﻋﻭ ﺰﺠﻧﹶﺃ ﻩﺪﺣﻭ ﻪﱠﻠﻟﺍ
َﻷﺍ ﻡﺰﻫﻭ ﻩﺪﺣﻭ ﺏﺍﺰﺣ
ﹶﻞﹾﺜِﻣ ﹶﻝﺎﹶﻗ ﻚِﻟﹶﺫ ﻦﻴﺑ ﺎﻋﺩ ﻢﹸﺛ ﻼﹶﺛ ﺍﹶﺬﻫ
ﹶﺙ ٍﺕﺍﺮﻣ
Kemudian melalui pintu, beliau pergi ke Shafa. Setelah dekat ke bukit Shafa beliau membaca ayat: Sesungguhnya Sai
antara Shafa dan Marwah termasuk lambang- lambang kebesaran Agama Allah... Al Baqarah: 1589.
Kemudian mulailah dia melaksanakan perintah Allah. Maka dinaikinya bukit shafa. Setelah kelihatan Baitullah, lalu beliau
menghadap ke kiblat seraya mentauhidkan Allah dan mengagungkan-Nya. Dan beliau membaca: Tiada Tuhan
yang berhak disembah selain Allah satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah kerajaan dan
segala puji, sedangkan Dia Maha Kuasa atas segala- galanya. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain
55
Allah satu-satu-Nya, Yang Menepati janji-Nya dan menolong hamba-hamba-Nya dan menghancurkan
musuh-musuh-Nya sendirian. Kemudian beliau berdoa. Ucapan tahlil itu diulanginya sampai tiga kali.
ﹸﺛ ﺍﹶﺫِﺇ ﻰﺘﺣ ِﺓﻭﺮﻤﹾﻟﺍ ﻰﹶﻟِﺇ ﹶﻝﺰﻧ ﻢ
ﻰﻌﺳ ﻱِﺩﺍﻮﹾﻟﺍ ِﻦﹾﻄﺑ ﻲِﻓ ﻩﺎﻣﺪﹶﻗ ﺖﺒﺼﻧﺍ ﺎﺗﺪِﻌﺻ ﺍﹶﺫِﺇ ﻰﺘﺣ
ﺎﻤﹶﻛ ِﺓﻭﺮﻤﹾﻟﺍ ﻰﹶﻠﻋ ﹶﻞﻌﹶﻔﹶﻓ ﹶﺓﻭﺮﻤﹾﻟﺍ ﻰﺗﹶﺃ ﻰﺘﺣ ﻰﺸﻣ ﹶﻞﻌﹶﻓ
ِﺓﻭﺮﻤﹾﻟﺍ ﻰﹶﻠﻋ ِﻪِﻓﺍﻮﹶﻃ ﺮِﺧﺁ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﺍﹶﺫِﺇ ﻰﺘﺣ ﺎﹶﻔﺼﻟﺍ ﻰﹶﻠﻋ ﹶﻘﹶﻓ
ﻮﹶﻟ ﹶﻝﺎ ﻢﹶﻟ ﺕﺮﺑﺪﺘﺳﺍ ﺎﻣ ﻱِﺮﻣﹶﺃ ﻦِﻣ ﺖﹾﻠﺒﹾﻘﺘﺳﺍ ﻲﻧﹶﺃ
ﺎﻬﺘﹾﻠﻌﺟﻭ ﻱﺪﻬﹾﻟﺍ ﻖﺳﹶﺃ ﺲﻴﹶﻟ ﻢﹸﻜﻨِﻣ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﻦﻤﹶﻓ ﹰﺓﺮﻤﻋ
ﹰﺓﺮﻤﻋ ﺎﻬﹾﻠﻌﺠﻴﹾﻟﻭ ﱠﻞِﺤﻴﹾﻠﹶﻓ ﻱﺪﻫ ﻪﻌﻣ
Kemudian beliau turun di Marwa. Ketika sampai di lembah, beliau berlari-lari kecil. Dan sesudah itu, beliau menuju bukit
Marwa sambil berjalan kembali. setelah sampai di bukit Marwa, beliau berbuat apa yang diperbuatnya di bukit Shafa.
Tatkala beliau mengakhiri sai-nya di bukit Marwa, beliau berujar: Kalau aku belum lakukan apa yang telah kuperbuat,
niscaya aku tidak membawa hadya dan menjadikannya umrah.
