Istilah Fiqih Pengertian 1. Bahasa

121 diakhiri di hajar aswad juga setelah tujuh putaran, dengan menjadikan bagian kanan tubuhnya menghadap ke ka’bah. Ada banyak jenis thawaf, namun yang termasuk rukun dalam ibadah haji adalah thawaf ifadhah :  Thawaf ifadah dikerjakan oleh jamaah haji setelah kembali dari mengerjakan wuquf di padang Arafah dan bermalam di Muzdalifah.  Thawaf ifadhah ini termasuk hal yang bisa ditinggalkan maka rangkaian ibadah haji tidak sah, dan tidak bisa digantikan oleh orang lain.  Thawaf ifadhah ini sering juga disebut dengan tawaf Ziarah, thawaf rukun, dan juga disebut sebagai thawaf fardhu. Sedangkan jenis-jenis thawaf yang lain juga disyariatkan namun tidak termasuk ke dalam rukun haji, misalnya thawaf qudum, thawaf wada’, thawaf tahiyatul masjid dan lainnya.  Thawaf qudum adalah thawaf kedatangan pertama kali di kota Mekkah, khusus dikerjakan oleh selain penduduk Mekkah. Hukumnya sunnah.  Thawaf wada’, adalah thawaf yang dikerjakan manakala jamaah haji akan segera meninggalkan kota Mekkah. Hukumnya sunnah.  Thawaf tahiyatul masjid adalah thawaf yang dikerjakan setiap seseorang masuk ke dalam masjid Al-Haram Mekkah, sebagai pengganti dari shalat tahiyatul masjid. Hukumnya juga sunnah.

F. Sai

Jumjhur ulama selain mazhab Al-Hanafiyah sepakat memasukkan ibadah sa’i sebagai bagian dari rukun haji. Sedangkan Al-Hanafiyah menyebutkan bahwa sa’i bukan termasuk rukun dalam ibadah haji. Secara istilah fiqih, ritual ibadah sa’i didefinisikan oleh para ulama sebagai : 122 ﻊﹾﻄﹶﻗ ِﺔﹶﻓﺎﺴﻤﹾﻟﺍ ِﺔﻨِﺋﺎﹶﻜﹾﻟﺍ ﻦﻴﺑ ﺎﹶﻔﺼﻟﺍ ِﺓﻭﺮﻤﹾﻟﺍﻭ ﻊﺒﺳ ٍﺕﺍﺮﻣ ﺎﺑﺎﻫﹶﺫ ﺎﺑﺎﻳِﺇﻭ ﺪﻌﺑ ٍﻑﺍﻮﹶﻃ ﻲِﻓ ِﻚﺴﻧ ﺞﺣ ﻭﹶﺃ ٍﺓﺮﻤﻋ Menempuh jarak yang terbentang antara Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali pulang pergi setelah melaksanakan ibadah tawaf, dalam rangka manasik haji atau umrah. Dasar dari ibadah sa’i adalah firman Allah SWT di dalam Al-Quran Al-Kariem: ﱠﻥِﺇ ﺎﹶﻔﺼﻟﺍ ﹶﺓﻭﺮﻤﹾﻟﺍﻭ ﻦِﻣ ِﺮِﺋﺎﻌﺷ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ﻦﻤﹶﻓ ﺞﺣ ﺖﻴﺒﹾﻟﺍ ِﻭﹶﺃ ﺮﻤﺘﻋﺍ ﹶﻼﹶﻓ ﺡﺎﻨﺟ ِﻪﻴﹶﻠﻋ ﹾﻥﹶﺃ ﻑﻮﱠﻄﻳ ِﺑ ﺎﻤِﻬ Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. QS. Al-Baqarah : 158 Selain itu juga ada hadits nabi SAW yang memerintahkan untuk melaksanakan ibadah sa’i dalam berhaji. ﱠﻥﹶﺃ ﻲِﺒﻨﻟﺍ  ﻰﻌﺳ ﻲِﻓ ِﻪﺠﺣ ﻴﺑ ﻦ ﺎﹶﻔﺼﻟﺍ ِﺓﻭﺮﻤﹾﻟﺍﻭ ﻝﺎﹶﻗﻭ : ﺍﻮﻌﺳﺍ ﱠﻥِﺈﹶﻓ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﺐﺘﹶﻛ ﻢﹸﻜﻴﹶﻠﻋ ﻲﻌﺴﻟﺍ Bahwa Nabi SAW melakukan ibadah sa’i pada ibadah haji beliau antara Shafa dan Marwah, dan beliau bersabda,”Lakukanlah ibadah sa’i, karena Allah telah mewajibkannya atas kalian. HR. Ad-Daruquthuny