Ketelitian MAT yang dihasilkan oleh metode konvensional
5.11 Ketelitian MAT yang dihasilkan oleh metode konvensional
Usaha untuk mendapatkan MAT tidaklah sederhana dan mudah. Usaha tersebut beragam dari metode konvensional yang membutuhkan waktu lama dan biaya yang sangat mahal sampai ke metode yang baru, yaitu yang menggunakan data arus lalulintas yang sangat mudah didapat (untuk lebih jelasnya, pembaca disarankan membaca bab 8). Apabila peramalan lalulintas diperlukan untuk pengambilan keputusan, sangat penting diketahui kualitas peramalan tersebut. Suatu kebijakan dapat terlihat lebih baik dari yang lain, tetapi ketidakpastian yang berkaitan dengan peramalan bisa menjadikan hal yang sebaliknya terjadi.
Apa pun metodologi yang digunakan, harus diketahui bahwa MAT yang dihasilkan tidak pernah luput dari galat. Ketepatan MAT yang dihasilkan sangat berkaitan dengan galat yang ada dalam proses penaksirannya, baik metode konvensional maupun metode tidak konvensional. Willumsen (1978ab,1981b) menjelaskan bahwa ketepatan MAT yang dihasilkan dengan pendekatan metode langsung dan tidak langsung tergantung pada beberapa sumber galat seperti berikut ini.
a Keragaman harian/musiman dan galat perluasan data survei Jenis galat ini terjadi jika suatu faktor dibutuhkan untuk mengkonversi data asli lapangan untuk menghasilkan MAT pada selang waktu tertentu (misalnya: data survei 16 jam-an hendak diubah menjadi 24 jam-an). Kasus ini dapat juga berupa perubahan yang dilakukan dari survei dengan selang waktu tertentu untuk mendapatkan MAT dengan selang waktu yang lebih panjang. Jenis galat ini disebabkan oleh adanya pengaruh keragaman harian/musiman pada MAT.
b Galat dalam pengumpulan data Jenis galat ini terjadi selama proses sur- vei yang sebagian besar akibat galat manusia, seperti: galat mengidentifikasi kendaraan, menghitung arus, kuesioner yang tidak lengkap, atau galat dalam penulisan informasi. Jenis galat ini biasanya secara praktis tidak dapat dihindarkan. Kontrol kualitas yang baik dapat mengurangi jenis galat ini, tetapi tidak bisa menghilangkannya sama sekali.
c Galat dalam pengolahan data Jenis galat ini terjadi dalam proses pemin- dahan data mentah dan biasanya terjadi karena galat manusia. Sumber utama kesalahan adalah kekeliruan memberi kode, galat pengetikan, perhitungan
Model sebaran pergerakan 225 Model sebaran pergerakan 225
d Galat pengambilan sampel Model arus lalulintas pada dasarnya membu- tuhkan proses pengambilan data yang karena satu dan lain hal merupakan bagian atau cerminan populasi yang ada. Begitu faktor sampel diketahui, tingkat kepercayaan bisa segera dihitung. Jenis galat ini terjadi karena, kecuali pada kasus yang sangat sederhana, survei tidak dapat mencakup seluruh pergerakan yang terjadi selama selang waktu survei.
Hal ini karena lokasi wawancara di jalan atau metode survei menggunakan bendera yang tidak memungkinkan terambilnya seluruh data yang ada. Dalam kasus ini, tingkat pengambilan yang lebih kecil dari 100% dibutuhkan karena pertimbangan praktis. Dimungkinkan adanya penurunan faktor sampel dengan mengambil data yang lebih banyak.
Akan tetapi, di atas batas tertentu, hal ini tidak menguntungkan karena tingkat ketidakpastian hanya akan berkurang secara nyata dengan pengambilan sampel yang sangat banyak dan juga karena galat yang terjadi akibat faktor lain akan menjadi lebih penting. Satu-satunya galat yang mempunyai standar pemecahan teori adalah galat yang disebabkan oleh faktor konversi atau galat faktor sampel.
Sebagai tambahan informasi, ketepatan MAT yang dihasilkan dengan pendekatan metode tidak langsung tergantung pada beberapa sumber galat sebagai berikut:
e Galat kalibrasi Beberapa data yang dibutuhkan seperti panjang jalan dapat diukur secara tepat. Akan tetapi, data lain seperti lapangan kerja hanya dapat berupa perkiraan saja. Jenis galat terjadi jika ketidaktepatan data yang dibutuhkan dalam proses kalibrasi menghasilkan nilai parameter yang salah. Hal ini bisa juga disebabkan oleh penggunaan proses kalibrasi yang tidak cocok atau tidak tepat.
f Galat spesifikasi Model peramalan banyak didasarkan pada penyederha- naan cerminan perilaku manusia yang pada dasarnya sangat kompleks. Jadi, mungkin terjadi ketidakcocokan dalam proses penyederhanaan tersebut. Jenis galat ini terjadi jika hasil model yang digunakan tidak sesuai dengan kenyataannya. Tidaklah mungkin dihasilkan model yang secara tepat dapat mencerminkan realita karena setiap pendekatan dalam proses penyederhanaan suatu model juga tidak luput dari faktor galat.
Galat dalam persamaan (fungsi) atau adanya pengabaian dari berbagai peubah penting dapat menghasilkan tingkat galat tertentu. Cara yang terbaik untuk menghasilkan model yang baik adalah dengan mempelajari besarnya perbedaan seperti antara hasil pemodelan dengan realita. Perbedaan tersebut harus tersebar normal dan tidak ada penyimpangan yang cukup besar. Model tersebut juga harus mempunyai dasar teori yang mendukung.
226 Ofyar Z Tamin, Perencanaan dan pemodelan transportasi