ﹸﺔﹶﻗﺍﺮﺳ ﻡﺎﹶﻘﹶﻓ ﺎﻨِﻣﺎﻌِﻟﹶﺃ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹶﻝﻮﺳﺭ ﺎﻳ ﹶﻝﺎﹶﻘﹶﻓ ٍﻢﺸﻌﺟ ِﻦﺑ ِﻚِﻟﺎﻣ ﻦﺑ
ﻡﹶﺃ ﺍﹶﺬﻫ ٍﺪﺑَﻷ
؟ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ ﻚﺒﺸﹶﻓ
ﻲِﻓ ﹰﺓﺪِﺣﺍﻭ ﻪﻌِﺑﺎﺻﹶﺃ ﻢﱠﻠﺳﻭ ﺖﹶﻠﺧﺩ ﹶﻝﺎﹶﻗﻭ ﻯﺮﺧُﻷﺍ
ِﻦﻴﺗﺮﻣ ﺞﺤﹾﻟﺍ ﻲِﻓ ﹸﺓﺮﻤﻌﹾﻟﺍ ٍﺪﺑﹶﺃ ٍﺪﺑَﻷ ﹾﻞﺑ ﻻ
Lalu Suraqah bin Malik bin Jutsyum, Ya, Rasulullah Apakah untuk tahun ini saja ataukah untuk selama-lamanya?
Rasulullah SAW memperpanjangkan jari-jari tangannya yang lain seraya bersabda: Memasukkan umrah ke dalam haji.
Memasukkan umrah ke dalam haji, tidak Bahkan untuk selama-lamanya.
56
ﻡِﺪﹶﻗﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ﻲِﺒﻨﻟﺍ ِﻥﺪﺒِﺑ ِﻦﻤﻴﹾﻟﺍ ﻦِﻣ ﻲِﻠﻋ
ﺪﺟﻮﹶﻓ ﻢﱠﻠﺳﻭ ﱠﻞﺣ ﻦﻤِﻣ ﺎﻬﻨﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻲِﺿﺭ ﹶﺔﻤِﻃﺎﹶﻓ
ﺖﹶﻠﺤﺘﹾﻛﺍﻭ ﺎﻐﻴِﺒﺻ ﺎﺑﺎﻴِﺛ ﺖﺴِﺒﹶﻟﻭ ﹶﺫ ﺮﹶﻜﻧﹶﺄﹶﻓ
ﺎﻬﻴﹶﻠﻋ ﻚِﻟ ﻲِﻠﻋ ﹶﻥﺎﹶﻜﹶﻓ ﹶﻝﺎﹶﻗ ﺍﹶﺬﻬِﺑ ﻲِﻧﺮﻣﹶﺃ ﻲِﺑﹶﺃ ﱠﻥِﺇ ﺖﹶﻟﺎﹶﻘﹶﻓ
ﹸﻝﻮﹸﻘﻳ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ِﻝﻮﺳﺭ ﻰﹶﻟِﺇ ﺖﺒﻫﹶﺬﹶﻓ ِﻕﺍﺮِﻌﹾﻟﺎِﺑ
ﻢﱠﻠﺳﻭ ﺎﻴِﺘﹾﻔﺘﺴﻣ ﺖﻌﻨﺻ ﻱِﺬﱠﻠِﻟ ﹶﺔﻤِﻃﺎﹶﻓ ﻰﹶﻠﻋ ﺎﺷﺮﺤﻣ
ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ِﻝﻮﺳﺮِﻟ ﺕﺮﹶﻛﹶﺫ ﺎﻤﻴِﻓ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ
ﺎﻬﻴﹶﻠﻋ ﻚِﻟﹶﺫ ﺕﺮﹶﻜﻧﹶﺃ ﻲﻧﹶﺃ ﻪﺗﺮﺒﺧﹶﺄﹶﻓ ﻪﻨﻋ ﹶﻝﺎﹶﻘﹶﻓ
ﺖﹶﻗﺪﺻ ﺖﹶﻗﺪﺻ
Sementara itu Ali datang dari Yaman membawa hewan kurban Nabi SAW. didapatinya Fathimah termasuk orang
yang tahallul; dia mengenakan pakaian bercelup dan bercelak mata. Ali melarangnya berbuat demikian. Fathimah
menjawab, Ayahku sendiri yang menyuruhku berbuat begini. Ali berkata; Maka aku pergi menemui Rasulullah SAW untuk
meminta fatwa terhadap perbuatan Fathimah tersebut. Kujelaskan kepada beliau bahwa aku mencegahnya berbuat
demikian. Beliau pun bersabda,”Fathimah benar. Fatimah benar”.
