Safa dan Marwah Mekkah : Masjid Al-Haram

253 Bab 19 : Hukum Haji 4 Mazhab Ikhtishar A. Latar Belakang : Realitas 1. Banyak Fatwa Yang Berbeda 2. Tidak Ada Perbandingan 3. Solusi B. Tabel Perbandingan C. Bolehkah Berhaji Mencampur Mazhab? 1. Haram 2. Halal

3. Ada Yang Haram Ada Yang Halal

Bab ini khusus dibuat untuk memudah para pembaca yang ingin mendapatkan kesimpulan singkat tentang berbagai ritual haji terkait dengan hukum-hukum yang ada di masing-masing mazhab fiqih yang muktamad, yaitu Al- Hanafiyah, Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah. Sehingga isi bab ini merupakan konklusi dan ringkasan hukum-hukum sesuai dengan pendapat dari masing-masing mazhab tersebut. Maksud pencantuman bab ini agar para pembaca dengan mudah melihat perbedaan kesimpulan hukum dari empat mazhab fiqih itu dan mendapatkan gambaran bagaimana perbedaan yang terjadi di atara mereka. Tentu bukan untuk dijadikan bahan perdebatan, justru sebaliknya, data ini kita perlukan untuk dijadikan bahan pendekatan antara masing-masing pendukung pendapat fiqih. Sehingga kalau seorang jamaah haji nanti benar-benar telah berada di tanah suci, mereka tidak lagi kaget dengan 254 adanya perbedaan-perbedaan itu, dan dapat saling memaklumi dan saling menghormati perbedaan masing- masing. Tentunya tanpa harus memaksakan suatu pendapat dengan pendapat lainnya.

A. Latar Belakang : Realitas 1. Banyak Fatwa Yang Berbeda

Latar belakang Penulis menyajikan bab ini juga didasari pada kenyataan bahwa begitu banyak versi fatwa dan penjelasan tentang hukum-hukum ritual haji yang bermunculan, diman masing-masing ternyata punya versi yang berbeda-beda. Akibatnya para jamaah haji yang umumnya masih awam itu pun ikut bingung juga dibuatnya. Jangankan jamaah haji yang lain negara, bahkan dari satu negara pun seringkali kali berbeda-beda versinya. Sebuah institusi bimbingan ibadah haji yang ketika berfatwa tentang haji ternyata versinya saling berbeda satu sama lain. Setiap travel perjalanan haji punya versi fatwa yang berbeda dengan sesamanya. Demikian juga dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH, seringkali saling berbeda pula dalam menetapkan hukum atas suatu ibadah haji. Ditambah lagi pihak penguasa Kerajaan Saudi Arabia, juga tidak mau kalah. Mereka juga menerbitkan berbagai macam buku, leaflet, brosur termasuk CD-VCD dan lainnya, dimana isinya menjelaskan tata cara berhaji sesuai dengan versi yang mereka sukai. Tentu semua itu tidak salah, karena masing-masing pendapat itu pasti berangkat dari hasil ijtihad masing-masing mazhab dan ulamanya yang berkompeten dalam manasik haji. 2. Tidak Ada Perbandingan