Faktor dalam pemodelan transportasi

1.4 Faktor dalam pemodelan transportasi

1.4.1 Spesifikasi model

Tamin (1988a) dan Ortuzar and Willumsen (1994) menjelaskan beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan yang dirasakan perlu dijabarkan lebih lanjut.

Apakah mungkin kita membuat model untuk suatu sistem dengan suatu struktur sederhana yang berupa fungsi dari beberapa alternatif yang saling tidak berhubungan? Atau, apakah perlu kita membuat model yang sangat kompleks yang digunakan untuk menghitung peluang dari suatu kejadian yang telah pernah terjadi?

1.4.1.1 Struktur model

Pertanyaan ini sering timbul pada setiap peneliti. Model kontemporer selalu mempunyai banyak parameter untuk bisa menunjukkan aspek struktural model tersebut, dan dengan metodologi yang sudah berkembang sekarang sangat dimungkinkan membentuk model yang sangat umum yang memiliki banyak peubah.

Apakah mungkin menggunakan bentuk linear atau- kah suatu permasalahan memerlukan pemecahan yang bersifat tidak-linear? Pemecahan tidak-linear akan dapat mencerminkan realita secara lebih tepat, tetapi membutuhkan lebih banyak sumber daya dan teknik untuk proses pengkalibrasian model tersebut.

1.4.1.2 Bentuk fungsional

Peubah apa yang dapat digunakan dan bagaimana peubah tersebut berhubungan satu sama lain dalam suatu model? Untuk menjelaskannya diperlukan proses tertentu dalam menentukan peubah yang dominan, antara lain proses kalibrasi dan pengabsahan.

1.4.1.3 Spesifikasi peubah

1.4.2 Kalibrasi dan pengabsahan model

Suatu model dapat secara sederhana dinyatakan sebagai fungsi matematika dari beberapa peubah X dan parameter θ , seperti:

Y = f(X, θ ) (1.4)

Pendahuluan

Sangatlah menarik mengkaji perbedaan antara kalibrasi model dan taksiran model, khususnya dalam pemakaian di bidang transportasi. Pengkalibrasian model mensyaratkan pemilihan parameter yang mengoptimumkan satu atau lebih ukuran kesesuaian yang juga merupakan fungsi dari data hasil pengamatan. Prosedur ini sering digunakan oleh fisikawan dan ahli teknik yang bertugas membuat model pertama (awal) dan mereka tidak perlu mencemaskan perilaku statistika yang dihasilkan.

Sementara itu, penaksiran model meliputi usaha untuk mendapatkan nilai parameter sehingga hasil spesifikasi model tersebut dapat mendekati data hasil pengamatan (realita). Dalam kasus ini, bisa saja satu atau lebih parameter dianggap tidak signifikan dan oleh karena itu perlu dikeluarkan dari model. Taksiran juga mempertimbangkan kemungkinan mempelajari beberapa faktor spesifikasi secara empiris.

Prosedur ini sering dilakukan oleh para ahli teknik dan ekonomi yang bertanggung jawab dalam pengembangan model selanjutnya yang lebih mementingkan perilaku statistika model tersebut. Akan tetapi, kedua prosedur tersebut pada dasarnya sama karena cara untuk menentukan parameter mana yang lebih baik yang akan digunakan ditentukan oleh ukuran kesesuaian.

Suatu model yang sudah dikalibrasi dengan data tertentu belum tentu cocok dipakai untuk penerapan yang lain. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya realita antara kedua terapan tersebut berbeda, terutama peubah yang mungkin tidak sama. Oleh karena itu, sebelum diterapkan di tempat lain, model tersebut perlu diabsahkan terlebih dahulu dengan menggunakan data asli daerah tersebut.

1.4.3 Beberapa definisi dalam pemodelan

Beberapa definisi berikut ini perlu dijelaskan karena sering digunakan dalam proses pemodelan (Black, 1981 dan LPM-ITB, 1997c).

a Fungsi Konsep matematis yang digunakan untuk menyatakan bagaimana satu nilai peubah (tidak bebas) ditentukan oleh satu atau beberapa peubah lainnya (bebas).

b Argumen Nilai tertentu suatu fungsi dapat dihitung dengan memasukkan nilai pada peubah (bebas) yang ada dalam fungsi tersebut; peubah bebas itu disebut argumen.

c Peubah Kuantitas yang dapat digunakan untuk mengasumsikan nilai numerik yang berbeda-beda. Jika suatu huruf digunakan untuk menyatakan nilai suatu fungsi, huruf itu disebut peubah tidak bebas; jika digunakan sebagai argumen suatu fungsi, disebut peubah bebas.

d Parameter Kuantitas yang mempunyai suatu nilai konstan yang berlaku pada kasus tertentu, yang mungkin mempunyai nilai konstan yang berbeda pada kasus yang lain.

e Koefisien Dalam aplikasi matematika, koefisien mempunyai definisi yang sama dengan parameter.

12 Ofyar Z Tamin, Perencanaan dan pemodelan transportasi 12 Ofyar Z Tamin, Perencanaan dan pemodelan transportasi

g Algoritma Suatu prosedur yang menunjukkan urutan operasi aritmatik yang rumit. Biasanya algoritma sering digunakan dalam pembuatan program komputer.