ﺖﹾﻠﹸﻗ ﹶﻝﺎﹶﻗ ﺞﺤﹾﻟﺍ ﺖﺿﺮﹶﻓ ﲔِﺣ ﺖﹾﻠﹸﻗ ﺍﹶﺫﺎﻣ ﱠﻞﻫﹶﺃ ﺎﻤِﺑ ﱡﻞِﻫﹸﺃ ﻲﻧِﺇ ﻢﻬﱠﻠﻟﺍ
ﱠﻥِﺈﹶﻓ ﹶﻝﺎﹶﻗ ﻚﹸﻟﻮﺳﺭ ِﻪِﺑ ﹶﻼﹶﻓ ﻱﺪﻬﹾﻟﺍ ﻲِﻌﻣ
ﹸﺔﻋﺎﻤﺟ ﹶﻥﺎﹶﻜﹶﻓ ﹶﻝﺎﹶﻗ ﱡﻞِﺤﺗ ﻱِﺬﱠﻟﺍ ِﻱﺪﻬﹾﻟﺍ
ِﺒﻨﻟﺍ ِﻪِﺑ ﻰﺗﹶﺃ ﻱِﺬﱠﻟﺍﻭ ِﻦﻤﻴﹾﻟﺍ ﻦِﻣ ﻲِﻠﻋ ِﻪِﺑ ﻡِﺪﹶﻗ ﻲ
ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﱠﻞﺤﹶﻓ ﹶﻝﺎﹶﻗ ﹰﺔﹶﺋﺎِﻣ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ
ﱠﻻِﺇ ﺍﻭﺮﺼﹶﻗﻭ ﻢﻬﱡﻠﹸﻛ ﻰﱠﻠﺻ ﻲِﺒﻨﻟﺍ
ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻱﺪﻫ ﻪﻌﻣ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﻦﻣﻭ ﻢﱠﻠﺳﻭ
57
Kemudian beliau bertanya: Apa yang kamu baca ketika hendak menunaikan haji? Ali berkata; Aku menjawab: Ya
Allah, aku aku niat menunaikan ibadah haji seperti yang dicontohkan oleh Rasul Engkau. Kemudian Ali bertanya,
Tetapi aku membawa hwankurban, bagaimana itu? Beliau menjawab: Kamu jangan tahallul. Jafar berkata; Jumlah
hadya yang dibawa Ali dari Yaman dan yang dibawa Nabi SAW ada seratus ekor. Para jamaah telah tahallul dan
bercukur semuanya, melainkan Nabi SAW dan orang-orang yang membawa hadya beserta beliau.
ِﺔﻳِﻭﺮﺘﻟﺍ ﻡﻮﻳ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﺎﻤﹶﻠﹶﻓ ﺐِﻛﺭﻭ ﺞﺤﹾﻟﺎِﺑ ﺍﻮﱡﻠﻫﹶﺄﹶﻓ ﻰﻨِﻣ ﻰﹶﻟِﺇ ﺍﻮﻬﺟﻮﺗ
ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ ﺮﺼﻌﹾﻟﺍﻭ ﺮﻬﱡﻈﻟﺍ ﺎﻬِﺑ ﻰﱠﻠﺼﹶﻓ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ
ﻰﺘﺣ ﺎﹰﻠﻴِﻠﹶﻗ ﹶﺚﹶﻜﻣ ﻢﹸﺛ ﺮﺠﹶﻔﹾﻟﺍﻭ َﺀﺎﺸِﻌﹾﻟﺍﻭ ﺏِﺮﻐﻤﹾﻟﺍﻭ ﺖﻌﹶﻠﹶﻃ
ﺲﻤﺸﻟﺍ
ﻪﹶﻟ ﺏﺮﻀﺗ ٍﺮﻌﺷ ﻦِﻣ ٍﺔﺒﹸﻘِﺑ ﺮﻣﹶﺃﻭ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ ﺭﺎﺴﹶﻓ ﹶﺓﺮِﻤﻨِﺑ
ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ِﺮﻌﺸﻤﹾﻟﺍ ﺪﻨِﻋ ﻒِﻗﺍﻭ ﻪﻧﹶﺃ ﺎﱠﻟِﺇ ﺶﻳﺮﹸﻗ ﻚﺸﺗ ﺎﹶﻟﻭ
ِﻡﺍﺮﺤﹾﻟﺍ ﹶﻓ ِﺔﻴِﻠِﻫﺎﺠﹾﻟﺍ ﻲِﻓ ﻊﻨﺼﺗ ﺶﻳﺮﹸﻗ ﺖﻧﺎﹶﻛ ﺎﻤﹶﻛ
ﺯﺎﺟﹶﺄ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ
