Pendapat Yang Membatalkan Batal Wudhu Saat Tawaf

289 Bab 21 : Haji Antara Idealitas Realitas Ikhtishar A. Peran Ibadah Haji Secara Ideal 1. Penyebaran Dakwah Islam 2. Gerakan Perlawanan Kolonialisme

3. Pusat Kaderisasi Ulama

B. Kemunduran Peran Haji

1. Kemunduran Ilmu 2. Kemunduran Jamaah Haji

C. Upaya

1. Pengajar 2. Tempat 3. Kurikulum 4. Biaya Bab ini barangkali lebih tepat bila diberi judul : Peran Ibadah Haji Antara Idea dan Realita serta Upaya Mengembalikan Peran itu. Mengingat begitu banyak peran ibadah haji yang hari ini nyaris tidak lagi ada, berbalik menjadi sekedar tamasya dan wisata buat orang-orang berada, tanpa ada nilai tambah yang positif dan bisa didapat dari umat ini.

A. Peran Ibadah Haji Secara Ideal 1. Penyebaran Dakwah Islam

Di masa lalu, adanya ritual ibadah haji yang 290 mengumpulkan umat Islam dari seluruh dunia di satu titik untuk masa waktu tertentu, ternyata punya banyak unsur positif. Salah satunya adalah mudahnya penyebaran dakwah Islam.

a. Masa Nabi

Di masa Nabi SAW, ketika dakwah beliau banyak ditentang penduduk asli Mekkah, maka jamaah haji dari berbagai negeri Arab adalah sasaran beliau berikutnya. Dan rupanya dakwah kepada jamaah haji ini cukup efektif. Beliau mendatangi tenda-tenda tempat para jamaah haji itu menginap. Sebagian memang sudah ada yang terkena pengaruh orang kafir Mekkah, untuk menolak semua ajakan beliau. Namun tidak sedikit dari mereka yang bisa berfikir waras, meski mendapat informasi yang negatif, mereka tetap mau mendengarkan penjelasan dari beliau SAW, lepas dari apakah nanti akan mereka percayai atau tidak. Dan yang menarik, rupanya lebih banyak yang percaya dan beriman serta menyatakan masuk Islam, ketika mereka langsung bertemu dengan sosok Rasulullah SAW. Maka jadilah ibadah haji, meski saat itu masih berada di zaman jahiliyah, sebagai sarana penyebaran dakwah dan penyebaran dakwah Islam yang sangat efektif, di tengah resistensi penduduk Mekkah. Bahkan salah satu jalan bagaiamana penduduk Madinah bisa memeluk agama Islam, awalnya juga lantaran ada dari mereka yang datang berhaji ke Mekkah dan bertemu mendapat penjelasan dari Nabi SAW. Bahkan peristiwa Bai’at Aqabah I dan II juga berlangsung di tengah kesempatan ibadah haji.

b. Pasca Dakwah Nabi

Ketika Rasulullah SAW wafat, perjalanan penyebaran agama Islam bukannya surut tetapi malah menyebar tidak terkendali lagi ke seluruh dunia, keluar dari batas-batas 291 geografis tanah Arab. Bangsa Arab secara keseluruhannya sudah bukan lagi menjadi musuh dakwah, tetapi malah menjadi barisan utama pendukung dakwah Islam ke Eropa, Afrika, Asia dan negeri- negeri lainnya yang jaraknya sangat jauh dan tidak pernah terbersit sebelumnya di benak para pendahulu. Begitu ada negeri yang dibebaskan dan penduduknya berama-ramai masuk Islam, maka momet ibadah haji menjadi sebuah pertemuan tahunan antar bangsa, dimana umat Islam dari berbagai belahan dunia duduk bersama dan berkumpul untuk memecahkan problematika dakwah di negeri masing- masing. Sehingga apa yang menjadi problem umat di suatu negeri, dengan cepat akan tersebar ke seluruh lapisan umat di dunia international. Maka usai ibadah haji berlangsung, proyek-proyek dakwah segera digelar di seluruh dunia. Sebab pada hakikatnya haji tidak lain adalah muktamar international tahunan buat para dai’, ulama dan umara’ dari seluruh dunia. Tentu yang dibahas paling utama adalah bagaimana meneruskan risalah Rasulullah SAW untuk menyebarkan dakwah Islam ke seluruh alam. Logikanya, selama masih ada ibadah haji, tidak boleh ada daerah yang belum kenal agama Islam. Tidak boleh terjadi ada suatu negeri yang tertutup dari dakwah Islam. Karena tugas para jamah haji seusai berhaji tidak lain adalah menyebarkan agama Islam ke berbagai penjuru negeri, dibantu oleh saudara-saudara mereka dari berbagai negeri. 2. Gerakan Perlawanan Kolonialisme Dua dan tiga abad yang lalu, dunia Islam tenggelam di dalam kolonialisme penjajahan Eropa. Hampir tidak ada satu jengkal pun negeri yang luput dari penjajahan itu, kecuali wilayah yang kecil dan sedikit. Berkat adanya kumpulan umat Islam tahunan di Mekkah, maka ide-ide dan semangat untuk membebaskan