ﹶﺔﹶﻓﺮﻋ ﻰﺗﹶﺃ ﻰﺘﺣ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﹶﺓﺮِﻤﻨِﺑ ﻪﹶﻟ ﺖﺑِﺮﺿ ﺪﹶﻗ ﹶﺔﺒﹸﻘﹾﻟﺍ ﺪﺟﻮﹶﻓ
ﺎﻬِﺑ ﹶﻝﺰﻨﹶﻓ
ﻰﺘﺣ ﻰﺗﹶﺄﹶﻓ ﻪﹶﻟ ﺖﹶﻠِﺣﺮﹶﻓ ِﺀﺍﻮﺼﹶﻘﹾﻟﺎِﺑ ﺮﻣﹶﺃ ﺲﻤﺸﻟﺍ ﺖﹶﻏﺍﺯ ﺍﹶﺫِﺇ
ﻦﹾﻄﺑ ﺎﻨﻟﺍ ﺐﹶﻄﺨﹶﻓ ﻱِﺩﺍﻮﹾﻟﺍ
ﻢﹸﻛَﺀﺎﻣِﺩ ﱠﻥِﺇ ﹶﻝﺎﹶﻗﻭ ﺱ ﻢﹸﻜﻴﹶﻠﻋ ﻡﺍﺮﺣ ﻢﹸﻜﹶﻟﺍﻮﻣﹶﺃﻭ
58
ﻲِﻓ ﺍﹶﺬﻫ ﻢﹸﻜِﻣﻮﻳ ِﺔﻣﺮﺤﹶﻛ ﱡﻞﹸﻛ ﺎﹶﻟﹶﺃ ﺍﹶﺬﻫ ﻢﹸﻛِﺪﹶﻠﺑ ﻲِﻓ ﺍﹶﺬﻫ ﻢﹸﻛِﺮﻬﺷ
ِﺮﻣﹶﺃ ﻦِﻣ ٍﺀﻲﺷ ِﺔﻴِﻠِﻫﺎﺠﹾﻟﺍ ُﺀﺎﻣِﺩﻭ ﻉﻮﺿﻮﻣ ﻲﻣﺪﹶﻗ ﺖﺤﺗ ِﺔﻴِﻠِﻫﺎﺠﹾﻟﺍ
ﹶﺃ ﱠﻥِﺇﻭ ﹲﺔﻋﻮﺿﻮﻣ ِﻦﺑﺍ ﻡﺩ ﺎﻨِﺋﺎﻣِﺩ ﻦِﻣ ﻊﺿﹶﺃ ٍﻡﺩ ﹶﻝﻭ
ِﺙِﺭﺎﺤﹾﻟﺍ ِﻦﺑ ﹶﺔﻌﻴِﺑﺭ ٍﺪﻌﺳ ﻲِﻨﺑ ﻲِﻓ ﺎﻌِﺿﺮﺘﺴﻣ ﹶﻥﺎﹶﻛ
ﻉﻮﺿﻮﻣ ِﺔﻴِﻠِﻫﺎﺠﹾﻟﺍ ﺎﺑِﺭﻭ ﹲﻞﻳﹶﺬﻫ ﻪﺘﹶﻠﺘﹶﻘﹶﻓ ﺎﺑِﺭ ﹸﻝﻭﹶﺃﻭ
ﻪﻧِﺈﹶﻓ ِﺐِﻠﱠﻄﻤﹾﻟﺍ ِﺪﺒﻋ ِﻦﺑ ِﺱﺎﺒﻋ ﺎﺑِﺭ ﺎﻧﺎﺑِﺭ ﻊﺿﹶﺃ ﻉﻮﺿﻮﻣ
ﻪﱡﻠﹸﻛ ﻢﹸﻜﻧِﺈﹶﻓ ِﺀﺎﺴﻨﻟﺍ ﻲِﻓ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﺍﻮﹸﻘﺗﺎﹶﻓ
ﻢﺘﹾﻠﹶﻠﺤﺘﺳﺍﻭ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ِﻥﺎﻣﹶﺄِﺑ ﻦﻫﻮﻤﺗﹾﺬﺧﹶﺃ ﻦﻬﺟﻭﺮﹸﻓ
ﻢﹸﻜﺷﺮﹸﻓ ﻦﹾﺌِﻃﻮﻳ ﺎﹶﻟ ﹾﻥﹶﺃ ﻦِﻬﻴﹶﻠﻋ ﻢﹸﻜﹶﻟﻭ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ِﺔﻤِﻠﹶﻜِﺑ ﺍﺪﺣﹶﺃ
ﺑﺮﺿ ﻦﻫﻮﺑِﺮﺿﺎﹶﻓ ﻚِﻟﹶﺫ ﻦﹾﻠﻌﹶﻓ ﹾﻥِﺈﹶﻓ ﻪﻧﻮﻫﺮﹾﻜﺗ ﺎ
ﻦﻬﹶﻟﻭ ٍﺡﺮﺒﻣ ﺮﻴﹶﻏ ﻦﻬﺗﻮﺴِﻛﻭ ﻦﻬﹸﻗﺯِﺭ ﻢﹸﻜﻴﹶﻠﻋ
ﻦﹶﻟ ﺎﻣ ﻢﹸﻜﻴِﻓ ﺖﹾﻛﺮﺗ ﺪﹶﻗﻭ ِﻑﻭﺮﻌﻤﹾﻟﺎِﺑ ﹾﻥِﺇ ﻩﺪﻌﺑ ﺍﻮﱡﻠِﻀﺗ
ﺎﻤﹶﻓ ﻲﻨﻋ ﹶﻥﻮﹸﻟﹶﺄﺴﺗ ﻢﺘﻧﹶﺃﻭ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﺏﺎﺘِﻛ ِﻪِﺑ ﻢﺘﻤﺼﺘﻋﺍ ﻚﻧﹶﺃ ﺪﻬﺸﻧ ﺍﻮﹸﻟﺎﹶﻗ ﹶﻥﻮﹸﻠِﺋﺎﹶﻗ ﻢﺘﻧﹶﺃ
ﺖﻳﺩﹶﺃﻭ ﺖﻐﱠﻠﺑ ﺪﹶﻗ ﹶﻝﺎﹶﻘﹶﻓ ﺖﺤﺼﻧﻭ
ﻰﹶﻟِﺇ ﺎﻬﻌﹶﻓﺮﻳ ِﺔﺑﺎﺒﺴﻟﺍ ِﻪِﻌﺒﺻِﺈِﺑ ﺪﻬﺷﺍ ﻢﻬﱠﻠﻟﺍ ِﺱﺎﻨﻟﺍ ﻰﹶﻟِﺇ ﺎﻬﺘﹸﻜﻨﻳﻭ ِﺀﺎﻤﺴﻟﺍ
ﻢﻬﱠﻠﻟﺍ ﺮﻬﱡﻈﻟﺍ ﻰﱠﻠﺼﹶﻓ ﻡﺎﹶﻗﹶﺃ ﻢﹸﺛ ﹶﻥﱠﺫﹶﺃ ﻢﹸﺛ ٍﺕﺍﺮﻣ ﹶﺙﺎﹶﻠﹶﺛ ﺪﻬﺷﺍ
ﻡﺎﹶﻗﹶﺃ ﻢﹸﺛ ﻰﱠﻠﺼﹶﻓ
ﺎﹰﺌﻴﺷ ﺎﻤﻬﻨﻴﺑ ﱢﻞﺼﻳ ﻢﹶﻟﻭ ﺮﺼﻌﹾﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ ﺐِﻛﺭ ﻢﹸﺛ
ﻰﺘﺣ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﹶﻟِﺇ ِﺀﺍﻮﺼﹶﻘﹾﻟﺍ ِﻪِﺘﹶﻗﺎﻧ ﻦﹾﻄﺑ ﹶﻞﻌﺠﹶﻓ ﻒِﻗﻮﻤﹾﻟﺍ ﻰﺗﹶﺃ
ﹶﻞﺒﹾﻘﺘﺳﺍﻭ ِﻪﻳﺪﻳ ﻦﻴﺑ ِﺓﺎﺸﻤﹾﻟﺍ ﹶﻞﺒﺣ ﹶﻞﻌﺟﻭ ِﺕﺍﺮﺨﺼﻟﺍ ﺒِﻘﹾﻟﺍ
ﹾﻝﺰﻳ ﻢﹶﻠﹶﻓ ﹶﺔﹶﻠ ﺖﺒﻫﹶﺫﻭ ﺲﻤﺸﻟﺍ ﺖﺑﺮﹶﻏ ﻰﺘﺣ ﺎﹰﻔِﻗﺍﻭ
ﺏﺎﹶﻏ ﻰﺘﺣ ﺎﹰﻠﻴِﻠﹶﻗ ﹸﺓﺮﹾﻔﺼﻟﺍ
59
ﹶﺔﻣﺎﺳﹸﺃ ﻑﺩﺭﹶﺃﻭ ﺹﺮﹸﻘﹾﻟﺍ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ ﻊﹶﻓﺩﻭ ﻪﹶﻔﹾﻠﺧ
ﻢﱠﻠﺳﻭ ﺳﹾﺃﺭ ﱠﻥِﺇ ﻰﺘﺣ ﻡﺎﻣﺰﻟﺍ ِﺀﺍﻮﺼﹶﻘﹾﻠِﻟ ﻖﻨﺷ ﺪﹶﻗﻭ
ﺐﻴِﺼﻴﹶﻟ ﺎﻬ ﻙِﺭﻮﻣ
ﺱﺎﻨﻟﺍ ﺎﻬﻳﹶﺃ ﻰﻨﻤﻴﹾﻟﺍ ِﻩِﺪﻴِﺑ ﹸﻝﻮﹸﻘﻳﻭ ِﻪِﻠﺣﺭ ﻰﺗﹶﺃ ﺎﻤﱠﻠﹸﻛ ﹶﺔﻨﻴِﻜﺴﻟﺍ ﹶﺔﻨﻴِﻜﺴﻟﺍ
ﻰﺧﺭﹶﺃ ِﻝﺎﺒِﺤﹾﻟﺍ ﻦِﻣ ﺎﹰﻠﺒﺣ ﹶﺔﹶﻔِﻟﺩﺰﻤﹾﻟﺍ ﻰﺗﹶﺃ ﻰﺘﺣ ﺪﻌﺼﺗ ﻰﺘﺣ ﺎﹰﻠﻴِﻠﹶﻗ ﺎﻬﹶﻟ
ﻰﱠﻠﺼﹶﻓ ﹶﺄِﺑ َﺀﺎﺸِﻌﹾﻟﺍﻭ ﺏِﺮﻐﻤﹾﻟﺍ ﺎﻬِﺑ
ﻢﹶﻟﻭ ِﻦﻴﺘﻣﺎﹶﻗِﺇﻭ ٍﺪِﺣﺍﻭ ٍﻥﺍﹶﺫ ﺢﺒﺴﻳ
ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ ﻊﺠﹶﻄﺿﺍ ﻢﹸﺛ ﺎﹰﺌﻴﺷ ﺎﻤﻬﻨﻴﺑ ﻰﺘﺣ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ
ﺮﺠﹶﻔﹾﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻﻭ ﺮﺠﹶﻔﹾﻟﺍ ﻊﹶﻠﹶﻃ ﻢﹸﺛ ٍﺔﻣﺎﹶﻗِﺇﻭ ٍﻥﺍﹶﺫﹶﺄِﺑ ﺢﺒﺼﻟﺍ ﻪﹶﻟ ﻦﻴﺒﺗ ﲔِﺣ
ﺐِﻛﺭ َﺀﺍﻮﺼﹶﻘﹾﻟﺍ
ﹶﻞﺒﹾﻘﺘﺳﺎﹶﻓ ﻡﺍﺮﺤﹾﻟﺍ ﺮﻌﺸﻤﹾﻟﺍ ﻰﺗﹶﺃ ﻰﺘﺣ ﻩﺎﻋﺪﹶﻓ ﹶﺔﹶﻠﺒِﻘﹾﻟﺍ
ﹾﻝﺰﻳ ﻢﹶﻠﹶﻓ ﻩﺪﺣﻭﻭ ﻪﹶﻠﱠﻠﻫﻭ ﻩﺮﺒﹶﻛﻭ ﹶﻞﺒﹶﻗ ﻊﹶﻓﺪﹶﻓ ﺍﺪِﺟ ﺮﹶﻔﺳﹶﺃ ﻰﺘﺣ ﺎﹰﻔِﻗﺍﻭ
ﺲﻤﺸﻟﺍ ﻊﹸﻠﹾﻄﺗ ﹾﻥﹶﺃ ﻦﺴﺣ ﺎﹰﻠﺟﺭ ﹶﻥﺎﹶﻛﻭ ٍﺱﺎﺒﻋ ﻦﺑ ﹶﻞﻀﹶﻔﹾﻟﺍ ﻑﺩﺭﹶﺃﻭ
ﺸﻟﺍ ِﺮﻌ
ﻲﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻰﱠﻠﺻ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ ﻊﹶﻓﺩ ﺎﻤﹶﻠﹶﻓ ﺎﻤﻴِﺳﻭ ﺾﻴﺑﹶﺃ
Ketika hari Tarwiyah delapan Dzulhijjah tiba, mereka berangkat menuju Mina untuk melakukan ibadah haji.
Rasulullah SAW menunggang kendaraannya. Di sana beliau shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh. Kemudian
beliau menanti sebentar hingga terbit matahari; sementara itu beliau menyuruh orang lebih dahulu ke Namirah untuk
mendirikan kemah di sana. Sedangkan Orang Quraisy mengira bahwa beliau tentu akan berhenti di Masyaril Haram
sebuah bukit di Muzdalifah sebagaimana biasanya orang- orang jahililiyah. Tetapi ternyata beliau terus saja menuju
Arafah. Sampai ke Namirah, didapatinya tenda-tenda telah didirikan orang. Lalu beliau berhenti untuk istirahat di situ.
Ketika matahari telah condong, beliau menaiki untanya meneruskan. Sampai di tengah-tengah lebah beliau berpidato:
60
Sesungguhnya menumpahkan darah, merampas harta sesamamu adalah haram sebagaimana haramnya berperang
pada hari ini, pada bulan ini, dan di negeri ini. Ketahuilah, semua yang berbau Jahiliyah telah dihapuskan di bawah
undang-undangku, termasuk tebusan darah masa jahilijyah. Tebusan darah yang pertama-tama kuhapuskan adalah darah
Ibnu Rabiah bin Harits yang disusukan oleh Bani Saad, lalu ia dibunuh oleh Huzail. Begitu pula telah kuhapuskan riba
jahiliyah; yang mula-mula kuhapuskan ialah riba yang ditetapkan Abbas bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya riba itu
kuhapuskan semuanya. Kemudian jangalah dirimu terhadap wanita. Kamu boleh mengambil mereka sebagai amanah
Allah, dan mereka halal bagimu dengan mematuhi peraturan- peraturan Allah. Setelah itu, kamu punya hak atas mereka,
yaitu supaya mereka tidak membolehkan orang lain menduduki tikarmu. Jika mereka melanggar, pukullah mereka
dengan cara yang tidak membahayakan. Sebaliknya mereka punya hak atasmu. Yaitu nafkah dan pakaian yang pantas.
Kuwariskan kepadamu sekalian suatu pedoman hidup, yang jika kalian berpegang teguh kepadanya yaitu Al Qur`an.
Kalian semua akan ditanya mengenai diriku, lalu bagaimana nanti jawab kalian? mereka menjawab: Kami bersaksi bahwa
Anda benar-benar telah menyampaikan risalah, Anda telah menunaikan tugas dan telah memberi nasehat kepada kami.
Kemudian beliau bersabda sambil mengangkat jari telunjuknya ke atas langit dan menunjuk kepada orang
banyak: Ya, Allah saksikanlah, Ya Allah saksikanlah, ya Allah saksikanlah. Sesudah itu, beliau adzan kemudian qamat, lalu
shalat Zhuhur. Lalu qamat lagi dan shalat Ashar tanpa shalat sunnah antara keduanya. Setelah itu, beliau meneruskan
perjalanan menuju tempat wukuf. Sampai di sana, dihentikannya unta Qashwa di tempat berbatu-batu dan
orang-orang yang berjalan kaki berada di hadapannya. Beliau menghadap ke kiblat, dan senantiasa wukuf sampai matahari
terbenam dan mega merah hilang. Kemudian beliau teruskan pula perjalanan dengan membonceng Usamah di belakangnya,
sedang beliau sendiri memegang kendali. Beliau tarik tali kekang Unta Qashwa, hingga kepalanya hampir menyentuh
bantal pelana. Beliau bersabda dengan isyarat tangannya: Saudara-saudara, tenanglah, tenanglah. Setiap beliau sampai
di bukit, beliau dikendorkannya tali unta sedikit, untuk
61
memudahkannya mendaki. Sampai di Muzdalifah beliau shalat Maghrib dan Isya`dengan satu kali adzan dan dua qamat
tanpa shalat sunnah antara keduanya. Kemudian beliau tidur hingga terbit fajar. Setelah tiba waktu Shubuh, beliau shalat
Shubuh dengan satu Adzan dan satu qamat. Kemudian beliau tunggangi pula unta Qaswa meneruskan perjalanan sampai ke
Masyaril Haram. Sampai di sana beliau menghadap ke kiblat, berdoa, takbir, tahlil dan membaca kaliamat tauhid. Beliau
wukuf di sana hingga langit kekuning-kuningan dan berangkat sebelum matahari terbit sambil membonceng Fadlal
bin Abbas. Fadlal adalah seorang laki-laki berambut indah dan berwajah putih. Ketika beliau berangkat, berangkat pulalah
orang-orang besertanya. Fadlal menengok pada mereka, lalu mukanya ditutup oleh Rasulullah SAW dengan tangannya.
Tetapi Fadlal menoleh ke arah lain untuk melihat. Rasulullah SAW menutup pula mukanya dengan tangan lain, sehingga
Fadlala mengarahkan pandangannya ke tempat lain. Sampai di tengah lembah Muhassir, dipercepatnya untanya melalui
jalan tengah yang langsung menembus ke Jumratul Kubra. Sampai di Jumrah yang dekat dengan sebatang pohon, beliau
melempar dengan tujuh buah batu kerikil sambil membaca takbir pada setiap lemparan. Kemudian beliau terus ke tempat
penyembelihan kurban. Di sana beliau menyembelih enam puluh tiga hewan kurban dengan tangannya dan sisanya
diserahkannya kepada Ali untuk menyembelihnya, yaitu hewan kurban bersama-sama dengan anggota jamaah yang
lain. Kemudian beliau suruh ambil dari setiap hewan kurban itu sepotong kecil, lalu disuruhnya masak dan kemudian beliau
makan dagingnya serta beliau minum kuahnya. Sesudah itu, beliau naiki kendaraan beliau menuju ke Baitullah untuk
tawaf. Beliau shalat Zhuhur di Makkah. Sesudah itu, beliau datangi Bani Abdul Muthalib yang sedang menimba sumur
zamzam. Beliau bersabda kepada mereka: Wahai Bani Abdul Muthalib, berilah kami minum. Kalaulah orang banyak tidak
akan salah tangkap, tentu akan kutolong kamu menimba bersama-sama. Lalu mereka timbakan seember, dan beliau
pun minum daripadanya. Dan Telah meceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan kepada kami
bapakku Telah menceritakan kepada kami Jafar bin Muhammad telah menceritakan kepadaku bapakku ia berkata;
Saya mendatangi Jabir bin Abdullah dan bertanya kepadanya
62
tentang haji Rasulullah SAW. lalu ia pun menyebutkan hadits yang serupa dengan haditsnya Hatim bin Ismail, dan ia
menambahkan di dalamnya; Dulu orang-orang disuruh oleh Abu Sayyarah untuk menaiki Himar telanjang. Dan ketika
Rasulullah SAW melewati Muzdalifah di Masyaril Haram, orang-orang Quraisy tidak ragu sedikit pun bahwa beliau
akan berhenti di situ dan akan menjadi tempat persinggahannya nanti. Namun beliau melewatinya dan tidak
singgah hingga beliau sampai di Arafah dan singgah di sana.
2. Khutbah Wada’
Peristiwa yang sangat fenomenal dalam rangkaian ibadah haji Rasulullah SAW adalah saat beliau berkhutbah di
padang Arafah, yang di dalam sejarah disebut dengan khutbah Wada’.
Wada’ secara bahasa berarti perpisahan. Dan khutbah ini memang menjadi khutbah perpisahan bagi beliau SAW
dengan para shahabatnya, sebab sejak peristiwa itu dengan wafatnya Rasulullah SAW tidak terpaut jarak waktu yang
terlalu lama. Secara umum, intisari dari khutbah wada’ ini antara lain
bermuatan :
63
Bab 3 : Qiran Ifrad Tamattu’
Ikhtishar A. Haji Qiran
1. Pengertian 2. Dalil
3. Prinsip Qiran 4. Syarat Qiran
B. Haji Ifrad
1. Tidak Perlu Denda 2. Hanya Tawaf Ifadhah
C. Haji Tamattu
1. Kenapa disebut tamattu? 2. Denda Tamattu
D. Mana Yang Lebih Utama?
Ada tiga istilah yang seringkali kita dengar terkait dengan tata cara pelaksanaan ibadah haji, yaitu qiran
ناَﺮِﻗ
, ifrad
داَﺮْﻓِإ
dan tamattu
ﻊﱡﺘَﻤَﺗ
. Sesungguhnya ketiga istilah ini membedakan antara
teknis penggabungan antara ibadah haji dengan ibadah umrah. Kita tidak bisa memahami apa yang dimaksud
dengan ketiga istilah ini kalau kita belum memahami bentuk haji dan umrah.
Sekedar menyegarkan ingatan, haji dan umrah adalah dua jenis ibadah ritual yang masing-masing punya
persamaan dan perbedaan.
64
Persamaannya antara lain :
Umrah dan haji sama-sama dikerjakan dalam keadaan berihram.
Umrah dan haji sama-sama dikerjakan dengan terlebih
dahulu mengambil miqat makani, sebagaimana sudah dibahas pada bab sebelumnya.
Umrah punya persamaan dengan haji dimana di antara
sekian banyak ritual haji adalah sama-sama terdiri dari tawaf yang bentuknya mengelilingi kabah tujuh putaran,
disambung dengan sai tujuh kali antara Shafa dan Marwah, lalu disambung dengan bercukur atau tahallul.
Boleh dibilang ibadah haji adalah ibadah umrah plus beberapa ritual ibadah lainnya.
Namun umrah dan haji punya perbedaan yang sangat mendasar, yaitu
Semua ritual umrah yaitu tawaf, sai dan bercukur, cukup
hanya dilakukan di dalam masjid Al-Haram. Sedangkan ritual haji adalah terdiri dari ritual umrah ditambah
dengan wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, melontar Jamarat di Mina sambil bermalam selama disana
selama beberapa hari.
Ibadah umrah bisa dilakukan kapan saja berkali-kali dalam sehari karena durasinya cukup pendek, sedangkan
ibadah haji hanya bisa dikerjakan sekali dalam setahun, karena inti ibadah haji adalah wuquf di Arafah pada
tanggal 9 Dzulhijjah. Durasi ibadah haji sepanjang 5 sampai 6 hari lamanya.
Jadi karena ibadah umrah dan haji punya irisan satu dengan yang lain, atau lebih tepatnya ibadah umrah adalah
bagian dari ibadah haji, maka terkadang kedua ibadah itu dilaksanakan sendiri-sendiri, dan terkadang bisa juga
dilakukan bersamaan dalam satu ibadah. Dan semua itu akan menjadi jelas kalau kita bahas satu
persatu istilah qiran, ifrad dan tamattu.
65
A. Haji Qiran 1. Pengertian
a. Bahasa
Istilah qiran ناَﺮِﻗ kalau kita perhatikan secara bahasa etimologi bermakna :
ﻊﻤﺟ ٍﺀﻲﺷ
ﻰﹶﻟِﺇ ٍﺀﻲﺷ
Menggabungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Istilah qiran ناَﺮِﻗ oleh orang Arab juga digunakan untuk menyebut tali yang digunakan untuk mengikat dua ekor unta
menjadi satu. Ats-Tsa’labi mengatakan :
ﹶﻻ ﻝﺎﹶﻘﻳ
ﻞﺒﺤﹾﻠِﻟ ﹲﻥﺍﺮِﻗ
ﻰﺘﺣ ﹶﻥﺮﹾﻘﻳ
ِﻪﻴِﻓ ِﻥﺍﲑِﻌﺑ
Tali tidaklah disebut qiran kecuali bila tali itu mengikat dua ekor unta.
b. Istilah
Dan secara istilah haji, qiran adalah :
ﹾﻥﹶﺃ ﻡِﺮﺤﻳ
ِﺓﺮﻤﻌﹾﻟﺎِﺑ ﺞﺤﹾﻟﺍﻭ
ﻴِﻤﺟ ﺎﻌ
Seseorang berihram untuk umrah sekaligus juga untuk haji
Atau dengan kata lain, haji qiran adalah :
ﻭﹶﺃ ﻡِﺮﺤﻳ
ٍﺓﺮﻤﻌِﺑ ﻲِﻓ
ِﺮﻬﺷﹶﺃ ﺞﺤﹾﻟﺍ
ﻢﹸﺛ ﻞِﺧﺪﻳ
ﺞﺤﹾﻟﺍ ﺎﻬﻴﹶﻠﻋ
ﻞﺒﹶﻗ ِﻑﺍﻮﱠﻄﻟﺍ
Seseorang berihram dengan umrah pada bulan-bulan haji,